6 Hal Penting tentang Infeksi Saluran Kemih, Wanita Wajib Tahu!
Infeksi salurah kemih atau ISK merupakan gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya infeksi pada organ sistem perkemihan. Penyakit infeksi ini bisa dialami oleh siapa pun, namun risiko ISK lebih tinggi terjadi pada wanita. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi salurah kemih pada wanita, yaitu penggunaan alat kontrasepsi, menopause, hingga perubahan hormon selama masa kehamilan. Agar Anda bisa mencegah penyakit infeksi salurah kemih, berikut ini beberapa hal penting yang perlu dipahami mengenai infeksi saluran kemih.
Dilansir dari situs resmi Siloam Hospitals, ISK atau infeksi saluran kemih adalah kondisi medis berupa infeksi pada organ sistem perkemihan. Infeksi ini sering terjadi pada wanita karena memiliki uretra (saluran yang membuang urine dari kandung kemih ke luar tubuh) lebih pendek daripada pria. Akibatnya, bakteri yang hidup di sekitar vagina dan anus lebih mudah masuk serta bergerak menuju kandung kemih.
Menurut Hello Sehat, diperkirakan bahwa wanita 30 kali lebih sering mengalami ISK daripada pria. Bahkan, 4 dari 10 wanita yang mengidap ISK akan terkena setidaknya satu kali lagi dalam kurun waktu 6 bulan.
Infeksi saluran kencing pada wanita terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu infeksi saluran kencing atas dan bawah. Infeksi saluran kencing bawah atau sistitis menyerang uretra dan kandung kemih. Biasanya bakteri yang menjadi penyebab utama kondisi ini adalah bakteri E.coli yang banyak terdapat di usus kemudian menyebar dari anus ke uretra dan kandung kemih. Sedangkan, infeksi saluran kencing atas melibatkan ureter atau saluran tempat mengalirnya urine dari ginjal ke kandung kemih dan ginjal. Kondisi ini terjadi karena bakteri yang bergerak dari kandung kemih ke ginjal.
Penyebab utama infeksi saluran kemih pada wanita adalah adanya bakteri yang masuk dari vagina atau anus ke saluran kemih dan berkembang di dalam kandung kemih atau uretra. Selain itu, ada beberapa faktor penyebab risiko ISK pada wanita. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa penyebab ISK pada wanita:
Ketika Anda mengalami infeksi saluran kemih, maka ada beberapa gejala yang biasanya ditimbulkan. Berikut ini beberapa gejala ISK pada wanita dilansir dari beberapa sumber:
Pada wanita yang lebih tua, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan gejala lelah yang luar biasa. Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi Anda.
Biasanya, infeksi saluran kemih jarang menimbulkan komplikasi jika segera ditangani. Namun jika tidak, penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Dilansir dari Siloam Hospitals, infeksi saluran kemih yang tidak mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat akan berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi seperti:
Ketika terjadi infeksi saluran kemih, maka tentu Anda perlu mengatasinya dengan segera sebelum berkembang menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi. Biasanya dokter akan melakukan tindakan medis untuk menangani infeksi saluran kemih pada wanita. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa tindakan yang bisa diberikan kepada pasien infeksi saluran kemih:
Antibiotik merupakan obat yang umum diresepkan untuk penderita infeksi saluran kemih untuk melawan infeksi bakteri penyebab infeksi saluran kemih. Namun ketika gejala infeksi mereda, Anda wajib menghabiskan sisa antibiotik agar infeksi tidak kambuh kembali.
Selain antibiotik, dokter juga biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri seperti phenazopyridine atau ibuprofen. Obat ini dapat membantu meredakan gejala infeksi saluran kemih berupa nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Efek samping obat ini dapat membuat warna urine berubah menjadi jingga kemerahan atau cokelat sehingga jangan panik ketika Anda mendapatkan warna urine berubah seketika.
Untuk wanita pascamenopause, pemberian estrogen dapat membantu menguatkan jaringan vagina, meningkatkan pertumbuhan bakteri baik Lactobacillus, dan mengurangi pH vagina. Dengan begitu, terapi ini sangat bermanfaat untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menginfeksi vagina.
Terapi supresif adalah terapi yang dilakukan dengan mengonsumsi obat antibiotik dosis rendah dalam jangka waktu panjang untuk mencegah kambuhnya infeksi. Jika Anda sering mengalami penyakit ini, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik dosis rendah selama 6 bulan. Sedangkan jika kondisi infeksi sudah berat, dokter akan menganjurkan obat tersebut dilanjutkan hingga 5 tahun sambil terus konsultasi dengan dokter.
Selain mengonsumsi obat-obatan, penderita infeksi saluran kemih juga dianjurkan melakukan perawatan mandiri untuk mengoptimalkan proses penyembuhan. Sejumlah perawatan mandiri tersebut antara lain:
Agar Anda tidak terserang penyakit ini, tentu Anda perlu mengambil langkah pencegahan. Berikut ini beberapa langkah mencegah infeksi saluran kemih pada wanita yang dilansir dari Hello Sehat:
Agar tidak mudah terserang penyakit ini, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan lebih mudah mengeluarkan bakteri dari saluran kemih pada saat buang air kecil.
Ketika buang air kecil, bersihkan area vagina dari arah depan ke belakang untuk mencegah perpindahan bakteri anus ke vagina. Selain itu, segera buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membersihkan bakteri yang mungkin tertinggal.
Cranberry mengandung proantosianidin, senyawa polifenol yang dapat mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kemih. Cobalah mengonsumsi segelas jus cranberry murni setiap hari atau gantilah dengan suplemen jika Anda tidak menyukai rasa asamnya.
Jika pernah terkena infeksi saluran kemih sebelumnya, Anda bisa mengonsumsi probiotik untuk mencegah infeksi berulang. Pilihlah yogurt yang mengandung probiotik baik demi menjaga kesehatan saluran kemih Anda.
Itulah informasi mengenai infeksi saluran kemih yang perlu Anda ketahui untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi saluran kemih. Selain melakukan pencegahan atas risiko penyakit, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mencegah risiko finansial ketika terjadi risiko penyakit di masa depan, salah satunya dengan mendaftarkan diri ke dalam produk asuransi kesehatan.
Anda bisa mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri. Dengan asuransi ini, Anda bisa mendapatkan manfaat rawat inap dan manfaat 77 kondisi kritis hingga tertanggung berusia 65 tahun. Selain itu, keunggulan utama dari Asuransi Mandiri Flexi Proteksi adalah AXA Mandiri akan membayarkan manfaat akhir masa asuransi sebagaimana tercantum dalam polis hingga 120% dari total premi dasar yang telah dibayarkan.
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Asuransi Mandiri Flexi Proteksi Anda dapat mengunjungi website resmi AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia, atau contact center AXA Mandiri di nomor 1500803. Selalu sehat dan terlindung, bersama AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko!
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi