Kenali Risiko BAB Berdarah, Waspadai Tanda Kondisi Seriusnya
Kesehatan pencernaan dapat dikatakan sebagai salah satu fondasi utama untuk kesehatan tubuh secara umum. Hal ini dikarenakan seluruh asupan makanan dan minuman akan diserap nutrisinya pada saluran pencernaan. Ketika terjadi masalah, sangat dianjurkan untuk segera diatasi agar kembali pulih. Salah satu bentuk masalah yang akan dibahas dalam artikel singkat ini adalah tentang BAB berdarah.
Kondisi ini dapat menjadi sebuah pengalaman yang cukup menakutkan untuk sebagian besar orang, terlebih untuk mereka yang sama sekali tidak menduga hal ini bisa terjadi atau dialami. Oleh karena itu, penting untuk mengenali serba-serbinya sehingga Anda lebih memahami mengenai definisi, pencegahan, apa yang memicu, serta waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter guna memperoleh penanganan lebih lanjut.
Disampaikan dalam sebuah artikel di situs resmi Primaya Hospital, BAB berdarah adalah kondisi buang air besar yang dialami menandakan adanya pendarahan pada saluran pencernaan, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hingga anus. Pada kondisi tertentu bahkan buang air besar tidak disertai tinja, hanya darah yang keluar dari bagian anus. Namun di kondisi lain, darah yang keluar ini dapat bersamaan dengan tinja dengan jumlah yang sangat kecil sehingga sulit diamati secara langsung.
BAB berdarah dapat menunjukkan indikasinya dari warna darah yang muncul. Jika warnanya gelap, maka menjadi indikasi bahwa pendarahan terjadi di bagian atas saluran pencernaan. Jika darah yang tampak terang, maka pendarahan kemungkinan terjadi di bagian bawah saluran pencernaan.
Penyebab kondisi ini dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, dikenal dengan istilah hematochezia, dan yang kedua adalah melena. Dilansir dari alodokter.com, berikut penjelasan lebih lengkap terkait keduanya:
Kondisi ini adalah BAB berdarah yang disebabkan oleh pendarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, seperti usus besar atau rektum. Penderita hematochezia akan mengeluarkan darah bersamaan dengan tinja, sehingga akan terlihat merah. Karena penyebab pendarahan terjadi di saluran pencernaan bagian bawah, maka darah yang keluar juga akan terlihat berwarna terang dan lebih segar.
Pendarahan pencernaan bagian bawah ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
Kondisi ini disebabkan oleh adanya pendarahan pada saluran pencernaan bagian atas. Darah pada feses yang muncul akan terlihat lebih hitam atau pekat, karena sudah tercampur dengan enzim dan asam lambung.
Beberapa kondisi dapat menyebabkan pendarahan di bagian atas saluran pencernaan ini, antara lain:
Selain tiga belas penyebab di atas, terdapat beberapa penyebab lain yang sebenarnya perlu diwaspadai. Pertama adalah ulkus peptikum yang diakibatkan oleh konsumsi obat antiinflamasi non steroid jangka panjang dan memicu infeksi helicobacter pylori. Kedua adalah divertikulosis dan angiodisplasia mukosa. Kondisi ini banyak dialami lansia karena pendarahan gastrointestinal bagian bawah yang masif dapat menyebabkan syok dan memiliki angka mortalitas yang tinggi
Masih disampaikan dari artikel yang sama di alodokter.com, setidaknya ada 10 gejala berbeda yang bisa muncul saat seseorang mengalami kondisi BAB berdarah ini. Antara lain adalah sebagai berikut;
Kelima gejala di atas dialami oleh penderita BAB berdarah karena hematochezia. Sedangkan untuk penderita kondisi ini karena melena, gejalanya adalah:
Telah disampaikan daftar penyebab BAB berdarah secara umum dibagi menjadi dua kategori besar. Kemudian, beberapa penyebab tersebut harus diwaspadai dan dicermati dengan baik sebab memiliki risiko yang lebih besar.
Hal ini disampaikan dalam sebuah artikel di alomedika.com, yang memuat setidaknya lima penyebab buang air besar berdarah yang patut diwaspadai:
Kanker saluran cerna dapat ditandai dengan BAB berdarah yang terjadi secara kronis. Kondisi ini juga dapat disertai dengan gangguan pola defekasi, nyeri perut hebat, penurunan berat badan, atau tanpa adanya perabaan massa pada dinding abdomen.
Pada ulkus peptikum, penyebab paling sering adalah terjadinya infeksi Helicobacter pylori atau riwayat konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang. Gejala yang muncul berupa nyeri perut yang membaik dengan obat-obatan golongan pompa proton inhibitor atau antasida.
Kondisi ini ditandai dengan tinja yang berwarna kehitaman dan disertai dengan muntah darah. Varises esofagus sering berkaitan dengan gangguan hati kronis, sehingga gejalanya juga dapat ditemui, seperti ascites, spider naevi, serta gangguan pendarahan.
Kondisi keempat yang perlu diwaspadai adalah divertikulosis dan angiodisplasia mukosa. Kondisi ini banyak dialami lansia karena pendarahan gastrointestinal bagian bawah yang masif dapat menyebabkan syok dan memiliki angka mortalitas yang tinggi.
Kondisi hemoroid menyebabkan buang air besar disertai nyeri saat terjadi. Anus akan terasa panas dan terdapat benjolan yang keluar dari bagian anus ini.
Agar tidak mengalami kondisi BAB berdarah, beberapa langkah sederhana dapat dilakukan. Langkah-langkah ini dilansir dari alodokter.com, yang menunjukkan 11 langkah sederhana mencegah terjadinya BAB berdarah.
Langkah-langkah pencegahan tersebut dapat Anda lakukan pada setiap hari sehingga dapat menjauhkan Anda dari risiko kondisi BAB berdarah. Selain langkah-langkah tersebut, Anda juga dianjurkan menjalani medical check-up secara rutin atau jika diperlukan lakukan prosedur kolonoskopi secara berkala untuk mendeteksi penyakit liver dan kanker usus besar sejak dini yang dapat terdeteksi dari kondisi BAB berdarah ini.
Dalam artikel di alomedika.com juga disebutkan mengenai red flags atau tanda yang wajib dipahami ketika sudah waktunya mengunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Seorang yang mengalami buang air besar berdarah dengan kondisi-kondisi di bawah ini harus lekas berkonsultasi dan mendapatkan penanganan agar risiko lebih buruk tidak terjadi.
Red flags yang dimaksud adalah:
Senantiasa menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga idealnya menjadi langkah mendasar untuk semua orang. Namun demikian satu hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah selalu memiliki persiapan untuk hal terburuk yang mungkin terjadi. Bukan karena memiliki pikiran negatif, hanya saja untuk mempersiapkan masa depan yang terbaik, Anda selalu harus mempersiapkan diri untuk yang terburuk bukan?
Inilah alasan produk asuransi yang tepat dapat menjadi jawaban atas persiapan untuk setiap kemungkinan. Asuransi kesehatan dari AXA Mandiri misalnya, dapat membantu Anda dalam menghadapi berbagai risiko finansial terkait penyakit dan risiko kesehatan yang mungkin hadir di masa yang akan datang. Asuransi kesehatan AXA Mandiri dapat memberikan manfaat yang Anda butuhkan sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga. Manfaat asuransi kesehatan yang diberikan lengkap dan dapat meng-cover setiap risiko kesehatan yang ada.
Semua manfaat tersebut dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803. Dapatkan informasi lebih banyak mengenai bahasan keuangan, dan terus tingkatkan literasi keuangan Anda hingga ke titik tertinggi!
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi