Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Ingin Masa Depan Anak Terjamin? Asuransi Masa Depan Kuncinya!
Inspirasi Berita

Dalam merencanakan masa depan anak, orang tua perlu mengenal literasi keuangan yang meliputi tabungan, asuransi masa depan, investasi dan sebagainya. Hal ini selaras dengan amanat Forum Ekonomi Dunia agar pemerintah di dunia meningkatkan kemampuan warganya untuk memiliki keterampilan di abad 21 meliputi literasi dasar, kompetensi, dan karakter, seperti dilansir Kemendikbud.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menginisiasi pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional (GKN). Dikutip dari situs resminya, ada enam literasi dasar yang harus dikuasai masyarakat Indonesia pada abad ke-21. Adapun enam literasi dasar tersebut, yaitu literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganegaraan.


Baca juga: Mengapa Asuransi Jiwa Penting untuk Perencanaan Masa Depan? Jawabannya di Sini!


Pendidikan literasi keuangan atau finansial merupakan salah satu literasi dasar yang diperlukan agar manusia dapat sadar dan paham cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai kebutuhan. Mengingat saat melakukan aktivitas hidup sehari-hari, mulai dari bangun tidur sampai kembali ke tidur, kita tidak bisa terlepas dari transaksi keuangan.

Merasa lapar? Tinggal pesan makanan lewat smartphone. Ingin belanja-belanja produk favorit? Tinggal klik kemudian checkout di aplikasi e-commerce, barang pun akan diantarkan sampai depan pintu. Mau bayar tagihan, tinggal optimalkan m-banking. Semua mudah, bukan?

Namun, tanpa literasi keuangan yang baik, semua kemudahan transaksi di era digital ini dapat menjadi bumerang bagi Anda. Kas keuangan keluarga bisa morat-marit hanya karena Anda lebih mementingkan hasrat belanja tanpa perencanaan masa depan keluarga, seperti melupakan investasi, tidak melindungi masa depan dengan memiliki asuransi masa depan, dan jarang menyisihkan pendapatan untuk dana darurat.

Jika sudah seperti ini, masa depan keluarga dan anak pun bisa saja terancam. Nah, bagaimana cara menghindarinya?

Bekali anak dengan literasi keuangan sejak dini

Literasi finansial tidak hanya terkait mengenalkan uang, tetapi sebuah konsep tentang cara mengelola keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan sesuai kebutuhan, seperti dilansir Kemendikbud.

Dalam konteks mengenalkan literasi keuangan sejak dini pada anak, menurut parenting.co.id, sebagai orangtua Anda bisa memulainya dengan langkah-langkah berikut ini: 

  1. Belajar kosakata yang berhubungan dengan keuangan
  2. Memanfaatkan media belajar, seperti buku dan mainan untuk membahas konsep keuangan. Contohnya melalui alat peraga berupa puzzle angka dan permainan monopoli
  3. Menghitung bersama dan biarkan anak melihat orangtua bagaimana caranya membuat anggaran bulanan
  4. Memberi anak celengan agar ia mulai bertanggung jawab untuk menabung. 
  5. Mengenalkan barang-barang atau produk, mana saja yang berupa kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan

Menurut OJK, hal ini sangat penting untuk membentuk perilaku dan kebiasaan mengelola keuangan ketika memasuki usia dewasa di masa depan.

Rencanakan pendidikan anak sedini mungkin

Setelah mengenalkan terkait literasi keuangan, saatnya Anda merencanakan pendidikan untuk mereka. Apabila saat ini Anda merupakan orangtua baru dengan anak yang masih kecil, Anda bisa mulai riset sekolah yang cocok. Baik dari sisi budget maupun kurikulumnya bagi si Buah Hati.

Selanjutnya, Anda bisa mulai menghitung estimasi biaya  yang diperlukan untuk pendidikan anak. Menurut Parapuan.co, sebaiknya Anda menghitung anggaran biaya sampai 18 tahun ke depan sampai anak masuk kuliah. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran berapa dana yang harus disiapkan secara total. 

Lindungi Masa Depan Anak Dengan Asuransi Masa Depan

Namun, ketika menghitung anggaran pendidikan anak, sebaiknya Anda juga memperhitungkan kenaikan biaya pendidikan. Hal ini disebabkan kenaikan biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mencapai 20% pertahun, seperti dilansir Republika. Oleh karena itu, penting bagi Anda menganggarkan "dana tambahan" sekitar 20% pertahun untuk biaya pendidikan anak.

Selain itu, Anda juga bisa menyiasati kenaikan biaya pendidikan dengan perencanaan keuangan yang matang, misalnya dengan mengalokasikan pendapatan untuk investasi seperti emas, deposito, reksadana, saham, sampai properti.


Baca juga: Pentingnya Memiliki Perencanaan Keuangan, 5 Tips Mempersiapkan Biaya Sekolah Anak


Lengkapi orangtua dengan asuransi masa depan

Masa depan adalah misteri. Meski begitu, bukan berarti kita cukup berpasrah diri dengan apa yang akan terjadi nanti. Untuk masa depan anak misalnya, Anda bisa melindungi diri dengan Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah - Solusi Perlindungan Asuransi Masa Depan Anak Syariah dari AXA Mandiri.

Sebagai pencari nafkah keluarga, hal ini tentunya penting mengingat Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah - Solusi Perlindungan Asuransi Masa Depan Anak Syariah memiliki manfaat berupa perlindungan asuransi dasar apabila tertanggung asuransi meninggal dunia karena sebab apapun sehingga bisa mengurangi beban finansial yang bisa saja terjadi jika Anda meninggal dunia. Dengan perlindungan asuransi masa depan ini, pasangan atau anak Anda sebagai ahli waris bisa mendapatkan uang pertanggungan untuk melanjutkan pendidikan di masa depan apabila terjadi risiko yang ditanggung di dalam polis asuransi.

Itulah kiat-kiat yang dapat Anda lakukan untuk merencanakan masa depan anak. Untuk informasi lebih lengkap mengenai solusi perlindungan asuransi masa depan anak yang Anda butuhkan, Anda bisa mengunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat. Anda juga bisa menanyakan langsung melalui Contact Center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber: gln.kemdikbud.go.id, Parenting.co.id, Sikapiuangmu, Parapuan, Republika