Ternyata Jajanan Bisa Picu Diabetes Pada Anak
Diabetes pada anak merupakan kondisi serius yang semakin banyak ditemui di seluruh dunia. Peningkatan kasus diabetes anak menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan perhatian lebih dari para orang tua maupun profesional kesehatan, terlebih di tengah gempuran jajanan sekolah yang banyak jadi faktor pemicu. Sudah tahu apa itu diabetes anak dan bagaimana penyakit tersebut bisa terjadi?
Diabetes anak adalah kondisi di mana tubuh anak tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan benar yang mengakibatkan kadar gula darah yang tinggi. Ada dua jenis utama diabetes pada anak seperti berikut:
Merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Diabetes tipe 1 sering didiagnosis pada anak-anak dan remaja dan memerlukan suntikan insulin seumur hidup. Menurut Juvenile Diabetes Research Foundation (JDRF), sekitar 90% kasus diabetes anak adalah tipe 1.
Dulu jarang ditemukan pada anak-anak, namun kini kasusnya semakin meningkat. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh anak tidak menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak memproduksi cukup insulin. Faktor gaya hidup seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik sering berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2 pada anak.
Menurut Dr. Francine Kaufman, seorang ahli endokrinologi pediatrik, kombinasi faktor genetik dan lingkungan sering kali mempengaruhi perkembangan diabetes pada anak. Berikut beberapa faktor yang bisa memicu diabates anak:
Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
Paparan virus tertentu mungkin memicu diabetes tipe 1 pada anak-anak yang memiliki predisposisi genetik.
Pola makan yang buruk, konsumsi gula berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada meningkatnya kasus diabetes tipe 2 pada anak.
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom metabolik dan hipertensi, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh American Heart Association, konsumsi gula tambahan yang berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Makanya, kebiasaan makan yang buruk dan konsumsi jajanan yang tidak sehat jelas dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Beberapa jajanan pemicu diabetes anak meliputi:
Minuman bersoda, jus buah yang diberi tambahan gula, dan minuman energi tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes.
Makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, seperti burger, kentang goreng, dan pizza, dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin.
Permen, cokelat, kue, dan biskuit yang tinggi gula tambahan berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes.
Keripik kentang, roti putih, dan camilan berbasis tepung lainnya dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Gejala diabetes pada anak dapat berkembang dengan cepat atau bertahap, tergantung pada jenis diabetesnya. Beberapa gejala yang umum meliputi:
Anak-anak dengan diabetes sering merasa perlu buang air kecil, bahkan di malam hari.
Mereka mungkin merasa sangat haus dan minum lebih banyak dari biasanya.
Meskipun nafsu makan mungkin meningkat, anak-anak dengan diabetes sering kehilangan berat badan.
Anak-anak mungkin merasa sangat lelah dan kurang energi.
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Anak-anak dengan diabetes mungkin lebih rentan terhadap infeksi, terutama infeksi kulit dan saluran kemih.
Menurut Mayo Clinic, penting untuk segera mencari bantuan medis jika anak menunjukkan gejala-gejala yang telah dijelaskan di atas untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan yang tepat.
Pencegahan diabetes pada anak, terutama diabetes tipe 2, dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perubahan gaya hidup sederhana ini secara signifikan bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 pada anak-anak. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Berikan anak makanan yang seimbang dengan banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat. Batasi konsumsi gula dan makanan olahan.
Ajak anak untuk aktif berolahraga atau bermain di luar rumah setidaknya 60 menit setiap hari.
Kurangi waktu anak di depan televisi, komputer, dan perangkat elektronik lainnya untuk menghindari gaya hidup kurang aktif/kurang bergerak.
Ajarkan anak tentang pentingnya makan dengan porsi yang tepat dan menghindari camilan yang tidak sehat.
Pastikan anak memiliki berat badan yang sehat dengan memantau BMI mereka dan melakukan perubahan gaya hidup jika diperlukan.
Penanganan diabetes pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif yang mencakup perubahan gaya hidup, pemantauan rutin, dan penggunaan obat-obatan jika diperlukan. American Diabetes Association menyatakan bahwa penting untuk memiliki rencana pengelolaan diabetes yang terperinci dan disesuaikan dengan kebutuhan individu anak. Beberapa langkah penanganan meliputi:
Anak-anak dengan diabetes harus mengikuti diet yang seimbang dan sehat, yang dikembangkan bersama dengan ahli gizi. Penting untuk mengontrol asupan karbohidrat dan memilih sumber karbohidrat yang sehat.
Olahraga teratur membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga berat badan yang sehat.
Orang tua harus memantau kadar gula darah anak secara rutin untuk memastikan bahwa mereka tetap dalam batas normal.
Anak-anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin atau penggunaan pompa insulin untuk mengatur kadar gula darah mereka.
Anak-anak dengan diabetes tipe 2 mungkin memerlukan obat oral untuk membantu tubuh mereka menggunakan insulin dengan lebih efektif.
Edukasi tentang diabetes sangat penting untuk anak dan keluarga. Dukungan dari tim medis, keluarga, dan komunitas dapat membantu anak menghadapi kondisi mereka dengan lebih baik.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa insiden diabetes tipe 2 pada anak-anak meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Penelitian ini menyoroti pentingnya intervensi dini dan perubahan gaya hidup untuk mencegah perkembangan diabetes pada anak-anak. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa program-program intervensi di sekolah yang mempromosikan pola makan sehat dan aktivitas fisik dapat secara signifikan mengurangi risiko obesitas dan diabetes pada anak-anak. Program-program ini termasuk pendidikan gizi, peningkatan kesempatan untuk berolahraga, dan penyediaan makanan sehat di kantin sekolah.
Diabetes anak adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang tepat. Dengan memahami penyebab, gejala, dan metode pencegahannya, serta mengikuti rencana pengobatan yang efektif, Anda dapat membantu anak-anak hidup dengan sehat dan mengurangi risiko komplikasi di masa depan. Edukasi yang berkelanjutan dan dukungan dari keluarga dan komunitas juga sangat penting dalam pengelolaan diabetes pada anak-anak. Dengan upaya bersama, kita dapat memerangi peningkatan kasus diabetes pada anak-anak dan memastikan mereka memiliki masa depan yang cerah dan sehat.
Namun sebagai tindakan preventif lainnya yang tidak kalah penting, Anda direkomendasikan untuk mempertimbangkan asuransi penyakit kritis, seperti Asuransi Mandiri Secure Criticare untuk mencegah risiko keuangan yang diakibatkan dari berbagai risiko penyakit di masa mendatang, termasuk diabetes anak. Dengan Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri, Anda bisa mendapatkan manfaat perlindungan dari penyakit kritis, seperti kanker, jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Untuk mendaftarkan diri dan keluarga ke Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri, Anda dapat langsung mengunjungi website AXA Mandiri, menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat, atau bisa juga menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
This page uses cookies to ensure you have the best experience. For further information regarding the information collected and used please see the Cookie Policy and Privacy Policy