Aset Penerbit

Aset Penerbit

Mengenal Prosedur Endoskopi: Jenis, Tujuan, dan Biayanya

Inspirasi

Pernahkah Anda mendengar istilah endoskopi? Endoskopi adalah salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat kondisi organ dalam dengan menggunakan selang kecil berkamera. Biasanya, endoskopi dilakukan untuk mendiagnosis penyakit serta menunjang beberapa tindakan medis seperti operasi dan pengambilan sampel jaringan untuk biopsi.

Endoskopi dilakukan dengan endoskop atau alat berbentuk selang kecil dan lentur yang dilengkapi dengan kamera di bagian ujungnya. Kamera tersebut tersambung ke monitor yang akan menampilkan gambar bagian dalam tubuh. Untuk lebih jelasnya mengenai endoskopi, mari kita simak penjelasannya di artikel berikut ini.

 

Apa itu endoskopi?

Dilansir dari Siloam Hospitals, endoskopi adalah tindakan medis dengan memasukkan endoskop atau selang tipis dan panjang secara langsung ke dalam tubuh melalui melalui mulut, hidung, anus, atau vagina ke dalam saluran cerna untuk mengamati organ dalam atau jaringan secara detail. Selain itu, selang endoskop juga bisa dimasukkan melalui irisan kulit (insisi) pada tindakan bedah seperti laparoskopi atau artroskopi.

Biasanya dokter akan merekomendasikan prosedur endoskopi ketika Anda mengalami gejala tertentu. Hal tersebut bertujuan agar bisa segera mengetahui penyakit di dalam tubuh dan menentukan pengobatannya. Endoskopi modern telah terbukti sangat berguna di banyak bidang kedokteran karena memiliki kecenderungan minim risiko, memberikan gambar yang jelas, dan prosedurnya cepat.

Prosedur endoskopi umumnya berlangsung selama 15-30 menit, tergantung jenisnya. Sebelum melakukan prosedur, dokter akan memberikan obat bius terlebih dulu tergantung jenis prosedur yang pasien jalani. Umumnya berupa bius lokal atau bius umum yang diberikan dalam bentuk semprotan di permukaan kulit.

Dilansir dari Halodoc, berikut prosedur pemeriksaan endoskopi yang akan dilakukan oleh dokter:

  • Pasien akan berbaring terlebih dulu di tempat yang telah disediakan.
  • Perlahan-lahan dokter akan memasukkan endoskop melalui sayatan yang dibuat di permukaan kulit.
  • Di sini, dokter akan memeriksa kondisi organ tubuh melalui gambar pada layar monitor yang dikirimkan oleh endoskop. 
  • Kemudian dokter memasukkan alat di tengah-tengah endoskop untuk mengambil sampel jaringan dan memeriksanya di laboratorium.
  • Setelah selesai, dokter akan menjahit sayatan dan menutupnya dengan perban steril. 
  • Setelah selesai, dokter akan memberikan arahan terkait cara menjaga luka tetap steril dan bersih. Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meminimalisir rasa sakit pada pasien.

 

Jenis endoskopi

Seperti yang dijelaskan di atas, pemeriksaan endoskopi dilakukan berdasarkan jenis endoskopi itu sendiri. Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah beberapa jenis endoskopi berdasarkan organ tubuh yang diamati:

  1. Anoskopi, mengamati kondisi anus dan rektum
  2. Artroskopi, mengamati kondisi sendi
  3. Bronkoskopi, mengamati kondisi bronkus atau saluran pernapasan yang menuju paru-paru
  4. Kolonoskopi, mengamati kondisi usus besar
  5. Kolposkopi, mengamati kondisi vagina dan leher rahim (serviks)
  6. Esofagoskopi, mengamati kondisi kerongkongan
  7. Gastroskopi, mengamati kondisi lambung dan usus 12 jari (duodenum)
  8. Neuroendoskopi, mengamati kondisi di area otak
  9. Laparoskopi, mengamati kondisi organ dalam rongga perut atau panggul
  10. Laringoskopi, mengamati kondisi pita suara dan laring
  11. Sistoskopi, mengamati kondisi saluran kencing (uretra) dan kandung kemih
  12. Sigmoidoskopi, mengamati kondisi kolon sigmoid, yaitu bagian akhir usus besar yang terhubung dengan rektum
  13. Enteroskopi, mengamati kondisi usus halus
  14. Histeroskopi, mengamati kondisi rahim (uterus)
  15. Mediastinoskopi, mengamati kondisi organ tubuh dalam rongga dada
  16. Ureteroskopi, mengamati kondisi ureter, yaitu saluran urine dari ginjal menuju kandung kemih

 

Tujuan dilakukannya prosedur endoskopi

Dokter biasanya merekomendasikan pasien untuk melakukan prosedur endoskopi untuk beberapa tujuan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah tujuan dilakukannya prosedur endoskopi:

1. Memeriksa gejala penyakit

Endoskopi adalah metode yang sangat berguna untuk memeriksa gejala-gejala yang dialami pasien dari suatu penyakit. Sebagai contoh, pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas bisa membantu dokter memeriksa penyebab dari gejala mual, muntah, kesulitan menelan, hingga pendarahan saluran cerna.

Bukan hanya memeriksa penyebab dari gejala yang dialami pasien, endoskopi juga bisa dilakukan untuk melihat kondisi organ ketika melakukan operasi seperti membuang batu empedu atau mengangkat miom di rahim.

2. Mendiagnosis penyakit

Apabila penyebab dari keluhan pasien sudah diketahui, dokter dapat melakukan pengambilan sampel jaringan pada organ tubuh yang bermasalah atau biopsi dengan penjepit kecil yang terdapat pada endoskop. Sampel tersebut akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan penyakitnya.

Tujuan Dilakukan Endoskopi

Dengan dilakukannya endoskopi, dokter bisa mendiagnosis beberapa gejala penyakit di bawah ini:

  • Keluhan pada saluran pencernaan, seperti BAB atau muntah darah, diare atau muntah terus-menerus, sakit perut, berat badan menurun, disfagia, serta rasa panas di ulu hati
  • GERD
  • Batuk berdarah atau batuk kronis
  • Keluhan di saluran kemih, seperti buang air kecil berdarah atau mengompol
  • Keguguran berulang atau perdarahan dari vagina

3. Menangani penyakit

Pada beberapa kasus, endoskopi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi suatu penyakit. Contoh penanganan penyakit yang bisa dilakukan dengan metode endoskopi antara lain:

  1. Terapi laser atau ablasi gelombang mikro guna menghancurkan sel kanker
  2. Pembedahan saluran cerna
  3. Pemberian obat langsung pada organ yang bermasalah.
  4. Laparoskopi, yaitu prosedur operasi dengan membuat sayatan kecil pada kulit.
  5. Memperbaiki kerusakan pada sendi
  6. Terapi laser untuk membuang batu empedu dan memasang stent pada saluran empedu atau pankreas yang menyempit
  7. Terapi laser untuk menghancurkan batu saluran kemih dan memasang stent pada saluran kemih
  8. Mengangkat usus buntu yang mengalami peradangan pada penderita penyakit usus buntu
  9. Mengangkat miom di rahim
  10. Menghentikan perdarahan pada penderita tukak lambung

4. Mencegah kanker

Tujuan dilakukannya prosedur endoskopi adalah skrining dan pencegahan kanker. Biopsi yang dilakukan tidak hanya berguna untuk mendiagnosis penyakit, melainkan juga membantu mencegah penyebaran jaringan kanker jenis tertentu, misalnya jenis prosedur kolonoskopi yang dapat mengambil polip pada usus besar yang berpotensi menjadi kanker.

 

Jenis penyakit yang bisa diperiksa dengan metode endoskopi

Endoskopi merupakan salah satu prosedur yang biasa dilakukan untuk membantu dokter mendeteksi beberapa penyakit, khususnya beberapa penyakit yang diakibatkan karena masalah pencernaan. Dilansir dari Halodoc, berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang bisa diperiksa dengan metode endoskopi:

1. Tukak lambung

Tukak lambung adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika asam lambung mengikis lapisan pelindung saluran pencernaan. Masalah ini membentuk bisul di lapisan perut atau bagian atas usus kecil.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab masalah kesehatan ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H.pylori). Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi obat pereda nyeri dan kebiasaan merokok serta minum alkohol.

2. Gastritis

Gastritis juga bisa menyebabkan mual, sakit perut, masalah pencernaan, dan kotoran berwarna hitam. Gastritis biasanya disebabkan karena iritasi akibat penggunaan alkohol berlebihan, muntah kronis, atau obat-obatan tertentu.

Masalah kesehatan ini juga bisa terjadi akibat infeksi H. pylori. Dengan melakukan prosedur endoskopi, dokter dapat mengetahui jika lambung mengalami peradangan atau iritasi.

3. Perdarahan di saluran pencernaan

Endoskopi juga bisa mendeteksi perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan. Kondisi tersebut sebenarnya lebih merupakan gejala dari suatu penyakit daripada penyakit itu sendiri.

Perdarahan pada saluran pencernaan biasanya terjadi akibat kondisi yang bisa disembuhkan seperti wasir. Namun penting bagi dokter untuk menemukan sumber dari gejala ini.

Saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI) meliputi esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan anus. Perdarahan bisa saja terjadi pada satu atau lebih area tersebut. Dengan endoskopi inilah dokter bisa menemukan lokasi perdarahan dengan lebih tepat. Tidak hanya mendeteksi perdarahan, metode endoskopi bisa menghentikannya dengan cara menggunakan alat melalui endoskopi.

4. Sembelit atau diare kronis

Endoskopi bisa membantu dokter untuk mengetahui penyebab dari gejala seperti perubahan kebiasaan buang air besar dan penurunan berat badan. Biasanya, gejala ini terjadi karena sembelit atau diare kronis.

5. Kanker usus besar

Penyakit kanker usus besar terjadi ketika sel-sel yang melapisi usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali. Kebanyakan kanker usus besar tumbuh secara perlahan sehingga pengidap tidak merasakan gejala apa pun. Namun, dengan melakukan endoskopi, dokter bisa mengetahui adanya polip di usus besar.

6. Barrett's esophagus

Masalah ini terjadi ketika sel yang melapisi kerongkongan (esofagus) rusak akibat paparan asam lambung berkepanjangan. Akhirnya, terjadi penebalan lapisan, kemerahan, dan peradangan.

Endoskopi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi gejala penyakit ini. Jaringan yang normal tampak pucat dan mengkilap. Sementara jaringan yang mengalami kerusakan akan tampak kemerahan dengan tekstur seperti beludru.

7. Polip hidung

Polip hidung adalah jaringan lunak yang tumbuh di dalam saluran hidung. Bentuknya seperti buah anggur dengan posisi menggantung di bagian dalam hidung. Gangguan ini berisiko menyumbat saluran pernapasan.

Endoskopi hidung dapat digunakan untuk mengidentifikasi polip dan masalah lainnya dalam sinus. Gangguan tersebut dapat menimbulkan gejala berupa sesak panas atau infeksi sinus berulang.

 

Komplikasi atau efek samping endoskopi

Secara umum, endoskopi merupakan prosedur yang aman, namun pada kasus yang jarang terjadi, endoskopi dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Dilansir dari Alodokter, berikut ini beberapa komplikasi yang jarang terjadi setelah prosedur endoskopi dilakukan:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Robeknya organ
  • Demam
  • Nyeri terus-menerus pada area tindakan
  • Pembengkakan dan kemerahan di area kulit yang disayat

Pasien yang mengalami gejala-gejala berikut ini setelah melakukan prosedur endoskopi, disarankan untuk segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan dengan tepat:

  • Batuk kronis
  • Sulit menelan
  • Muntah darah
  • BAB berdarah atau berwarna hitam
  • Nyeri di tenggorokan, dada, dan perut
  • Sesak napas

 

Biaya endoskopi

Biaya endoskopi dapat berbeda-beda,tergantung jenis endoskopi, jenis pembiusan yang digunakan, ruangan untuk tindakan (apabila dilakukan di kamar operasi, akan membutuhkan biaya lebih besar), perawatan pasca endoskopi, dan rumah sakit tempat endoskopi dilakukan.

Dilansir dari Alodokter, estimasi biaya endoskopi di rumah sakit swasta di Indonesia, berkisar antara Rp2.500.000 hingga lebih dari Rp5.000.000. Untuk melakukan prosedur endoskopi, Anda dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih untuk kebutuhan tambahan yang tidak terduga yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan. Setelah Anda mengetahui prosedur endoskopi hingga biaya yang diperlukan untuk prosedur tersebut, ada baiknya juga untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga dalam asuransi kesehatan.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda bisa mendapatkan manfaat tunai saat terjadi sakit, salah satunya ketika mengalami sakit yang memerlukan pemeriksaan endoskopi. AXA Mandiri memiliki berbagai produk asuransi kesehatan, baik konvensional maupun syariah yang dapat memberikan manfaat berbagai risiko penyakit, termasuk penyakit kritis seperti kanker usus besar. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda tidak perlu lagi khawatir mengenai biaya kesehatan yang harus dikeluarkan ketika terjadi risiko penyakit di kemudian hari.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis dari AXA Mandiri beserta manfaatnya, Anda dapat mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi financial advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.halodoc.com/artikel/inilah-7-penyakit-yang-bisa-diperiksa-dengan-metode-endoskopi
  • https://www.alodokter.com/endoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/endoskopi-metode-jitu-diagnosis-gangguan-saluran-cerna
  • https://www.alodokter.com/cari-rumah-sakit/gastroenterologi/endoskopi?page=1
  • https://www.alodokter.com/endoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui