Susah Tidur Menjadi Pertanda Penyakit Kritis? Cek Faktanya Yuk!
Setiap orang pasti pernah mengalami susah tidur di malam hari yang biasanya terjadi akibat tidur siang terlalu lama. Namun jika kesulitan tidur dialami secara terus-menerus, tentu Anda perlu waspada. Dilansir dari PYFA Health, susah tidur merupakan kelainan pola tidur yang berisiko menurunkan kualitas tidur dan berdampak pada kesehatan.
Susah tidur bisa ditandai dengan sulit tidur di malam hari, siklus tidur dan bangun yang tidak teratur, mata sulit terpejam, tidur tidak lelap, atau mudah terbangun dan sulit untuk tidur kembali. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit.
Dilansir dari Alodokter, terdapat beragam penyebab susah tidur di malam hari, mulai dari gangguan tidur, kebiasaan tidur yang buruk, hingga penyakit tertentu. Namun, ada beberapa hal yang juga sering menjadi penyebab susah tidur tanpa disadari. Berikut adalah beberapa penyebab susah tidur yang perlu Anda ketahui
Untuk menghindari susah tidur di malam hari, pastikan Anda tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh setidaknya 6 jam menjelang waktu tidur. Hal ini disebabkan karena kafein dapat menghambat kerja adenosin atau senyawa aktif di otak yang memicu rasa kantuk.
Bukan hanya kafein, kebiasaan makan mendekati waktu tidur juga bisa menjadi penyebab susah tidur di malam hari. Hal ini karena tubuh akan melepas hormon insulin saat makan untuk mengolah makanan menjadi energi. Proses inilah yang membuat siklus tidur terganggu dan membuat Anda tetap terjaga di malam hari.
Tanpa disadari, kebiasaan bermain gadget menjelang waktu tidur juga dapat membuat Anda kesulitan untuk tidur meski cahaya sudah diredupkan. Hal ini karena cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget bisa menurunkan produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa cahaya biru dapat meningkatkan kewaspadaan otak dan dapat merangsang fungsi kognitif yang pada akhirnya membuat tubuh tetap terjaga.
Stres juga bisa memengaruhi durasi dan kualitas tidur. Ketika stres, hormon kortisol dalam tubuh akan meningkat sehingga menyebabkan detak jantung meningkat, otot menjadi tegang, tubuh menjadi tidak rileks dan tidur pun menjadi sulit.
Faktanya, paparan sinar matahari pada pagi hari bisa memperbaiki siklus tidur dan membuat tubuh terjaga sepanjang hari sehingga ketika malam tiba, tubuh akan merasa ‘butuh tidur’.
Selain beberapa hal di atas, susah tidur juga bisa disebabkan oleh penyakit atau gangguan medis seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan saraf, GERD, hingga kanker. Berikut penyakit yang bisa menyebabkan seseorang susah tidur yang dilansir dari beberapa sumber.
Sleep apnea merupakan kondisi terhalangnya jalur pernapasan saat tidur yang membuat seseorang berhenti bernapas secara berkala sehingga kadar oksigen dalam tubuh menurun. Penurunan kadar oksigen ini membuat penderita sleep apnea sering terbangun berkali-kali dan susah untuk tidur nyenyak. Kondisi ini juga sering membuat penderitanya tersedak bahkan mendengkur selama tertidur.
Sinusitis adalah infeksi dan pembengkakan pada saluran hidung (sinus) yang menyebabkan hidung tersumbat sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat bernapas. Sinusitis juga dapat menyebabkan pilek yang membuat penderitanya menjadi susah tidur karena pernapasan yang tidak lancar.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung dari perut kembali naik ke kerongkongan. Dilansir dari Alodokter, GERD seringkali menjadi penyebab sulit tidur dan menimbulkan rasa tidak nyaman, sensasi terbakar di dada, dan sulit bernapas saat posisi tubuh telentang. Sensasi panas tersebut dipicu oleh naiknya asam lambung dari perut ke kerongkongan.
Anda dapat menghindari masalah ini dengan tidak mengonsumsi makanan berat atau berlemak serta kopi dan alkohol, terutama menjelang waktu tidur. Selain itu, Anda juga bisa memposisikan tubuh bagian atas lebih tinggi dari kaki, atau mengonsumsi obat yang membantu menekan sekresi asam lambung.
Hipertiroid atau kelenjar tiroid terlalu aktif juga bisa menjadi pemicu susah tidur di malam hari. Hal ini dikarenakan kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat menstimulasi sistem saraf sehingga penderitanya menjadi mudah gelisah dan berkeringat di malam hari. Kombinasi antara gelisah dan keringat berlebihan inilah yang membuat tidur di malam hari menjadi tidak nyaman.
Arthritis dan fibromialgia adalah gangguan otot dan tulang yang menyebabkan susah tidur. Rasa sakit saat mencoba menggerakkan tubuh di tempat tidur membuat penderita artritis susah memejamkan mata. Sedangkan bagi penderita fibromyalgia, nyeri di ligamen dan tendon dapat menyebabkan penderita terbangun dan sulit tidur kembali karena rasa sakit dan tubuh yang kaku.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga dapat membuat penderitanya mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil dan keringat berlebihan di malam hari. Hal inilah yang menyebabkan penderita diabetes bolak-balik ke kamar mandi sehingga menjadi susah tidur di malam hari.
Gagal jantung adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan kemampuan jantung secara bertahap untuk memompa atau mengedarkan darah secara optimal. Gagal jantung dapat menyebabkan cairan tubuh menumpuk di paru-paru dan jaringan.
Ketika mengalami gagal jantung, seseorang biasanya akan terbangun di malam hari dengan sesak napas. Kondisi gagal jantung pada pria juga bisa menyebabkan sleep apnea obstruktif atau gangguan pernapasan yang ditandai dengan beberapa kali terbangun di malam hari. Hal ini tentu dapat mengganggu tidur, menyebabkan kantuk di siang hari, dan memperburuk gagal jantung.
Perubahan terkait sirkadian pada otot-otot di sekitar saluran udara dapat menyebabkan saluran udara menyempit pada malam hari. Kondisi ini akan meningkatkan potensi serangan asma nokturnal yang membangunkan seseorang yang sedang tidur secara tiba-tiba.
Kesulitan bernapas atau ketakutan akan serangan dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur. Selain itu, seseorang yang mengidap emfisema atau bronkitis mungkin juga mengalami kesulitan tertidur yang disebabkan karena produksi dahak yang berlebihan, sesak napas, dan batuk.
Selain beberapa kondisi di atas, susah tidur juga dapat disebabkan oleh penyakit atau gangguan medis lainnya. Berikut beberapa gangguan medis lainnya yang bisa menjadi faktor susah tidur dilansir dari SehatQ.
Dilansir dari PYFA Health, salah satu cara mengatasi susah tidur adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa kebiasaan sehat yang perlu Anda lakukan setiap hari untuk mengatasi sudah tidur di malam hari.
Dapat disimpulkan bahwa susah tidur termasuk salah satu gejala adanya gangguan pada kesehatan yang patut diperiksakan ke dokter. Jika masalah ini sering terjadi dan diabaikan, bisa menjadi pertanda penyakit kritis. Oleh karena itu, penting untuk mulai menerapkan pola hidup sehat untuk mengatasi susah tidur dan mencegah penyakit lainnya. Pastikan juga Anda melindungi diri Anda dan keluarga dari risiko finansial akibat berbagai penyakit kritis di kemudian hari dengan mendaftarkan diri ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare.
Dengan Asuransi Mandiri Secure CritiCare, Anda dan keluarga bisa mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit kritis stadium awal hingga akhir seperti serangan jantung, kanker, gagal ginjal, hingga stroke. Selain itu, Asuransi Mandiri Secure CritiCare juga memberikan manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi