Virus Zika, Infeksi Akibat Gigitan Nyamuk Aedes yang Berbahaya
Virus zika (ZIKV) adalah sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam zika atau penyakit zika. Sama halnya dengan demam berdarah dan chikungunya, virus ini juga sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Sayangnya, banyak masyarakat yang belum banyak mengenal virus satu ini. Oleh karena itu, pada artikel kali ini mari kita bahas mengenai virus zika.
Penyakit zika adalah infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk ini jugalah yang menularkan demam berdarah dan chikungunya. Nyamuk Aedes menyebarkan virus ini dengan cara menghisap virus dari orang yang terinfeksi, kemudian menularkannya ke orang yang sehat.
Dilansir dari Hello Sehat, infeksi virus ini pertama kali ditemukan pada seekor monyet di wilayah Uganda pada 1947. Sementara pada manusia, virus ini pertama kali teridentifikasi pada 1954 di Uganda dan Republik Tanzania.
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bukti serologis (deteksi antibodi) menunjukkan bahwa virus zika pertama kali ditemukan pada tujuh orang di Klaten selama tahun 1977–1978. Namun, situasi saat itu tidak terbukti mengancam karena tidak ditemukan gejala pasti dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Infeksi virus zika memang termasuk penyakit yang sering kali tidak bergejala dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, penyakit yang menular lewat gigitan nyamuk ini tetap tidak bisa diabaikan karena cukup berisiko jika tidak ditangani dengan tepat.
Penularan virus zika umumnya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi. Nyamuk ini aktif pada siang hari dan dapat hidup di dalam atau di luar ruangan. Jika nyamuk Aedes menghisap darah orang yang terpapar zika, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menularkannya ke orang berikutnya yang darahnya dihisap. Selain melalui gigitan nyamuk, virus ini bisa menular melalui transfusi darah dan hubungan intim. Virus penyebabnya juga bisa menular dari ibu hamil ke janinnya.
Setiap orang berisiko terkena penyakit zika dan risiko tersebut bisa meningkat di beberapa kondisi seperti:
Infeksi virus selama kehamilan bisa meningkatkan risiko komplikasi berupa mikrosefalus dan kelainan bawaan pada bayi baru lahir.
Sebanyak 4 dari 5 orang yang terinfeksi virus zika umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala. Biasanya, gejala muncul 2 hingga 14 hari setelah seseorang terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala tersebut biasanya berlangsung sekitar satu minggu dan kebanyakan orang pulih sepenuhnya.
Umumnya, gejala virus zika meliputi demam ringan, ruam, nyeri sendi pada tangan dan kaki, serta mata merah (konjungtivitis). Selain itu, ada ciri-ciri lain dari virus zika yaitu:
Karena disebabkan oleh jenis nyamuk yang sama, gejala infeksi virus ini memang cenderung mirip dengan demam berdarah. Satu gejala yang membedakan zika dengan demam berdarah adalah demamnya yang tidak lebih dari 38°C.
Sebagian besar infeksi virus zika tidak menimbulkan komplikasi dan bahkan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, tanpa penanganan yang tepat, infeksi virus zika dapat memicu komplikasi serius seperti sindrom Guillain-Barré, neuropati dan mielitis, terutama jika terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Selain itu, infeksi virus zika pada ibu hamil dapat menimbulkan komplikasi serius seperti:
Bahkan, infeksi virus Zika pada kehamilan juga dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan seperti keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.
Hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk virus zika. Pengobatan hanya berfokus untuk mengurangi gejalanya dan mencegah penyebaran dari pengidapnya. Sebagian besar pasien juga bisa sembuh tanpa penanganan khusus setelah 2–7 hari sejak munculnya gejala.
Jika dibutuhkan, pengobatan akan disesuaikan dengan gejala yang muncul. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa pengobatan dan penanganan tepat jika terserang virus zika.
Pengobatan terhadap gejala klinis yang disebabkan virus zika adalah mengonsumsi paracetamol untuk meredakan sakit kepala dan demam. Dokter juga biasanya memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi. Meski begitu, Anda sebaiknya tetap pergi ke rumah sakit ketika merasakan gejalanya. Dengan begitu, dokter bisa menentukan strategi perawatan terbaik.
Bagi mereka yang telah terkena infeksi virus ini, penting untuk menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini. Oleh karena itu, rumah sakit yang merawat pasien kasus infeksi virus zika juga perlu memastikan bahwa rumah sakit telah bebas dari nyamuk.
Hal ini dapat dilakukan dengan PSN 3M Plus secara intensif. Adapun PSN 3M Plus adalah tindakan pencegahan kembang biak nyamuk dengan cara seperti berikut:
Alasannya, virus ini dapat bertahan lama dalam darah pengidapnya sekaligus dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
Pada pasien hamil yang positif terinfeksi virus zika, dokter perlu mengetahui informasi usia kehamilan, taksiran persalinan, serta pasangan seksualnya. Selain itu dokter juga perlu memonitor perkembangan janin melalui pemeriksaan USG untuk mendeteksi adanya kelainan.
Jika terserang virus ini selama kehamilan, maka persalinan harus dilakukan di rumah sakit rujukan regional, provinsi, atau nasional. Tujuannya agar dokter dapat memeriksa lebih lanjut bayi yang akan lahir. Misalnya untuk mengetahui kemungkinan bayi terinfeksi dan lahir pada masa viremia atau memiliki kelainan bawaan dan atau gangguan neurologis.
Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah infeksi virus Zika. Namun, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran dan penularan virus zika. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini cara mencegah virus zika yang bisa dilakukan.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang virus zika. Meski kasus ini zika di Indonesia tidak lagi ditemukan. Namun selama nyamuk Aedes aegypti masih berterbangan, penularan virus ini masih mungkin terjadi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus menjaga lingkungan agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang bisa menyebabkan virus zika, demam berdarah, hingga chikungunya.
Selain itu, untuk mencegah risiko keuangan yang terjadi akibat penyakit tropis seperti virus zika, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan.
Salah satu asuransi kesehatan yang bisa dipilih adalah Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri. Dengan Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis, Anda akan mendapatkan perlindungan keuangan akibat risiko penyakit zika maupun penyakit tropis lainnya . Dengan membayar premi mulai dari Rp100 ribu per bulan, Anda dan keluarga bisa mendapatkan penggantian biaya rawat inap di rumah sakit apabila terkena berbagai penyakit tropis, seperti virus zika, demam berdarah, campak, chikungunya, hepatitis A, malaria, dan tifus.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai perlindungan risiko sakit demam berdarah beserta manfaatnya, Anda dapat mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi