Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan penyebaran yang sangat cepat, terutama ketika musim hujan tiba. Dikutip dari Halodoc, WHO menyebutkan bahwa kejadian demam berdarah telah meningkat 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Dari sekitar 2,5 miliar orang yang berisiko terkena demam berdarah secara global, sekitar 70% diantaranya tinggal di negara-negara Asia Pasifik. Gejala Demam Berdarah Penyakit ini patut diwaspadai karena tergolong sulit untuk terdeteksi. Gejala demam berdarah baru akan terasa pada 2 hingga 7 hari setelah terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dikutip dari Kompas.com, setelah terinfeksi virus dengue, penderita biasanya mengalami beberapa gejala seperti:
Selain itu, terdapat beberapa kasus dimana yang terjangkit tidak menyadari sedang menderita sakit demam berdarah karena gejala penyakitnya timbul tenggelam. Salah satunya karena fase demam berdarah ditandai dengan grafik suhu tubuh yang mirip pelana kuda. Pada fase awal, penderita akan mengalami demam tinggi selama beberapa hari dan ketika masuk ke fase kritis, demam yang semula menjadi tanda utama penyakit sembuh atau suhu tubuh turun dengan sendirinya. Di fase ini, banyak orang lengah dan menganggap penyakit sudah sembuh. Padahal, di fase ini rentan terjadi syok yang berdampak fatal, sehingga perlu tingkat kewaspadaan tinggi.
Baca Juga: Tips Mudah Mencegah Penyakit Demam Berdarah
Pertolongan Pertama Untuk Penderita Demam Berdarah Jika Anda atau keluarga mengalami gejala demam berdarah seperti yang telah disebutkan di atas, ada baiknya harus selalu waspada dan segera memberikan pertolongan pertama pada penderita. Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dikutip dari Kompas.com, berikut pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan ketika melakukan perawatan demam berdarah di rumah:
Cara Mengobati Demam Derdarah Dikutip dari sumber yang sama, jika pertolongan pertama di rumah sudah Anda lakukan namun suhu tubuh tidak kunjung turun, juga disertai gejala DBD lainnya (muncul bintik merah, muntah, gelisah, mimisan), segera bawa dan periksakan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Tidak semua pasien demam berdarah perlu diopname atau rawat inap, terkadang ada juga dokter yang merekomendasikan pasien untuk berobat jalan. Cara mengobati demam berdarah untuk pasien rawat jalan yang biasanya direkomendasikan dokter, antara lain:
Selama menjalani pengobatan, biasanya dokter akan tetap memonitor suhu tubuh, kadar trombosit, sampai hematokrit penderita DBD. Setelah demam turun, pasien DBD akan tetap dimonitor setidaknya selama 2 hari untuk mencegah komplikasi pendarahan yang berujung syok. Jika terjadi gejala syok seperti sakit perut parah, kotoran BAB berwarna hitam, mimisan, pendarahan gusi, atau keluar keringat dingin, segera bawa penderita ke rumah sakit untuk kembali ditindaklanjuti oleh dokter. Sekarang Anda tidak perlu lagi khawatir masalah biaya jika keluarga terkena demam berdarah dan harus dirawat inap di rumah sakit. Anda bisa memanfaatkan Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri. Asuransi ini hadir sebagai salah satu solusi tepat yang dapat membantu Anda melindungi keluarga dan diri sendiri dari risiko finansial akibat penyakit tropis, seperti demam berdarah. Dengan Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis, Anda bisa menikmati fasilitas pembayaran dengan kartu atau cashless sehingga tidak perlu lagi menggunakan tabungan atau meminjam uang terlebih dulu jika diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit. Jadi, tunggu apalagi? Segera daftarkan diri Anda dan seluruh anggota keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis melalui website AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803. Sumber: KOMPAS.com, Halodoc, Health Grid
This page uses cookies to ensure you have the best experience. For further information regarding the information collected and used please see the Cookie Policy and Privacy Policy