Aset Penerbit

Aset Penerbit

Penyebab Asam Lambung Naik dan Ciri yang Perlu Diwaspadai

Inspirasi

Makan dalam porsi besar, obesitas, konsumsi alkohol, dan merokok menjadi beberapa penyebab asam lambung naik. Biasanya, kondisi ini memiliki ciri-ciri umum seperti perut menjadi perih, mual, hingga sakit tenggorokan. Selain itu, penderita asam lambung sering merasakan rasa asam di lidah hingga sensasi terbakar di area dada dan perut ketika asam lambung naik tinggi.

Menurut Katadata.id, kadar asam lambung yang tinggi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk tukak lambung, refluks asam, gastritis (maag), penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab asam lambung agar lebih mudah mencegah asam lambung kembali naik.

 

Apa itu penyakit asam lambung?

Menurut CNBC Indonesia, asam lambung merupakan cairan yang diproduksi oleh sel-sel lambung untuk membantu sistem pencernaan dan bertugas membunuh mikroorganisme yang membahayakan kesehatan. Namun, asam lambung juga bisa naik ke pangkal mulut bagian atas. Kondisi ini umumnya disebabkan karena asam lambung yang diproduksi secara berlebihan sehingga berimbas pada naiknya cairan tersebut ke kerongkongan.

Ketika fungsi kerongkongan terganggu, maka kerongkongan tidak akan menutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan gejala asam lambung. Kondisi melemahnya otot kerongkongan ini sering disebut gastroesophageal reflux disease atau lebih dikenal GERD.

 

Penyebab asam lambung naik

Dilansir dari Katadata.id, ada beberapa penyebab asam lambung naik yang perlu Anda waspadai dan hindari yaitu:

  1. Makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan.
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  3. Mengonsumsi makanan berat dan berbaring telentang atau membungkuk di pinggang.
  4. Ngemil menjelang tidur.
  5. Mengonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, mint, bawang putih, bawang merah, atau makanan pedas dan berlemak.
  6. Konsumsi alkohol, minuman berkarbonasi, kopi, atau teh.
  7. Merokok.
  8. Mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, pelemas otot tertentu, atau obat tekanan darah Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  9. Obstruksi saluran keluar lambung.
  10. Gagal ginjal kronis. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, orang dengan gagal ginjal atau menjalani dialisis dapat menghasilkan tingkat asam lambung yang tinggi.

 

Faktor risiko penyakit asam lambung

GERD adalah penyakit asam lambung yang dapat memengaruhi semua orang di segala usia. Umumnya, risiko penyakit ini dapat meningkat karena faktor gaya hidup, namun bisa juga karena beberapa penyebab lain. Dilansir dari Halodoc, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko GERD:

  • Sedang hamil, karena ada terlalu banyak tekanan pada perut.
  • Mengidap gangguan jaringan ikat seperti scleroderma.
  • Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung)
  • Mengalami gastroparesis atau kondisi melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat.
  • Mengidap scleroderma, yaitu penyakit yang menyerang jaringan ikat.
  • Kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu seperti, susu, makanan pedas atau gorengan (makanan berminyak). 

Selain itu, ada juga beberapa obat-obatan yang bisa menjadi pemicu timbulnya gejala GERD, seperti:

  • Benzodiazepin atau jenis kandungan dalam obat penenang tertentu. 
  • Jenis obat calcium inhibitor atau penghambat kalsium sebagai obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. 
  • Beberapa obat asma.
  • Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID).
  • Obat anti depresan. 

 

Ciri-ciri asam lambung sedang naik

Bagi Anda yang sering mengalami asam lambung naik, mungkin sudah tidak asing lagi dengan gejala-gejala umumnya seperti mual dan perut kembung. Namun ada beberapa ciri atau gejala asam lambung yang sering diabaikan dan sering membuat penanganan penyakit ini menjadi terlambat seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia berikut: 

1. Heartburn atau rasa panas di dada

Ciri-ciri asam lambung naik yang paling sering terjadi adalah heartburn atau rasa panas di dada. Sensasi panas ini terjadi pada dada bagian tengah dan bisa menyebar dari perut hingga ke leher atau punggung. Selain panas, ada juga sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum.

Kondisi ini biasanya sering terjadi setelah makan, berbaring, dan saat membungkuk. Ketika asam lambung naik, jaringan yang ada di sepanjang kerongkongan atau esofagus bisa mengalami iritasi akibat paparan cairan asam ini.

Asam Lambung Naik Dapat Menyebabkan Rasa Panas Di Dada

2. Rasa mual

Ketika asam lambung naik, biasanya penderita akan merasakan mual hingga ingin muntah. Bagi beberapa orang, asam lambung naik bahkan bisa sampai memuntahkan cairan bening atau kuning yang terasa amat pahit. Rasa mual ini terjadi akibat timbulnya nyeri hebat pada lambung dan ulu hati.

3. Sakit tenggorokan

Asam lambung yang naik ke kerongkongan juga bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Penderita yang terlalu sering mengalami GERD akan menunjukkan kondisi di mana dinding tenggorokan berwarna merah. Beberapa gejala lain yang timbul akibat asam lambung naik adalah radang atau sakit tenggorokan, berupa suara serak dan ada sensasi benjolan pada tenggorokan.

4. Perut kembung

Makanan yang mengendap pada sistem pencernaan dan tidak langsung tercerna akan membuat produksi gas meningkat. Kondisi ini disebut acid reflux yang menimbulkan rasa perut kembung setelah makan. Jika sering dibiarkan, maka akan menimbulkan ciri-ciri asam lambung lainnya yang berbahaya bagi tubuh.

5. Sendawa

Perut yang terasa penuh akan mengeluarkan gas dalam bentuk sendawa. Kondisi ini berkaitan dengan peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori yang bertanggung jawab atas beberapa kasus tukak lambung.

6. Napas bau

Jika Anda sudah rajin sikat gigi namun masih memiliki bau mulut, maka bisa saja ini pertanda asam lambung yang naik. Bau mulut akibat asam lambung naik terjadi karena adanya pergerakan isi lambung ke kerongkongan.

7. Rasa asam di mulut

Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat menimbulkan gejala rasa asam pada daerah mulut. Selain itu, rasa asam di mulut ini juga bisa dibarengi dengan rasa panas seperti sensasi terbakar pada tenggorokan.

 

Pengobatan dan pencegahan asam lambung naik

Penyakit asam lambung atau GERD dapat diobati dengan obat-obatan dokter maupun obat yang dijual bebas. Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut beberapa contoh obat asam lambung yang biasa digunakan untuk mengobati asam lambung:

1. Antasida

Antasida berfungsi untuk membantu menetralkan asam lambung. Biasanya obat ini digunakan untuk mengatasi refluks asam dan asam lambung ringan.

2. Penghambat reseptor H2

Pengobatan ini berfungsi mengurangi produksi asam lambung, seperti Famotidine dan Cimetidine.

3. Proton Pump Inhibitor (PPI)

PPI adalah obat penghambat produksi asam lambung yang lebih kuat dan bisa membantu menyembuhkan jaringan kerongkongan yang rusak. Conto PPI adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole.

4. Prokinetic agents

Prokinetik adalah jenis obat yang dapat meningkatkan motilitas gastrointestinal dengan meningkatkan frekuensi kontraksi di usus halus atau membuat kontraksi lebih kuat tanpa mengganggu ritmenya.

Perlu diingat, semua obat memiliki efek samping. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat menentukan pilihan obat terbaik. Jika GERD terjadi secara terus-menerus dalam intensitas parah, maka prosedur operasi medis dapat menjadi pertimbangan. Selain itu, selama pengobatan dilakukan, Anda juga perlu menghindari segala faktor risiko dan pemicu kambuhnya GERD. Oleh karena itu, disarankan untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat sesuai rekomendasi dokter. 

Pengobatan dan Pencegahan Saat Asam Lambung Naik

 

Pencegahan asam lambung naik

GERD dapat diatasi dengan mengubah perilaku sehari-hari seperti menurunkan berat badan, tidak berbaring setelah makan, menjauhi makanan tertentu, termasuk buah yang asam, dan berhenti merokok. Anda juga bisa mengonsumsi beberapa tanaman herbal yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam lambung seperti jahe. Selain itu, penyakit ini juga dapat dicegah dengan berhenti mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, serta minuman beralkohol.

Ketika sakit asam lambung menyerang, umumnya dokter akan memberikan obat untuk mengatasi asam lambung dan meredakan maag akibat asam lambung. Jika cara tersebut belum dapat mengatasi penyakit asam lambung, dokter bisa merekomendasikan untuk dilakukan pembedahan.

Tentunya pengobatan asam lambung memerlukan biaya yang tidak sedikit jika sudah sampai parah dan diharuskan dokter untuk dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu,  Anda juga perlu mempersiapkan risiko tersebut dengan memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah risiko finansial yang mungkin terjadi jika diharuskan untuk melakukan perawatan di rumah sakit saat sakit asam lambung menyerang.

Anda bisa memilih asuransi kesehatan dari AXA Mandiri yang dapat memberikan manfaat manfaat rawat inap dan rawat jalan sesuai polis asuransi. Silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803 untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap.

 

Sumber:

  • https://katadata.co.id/agung/berita/62f202291904a/mengenali-penyebab-asam-lambung-naik-dan-cara-mengatasinya
  • https://www.alodokter.com/penyakit-asam-lambung
  • https://www.alodokter.com/6-penyebab-asam-lambung-naik-di-malam-hari-dan-cara-mengatasinya
  • https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220905164703-33-369442/7-ciri-ciri-asam-lambung-naik-tinggi-dan-cara-pencegahannya
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-gerd-kenali-penyebab-faktor-risiko-dan-cara-mengatasinya#mcetoc_1his9v4vi20
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-asam-lambung