Waspada Penyakit Tropis Misterius, Ini Tips Pencegahan Hepatitis Akut yang Bisa Anda Lakukan
Belum selesai dengan urusan Pandemi COVID-19, kini dunia kembali dikagetkan dengan penyakit hepatitis akut atau hepatitis misterius. Menurut informasi yang dikutip dari CNBC Indonesia, penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh WHO sejak April 2022 dan telah ditemukan di beberapa negara.
Direktur Utama RS Sulianti Saroso, Muhammad Syahril mengatakan untuk tetap waspada dan tidak perlu panik. Selain itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengimbau bagi seluruh tenaga kesehatan serta masyarakat agar tetap melakukan protokol kesehatan demi mencegah munculnya hepatitis akut misterius pada anak.
Mereka juga meminta para orang tua dan anak untuk disiplin prokes terkait dengan penyakit hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya hingga kini. Imbauan itu merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Baca juga: Parfum Menyengat Bisa Picu Demam Berdarah, Fakta atau Mitos?
SE Kemenkes ini tertuang dalam surat nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada 27 April 2022. Hepatitis akut adalah penyakit yang belum diketahui penyebabnya, dan secara resmi telah dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dikutip langsung dari situs Sehat Negeriku pada Mei 2022, telah ditemukan dugaan kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada 18 orang. Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur, di mana kasus terbanyak berasal dari DKI Jakarta dengan 12 kasus.
Pasien yang diduga menderita hepatitis akut ini memiliki rentang usia 0-20 tahun, dan paling banyak terjadi pada anak yang berusia 5-9 tahun (6 orang), usia 0-4 tahun (4 orang), usia 10-14 tahun (4 orang), dan usia diatas 15-20 tahun (4 orang).
Menurut informasi yang dikutip dari Halodoc, gejala dari hepatitis akut yang merupakan salah satu penyakit tropis akan muncul dengan sangat cepat pada pengidapnya. Di bawah ini adalah beberapa gejala umum dari kondisi tersebut, seperti:
Selain itu, orang yang mengidap hepatitis akut mungkin juga bisa mengalami demam dan ruam yang tidak menetap selama periode inkubasi. Ada juga yang mengeluhkan gatal-gatal ketika penyakit kuning berlanjut. Jika Anda mengalami gejala hepatitis akut seperti mual, muntah, diare berat hingga demam ringan, maka segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih awal sehingga proses penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hasil temuan sementara penyebab hepatitis akut adalah adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan sebagainya. Virus ini menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan. Dengan mengetahui hal tersebut, maka pencegahan penyebaran menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi penambahan jumlah kasus aktif di Indonesia.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari hepatitis akut ini?
Itulah beberapa informasi mengenai penyakit hepatitis akut yang hingga kini masih misteri bagi masyarakat di seluruh dunia. Dilansir dari Hellosehat, hepatitis akut dapat disebabkan oleh virus, salah satunya virus hepatitis A, dan nonvirus.
Jenis virus hepatitis ini akan mempengaruhi tingkat keparahan dan lamanya penyakit. Oleh karena itu, penting bagi Anda mempersiapkan diri untuk mengurangi risiko finansial yang bisa muncul akibat hepatitis A dengan mendaftarkan diri sendiri dan keluarga Anda ke dalam Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri.
Dengan asuransi ini, Anda bisa terlindungi dari risiko finansial akibat berbagai macam penyakit tropis seperti campak, chikungunya, demam berdarah, hepatitis A, malaria, tifus, dan zika. Hal ini tentunya penting karena Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis sehingga risiko penyebaran penyakit tropis pun akan lebih besar. Jadi, segera daftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri.
Anda dapat mendaftarkan diri Anda dan keluarga melalui website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber: Kompas.com, CNBC Indonesia, Sehat Negeriku, Halodoc, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hellosehat
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi