Aset Penerbit

Aset Penerbit

Tips Mengelola Keuangan yang Dapat Diwariskan ke Anak-Anak

Inspirasi

Orang tua tentu akan memberikan yang terbaik yang bisa diberikan kepada anak-anaknya, terutama di bidang keuangan. Mereka akan mempertimbangkan segala ketidakstabilan ekonomi yang terjadi di dunia sekarang. Mereka juga berharap anak-anaknya menjadi seseorang yang mandiri dan bertanggung jawab secara keuangan saat dewasa kelak.

Memperkenalkan konsep dasar uang kepada anak-anak

Mengajarkan literasi keuangan pada anak-anak menjadi langkah penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola keuangan dengan bijak di masa depan. Tidak hanya membantu anak-anak dalam mengelola uang saku mereka, literasi keuangan juga dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan finansial di masa dewasa. Dilansir dari Beenancial, berikut beberapa konsep dasar uang yang perlu diketahui anak-anak.

1. Fungsi uang dalam kehidupan sehari-hari

Uang adalah alat tukar dengan nilai yang telah disepakati semua orang yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi, baik membeli barang atau jasa. Anak-anak perlu memahami bahwa uang adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan.

Selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai satuan hitung dan alat penyimpan nilai. Anda bisa mengajarkan kepada anak-anak bahwa uang yang mereka terima, baik dari orang tua sebagai uang jajan atau dari hadiah, memiliki nilai yang dapat digunakan kapan saja untuk membeli sesuatu.

Cobalah jelaskan konsep ini dengan menggunakan contoh nyata seperti membeli es krim atau mainan, akan membuat anak-anak lebih mudah memahaminya.

2. Konsep investasi untuk anak-anak

Anak-anak juga bisa diajarkan konsep dasar investasi melalui contoh sederhana seperti menabung uang di bank dan mendapatkan bunga. Misalnya, anak-anak bisa diajarkan bahwa dengan menabung di bank, mereka akan mendapatkan bunga sebagai imbalan. Mereka juga bisa diajarkan tentang investasi jangka panjang seperti membeli barang yang akan naik harganya di masa depan.

3. Utang dan dampaknya dalam kehidupan

Anak-anak perlu memahami bahwa meminjam uang berarti mereka harus mengembalikan uang tersebut, seringkali dengan bunga. Anak-anak juga harus memahami bahwa utang yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan masalah finansial di masa depan.

Selain itu, mereka juga harus belajar bahwa mereka hanya boleh meminjam uang hanya jika benar-benar diperlukan dan selalu berusaha untuk membayar utang tepat waktu untuk menghindari bunga tinggi.

Anda bisa memberikan contoh situasi di mana meminjam uang bisa bermanfaat seperti untuk membeli barang yang sangat dibutuhkan, tetapi juga menjelaskan risiko jika utang tidak dilunasi tepat waktu.

4. Uang untuk berbagi

Mengajarkan anak-anak tentang kegiatan amal dan donasi membantu mereka memahami pentingnya berbagi dan membantu sesama. Anak-anak bisa diajak untuk menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk disumbangkan kepada yayasan atau organisasi amal. Anda juga bisa melibatkan anak-anak dalam kegiatan sosial seperti mengunjungi panti asuhan atau mengikuti acara penggalangan dana.

Memahami konsep dasar keuangan adalah langkah penting dalam membangun kebiasaan finansial yang baik pada anak-anak. Dengan mengajarkan anak-anak tentang konsep dasar uang, Anda bisa mempersiapkan masa depan mereka dengan lebih baik dan mandiri secara finansial.

Tips mengajari anak untuk kelola keuangan sebelum dewasa

Sebagai orangtua, Anda perlu memberikan pedoman berharga untuk anak-anak agar dapat mandiri dan bertanggung jawab dalam hal keuangan sedini mungkin. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa tips mengelola keuangan yang bisa Anda ajarkan ke anak sebelum ia beranjak dewasa.

1. Memberikan uang saku

Uang saku bisa menjadi alat untuk mendidik anak cara mengelola keuangan sejak dini. Dengan menerima uang saku, anak-anak belajar tentang nilai uang, perencanaan anggaran, dan pengeluaran. Selain itu, uang saku menjadi sarana pembelajaran di mana anak dapat memahami pentingnya menabung untuk kebutuhan atau keinginan mereka.

Selain mendukung anak dari segi finansial, uang saku juga berperan dalam membangun rasa tanggung jawab terhadap uang. Ketika anak diberi kebebasan untuk mengelola uang saku, mereka akan belajar membuat keputusan yang berkaitan dengan keuangan. Sebagai orang tua, Anda tidak hanya membantu secara materi, namun juga membantu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan di masa depan.

2. Membedakan pengeluaran kebutuhan dan keinginan

Anak-anak perlu memahami perbedaan antara kebutuhan (barang atau jasa yang diperlukan untuk hidup seperti makanan dan pakaian) dan keinginan (barang atau jasa yang diinginkan tetapi tidak diperlukan seperti mainan dan permen).

Untuk mengajarkan konsep dasar ini, Anda bisa memberikan contoh nyata seperti membandingkan pembelian buku pelajaran (kebutuhan) dengan pembelian mainan baru (keinginan). Dengan begini, anak-anak akan memahami prioritas dalam pengeluaran mereka. Mengajarkan anak-anak untuk membuat daftar belanjaan dan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan juga bisa menjadi latihan yang baik.

3. Membuat anggaran keuangan sederhana

Membuat anggaran membantu anak-anak memahami berapa banyak uang yang mereka miliki dan bagaimana uang tersebut digunakan. Dengan membuat anggaran, anak-anak akan belajar untuk bertanggung jawab dan membuat keputusan yang bijak mengenai uang mereka.

Anda bisa coba mengajarkan konsep ini dengan meminta mereka untuk mencatat semua sumber pendapatan seperti uang jajan atau hadiah, dan membandingkannya dengan pengeluaran mereka.

Misalnya, jika mereka menerima uang jajan sebesar Rp100.000 per minggu, mereka bisa membuat anggaran untuk pengeluaran seperti membeli camilan atau mainan, dan menyisihkan sebagian untuk ditabung. Sebagai orang tua, Anda juga bisa membantu anak-anak membuat daftar prioritas pengeluaran untuk memastikan bahwa kebutuhan utama terpenuhi sebelum keinginan.

4. Mendorong kebiasaan menabung sejak dini

Menabung adalah salah satu kebiasaan finansial paling dasar dan penting yang perlu diajarkan ke anak-anak. Dengan menabung, anak-anak belajar untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk kebutuhan di masa depan. Menabung juga akan membantu anak-anak memahami konsep pengorbanan jangka pendek untuk keuntungan jangka panjang.

Anda bisa coba memberikan mereka celengan atau membuka rekening di bank untuk mengajarkan mereka menabung. Sebagai orang tua, Anda juga bisa membantu anak-anak menetapkan tujuan menabung seperti membeli mainan atau buku yang diinginkan, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk menyisihkan uang secara rutin. 

5. Memahami cara menghasilkan dan mengelola pendapatan

Bagi anak-anak, pendapatan biasanya berasal dari uang jajan yang diberikan orang tua atau hadiah dari keluarga. Anak-anak perlu diajarkan untuk tidak menghabiskan seluruh pendapatan mereka sekaligus dan bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung atau diinvestasikan. Dengan begitu, anak-anak akan memahami pentingnya perencanaan keuangan dan pengelolaan uang yang bijak. Orang tua juga bisa mengenalkan konsep penghasilan tambahan yang biasanya diajarkan pada anak-anak di usia remaja awal yaitu antara 10-14 tahun.

Pada tahap ini, Anda bisa mulai memberikan pemahaman bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan uang.  Misalnya, Anda bisa mengajari mereka untuk membantu pekerjaan rumah dan memberikan uang saku sebagai gantinya. Saat anak mulai memasuki usia 15 tahun, Anda bisa mengajari anak untuk mulai menghasilkan uang tambahan lain seperti mengikuti lomba, berjualan online, atau aktivitas kecil lain yang bisa memberi dampak ekonomi padanya. 

6. Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan

Saat berbelanja, Anda bisa ajak anak untuk terlibat dalam pemilihan kebutuhan keluarga. Jelaskan alasan di balik setiap pembelian kebutuhan keluarga, terutama kebutuhannya. Berikan juga mereka kesempatan untuk menyampaikan masukannya. Misalnya, ketika ia butuh sepatu sekolah baru, maka mintalah mereka untuk memilih tas seperti apa yang ia inginkan, sambil mempertimbangkan harga, apakah masih masuk ke budget atau tidak. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih dihargai, sekaligus membantu mereka membeli sesuai 
dengan budget yang ditentukan dan tidak melebihinya.

7. Ajarkan tentang prioritas keuangan

Anda juga perlu melatih anak untuk memahami konsep prioritas dalam pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan keinginan. Dengan memahami prioritas keuangan, anak-anak akan lebih memahami mana barang yang harus dibeli sekarang dengan tunai seperti kebutuhan dasar, dibeli nanti dengan uang tabungan, hingga dibeli sekarang dengan konsep cicilan hemat yang tentunya perlu mengandalkan promo cicilan.

Bagi anak-anak, Anda bisa mengajarkan mereka memilih barang mainan yang ia sangat inginkan di antara banyak mainan yang ingin dibeli. Dengan begitu, ia dapat belajar memprioritaskan mana yang akan dibeli terlebih dulu. Selanjutnya, Anda bisa mengajak si kecil menabung untuk membeli barang lain yang ia mau.

8. Menjadi contoh yang baik

Setiap nasihat dan ajaran pendidikan keuangan ke anak juga perlu diimbangi dengan percontohan yang baik dari orang tua. Tunjukkan kepada mereka bagaimana cara mengelola uang dengan bijak, dari cara membuat anggaran, menabung hingga hal yang kompleks seperti membeli kebutuhan barang melalui cicilan hemat yang tentunya selalu mengandalkan promo cicilan terbaik.

Pendidikan keuangan berperan penting dalam membentuk kebiasaan finansial yang sehat sejak dini. Banyak orang dewasa yang mengakui bahwa mereka tidak mendapatkan pendidikan keuangan yang memadai di masa kecil sehingga berdampak pada kemampuan mereka dalam mengelola uang di kehidupan sehari-hari. 

Tips mengelola keuangan

Selain mengajarkan anak mengelola keuangan, Anda sebagai orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik kepada anak-anak dalam mengelola uang. Menurut Warren Buffet, anak-anak akan mengikuti beberapa kebiasaan yang baik dan yang buruk dari orang tuanya. Ia sendiri kerap memuji ayahnya sendiri karena telah menunjukkan kepadanya bagaimana membangun kebiasaan yang benar. Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda bisa coba mulai mengelola keuangan dengan baik agar bisa menjadi contoh untuk anak-anak.

1. Persiapkan untuk kondisi darurat

Menabung ataupun dengan memiliki asuransi jiwa AXA Mandiri dapat menjadi sebuah pelindung terbaik terutama di masa-masa sulit, misalnya saat Anda kehilangan pekerjaan atau ada anggota keluarga yang sakit. Saat muda, mungkin sulit untuk memikirkan mengenai menabung, namun upayakanlah untuk mempunyai tabungan minimal sebesar 3 bulan gaji untuk dana darurat Anda mulai sekarang juga.

2. Hidup sederhana

Saat ini Anda sebagai orangtua hidup dalam era globalisasi dimana perilaku konsumtif dianggap wajar. Bayangkan banyaknya godaan yang akan anak-anak Anda hadapi saat ia dewasa kelak. Ajarkanlah anak-anak Anda melalui sikap teladan Anda untuk hidup hemat dan sederhana. Seperti, dengan memiliki satu telepon pintar saja walaupun banyak ponsel pintar lainnya yang lebih baik dari itu, dengan begitu anak bisa diajarkan untuk hidup selalu sederhana.

3. Pikirkan dan putuskan dengan baik

Pikirkan dan rundingkanlah bersama keluarga saat akan menghadapi keputusan besar keuangan seperti berganti pekerjaan, membeli mobil baru ataupun liburan sekeluarga ke luar negeri. Pertimbangkanlah baik buruknya keputusan ini bagi keuangan Anda. Berikan diri Anda waktu untuk dapat berpikir setidaknya beberapa hari.

4. Pertahankan kredit

Meskipun Anda tidak berminat meminjam uang dari bank, namun tetaplah pertahankan kredit baik Anda. Bayarlah tagihan kartu kredit dengan penuh sebelum tanggal jatuh tempo. Hindari adanya tunggakan berbunga tinggi. Bank ataupun badan peminjam dana lainnya, bahkan universitas Anda, dapat melihat nilai kredit Anda saat mempertimbangkan untuk menawarkan bantuan atau pinjaman uang kepada Anda. Maksudnya, tidak ada yang mau menawarkan bantuan atau pinjaman dana terhadap orang yang tidak bijaksana dalam urusan keuangan.

5. Pilihlah teman-teman sejati

Ingatlah jika orang-orang hanya berpikir menilai Anda dari harta benda yang Anda punya. Orang seperti itu adalah teman-teman palsu yang hanya ada di sekitar Anda untuk memanfaatkan Anda. Ia akan membuat Anda merasa sangat penting dan diperhatikan, tapi hanya untuk sementara. Ingatlah jika teman-teman sejati menilai Anda dari karakter yang Anda punya. Persahabatan sejati berlangsung seumur hidup serta bertahan dalam suka duka karena berdasarkan atas rasa saling percaya, saling menguatkan, menghormati, integritas, kejujuran, serta kasih sayang.

6. Jangan mengorbankan apapun

Ingatlah apa yang sangat penting dalam kehidupan ini seperti, keluarga, kesehatan, kebahagiaan maupun kepuasan batin. Manakah yang lebih membuat hati Anda bahagia, ruangan pribadi berukuran besar di kantor atau canda tawa anak ketika bermain kejar-kejaran bersama Anda. Pikirkanlah manakah yang lebih baik untuk Anda, lembur berhari-hari demi mendapatkan bonus besar atau melewati kegiatan bersama pasangan Anda, belajarlah untuk bisa berpuas diri dan mengatur prioritas Anda.

7. Lindungi keluarga dari risiko keuangan dengan asuransi jiwa

Selain beberapa hal di atas, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi jiwa. Dengan adanya asuransi, Anda bisa melindungi diri Anda dan keluarga dari risiko keuangan yang mungkin terjadi di masa depan akibat risiko kehidupan. 

Tanpa asuransi, Anda akan menghadapi potensi kerugian yang besar jika terjadi kejadian tak terduga seperti kecelakaan, penyakit, hingga kematian. Tanpa adanya perlindungan asuransi, Anda mungkin terpaksa menggunakan dana yang telah disiapkan untuk tujuan keuangan lain, atau bahkan harus berutang untuk menutupi biaya yang tidak terduga. Oleh karena itu, asuransi bukan hanya sekedar pengaman, tetapi juga sarana untuk melindungi tujuan keuangan yang telah direncanakan.

Salah satu asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri. Asuransi Mandiri Flexi Proteksi merupakan produk asuransi jiwa berjangka yang memberikan manfaat asuransi sesuai dengan plan yang dipilih. Asuransi Mandiri Flexi Proteksi memberikan banyak manfaat, mulai dari manfaat meninggal dunia, manfaat kondisi kritis, manfaat rawat inap, serta manfaat akhir masa asuransi dengan pilihan masa pembayaran premi yang lebih singkat daripada masa asuransinya.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Flexi Proteksi, Anda bisa berkonsultasi dengan Life Planner AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi jiwa dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://www.beenancial.com/post/8-konsep-dasar-keuangan-yang-perlu-diketahui-anak
  • https://www.homecredit.co.id/mengelola-keuangan
  • https://bprlestari.com/berita-lestari/5-cara-mudah-mengajarkan-anak-tentang-pengelolaan-keuangan-sederhana-namun-berdampak-besar
  • https://www.finetiks.com/blog/uang-saku-anak-kebanyakan-atur-uang-jajan-pakai-7-cara-ini
  • https://olenka.id/5-tips-mengajari-anak-mengelola-uang-sejak-dini-ala-warren-buffett/all
  • https://aaji.or.id/Articles/asuransi-dan-tujuan-keuangan--dua-elemen-yang-tak-terpisahkan-untuk-keamanan-finansial