Aset Penerbit

Aset Penerbit

Pasta Gigi Bisa Jadi Pertolongan Pertama Saat Mengalami Luka Bakar? Cari Tahu Di Sini!

Inspirasi Berita

AXA Mandiri | Emma | Mitos atau Fakta

 

Ketika sedang melakukan pekerjaan sehari-hari, pasti ada saja risikonya. Misalnya saat Anda memasak, mungkin saja tangan terkena percikan minyak panas dari penggorengan. Atau ketika Anda menyetrika pakaian, tidak sengaja tangan menyentuh setrikaan panas. Hal-hal kecil tersebut dapat menyebabkan luka bakar pada kulit di mana kebanyakan orang akan mengoleskan pasta gigi di area kulit yang mengalami luka bakar. Kebiasaan Ini sudah menjadi tradisi turun temurun sebagai pertolongan pertama luka bakar bagi sebagian orang. Namun, apakah tradisi ini baik untuk dilakukan? Atau hanya mitos belaka yang perlu ditinggalkan? Simak jawabannya berikut ini.

Penggunaan pasta gigi dapat menyembuhkan luka bakar adalah MITOS

Meski menjadi tradisi dan dipercaya mampu menyembuhkan luka bakar, faktanya pasta gigi tidak disarankan untuk digunakan sebagai pertolongan pertama luka bakar. Menurut dr Yuni Ariani, dokter umum di Divisi Bedah Plastik salah satu RS Surabaya yang dilansir dari detik.com, penggunaan pasta gigi pada luka bakar hanya memperburuk kondisi luka, bahkan bisa menyebabkan infeksi berkepanjangan.


Kandungan zat dalam pasta gigi dapat membuat luka bakar semakin parah. Pasalnya, pasta gigi mengandung berbagai bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih dan pengharum napas. Kandungan inilah yang dapat menyebabkan iritasi serius jika digunakan secara langsung pada luka bakar. Selain itu, pasta gigi juga memiliki kandungan kalsium dan peppermint yang dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka bakar dan merusak jaringan kulit. 
Meski dapat mendinginkan luka, penggunaan odol untuk luka bakar justru akan menutup permukaan luka sehingga dapat memerangkap panas di dalamnya. Kondisi ini akan menghambat penyembuhan luka bakar.

Penanganan pertama pada luka bakar

Menurut National Health Service (NHS) yang dilansir dari IDN Times, luka bakar merupakan luka yang disebabkan benda panas dan kering seperti setrika atau api. Sedangkan luka melepuh adalah luka yang disebabkan benda panas yang basah seperti air panas atau uap panas.

Oleh karena itu, pertolongan pertama ketika terjadi luka bakar atau melepuh adalah dengan menyiram luka dengan air mengalir selama kurang lebih 20 menit. Air mengalir berfungsi sebagai pendingin area luka, menenangkannya, dan mencegah cedera lebih lanjut. Area luka tidak boleh diolesi dengan bahan-bahan seperti mentega atau pasta gigi.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah pertolongan pertama pada luka bakar yang bisa Anda lakukan di rumah.

  • Bersihkan luka bakar dengan air dingin yang mengalir.
  • Kompres dingin luka bakar agar terasa lebih nyaman.
  • Hindari menggosok berlebihan atau memegang luka dengan tangan kotor.
  • Lindungi area sekitar luka bakar agar selalu bersih, tidak terpapar sinar matahari berlebihan atau iritan lainnya.
  • Kenakan pakaian yang longgar, bersih, serta nyaman bahannya agar luka bakar sembuh lebih cepat.
  • Perbanyak minum serta makan makanan yang mengandung kaya kalori dan protein
  • Jika diperlukan, Anda juga bisa mengonsumsi obat anti nyeri dan bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika kondisi cukup parah.

Pastikan juga untuk tidak memecahkan luka yang melepuh. Anda bisa menggunakan gel pelembab yang mendinginkan luka. Jika luka pecah dengan sendirinya, cuci luka dengan air bersih kemudian lapisi dengan penutup luka antimikroba.

Obat rumahan untuk atasi luka bakar yang aman

Penanganan luka bakar di rumah hanya efektif jika luka bakar yang terjadi termasuk luka bakar derajat pertama, termasuk akibat percikan minyak. Jika kondisi itu yang terjadi, Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan di rumah yang lebih aman tetapi juga efektif. Berikut beberapa obat alami untuk pengobatan luka bakar ringan yang bisa diperoleh di rumah.

1. Air dingin

Dilansir dari hellosehat, American Academy of Dermatology Association menyarankan untuk menyiram luka bakar dengan air dingin selama 10 menit untuk membantu mengeluarkan panas dari kulit Anda.

2. Kompres dingin

Kompres dingin menggunakan handuk basah, kantung berisi air dingin, atau air dingin dalam botol juga bisa membantu mengangkat panas dari dalam kulit.
Namun, luka bakar yang baru bisa sangat lengket dan mudah menempel di permukaan benda lain. Jadi pastikan Anda membasahi permukaan kompres dengan air terlebih dulu sebelum mengompresnya.

3. Gel lidah buaya

Dibandingkan penggunaan pasta gigi,  sebaiknya gunakanlah bahan alami yang lebih aman seperti lidah buaya. Lidah buaya atau aloe vera memiliki kemampuan untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri pada luka di kulit.

Untuk mencegah iritasi, pilihlah produk gel lidah buaya yang berasal dari lidah buaya murni tanpa tambahan alkohol dan pewangi. Anda juga bisa mengoleskan cairan dari tanaman lidah buaya langsung pada luka bakar.

4. Madu

Madu memiliki komponen antiperadangan dan antibakteri yang dapat membantu penyembuhan luka. Oleh karena itu madu akan lebih tepat digunakan untuk pemulihan luka bakar dibandingkan dengan pasta gigi.

Itulah fakta dari penggunaan pasta gigi untuk luka bakar dan solusi yang bisa Anda lakukan jika hal ini terjadi. Namun perlu diingat kembali bahwa pengobatan rumahan untuk mengatasi luka bakar tersebut hanya bisa Anda lakukan jika derajat luka bakar yang terjadi adalah ringan. Apabila luka bakar yang dialami cukup besar, dalam hingga mengenai tulang, atau berubah menjadi hitam, sangat direkomendasikan segera menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.

Pastikan juga jangan asal percaya dengan mitos atau tradisi kesehatan lain yang sering Anda temui di masyarakat. Segera miliki akses ke Teman Sejati, yaitu Emma, yang  akan mendampingi dan memberikan solusi perlindungan kesehatan. Segera kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau contact center AXA Mandiri 1500803.

 

Sumber: Hello Sehat, Hermina Hospitals, IDN Times, Alodokter, Detik.com, RRI