Aset Penerbit

Aset Penerbit

Bahayakah Penyakit Batu Empedu? Temukan Jawabannya Disini!

Inspirasi

Pernahkah Anda merasa nyeri secara tiba-tiba di bagian kanan atau tengah perut? Bisa jadi hal ini merupakan gejala penyakit batu empedu. Banyak orang yang mengabaikannya karena ciri-ciri penyakit batu empedu atau cholelithiasis ini mirip dengan gangguan pencernaan seperti mulas, refluks asam, dan kram.

 

Apa itu batu empedu?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai batu empedu, Anda perlu mengetahui apa itu kantong empedu. Kantong empedu adalah salah satu organ dalam yang terletak di sisi kanan perut, tepat berada di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang akan dilepas ke usus kecil yang dapat membantu proses pencernaan.

Pada kantong empedu dapat terbentuk batu empedu dengan gejala nyeri perut secara mendadak. Orang yang mengalami penyakit batu empedu biasanya memerlukan pengobatan segera. Salah satu pengobatan batu empedu yaitu dengan operasi pengangkatan kantong empedu. Namun jika batu empedu tidak menimbulkan tanda atau gejala, biasanya tidak memerlukan pengobatan batu empedu.

 

Penyebab batu empedu

Hingga saat ini, masih belum jelas kenapa batu empedu bisa terjadi. Namun para ahli berpendapat bahwa batu empedu dapat terjadi ketika:

1. Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol

Empedu biasanya mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Namun jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan empedu, maka kolesterol berlebih ini akan membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu.

2. Empedu mengandung terlalu banyak bilirubin

Tubuh memproduksi bilirubin ketika memecah sel darah merah. Kondisi tertentu seperti sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan kelainan darah tertentu menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin. Kondisi ini akan berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

3. Kantung empedu tidak bisa mengosongkan isinya dengan baik

Jika kantung empedu tidak mengosongkan isi sepenuhnya, empedu bisa menjadi sangat pekat dan membuat batu empedu terbentuk.

 

Gejala dan ciri-ciri batu empedu

Sebagian orang yang memiliki batu empedu tidak mengalami gejala tertentu karena batu tersebut diam. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Canadian Society of Intestinal Research menunjukkan bahwa sekitar 50% pasien dengan batu empedu tidak mengalami gejala.

Gejala dan Ciri-Ciri Batu Empedu

Biasanya batu pada saluran empedu baru ditemukan pada saat penderitanya melakukan CT scan atau USG yang dilakukan karena alasan lain. Meski begitu, beberapa orang yang memiliki batu empedu mengalami gejala yang bervariasi sesuai frekuensi dan tingkat keparahan. 

Berikut ini sejumlah gejala batu empedu yang umum dialami oleh penderita:

1. Sakit perut

Biasanya, orang yang memiliki batu empedu memiliki rasa sakit yang terasa di perut kanan atas namun bisa menyebar ke punggung atas atau tulang belikat. Beberapa orang juga mengalami nyeri di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada. Rasa tidak nyaman ini dapat berlangsung secara intens selama beberapa menit hingga beberapa jam terutama setelah makan berlemak.

2. Mual dan muntah

Batu empedu pada kantong empedu dapat berisiko menimbulkan jaringan parut dan kaku ketika peradangan berkembang menjadi kronis. Hal inilah yang menyebabkan perut terasa mual, kembung (terutama setelah makan), muntah, hingga diare kronis.  Gejala ini biasanya terjadi ketika batu empedu tersangkut di salah satu saluran yang membuat enzim pencernaan Anda mengalir sehingga memicu peradangan ringan, pembengkakan, dan rasa sakit yang parah. 

3. Nyeri ulu hati

Gejala batu empedu yang berkembang mirip dengan gangguan pencernaan dan nyeri pada bagian ulu hati seperti mulas, refluks asam, dan kram. Kemudian bagian ulu hati juga terasa seperti diremas dan panas terbakar sampai ke dada (heartburn). 

Perbedaan penyakit batu empedu dan asam lambung terletak pada seberapa sering gejala ini terjadi. Pada penyakit batu empedu, sakit pada ulu hati cenderung terjadi berulang kali, terutama setelah makan, banyak beraktivitas, bahkan sedang beristirahat.  Hal ini terjadi karena batu empedu sudah menghalangi jalan keluar pada kantong empedu. 

4. Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice)

Jaundice adalah warna kekuningan pada kulit dan lapisan mukosa seperti bagian putih mata yang sering dialami oleh pasien batu empedu yang kondisinya sudah parah. Menguningnya kulit dan bagian putih mata ini terjadi karena konsentrasi bilirubin dalam aliran darah meningkat, kemudian menumpuk di kulit dan mengubahnya menjadi kuning.

5. Perubahan warna urine dan kotoran

Kelebihan bilirubin ternyata juga dapat membuat perubahan warna pada urine dan tinja. Penyakit batu empedu juga bisa ditandai dengan warna urine yang lebih  gelap, menjadi merah tua atau cokelat. Sementara itu tinja akan berwarna pucat cenderung mirip tanah liat karena batu empedu sudah menghambat aliran cairan empedu yang berfungsi memberikan warna pada tinja.

6. Demam

Demam, kedinginan, dan detak jantung cepat, yang juga terjadi secara bersamaan dengan sakit perut yang tidak kunjung berhenti bisa mengindikasikan batu empedu telah menghalangi saluran keluar dari kantung empedu yang menyebabkan penyebab penyakit batu empedu.

 

Komplikasi penyakit batu empedu

Jika tidak segera ditangani, batu empedu bisa menyumbat saluran empedu dan memicu terjadinya peradangan atau infeksi kantung empedu. Kondisi ini dikenal dengan nama kolesistitis akut atau radang kantung empedu akut.

Dilansir dari Alodokter, ada beberapa komplikasi lain juga dapat terjadi jika batu empedu tidak segera diobati, yaitu:

  • Cholangitis atau peradangan saluran empedu
  • Pankreatitis akut atau peradangan pankreas akut
  • Ileus batu empedu atau penyumbatan usus akibat batu empedu
  • Sepsis atau disfungsi organ karena adanya disregulasi sistem imun tubuh seseorang. 

 

Cara mengobati batu empedu

Sebagian besar kasus batu empedu tidak memerlukan pengobatan dan dapat keluar dengan sendirinya tanpa diketahui penderitanya. Namun jika menyebabkan rasa sakit, Anda perlu memeriksakannya ke dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan pengobatan batu empedu berupa operasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan.

Berikut beberapa pengobatan batu empedu yang bisa Anda jalani:

1. Perawatan non-bedah

Jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi, misalnya ketika pasien sudah berusia tua,  maka ada beberapa cara lain yang dapat dokter coba lakukan untuk menyingkirkan batu empedu, seperti:

  • Terapi larutan oral: Prosedur ini biasanya mencakup penggunaan obat ursodiol dan chenodiol untuk memecah batu empedu. Obat-obatan ini juga mengandung asam empedu yang bekerja untuk memecah batu. Perawatan ini paling cocok untuk memecah batu kolesterol isa dan bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk bisa bekerja sepenuhnya.
  • Litotripsi gelombang kejut: Prosedur ini melibatkan lithotripter sebagai mesin yang menghasilkan gelombang kejut yang melewati seseorang. Gelombang kejut ini dapat memecah batu empedu menjadi potongan yang lebih kecil.
  • Drainase perkutan kandung empedu: Prosedur ini melibatkan penempatan jarum steril ke dalam kantung empedu untuk menyedot empedu. Kemudian, dokter akan memasukkan alat berupa selang untuk membantu drainase tambahan.

2. Pembedahan

Kolesistektomi merupakan operasi pengangkatan kantung empedu. Dengan pengangkatan kantung empedu, Anda masih bisa hidup dengan sehat pasalnya kantung empedu bukanlah organ penting. Terdapat dua jenis kolesistektomi yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Kolesistektomi laparoskopi: Prosedur ini dilakukan dengan membuat tiga atau empat sayatan pada perut. Kemudian dokter akan memasukkan perangkat kecil yang menyala ke salah satu sayatan, memeriksa batu empedu, dan dengan hati-hati mengeluarkannya dari kantong empedu. 
  • Kolesistektomi terbuka: Prosedur ini dilakukan ketika kantong empedu meradang, terinfeksi, atau terluka. Operasi ini juga dapat terjadi jika masalah terjadi selama kolesistektomi laparoskopi.

 

Cara mencegah batu empedu

Cara terbaik mencegah batu empedu atau kolelitiasis adalah dengan menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang. Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi serat dan perbanyak konsumsi cairan, setidaknya 6–8 gelas per hari.

Konsumsi Makanan Berserat Tinggi Untuk Cegah Penyakit Batu Empedu

Anda juga bisa makan dengan porsi kecil namun rutin untuk membantu tubuh lebih mudah mencerna makanan. Untuk mencegah terjadinya penyakit batu empedu, Anda juga dianjurkan untuk menghindari atau membatasi konsumsi beberapa jenis makanan, terutama makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi, seperti:

  1. Makanan bersantan seperti rendang dan ketupat sayur
  2. Makanan berminyak seperti gorengan
  3. Makanan berbumbu kacang seperti sate
  4. Makanan yang mengandung mentega seperti kue dan biskuit

Selain menjaga pola makan, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk mencegah batu empedu terjadi pada tubuh:

  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Olahraga teratur untuk mencegah obesitas
  • Tidak melakukan diet yang terlalu ketat, karena penurunan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko batu empedu

Selain mencegah terjadinya batu empedu dalam tubuh, pastikan juga untuk melengkapi pencegahan risiko finansial dengan mendaftarkan diri Anda dan keluarga dalam Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah dari AXA Mandiri. Dengan produk ini, Anda bisa mendapatkan manfaat santunan harian atas perawatan rumah sakit dengan masa pembayaran kontribusi 4 tahun dan masa asuransi 8 tahun.

Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah dari AXA Mandiri cocok bagi Anda yang menginginkan asuransi berbasis syariah untuk melindungi diri Anda dan keluarga. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke produk asuransi kesehatan syariah ini, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/batu-empedu
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/batu-empedu
  • https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/batu-empedu
  • https://primayahospital.com/umum/sepsis/