Kenali Penyakit Asam Lambung dan Cara Tepat Pencegahannya
Gangguan pada asam lambung bisa disebabkan oleh banyak hal sering dialami oleh berbagai golongan masyarakat. Meski wajar jika terkadang terjadi, namun ketika dialami lebih dari dua kali dalam satu minggu kondisi ini dapat menyebabkan GERD. Bukan tidak mungkin Anda yang membaca artikel ini juga pernah mengalami gangguan asam lambung, baik dalam bentuk GERD, yakni ketika asam lambung naik ke kerongkongan, atau maag, ketika gangguan asam lambung hanya terjadi di bagian lambung saja.
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi yang dikenal dengan GERD ini dapat memicu rasa nyeri pada ulu hati, heartburn, dan berbagai gejala lain di area dada bagian bawah dan perut.
Refluks asam lambung ringan akan terjadi setidaknya dua kali dalam satu minggu, dan gangguan lebih parah akan dirasakan setidaknya satu kali dalam seminggu. Pengidap GERD jelas harus paham benar cara meredam gejalanya, dan melakukan pengobatan agar kondisi ini tidak berkepanjangan.
Sakit asam lambung terjadi ketika oleh kondisi otot kerongkongan bagian bawah atau otot LES melemah sehingga tidak dapat membuka dan menutup seperti yang seharusnya dan membuat isi perut dapat mengalir kembali ke tenggorokan serta memicu sensasi-sensasi yang tidak nyaman. Namun demikian, penyebab dari GERD tidak hanya itu saja karena setidaknya terdapat tiga kemungkinan lain yang memicu kondisi ini:
Dengan memahami penyebabnya, sekarang Anda dapat mulai menghindari hal-hal di atas sehingga dapat menjauhkan risiko GERD atau penyakit asam lambung dari kehidupan Anda.
Ketika asam lambung naik, akan muncul sensasi terbakar di bagian dada yang dikenal dengan sebutan heartburn. Rasa nyeri ini seperti terbakar dari mulai bagian belakang tulang dada, hingga ke atas di bagian leher dan tenggorokan.
Makanan akan terasa masuk lagi ke dalam mulut sehingga meninggalkan rasa asam atau pahit, dan terjadi setelah makan. Sensasi ini terasa lebih buruk di malam hari atau saat berbaring. Disampaikan dalam situs resmi Eka Hospital, beberapa gejala gangguan asam lambung yang paling mudah dikenali adalah sebagai berikut:
Empat poin terakhir merupakan gejala yang lebih parah dan terjadi di malam hari.
Jika gangguan asam lambung telah melebihi batas, penderita juga seringkali mengalami 6 gejala berikut:
Perasaan terbakar di bagian dada adalah tanda yang sering muncul pada penderita GERD. Sensasi ini akan terasa semakin intens saat Anda berbaring dengan posisi dada sejajar dengan tubuh atau saat membungkukkan badan.
Rasa mual juga menjadi gejala kenaikan asam lambung. Mirip dengan sensasi kembung yang muncul pada perut dan merupakan salah satu ciri asam naik melebihi batas atau jumlah yang berlebihan di dalam lambung.
Ketika asam lambung naik dan menuju bagian kerongkongan, saluran ini menjadi lebih sering terbuka daripada biasanya. Anda akan menelan udara lebih banyak dan secara langsung memicu terjadinya sendawa terus menerus.
Ciri ini menjadi salah satu yang paling mudah dirasakan karena sisa makanan yang belum tercerna dapat terbawa hingga ke tenggorokan. Rasa pahit atau asam sangat terasa di bagian kerongkongan, bahkan hingga pangkal lidah.
Ketika tenggorokan terlalu sering terpapar cairan asam lambung, maka luka akan terjadi di bagian ini. Akan muncul peradangan yang membuat Anda sulit menelan makanan sehingga akan mengganggu aktivitas Anda.
GERD dapat terjadi kapan saja. Ketika hal ini terjadi di malam hari, maka penderitanya akan merasa kesulitan untuk tidur.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, Anda wajib paham benar beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan sehingga tidak sampai terjadi kondisi GERD. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan sebagai langkah pencegahan GERD:
Cara ini efektif karena saat dikunyah perlahan, makanan akan lebih mudah dipecah ke bentuk sederhana. Tubuh akan lebih mudah mencerna makanan tersebut sehingga kerja lambung tidak akan terlalu berat.
Beberapa jenis makanan lebih direkomendasikan untuk penderita asam lambung atau GERD. Hindari makanan pedas, asam, dan asin, atau berlemak tinggi karena dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak. Beberapa makanan yang lebih aman antara lain adalah umbi-umbian, daging, putih telur, makanan laut, sayur hijau, buah yang matang dan tidak asam, serta oatmeal rendah gula dan kaya serat.
Cara memasak makanan juga dapat berpengaruh pada kondisi ini. Hindari menambahkan terlalu banyak cabai, bawang, atau cuka, karena membuat makanan memiliki sifat asam. Olah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang, dan batasi makan yang diolah dengan digoreng.
Setelah Anda makan, produksi asam lambung akan meningkat karena tubuh harus mencerna makanan yang masuk ke dalam lambung. Inilah alasan orang yang baru saja selesai makan tidak direkomendasikan langsung tidur dan sebaiknya memberikan selang waktu antara dua hingga tiga jam.
Dua kebiasaan ini menjadi akar dari banyak masalah kesehatan dan juga berlaku untuk asam lambung. Rokok dapat memicu iritasi di lapisan kerongkongan dan perut, sedangkan minum minuman beralkohol dapat menimbulkan efek yang sama. Lagipula ketika memiliki kebiasaan ini, Anda akan lebih sulit saat akan membeli produk asuransi karena dianggap memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi.
Cara keenam yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola tingkat stres. Asam lambung terbukti dapat dipicu karena kondisi mental yang tidak baik dan stres berlebihan. Lakukan refreshing secara berkala agar tingkat stres yang Anda miliki dapat dijaga.
Tahukah Anda bahwa kafein dapat menyebabkan cincin otot kerongkongan menjadi lebih rileks di bagian bawah? Hal ini menjadi dalang pelemahan kerja otot LES, dan memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Jadi, kendalikan asupan kafein harian dan usahakan tidak terlalu banyak.
Seseorang dengan berat badan berlebih akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala asam lambung. Kelebihan berat badan akan meningkatkan tekanan di lambung dan mendorong asma lambung naik ke kerongkongan.
Obat pereda nyeri memiliki efek meningkatkan produksi asam lambung. Oleh karena itu, konsumsi obat pereda nyeri tanpa resep dokter sebaiknya dihindari agar mengurangi risiko GERD atau gangguan asam lambung.
Meski dapat dikatakan penyakit yang umumnya tidak berat, namun jika tidak diobati, asam lambung dapat menimbulkan berbagai komplikasi lain yang cukup parah. Berikut ini enam risiko komplikasi penyakit asam lambung yang harus Anda waspadai:
Selain mengubah perilaku sehari-hari, setidaknya terdapat tiga cara umum yang dapat Anda lakukan untuk mengobati kondisi GERD atau asam lambung seperti berikut:
Meski bukan penyakit atau gangguan kesehatan yang berat, penyakit asam lambung tetap memiliki risiko yang besar jika tidak segera ditangani dengan baik. Risiko tidak hanya muncul pada sisi kesehatan saja namun juga pada sisi finansial untuk pengobatan komplikasi yang harus dilakukan. Tentu tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, bukan?
Pencegahan dengan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat akan jadi hal utama yang direkomendasikan. Untuk mendukung hal tersebut, memiliki produk asuransi yang tepat juga dapat memberikan Anda jaminan perlindungan finansial jika terjadi risiko terburuk seperti diharuskan rawat inap di rumah sakit. Inilah peran penting memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, biaya perawatan di rumah sakit akan ditanggung sehingga Anda dapat fokus pada proses penyembuhan.
Berbagai produk asuransi kesehatan yang ditawarkan AXA Mandiri akan menjadi variabel yang tepat dalam mencegah risiko yang lebih besar akibat asam lambung. Produk yang handal, lengkap sesuai dengan kebutuhan, dan manfaat yang optimal, dapat membantu Anda di kondisi yang tidak diinginkan.
Untuk detail lebih jelas mengenai produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri ini, Anda dapat dengan mudah menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan langsung menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. Dapatkan informasi lengkap tentang produk asuransi handal dari AXA Mandiri sekarang juga,dan jaga kesehatan Anda untuk masa depan yang lebih cerah!
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi