Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Pahami Diare Pada Anak agar Anda Tahu Cara Penanganannya dengan Tepat
Inspirasi

Buah hati adalah harta yang tidak ternilai harganya untuk setiap orang tua. Segala yang terbaik senantiasa diberikan, termasuk pula perlindungan kesehatan. Terjadinya diare pada anak mungkin menjadi salah satu hal wajar, namun wajib dipahami seluk-beluknya agar dapat dicegah dan ditangani dengan tepat.

Idealnya, pemahaman ini menjadi pengetahuan dasar untuk setiap orang tua sebab aktivitas anak yang terkadang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko diare terjadi pada anak-anak. Bermain di tempat yang tidak terjamin kebersihannya, makan makanan atau jajanan sembarangan, dan lain sebagainya dapat memicu munculnya gangguan kesehatan ini.

Kenali diare pada anak

Menurut krakataumedia.com, diare adalah kondisi seorang yang mengalami buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dalam satu hari.

Sebuah fakta mengejutkan juga didapat dari sumber lain, tepatnya nutriclub.co.id, yang menyatakan bahwa diare menyumbang 2,4 juta kematian di dunia dan menjadi penyebab terbesar kedua kematian pada anak di bawah 5 tahun. Hal ini dipicu karena kondisi anak yang mudah memburuk dengan cepat dan tanda bahayanya kurang diwaspadai oleh orang tua.

Jelas di sini, mengenali gejala diare pada anak dan memberikan penanganan tepat dan cepat menjadi kunci dalam mengatasi gangguan kesehatan ini.

 

Penyebab diare pada anak

Dilansir dari nutriclub.co.id, sedikitnya terdapat 5 penyebab diare pada anak-anak yang paling umum ditemukan. Penjelasan mengenai penyebabnya adalah sebagai berikut

1. Gastroenteritis dan infeksi usus akibat virus, bakteri, dan parasit

Kebanyakan gastroenteritis dipicu oleh infeksi usus akibat virus, bakteri, dan parasit. Namun hal ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus selama anak-anak mendapatkan istirahat yang cukup, asupan cairan, dan nutrisi yang diperlukan tubuhnya untuk pulih.

2. Adanya alergi pada makanan atau obat tertentu

Alergi pada anak-anak sering sekali terjadi dan merupakan penyebab diare selanjutnya. Mulai dari kedelai, kacang-kacangan, ikan, hingga makanan laut dapat memicu alergi pada anak-anak yang mengakibatkan kondisi gangguan pencernaan atau diare.

3. Konsumsi jus buah yang terlalu banyak

Buah memang baik untuk kesehatan anak-anak. Namun ketika dikonsumsi dalam bentuk jus dan jumlahnya terlalu banyak, justru dapat menjadi pemicu diare. Pada usia 1 hingga 6 tahun, takaran ideal jus buah setiap hari adalah 120 ml hingga 180 ml.

4. Terjadi keracunan makanan

Terlebih pada usia bayi yang tengah dalam masa MPASI, tubuhnya akan mengenal makanan baru dengan tekstur yang mungkin saja asing. Beberapa makanan yang sering menjadi pemicunya adalah telur, susu, kacang tanah, gandum, makanan laut seperti udang, kepiting, hingga tuna, salmon, dan sejenisnya.

5. Intoleransi susu sapi

Pada beberapa kejadian, adanya intoleransi susu sapi pada tubuh anak-anak juga dapat memicu terjadinya diare. Untuk memastikan hal ini, Anda wajib memeriksakan anak pada dokter kepercayaan agar diketahui secara pasti kondisinya.

 

Jenis dan tingkat diare pada anak

Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.ic, secara umum terdapat dua jenis diare pada anak yang dibedakan dari durasinya. Pertama disebut diare akut, yaitu ketika diare berlangsung selama kurang dari 14 hari. Kedua disebut diare persisten atau diare kronis yang berlangsung lebih dari 14 hari. Keduanya memerlukan penanganan yang tepat, agar tidak memicu hal buruk lain pada anak.

Kondisi ini juga dapat dibarengi dengan dehidrasi karena cairan yang keluar dari tubuh anak cenderung cukup banyak. Oleh karena itu, terdapat tiga derajat diare pada anak yang dikenal seperti berikut.

  • Diare tanpa dehidrasi, anak tetap aktif, memiliki keinginan minum seperti biasa, bagian mata tidak menjadi cekung, turgor kembali dengan segera. Namun demikian ada kadar cairan kurang dari 5% yang hilang dari berat badan.
  • Diare dehidrasi ringan hingga sedang, anak akan mengalami rasa gelisah dan menjadi rewel, mata tampak cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan tubuh 5 hingga 10% dari berat badan.
  • Diare dehidrasi berat, anak tampak lesu atau lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali dengan sangat lambat, dan kehilangan cairan tubuh lebih dari 10%.

 

Cara mencegah diare pada anak

Jika melihat pada pemicu diare, maka langkah pencegahan yang dapat dilakukan sebenarnya cukup sederhana. Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci dan didukung dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Beberapa langkah pencegahan diare pada anak-anak, seperti dilansir dari krakataumedika.com, adalah sebagai berikut.

1. Memberi ASI eksklusif

Selama usia 6 bulan hingga 2 tahun, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Sifatnya steril dan tidak terkontaminasi oleh zat apapun karena berasal dari tubuh seorang ibu. Hal ini bisa menekan risiko terjadinya diare pada bayi akibat kontaminan pada makanan yang dikonsumsinya.

2. MPASI sesuai usia

MPASI sesuai usia dan anjuran dokter anak kepercayaan Anda juga bisa menjadi langkah pencegahan yang baik. Cara memasak dan penyajian makanan yang tepat bisa menekan risiko diare pada anak-anak sangat signifikan.

3. Selalu mengkonsumsi air bersih

Hal yang mendasar namun harus tetap dipastikan adalah konsumsi air bersih setiap saat.

4. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun

Sebelum dan setelah beraktivitas, biasakan anak-anak untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar. Langkah sederhana ini bisa membersihkan bagian tangan anak-anak dan mengurangi risiko bakteri yang masuk.

5. Menjaga kebersihan lingkungan

Membuang sampah pada tempatnya, buang air besar di jamban yang tersedia, dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga menjadi langkah yang efektif.

Diare Pada Anak Dapat Terjadi Karena Keracunan Makanan

6. Pemberian imunisasi campak

Dituliskan dalam krakataumedika.com, campak sering muncul disertai dengan diare. Oleh karena itu, imunisasi campak wajib diberikan agar anak terhindar dari dua penyakit ini.

 

Lintas Diare, program pembekalan Kementerian Kesehatan untuk mengatasinya

Lintas Diare atau Lima Langkah Tuntaskan Diare merupakan program dasar yang diberikan pemerintah melalui Kementerian kesehatan pada tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Isinya mengenai langkah mengatasi diare pada anak seperti berikut.

  1. Memberikan oralit jika anak diare untuk mengurangi risiko dehidrasi. Oralit bisa dibuat di rumah, atau digantikan dengan air tajin, kuah sayur, air matang, dan sejenisnya.
  2. Memberikan zinc selama 10 hari berturut-turut untuk mengurangi lama dan beratnya diare. Zinc juga dapat mencegah diare kembali datang selama 2 hingga 3 bulan ke depan, serta mengembalikan nafsu makan anak.
  3. Memberikan ASI dan makanan yang tepat, sesuai dengan usia anak-anak. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak kehilangan nafsu makan dan menggantikan nutrisi yang hilang.
  4. Memberikan antibiotik. Pada diare berdarah, kolera, dan diare dengan masalah lain, antibiotik akan menjadi hal yang diberikan pada anak-anak. Diberikan dengan pengawasan dokter ketat, ditujukan untuk mencegah risiko lebih lanjut.
  5. Kembali ke petugas kesehatan jika disertai demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan dan minum sedikit, dan rasa sangat haus, atau tidak membaik selama tiga hari kedepan.

Pemahaman mengenai diare pada anak wajib dimiliki setiap orang sehingga memiliki persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapinya di kemudian hari. Jika anak suatu saat anak harus dirawat di rumah sakit akibat diare, Anda harus tetap fokus pada perawatan dan pengobatan anak. Inilah alasan Anda memerlukan produk asuransi kesehatan yang tepat agar tetap fokus pada perawatan anak tanpa khawatir risiko keuangan yang mungkin muncul akibat biaya rumah sakit yang tentunya tidak murah.

Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera - Solusi Perlindungan Kesehatan dari AXA Mandiri dapat menjadi solusi yang tepat bagi Anda dan keluarga. Produk ini memberikan perlindungan asuransi untuk anak dari usia 15 hari dan manfaat rawat inap di rumah sakit serta rawat jalan yang diperlukan anak ketika menderita gangguan kesehatan. Hal tersebut akan membuat Anda merasa lebih tenang ketika anak mengalami diare.

Anda dapat memperoleh informasi lengkap mengenai Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera - Solusi Perlindungan Kesehatan melalui website resmi AXA Mandiri, atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803. Dapatkan proteksi asuransi untuk Anda dan seluruh anggota keluarga dari AXA Mandiri dan berikan proteksi terbaik untuk berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan!

 

Sumber:  

  • https://www.nutriclub.co.id/article-balita/kesehatan/tips-kesehatan/kenali-diare-pada-anak-jenis-tanda-bahaya-dan-pencegahan
  • https://krakataumedika.com/info-media/artikel/diare-pada-anak-penyebab-dan-mengatasinya
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170403/4620310/kenali-diare-anak-dan-cara-pencegahannya/