Aset Penerbit

Aset Penerbit

Pentingnya Menjaga Suhu Tubuh Normal & Cara Menjaganya

Inspirasi

Suhu tubuh adalah indikator dari kemampuan tubuh untuk menghasilkan dan menyingkirkan hawa panas di dalamnya. Suhu tubuh normal manusia bisa berubah-ubah sepanjang hari karena tubuh manusia mampu menyesuaikan temperatur internalnya (suhu inti tubuh) sesuai kondisi cuaca dan lingkungan sekitarnya. Suhu tubuh orang yang sehat bisa naik-turun sekitar 0,5 derajat Celcius dalam sehari.

Secara umum, suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu lingkungan atau kondisi kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, suhu tubuh normal setiap individu dapat berbeda-beda.

 

Mengenal suhu tubuh normal berdasarkan usia

Sebagian besar orang pasti berpikir jika suhu normal tubuh berada di angka 37 derajat Celcius. Padahal, suhu normal tubuh masing-masing orang tidak selalu berada tepat di angka tersebut. Ada beberapa faktor yang memengaruhi suhu tubuh setiap individu, mulai dari suhu lingkungan, kondisi tubuh, aktivitas fisik, jenis kelamin, serta usia.

Menurut beberapa sumber, berikut ini adalah rentang suhu tubuh normal manusia berdasarkan kelompok usianya:

  • Suhu normal pada bayi: 36,3–37,4 derajat Celcius.
  • Suhu normal pada anak-anak: 36,1–37,7 derajat Celcius.
  • Suhu normal pada remaja dan orang dewasa (11–65 tahun): 36,5–37,6 derajat Celcius.
  • Suhu normal pada lansia (65 tahun ke atas): 35,8–36,9 derajat Celcius.

Demam atau peningkatan suhu tubuh dapat terjadi sebagai bentuk perlawanan sistem imun tubuh terhadap invasi benda asing dan infeksi virus atau bakteri penyebab penyakit. Selain demam, penting juga untuk mewaspadai penurunan suhu tubuh anak yang berada di bawah batas normal yaitu kurang dari 35 derajat Celcius. Pasalnya, kondisi yang juga dikenal sebagai hipotermia ini dapat menyebabkan koma hingga kematian.

 

Cara mengukur suhu tubuh

Pada dasarnya, pengukuran suhu tubuh hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus yaitu termometer. Secara umum, terdapat beberapa jenis termometer yang bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut ini adalah beberapa jenis termometer yang bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh.

  1. Termometer elektronik: Termometer ini dapat menunjukkan suhu tubuh melalui layar digital dan dapat digunakan pada berbagai bagian tubuh, seperti ketiak, mulut, atau dubur.
  2. Termometer telinga: Berbentuk kerucut kecil yang dapat mengukur suhu di dalam saluran telinga.
  3. Termometer sekali pakai: Untuk digunakan di mulut atau rektum. Sesuai namanya, termometer ini hanya bisa digunakan sekali, namun juga bisa dipakai untuk mengukur suhu bayi selama 48 jam.
  4. Termometer dahi atau arteri temporal: Termometer dahi menggunakan sensor inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal dengan cara menempelkan termometer pada permukaan dahi.
  5. Termometer dot: Dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh bayi dengan diletakkan di mulut bayi.

Setelah mengetahui beberapa jenis termometer, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengukur suhu tubuh yang bisa dilakukan:

1. Di dahi (non kontak)

Pengukuran suhu tubuh dengan metode ini biasanya menggunakan termometer infrared. Caranya, termometer diarahkan ke dahi dengan jarak tertentu, kemudian tunggu hingga alat berbunyi untuk mendapatkan hasilnya. Namun sebagai catatan, mengukur suhu tubuh dengan cara ini dinilai kurang akurat.

2. Di ketiak (aksila)

Dalam metode pengukuran ini, Anda perlu meletakkan termometer di bagian dalam ketiak dan menjepitnya. Kemudian, tunggu sekitar satu menit hingga termometer berbunyi. Setelahnya, suhu tubuhmu akan terlihat di termometer. Biasanya metode ini dilakukan dengan menggunakan termometer elektronik atau termometer digital.

3. Melalui mulut (oral)

dengan cara ini, biasanya menggunakan termometer digital khusus mulut. Adapun cara penggunaannya adalah dengan meletakkan termometer di bawah lidah. Kemudian, termometer akan mulai mengukur suhu tubuh setelah mulut dalam keadaan tertutup. Biasanya, penggunaan metode ini cocok untuk mengukur suhu tubuh anak-anak di atas 5 tahun.

4. Melalui anus (rektal)

Cara selanjutnya untuk mengukurs suhu normal adalah dengan metode rektal atau melalui anus. Bukan hanya orang dewasa, cara ini juga bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh bayi yang baru lahir. Caranya adalah dengan memasukkan alat ke dalam anus (tidak terlalu dalam), kemudian tunggu hingga termometer berbunyi.

5. Di dalam telinga (timpani)

Cara mengukur suhu tubuh orang dewasa melalui telinga merupakan salah satu metode yang cukup sering digunakan. Untuk mendapatkan hasilnya, Anda perlu menunggu sekitar 2 menit atau hingga alat berbunyi.

 

Faktor yang memengaruhi suhu tubuh

Tubuh mengubah suhunya secara otomatis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sekitar. Anda akan berkeringat ketika berada di lingkungan yang panas untuk membantu menjaga tubuh tetap dingin.

Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

Di sisi lain, tubuh akan berusaha membuat dirinya tetap hangat saat suhu di sekitar rendah. Otak akan mengirim sinyal ke seluruh tubuh agar memasok lebih banyak darah dari pembuluh kapiler menuju bagian tubuh yang lebih dingin dan akan membuat Anda gemetar dan menggigil. Menggigil bisa menghasilkan panas sehingga tubuh bisa menjaga suhunya.

Dilansir dari Hello Sehat, berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi naik-turunnya suhu tubuh normal:

1. Pertumbuhan badan

Suhu tubuh yang naik-turun umumnya dialami oleh bayi, hal ini karena mereka masih berada dalam masa tumbuh kembang sehingga sistem internal tubuhnya belum mencapai fungsi yang optimal. Perubahan suhu tersebut sangat wajar dan sama sekali berbeda dengan demam yang naik-turun pada bayi. Temperatur tubuh bayi bisa meningkat dalam beberapa hari kelahiran, lalu akan turun sedikit seiring berkembangnya kemampuan bayi untuk mengatur suhu tubuhnya.

2. Perubahan hormon

Suhu tubuh sangat sensitif terhadap kadar hormon sehingga suhu seorang wanita mungkin lebih tinggi atau lebih rendah saat berovulasi atau mengalami menstruasi. Hal yang sama akan terjadi setelah menopause. Sebaliknya, perubahan metabolisme selama kehamilan menyebabkan peningkatan panas tubuh.

3. Ritme sirkadian

Suhu tubuh mungkin berubah-ubah mengikuti perubahan jam biologis (ritme sirkadian) tubuh. Suhu tubuh biasanya paling rendah selama 2 jam terakhir sebelum bangun tidur. Anda juga bisa merasa lebih kedinginan pada waktu-waktu tertentu, terlepas dari temperatur sekitar yang stabil.

4. Demam

Demam merupakan suatu gejala dan bukan sebuah penyakit. Anda akan demam jika terjadi infeksi dalam tubuh yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Pada bayi dan anak-anak, demam biasanya muncul saat temperatur tubuh mencapai lebih dari 37 derajat Celcius. Sementara itu, orang dewasa akan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38–39 derajat Celcius.

Penyakit yang dapat menyebabkan demam antara lain flu, radang tenggorokan, sinusitis, pneumonia, tuberkulosis, infeksi saluran kemih, demam berdarah, malaria, radang selaput, otak (meningitis), dan HIV. Sementara pada anak-anak, demam juga bisa muncul ketika mereka selesai imunisasi atau tumbuh gigi. 

5. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan salah satu penyebab naik-turunnya temperatur tubuh. Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid kurang aktif sehingga hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam metabolisme serta bagaimana sel tubuh menggunakan energi yang dihasilkan dari proses tersebut. Namun, hipotiroidisme dapat membuat metabolisme menjadi lebih lambat.

Jika metabolisme melambat, produksi energi dan panas akan berkurang sehingga Anda lebih mudah kedinginan. Gejala hipotiroidisme yang paling umum yakni kelelahan, sembelit, nyeri otot, dan mood yang depresif.

6. Diabetes

Diabetes juga memiliki hubungan dengan suhu normal tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa ketika insulin disuntikkan ke area otak tertentu pada tikus, hal itu dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan tingkat metabolismenya.  Hal ini menunjukkan bahwa diabetes sedikit-banyak dapat menyebabkan perubahan pada temperatur tubuh Anda.

 

Cara menjaga suhu tubuh agar tetap normal

Tubuh dapat menyeimbangkan suhu secara otomatis agar tetap berada di rentang normal. Meski demikian, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal. Dilansir dari Enesis.com, berikut ini adalah beberapa cara menjaga suhu tubuh agar tetap normal:

1. Penuhi kebutuhan air tubuh

Cara menjaga suhu tubuh agar tetap normal yaitu dengan memenuhi kebutuhan air pada tubuh yaitu minimal 2 liter setiap hari. Ketika beraktivitas, tubuh akan mengeluarkan keringat yang dapat membuat suhu tubuh dingin. Oleh karena itu, Anda butuh mengonsumsi air untuk mengisi cairan yang hilang dan membantu meningkatkan suhu tubuh. 

2. Gunakan pakaian yang sesuai

Cara selanjutnya adalah menggunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca saat itu, misalnya ketika cuaca sedang panas, maka gunakan pakaian yang tipis. Namun sebaliknya, gunakan pakaian yang tebal ketika cuaca dingin agar Anda tidak kedinginan dan berpotensi mengalami hipotermia.

3. Kompres badan

Mengompres badan bisa dilakukan untuk menormalkan kembali suhu tubuh yang panas. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan kompres dingin untuk membantu menurunkan suhu tubuh ketika sedang demam. Kompres bisa dilakukan pada lipatan tubuh seperti ketiak dan leher. 

 

Bahaya suhu tubuh tinggi dan rendah

Meski nilainya berbeda-beda pada setiap individu, suhu tubuh yang berada di bawah maupun di atas batas normal tentu perlu diperhatikan. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi tanda atau gejala dari kondisi medis tertentu. Dilansir dari Siloam Hospital, berikut ini beberapa bahaya suhu tubuh yang tidak normal yang perlu diwaspadai:

  • Suhu tubuh rendah

Salah satu penyebab suhu tubuh di bawah normal adalah hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid kurang aktif. Kondisi ini dapat memperlambat proses metabolisme tubuh sehingga dapat menurunkan suhu tubuh.

Suhu tubuh yang mengalami penurunan secara ekstrem hingga berada di bawah 35 derajat Celcius dapat menjadi indikasi terjadinya hipotermia. Kondisi ini sering terjadi karena tubuh terpapar suhu yang sangat rendah. Selain itu, sejumlah kondisi yang sering memicu terjadinya hipotermia adalah:

  1. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  2. Efek samping anestesi (obat bius) atau obat-obatan tertentu
  3. Anoreksia
  4. Malnutrisi
  5. Penyakit Parkinson
  6. Kerusakan saraf
  7. Stroke
  8. Sepsis

Perlu diketahui juga bahwa hipotermia merupakan kondisi darurat medis. Oleh karena itu, pastikan untuk segera mengunjungi dokter apabila suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Suhu tubuh tinggi

Suhu tubuh yang melebihi batas normal yaitu di atas 38 derajat Celcius dianggap sebagai demam yang sering terjadi karena penyakit infeksi. Jika tergolong ringan, kondisi ini dapat ditangani dengan perawatan mandiri, seperti:

  1. Kompres air hangat
  2. Konsumsi obat penurun demam seperti parasetamol
  3. Mengenakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu tebal atau tipis
  4. Memperbanyak minum air putih untuk mencegah kemungkinan terjadinya dehidrasi
  5. Istirahat yang cukup
  6. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang

Namun apabila demam menyebabkan suhu tubuh melebihi 39 derajat Celcius dan tidak kunjung mereda selama lebih dari 2 hari, disarankan untuk segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, suhu tubuh tinggi juga bisa menjadi indikasi dari kondisi medis tertentu seperti gangguan sistem endokrin atau hipertermia. Gangguan sistem endokrin seperti hipertiroidisme dapat mempercepat proses metabolisme di dalam tubuh sehingga turut meningkatkan suhu tubuh secara signifikan.

Sementara hipertermia merupakan kondisi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis di luar kendali sistem pengaturan suhu tubuh. Hipertermia kerap terjadi karena sengatan panas (heatstroke) dan termasuk kondisi darurat karena bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh hingga kematian.

 

Kapan harus ke dokter jika suhu tubuh tidak normal?

Ketika Anda atau orang di sekitar ada yang mengalami penurunan suhu tubuh ekstrem atau hipotermia, segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Selain itu, ketika orang dewasa dengan suhu tubuh 39,4oC  atau anak dengan suhu tubuh mencapai 38oC, maka dianjurkan juga untuk segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat.

 

Minum air dingin saat cuaca panas bisa menurunkan suhu tubuh?

Saat cuaca panas, kebanyakan orang mungkin akan memilih minum air dingin untuk meredakan suhu. Menurut WHO, suhu tubuh manusia akan lebih tinggi saat cuaca panas karena kombinasi panas eksternal dari lingkungan dan internal yang dihasilkan oleh proses metabolisme. Peningkatan panas yang cepat akibat paparan cuaca dapat menyulitkan tubuh untuk mengatur suhu.

Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Dapat Menurunkan Suhu Tubuh

Dilansir dari Kompas, air dingin membuat perut berkontraksi sehingga lebih sulit mencerna makanan setelah makan. Tubuh juga harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internalnya jika Anda minum air yang mendekati suhu es atau kurang dari 4 derajat celcius.

Dilansir dari sumber yang sama, berikut ini beberapa dampak minum air dingin saat cuaca panas:

1. Masalah pencernaan

Sebenarnya air dingin yang Anda minum tidak sesuai dengan suhu dalam tubuh. Air dingin juga bisa membuat perut berkontraksi sehingga lebih sulit untuk mencerna makanan. Salah satu masalah pencernaan yang mungkin terjadi adalah sembelit. Minum air dingin mengecilkan usus dan membekukan makanan.

2. Mengurangi detak jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air dingin bisa menurunkan detak jantung. Minum air es diduga merangsang saraf kranial kesepuluh, saraf vagus. Saraf ini adalah bagian penting dari sistem saraf otonom tubuh. Saat mengonsumsi air dingin, suhu air yang rendah merangsang saraf sehingga menyebabkan detak jantung menurun.

3. Sinus dan sakit kepala

Terlalu banyak minum air dingin juga bisa menyebabkan masalah "brain freeze". Hal ini terjadi akibat konsumsi air es atau es krim secara berlebihan. Dalam hal ini, air dingin mendinginkan saraf sensitif di tulang belakang sehingga memengaruhi otak. Oleh karena itu, masalah sakit kepala dan sinus juga bisa terjadi.

4. Meningkatkan lemak

Air dingin membuat lemak mengendap dalam tubuh sehingga lebih sulit untuk membakar lemak. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak sering-sering minum air dingin saat cuaca panas, terutama jika Anda sedang melaksanakan program diet.

5. Sakit tenggorokan

Kebiasaan minum air dingin saat cuaca panas juga berisiko menyebabkan sakit tenggorokan. Minum air dingin terutama setelah makan mengakibatkan penumpukan lendir berlebih (mukosa pernapasan) di saluran pernapasan. Itu bisa rentan terhadap banyak infeksi inflamasi. Oleh karenanya, disarankan lebih sehat untuk kita minum air bersuhu ruangan normal hampir sepanjang waktu untuk menghindari masalah kesehatan saat cuaca panas.

 

Selain menjaga suhu tubuh normal, Anda juga perlu melindungi diri Anda dan keluarga dari risiko keuangan yang mungkin terjadi di kemudian hari akibat risiko penyakit dengan mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda akan mendapatkan manfaat tunai yang dapat digunakan untuk menutup biaya pengobatan sehingga kondisi keuangan keluarga Anda pun tidak terganggu.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://enesis.com/id/artikel/suhu-normal-orang-dewasa/
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/suhu-tubuh-normal-manusia
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/suhu-normal-anak
  • https://www.halodoc.com/artikel/bagaimana-cara-mengukur-suhu-tubuh-manusia-yang-tepat
  • https://www.alodokter.com/memahami-suhu-tubuh
  • https://health.kompas.com/read/23J31180000368/selalu-minum-air-dingin-saat-cuaca-panas-apakah-baik-untuk-kesehatan-?page=all#google_vignette
  • https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/berapa-suhu-tubuh-normal/