Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Penyakit Komorbid yang Dapat Memperburuk Infeksi Virus COVID-19
Inspirasi

Istilah penyakit komorbid pasti sudah tidak asing lagi bukan di telinga Anda? Komorbid seringkali disebutkan ketika membahas masalah virus COVID-19. Orang dengan penyakit komorbid disebut lebih berisiko menderita gejala yang lebih parah ketika terinfeksi virus COVID-19. Tapi tahukah Anda apa sebenarnya penyakit komorbid? Lalu kenapa penyakit komorbid berisiko bagi pasien COVID-19? Agar tidak asal tebak, di bawah ini adalah beberapa penjelasan mengenai penyakit komorbid yang perlu Anda pahami.

 

Apa itu penyakit komorbid?

Dilansir dari Kompas.com, komorbid merupakan istilah kedokteran yang menunjukkan penyakit penyerta selain penyakit utama yang sedang diderita. Umumnya, kondisi ini terkait dengan penyakit kronis yang dapat membuat kondisi kesehatan penderita ketika terkena suatu penyakit menjadi lebih rawan, dan membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih kompleks.

Dilansir dari Alodokter, kombinasi penyakit komorbid bisa beragam seperti penyakit fisik, gangguan mental, atau kombinasi keduanya. Misalnya pasien diabetes juga menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), atau penderita kanker menderita depresi sekaligus secara bersamaan. Hal ini membuat penderita penyakit komorbid lebih berisiko mengalami peningkatan biaya perawatan kesehatan, mengalami hambatan dalam proses penyembuhan, hingga bisa mengalami kondisi yang berisiko fatal.


Baca juga: Cegah Komplikasi Serius dengan Mengenal Gejala & Pengobatan Sejak Dini


Daftar penyakit komorbid yang memperburuk kondisi COVID-19

Dalam konteks COVID-19, penyakit komorbid adalah masalah kesehatan lain yang telah dimiliki oleh seseorang sebelum tubuhnya terinfeksi virus Corona. Penyakit ini akan membuat COVID-19 yang dialami pasien semakin parah karena imunitas tubuh yang lemah.

Lalu, apa saja jenis penyakit komorbid yang bisa membuat COVID-19 menjadi semakin parah dan perlu diwaspadai? Dilansir dari Detik Health, berikut ini adalah beberapa daftar penyakit komorbid yang bisa memperburuk kondisi pasien COVID-19:

1. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit komorbid yang serius dan perlu diwaspadai, terutama bagi pasien COVID-19. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang berisiko menyebabkan kerusakan organ, seperti jantung dan ginjal, terutama jika menyerang pasien COVID-19. Tubuh yang seharusnya fokus melawan infeksi virus COVID, harus terpecah untuk jantung dan ginjal yang mungkin bermasalah. Inilah yang membuat kondisi pasien komorbid dengan hipertensi sangat berbahaya bagi pasien COVID-19.

2. Diabetes

Diabetes juga menjadi gangguan komorbid yang perlu diwaspadai. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi. Diabetes yang tidak terkontrol juga akan membuat daya tahan tubuh menurun. Padahal, daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk melawan infeksi virus COVID. Selain itu, jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa membuat kerusakan pada pembuluh darah, jantung, ginjal, dan bahkan mata.

Jika pasien COVID-19 memiliki penyakit diabetes seperti diabetes tipe 1 atau tipe 2, maka kondisi ini perlu diwaspadai. Pasalnya, infeksi virus COVID-19 bisa membuat kerusakan organ pada pengidap diabetes menjadi lebih cepat. Jadi, sebisa mungkin untuk selalu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh Anda, caranya tentu dengan membiasakan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

3. Penyakit jantung

Penyakit jantung juga menjadi penyakit komorbid yang membuat pasien COVID-19 mengalami gejala parah hingga menyebabkan kematian. Kondisi sakit jantung yang dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19 meliputi gagal jantung, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, dan tekanan darah tinggi. Penyakit jantung juga bisa mengakibatkan imunitas yang menurun dan mengakibatkan peradangan dan kerusakan yang lebih parah.


Baca juga: Waspada! 6 Gejala Jantung Bermasalah yang Tidak Boleh Diabaikan


4. Penyakit pernapasan

COVID-19 juga bisa menjadi lebih buruk ketika pasien menderita penyakit pernapasan seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), tuberkulosis, dan asma. Itulah alasan kenapa pasien COVID dengan penyakit bawaan berupa gangguan pernapasan kronis lebih rentan terserang COVID-19. Bukan hanya itu, COVID-19 juga akan merusak paru-paru yang membuat tubuh tidak akan mendapat cukup oksigen dan berdampak pada kerusakan organ.

5. Penyakit ginjal kronis

Penyakit ginjal kronis juga menjadi salah satu penyakit bawaan yang dapat memperburuk gejala COVID-19. Menjalani dialisis, atau cuci darah juga dapat menurunkan sistem imun tubuh yang mengakibatkan tubuh jadi lebih sulit melawan infeksi virus COVID-19. Meski begitu, pasien ginjal kronis tetap perlu melakukan cuci darah sesuai anjuran dokter.

6. Penyakit hati

Penyakit hati akut dapat meningkatkan pengeluaran enzim yang memperburuk kondisi COVID-19. Penyakit hati yang perlu diwaspadai dan membuat kondisi pasien COVID memburuk antara lain penyakit hati akibat konsumsi alkohol, hepatitis, perlemakan hati (fatty liver), dan sirosis.

7. Obesitas

Kelebihan berat badan dan obesitas juga membuat seseorang mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah. Penyakit ini akan membuat metabolisme tubuh melemah sehingga sulit melawan virus. Apalagi jika pasien tersebut obesitas yang dibarengi dengan  riwayat penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi.

8. HIV

Infeksi HIV biasanya menyerang sistem imun tubuh yang dapat memperburuk kondisi COVID-19. Orang dengan penyakit bawaan HIV/AIDS akan lebih mungkin mengalami gejala yang lebih berat karena tubuh akan bekerja keras dengan sistem imun yang lebih lemah untuk melawan infeksi virus COVID-19.

9. Gangguan saraf

Gangguan saraf seperti demensia dan Alzheimer juga berisiko memperberat gejala COVID-19 dan perlu diwaspadai saat pandemi. Menurut National Institute of Aging yang dilansir dari Detik Health, masalah memori menjadi penyebab orang dengan demensia dan Alzheimer lebih berisiko terhadap COVID-19.

10. Autoimun

Gangguan autoimun juga menjadi salah satu komorbid yang dapat memperburuk gejala COVID-19. Beberapa penyakit autoimun yang berisiko tinggi adalah Lupus (SLE), Sindrom Sjogren, Rheumatoid Arthritis, skleroderma, multiple sklerosis, Spondyloarthropathy, dan semua penyakit autoimun yang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan. Hal ini disebabkan karena penderita gangguan autoimun (lupus atau reumatoid artritis) biasanya perlu mengonsumsi obat untuk menekan sistem imun agar tidak kambuh.


Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Autoimun & Cara Penanganannya yang Tepat 


Dilansir dari Alodokter, selain beberapa penyakit komorbid di atas, ada beberapa kondisi lain yang bisa memperburuk gejala COVID-19 seperti wanita hamil, perokok berat, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ.

Pada pasien COVID-19 yang memiliki kondisi atau penyakit komorbid tersebut, maka diperlukan penanganan dan pemantauan lebih ketat dari dokter. Selain itu, dokter juga perlu menangani penyakit komorbid tersebut agar pasien tidak berisiko mengalami komplikasi COVID-19 yang berbahaya seperti gagal napas dan badai sitokin.

 

Hubungan penyakit komorbid dengan COVID-19

Penderita penyakit komorbid menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus COVID-19. Jika terinfeksi, maka pasien tersebut berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala COVID-19 yang berat, membutuhkan perawatan intensif, bahkan berisiko lebih tinggi untuk meninggal.

Hal tersebut terjadi karena orang dengan penyakit komorbid memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibanding orang tanpa penyakit komorbid. Selain itu, penderita komorbid juga mungkin telah mengalami komplikasi atau kerusakan organ akibat penyakit yang dideritanya selama ini sehingga tubuh lebih sulit melawan infeksi virus COVID-19.

Penyakit Jantung Merupakan Salah Satu Penyakit Komorbid yang Dapat Memperburuk Infeksi Virus COVID-19

Salah satu cara mencegah kondisi berat karena infeksi COVID-19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Saat ini penderita penyakit komorbid telah diperbolehkan untuk menerima vaksin selama penyakit tersebut terkontrol dengan pengobatan dokter. Dengan dilakukannya vaksinasi, maka gejala berat dan kondisi fatal akibat infeksi virus COVID-19 pun bisa dicegah. Selain vaksinasi, untuk mencegah penularan virus COVID-19, penderita komorbid juga perlu disiplin protokol kesehatan dengan selalu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas yang tidak terlalu penting.

Itulah beberapa hal penting yang perlu Anda pahami terkait penyakit komorbid dan hubungannya dengan COVID-19. Ketika Anda atau keluarga memiliki penyakit komorbid, bukan hanya akan memperburuk kondisi tubuh akibat virus COVID-19, namun juga bisa meningkatkan biaya perawatan kesehatan yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah risiko finansial akibat penyakit kronis yang mungkin terjadi di masa depan dan dapat membuat kondisi kesehatan lebih buruk ketika terkena suatu penyakit, seperti COVID-19, dengan mendaftarkan diri Anda maupun keluarga ke dalam asuransi penyakit kritis dari AXA Mandiri. Dengan memiliki asuransi penyakit kritis, Anda bisa mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap, rawat jalan dan tindakan bedah dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement sehingga dapat lebih fokus pada proses penyembuhan penyakit tanpa perlu memikirkan biaya pengobatan di rumah sakit.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi penyakit kritis AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/penyakit-komorbid-dan-kaitannya-dengan-covid-19
  • https://health.kompas.com/read/2021/07/15/090100668/apa-itu-komorbid-?page=all
  • https://www.halodoc.com/artikel/5-komorbid-yang-perlu-diwaspadai-di-masa-pandemi
  • https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5910701/10-komorbid-covid-19-yang-tingkatkan-risiko-kematian-pasien