Awas, Tidur Mendengkur Bisa Jadi Pertanda Penyakit Jantung!
Memiliki kebiasaan mendengkur bukanlah sebuah hal yang menyenangkan. Bukan hanya mengganggu kualitas tidur, orang-orang yang ada di sekeliling Anda akan sangat terganggu. Terlebih lagi, kebiasaan mendengkur bahkan dapat mendatangkan masalah yang lebih besar lagi dari sisi kesehatan. Adanya dengkuran terus menerus saat Anda tertidur sebenarnya adalah alarm tanda bahaya bagi kesehatan.
Orang dengan kebiasaan mendengkur memiliki risiko lebih besar mengalami penebalan arteri karotis (pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju otak dan kepala) dibandingkan dengan perokok, orang obesitas, atau bahkan yang memiliki kadar kolesterol tinggi sekali pun. Apabila dinding pembuluh darah ini mengalami penebalan, bisa menjadi awal malapetaka dari berbagai penyakit pembuluh darah lainnya.
Di samping itu, mendengkur telah lama diketahui menjadi tanda dari sleep apnea atau kondisi henti nafas saat tidur. Sleep apnea terjadi akibat sempitnya saluran nafas sehingga meskipun dada naik turun berusaha bernafas, tidak ada udara yang mampu mengalir. Hal ini mengakibatkan oksigen akan turun sepanjang malam. Para pakar kesehatan sudah menyatakan bahwa sleep apnea merupakan penyebab utama penyakit jantung, hipertensi, diabetes, impotensi hingga stroke.
Mendengkur merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang cukup banyak dialami. Penderitanya mungkin bisa jadi tidak merasa terganggu, namun suara mendengkur yang cukup keras sering kali mengganggu lelapnya tidur pasangan atau orang di sekitarnya.
Suara dengkuran ini sebenarnya terjadi akibat getaran otot dan jaringan lunak di sekitar tenggorokan saat udara melintasinya. Memang tidak semua orang mengalami gangguan ini, namun dilansir dari Klikdokter, ada beberapa orang yang memiliki risiko mendengkur lebih tinggi yaitu:
Selain mengganggu kenyamanan tidur dan mengusik orang sekitar, mendengkur sebenarnya dapat mengundang masalah kesehatan yang lebih besar. Salah satu yang dapat terjadi adalah obstructive sleep apnea (OSA).
OSA dapat menyebabkan penderitanya mengalami henti napas selama beberapa detik dan kemudian bernapas kembali atau terbangun karena gangguan ini. Tidak semua orang mendengkur mengalami OSA. Namun jika OSA terjadi pada seseorang, kualitas hidupnya mungkin akan ikut terganggu karena tidak lelapnya tidur.
Jangan remehkan risiko mendengkur yang dibiarkan lama kelamaan bagi kesehatan. Cobalah menghilangkan kebiasaan mendengkur dengan mengonsumsi sejumlah makanan berikut ini:
Kebiasaan mendengkur umumnya timbul karena adanya pembengkakan pada tenggorokan dan bisa diobati dengan cara meminum madu secara teratur. Sejak dahulu, ada kebiasaan para penyanyi opera untuk mencampurkan madu ke dalam teh yang akan mereka minum sebelum tidur. Minuman racikan tersebut berguna untuk menjadikan tenggorokan lebih lega. Madu memiliki manfaat menghilangkan dahak yang sering menyumbat tenggorokan.
Apakah Anda tahu alergi terhadap laktosa susu sapi dapat menimbulkan gangguan mendengkur dari tingkat yang ringan hingga yang parah? Hal tersebut termasuk menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menimbulkan kebiasaan mendengkur. Apabila Anda mendengkur disebabkan alergi terhadap susu sapi, beralihlah pada susu kedelai untuk mengatasi kebiasaan mendengkur yang mengganggu.
Gantilah minyak yang Anda gunakan untuk mengolah makanan sehari-hari dengan jenis minyak zaitun. Kandungan lemak yang ada di dalamnya pada umumnya lebih aman untuk lambung Anda. Menggunakan mentega atau minyak yang mengandung lemak jenuh berbahaya cenderung menimbulkan penyakit maag kambuh di malam hari yang dapat membuat Anda mendengkur saat tidur.
Pada dasarnya jenis teh apa pun mampu membantu Anda untuk mengurangi penumpukan dahak yang ada di tenggorokan. Teh herbal seperti teh hitam, teh hijau, chamomile, ataupun campuran teh dengan perasan lemon atau madu memiliki khasiat membantu Anda dalam mengatasi dengkuran karena saluran tenggorokan yang tersumbat.
Bagi penderita gangguan mendengkur yang parah, harus melakukan pemeriksaan oleh dokter dan menemukan penyebab utamanya terlebih dahulu. Setelah ditemukan, baru bisa diambil langkah perawatan yang sesuai untuk kondisi setiap pendengkur. Biasanya dokter akan menganjurkan penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yakni sebuah alat yang dihubungkan ke hidung lewat masker, atau operasi (oral appliances).
Mendengkur adalah kebiasaan tidur yang bisa mengganggu kenyamanan diri sendiri dan orang lain. Bukan hanya itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit seperti sleep apnea, penyakit kardiovaskular dan stroke. Oleh karena itu, kebiasaan mendengkur sebaiknya dihentikan dan perlu dicegah dengan segera. Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut ini adalah beberapa tips mencegah dan menghentikan kebiasaan mendengkur yang bisa Anda terapkan:
Tidur terlentang berpotensi menyebabkan seseorang mendengkur. Dalam posisi terlentang, lidah cenderung tertarik ke belakang dan mendekati kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan jalan udara menjadi lebih sempit dan menghalangi sebagian aliran udara yang masuk sehingga akan, muncul suara dengkuran saat tidur. Untuk itu, tidur dengan posisi miring dapat dilakukan sebagai salah satu cara menghilangkan ngorok.
Salah satu penyebab utama tidur mendengkur adalah kelelahan. Kondisi tubuh yang lelah membuat seseorang tidur lebih nyenyak sehingga membuat otot-otot seluruh tubuh, termasuk otot lidah dan tenggorokan menjadi lebih rileks. Hal tersebut dapat menyebabkan posisi lidah ke belakang dan menghalangi jalan nafas sehingga timbul suara dengkuran saat tidur. Oleh sebab itu, usahakan untuk tidur tepat waktu setiap harinya untuk menghindari rasa lelah berlebih yang dapat memicu dengkuran saat tidur.
Menjaga kebersihan kamar dapat memengaruhi kualitas tidur dan mengatasi kebiasaan mengorok saat tidur. Kamar kotor dapat menimbulkan berbagai alergen yang berpotensi menyebabkan penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi alergi. Akibatnya, tubuh akan berusaha untuk mendapatkan oksigen yang cukup yaitu dengan bernapas melalui hidung dan mulut, sehingga dapat menyebabkan mengorok saat tidur.
Untuk menghindari dengkuran saat tidur akibat alergi, usahakan selalu menjaga kebersihan kamar secara rutin. Jangan lupa untuk mengganti sprei dan sarung bantal setiap 1 minggu sekali.
Cara menghilangkan kebiasaan mendengkur selanjutnya adalah dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan lendir pada hidung dan langit-langit mulut menjadi lebih kental sehingga menjadi pemicu dengkuran saat tidur. Oleh karena itu, selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya dengan mengonsumsi kurang lebih 2 liter air per hari. Selain itu, hindari juga untuk mengonsumsi olahan produk susu sebelum tidur karena dapat memicu produksi lendir menjadi lebih kental.
Berat badan berlebih atau obesitas adalah salah satu penyebab paling sering seseorang mendengkur. Seseorang dengan berat badan berlebih memiliki jaringan berlebih di leher, tepatnya pada tenggorokan. Lemak berlebih itulah yang membuat leher seakan-akan tertekan dari berbagai sisi sehingga jalan pernapasan menjadi semakin sempit dan menimbulkan suara saat tidur. Itulah mengapa menjaga berat badan ideal bisa menjadi salah satu cara menghilangkan dengkuran yang efektif.
Salah satu cara mengatasi tidur mendengkur adalah menghentikan kebiasaan merokok. Rokok dapat menyebabkan luka pada membran yang terdapat di hidung dan tenggorokan, di mana hal ini berisiko menghalangi jalannya napas dan menimbulkan dengkuran ketika tidur.
Rutin berolahraga dapat meningkatkan kualitas tidur dan menjaga berat badan ideal. Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mendengkur selama tidur. Bukan hanya itu, gerakan pada olahraga juga bisa membantu membentuk otot di tubuh termasuk tenggorokan. Dengan begitu, aliran udara bisa berjalan lebih lancar dan dengkuran saat tidur pun akan berkurang.
Cara menghilangkan ngorok saat tidur juga bisa dilakukan dengan mandi menggunakan air hangat. Mandi air hangat dapat membantu membuka saluran pernapasan sehingga kebiasaan ngorok akan berkurang. Menghirup uap hangat selama beberapa menit sebelum tidur juga dapat mengurangi kemungkinan mendengkur saat tidur.
Jika kebiasaan mendengkur tidak kunjung hilang dan semakin mengganggu kualitas tidur, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, kebiasaan mendengkur yang berlebih perlu diwaspadai karena bisa menjadi salah satu tanda penyakit, salah satunya sleep apnea.
Dilansir dari Alodokter, sleep apnea bisa berhenti bernapas selama 10-20 detik saat mereka tertidur. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan akibat jalan napas tertutup dan mengurangi kadar oksigen dalam tubuh. Selain itu, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa henti jantung mendadak yang dapat menyebabkan kematian.
Bukan hanya itu, dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Indonesia, angka kejadian sleep apnea mencapai 40-80% pada penyakit jantung seperti pasien yang memiliki hipertensi, gangguan irama, gagal jantung, penyakit jantung koroner, hipertensi paru, dan stroke. Karena sangat berbahaya, pastikan untuk menghindari risiko tidur mendengkur dengan melakukan beberapa hal yang telah disebutkan di atas.
Selain itu, pertimbangkan juga untuk melengkapi perlindungan diri Anda dan keluarga dari masalah tidur mendengkur ini dengan mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan. Salah satu asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri. Dengan asuransi ini, Anda akan mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement yang meliputi biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap, biaya akomodasi pendamping dan juga manfaat santunan tunai harian, hingga manfaat santunan meninggal dunia.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi