Bahaya Pinjaman Online & Cara Mencegahnya Agar Tak Terjebak!
Di era digital, kebutuhan finansial kini bisa dipenuhi dengan cepat melalui pinjaman online. Layanan ini semakin populer karena proses pengajuan yang praktis, pencairan dana cepat, dan syarat yang relatif mudah dibandingkan pinjaman konvensional. Menurut OJK dan sejumlah laporan fintech, jumlah pengguna pinjaman online di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 146,5 jut`a orang per Januari 2025, naik 20% dibanding tahun sebelumnya. Meski menawarkan kemudahan, pinjaman online juga menyimpan risiko, mulai dari bunga tinggi, biaya tersembunyi, hingga ancaman penipuan dari layanan ilegal.
Pinjaman online merupakan bantuan finansial yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan secara daring atau online. Prosesnya yang cepat dan praktis membuat pinjaman online banyak digunakan, terutama oleh generasi muda seperti Gen Z dan milenial. Pengajuan pinjaman online juga bisa dilakukan lewat aplikasi dengan cara dan syarat yang mudah.
Calon nasabah cukup mengisi formulirnya secara online sekaligus melakukan proses verifikasi, kemudian mengajukan kredit sesuai jumlah dana yang dibutuhkan. Dalam waktu singkat, nasabah akan menerima pinjaman dana setelah proses pencairan atau persetujuan.
Pinjaman online menjadi pilihan banyak orang karena prosesnya yang cepat, mudah, dan tidak membutuhkan banyak syarat seperti bank konvensional. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa alasan kenapa banyak orang memilih pinjaman online ketika butuh dana darurat.
Pinjol sering menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan dana darurat seperti untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan sehari-hari. Kecepatan pencairan dana menjadi faktor krusial dalam situasi darurat, sehingga pinjol menjadi pilihan utama. Hanya dengan menggunakan smartphone dan internet, masyarakat dapat mengajukan pinjaman dan mendapatkan persetujuan dalam hitungan menit.
Lembaga pinjaman online umumnya tidak meminta jaminan ketika Anda ingin mengajukan pinjaman. Siapapun bisa mendapatkan pinjaman meski tidak memiliki aset berharga yang akan dijadikan jaminan. Meski memiliki bunga yang lebih besar dibanding bank konvensional, layanan ini sering menjadi pilihan, terutama bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank.
Pinjaman online memiliki persyaratan yang lebih sederhana. Anda hanya perlu menyediakan dokumen dasar seperti KTP dan foto diri, tanpa perlu menyertakan berbagai dokumen tambahan yang sering kali mempersulit proses pengajuan pinjaman. Hanya bermodalkan internet dan smartphone, Anda bisa mengakses layanan pinjol di mana saja dan kapan saja.
Dalam era globalisasi, kebutuhan hidup terus meningkat, termasuk tuntutan gaya hidup. Banyak orang kesulitan mengendalikan keinginan untuk tampil lebih baik, meski kondisi finansial terbatas. Akibatnya, solusi instan seperti pinjaman online kerap menjadi jalan pintas. Walaupun risiko sudah dipahami, tekanan untuk memenuhi gaya hidup sering membuat orang tetap memilih pinjaman online sebagai cara cepat memenuhi keinginan.
Setelah terlibat dalam pinjaman online pertama kali, mereka sering kali merasa terpaksa untuk meminjam lagi untuk melunasi utang yang ada. Hal ini menimbulkan sebuah lingkaran utang yang sulit diputus. Dalam banyak kasus, pinjaman baru digunakan untuk menutupi pinjaman lama, sehingga seseorang terjebak dalam beban utang yang terus berkembang dan denda keterlambatan yang memberatkan.
Salah satu faktor penting yang mendasari fenomena ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang keuangan pribadi dan risiko terkait pinjaman online. Banyak orang yang tidak mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik dan cenderung mengambil jalan pintas saat menghadapi masalah finansial.
Banyak individu yang terjebak dalam pinjaman online karena kurangnya dukungan dari keluarga atau teman, serta tidak memiliki akses mudah ke layanan konsultasi keuangan yang dapat membantu mengelola utang. Minimnya perhatian terhadap masalah keuangan pribadi ini membuat mereka lebih rentan untuk mengambil keputusan yang buruk.
Layanan pinjaman online seringkali menawarkan promo yang lebih besar seperti cashback besar untuk pinjaman pertama kalinya, cicilan ringan, bebas biaya admin, dan lainnya. Promo-promo ini memang terlihat menguntungkan, terutama bagi mereka yang sedang kesulitan dana atau ingin mencoba layanan pinjol pertama kalinya. Namun, seringkali promo tersebut hanya berlaku untuk jangka pendek. Setelah promo habis, bunga atau biaya tambahan bisa melonjak tinggi, sehingga cicilan terasa jauh lebih berat.
Meski menawarkan banyak manfaat seperti kemudahan akses, namun ada beberapa dampak negatif yang bisa memengaruhi keuangan dan reputasi finansial Anda di masa depan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut bahaya dan risiko pinjaman online yang perlu dipahami.
Salah satu bahaya utama dari pinjaman online adalah bunga yang ditawarkan sangat tinggi, melebihi bunga dari bank konvensional. Beberapa pinjaman online bahkan mengenakan denda harian yang mengakibatkan total utang sangat besar jika tidak dibayar tepat waktu. Hal ini tentu dapat membuat pinjaman semakin sulit dilunasi dan sangat berbahaya bagi keuangan di masa depan.
Banyak pengguna pinjol yang awalnya hanya meminjam uang dalam jumlah kecil. Namun, karena bunga yang tinggi dan adanya biaya tambahan, mereka akhirnya kesulitan melunasi pinjaman. Ketika hal ini terjadi, pengguna pinjol biasanya terpaksa mengambil pinjaman kedua atau ketiga untuk menutup pinjaman sebelumnya. Praktek gali lubang tutup lubang ini sering kali menyebabkan seseorang terjebak dalam lingkaran utang yang sulit diputus.
Beberapa aplikasi pinjaman online yang tidak terdaftar atau ilegal dapat menyalahgunakan data pribadi Anda sebagai penggunanya. Di mana, perusahaan pinjol ilegal dapat dengan leluasa mengakses kontak telepon, foto, dan informasi pribadi lainnya yang akan digunakan untuk menekan atau mengintimidasi peminjam. Selain itu, data pribadi yang mereka dapatkan seringkali digunakan untuk melakukan praktek penagihan utang yang tidak sesuai norma dan etika hukum.
Penggunaan pinjaman online yang tidak terkontrol juga dapat membuat manajemen keuangan Anda buruk. Banyak orang tergoda untuk meminjam lebih dari kemampuan atau bahkan menggunakannya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak mendesak. Hal ini justru membuat utang semakin bertambah dan sulit dilunasi, terutama dengan adanya bunga dan denda telat bayar yang semakin membesar.
Skor kredit adalah ukuran yang digunakan lembaga keuangan untuk menilai seberapa baik Anda dalam mengelola utang dan kewajiban keuangan lainnya. Jika Anda sering telat atau gagal membayar pinjaman online, maka secara tidak langsung dapat merusak skor kredit yang membuat Anda masuk ke dalam daftar hitam pada layanan kredit dan perbankan.
Stres dan kecemasan terkait utang yang terus bertambah dan sulit dilunasi dapat memengaruhi kesehatan jiwa yang dapat mengganggu konsentrasi, tidur, keseimbangan emosi, serta menambah tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Terjebak dalam siklus utang berulang atau kesulitan melunasi utang juga dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan.
Pola pikir yang bijak dalam pengelolaan keuangan akan membantu terhindar dari jeratan utang yang tidak perlu. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan agar tidak terperangkap pinjaman online.
Sebagian besar permasalahan keuangan terjadi karena kurangnya perencanaan keuangan yang baik. Dengan membuat perencanaan keuangan yang baik Anda dapat memetakan secara tepat dan rinci jumlah penerimaan dan kebutuhan, sehingga pengeluaran dapat diatur dengan lebih baik. Perencanaan keuangan dapat dimulai dari membuat rencana anggaran, membuat catatan keuangan, menyisihkan dana untuk kebutuhan darurat, menabung, hingga kebutuhan investasi.
Jika terpaksa mengambil pinjaman online, pastikan untuk menghitung kemampuan bayar Anda. Pastikan cicilan pinjaman tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan untuk menjaga stabilitas keuangan dan menghindari tekanan finansial yang merugikan dalam jangka panjang.
Untuk terhindar dari pinjol, Anda perlu meningkatkan ilmu literasi mengenai keuangan, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan literasi keuangan yang baik, Anda bisa memahami mana kebutuhan dan keinginan sehingga mampu memilih mana prioritas dan mana yang hanya keinginan semata.
Setelah Anda memiliki literasi keuangan yang baik, pastikan juga untuk membiasakan diri berbelanja sesuai skala prioritas yang dibuat sebelumnya. Penyusunan skala prioritas dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Kebutuhan seperti uang makan, uang sewa rumah, biaya transportasi, listrik dan lain sebagainya adalah prioritas awal yang perlu dipenuhi. Sedangkan untuk staycation, nonton konser atau skin care akan berada dibawahnya.
FOMO (Fear Of Missing Out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda menjadi salah satu sifat yang perlu dihindari. Media sosial dan lingkungan pertemanan menjadi penyebab hadirnya sifat FOMO. Tidak sedikit anak muda yang malah terjebak, misalnya ketika Iphone mengeluarkan produk barunya, karena tidak ingin tertinggal akhirnya memilih untuk pinjol tanpa memikirkan bagaimana cara membayarnya dan risiko kedepannya.
Penting bagi Anda untuk melakukan investasi sejak dini, ketika ada idle cash jangan ragu untuk melakukan investasi. Selain untuk mempercepat finansial freedom, investasi juga dilakukan untuk mengatasi ketika terjadi kebutuhan darurat di kemudian hari. Pilih investasi yang sesuai dengan karakter Anda dan telah dipahami risikonya.
Window shopping adalah kegiatan menghabiskan waktu untuk melihat-lihat produk yang dipajang pada etalase toko tanpa berniat membelinya. Di era digital seperti sekarang, window shopping tidak hanya bisa dilakukan di mall atau tempat perbelanjaan lainnya, namun bisa dilakukan hanya dengan menatap layar handphone. Banyaknya e-commerce yang tersedia membuat kegiatan window shopping menjadi kegiatan yang seru dan bisa menjadi hiburan.
Utamakan untuk membayar utang yang ada ketika Anda memperoleh gaji atau penghasilan. Hindari untuk membayar utang dengan utang lainnya jika tidak ingin terlilit pusaran utang. Hal ini tidak menyelesaikan masalah namun akan membuat masalah baru.
Pinjaman online memang bisa jadi solusi cepat saat darurat, tapi seringkali justru membuat beban finansial semakin berat karena bunga tinggi dan risiko gagal bayar. Daripada terjebak dalam lingkaran utang, lebih baik alokasikan dana ke produk asuransi. Dengan premi terjangkau, Anda bisa mendapatkan perlindungan finansial yang lebih pasti tanpa harus menanggung risiko bunga mencekik.
Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pertimbangkan adalah Asuransi Mandiri Mikro Jiwa Terlindungi - Si Jitu dari AXA Mandiri. Asuransi ini akan memberikan perlindungan atas terjadinya risiko meninggal dunia dengan manfaat Santunan Meninggal Dunia, dan juga memberikan Manfaat Pengembalian Premi. Hanya dengan premi mulai dari Rp25.000, Anda akan mendapatkan manfaat perlindungan jiwa dengan santunan hingga 500x dari premi bulanan. Anda juga akan mendapatkan pengembalian premi hingga 101% dari total premi ketika tidak terjadi klaim hingga akhir masa asuransi.
Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi dengan Life Planner dan Financial Advisor AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: