Cara Menerapkan Financial Planning Bagi Generasi Sandwich
Pernahkah Anda mendengar istilah generasi sandwich? Dilansir dari Gramedia, generasi sandwich adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki tanggung jawab ganda untuk menghidupi dua generasi sekaligus. Dua generasi itu merupakan generasi atas, baik orang tua atau mertua, dan generasi bawah yaitu anak kandung atau bahkan cucu. Apakah Anda termasuk salah satunya? Jika iya, maka Anda perlu melakukan financial planning dengan tepat.
Bukan hanya bagi generasi sandwich, financial planning juga perlu dilakukan untuk semua orang demi mengetahui skala prioritas dalam keuangan. Dengan mengetahui skala prioritas, Anda akan lebih mudah menentukan berapa banyak dana yang harus dikeluarkan dan ditabung atau diinvestasikan.
Apa skala prioritas bagi Anda generasi sandwich? Dan bagaimana cara tepat melakukan financial planning seorang generasi sandwich? Berikut beberapa tips mengatur keuangan untuk generasi sandwich yang terjebak dalam tanggung jawab dua generasi.
Sebelum membahas tips mengatur keuangan untuk generasi sandwich, Anda perlu mengetahui terlebih dulu beberapa tipe generasi sandwich. Dilansir dari Tanifund, Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care Expert membedakan sandwich generation berdasarkan usianya menjadi 3 kategori, yaitu:
Kategori ini berada di rentang usia 40-50 tahun dan memiliki kewajiban untuk memenuhi finansial serta kebutuhan anak-anak yang belum bisa mandiri secara finansial. Generasi ini juga masih bertanggung jawab atas tanggungan finansial orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak lagi produktif bekerja.
Kategori ini berada di rentang usia 50-60 tahun, namun usia 30-40 tahun juga bisa masuk ke dalam kategori ini. Generasi sandwich tipe ini berkewajiban menanggung finansial orang tuanya sekaligus finansial anak-anaknya yang telah dewasa, bahkan hingga ke cucu-cucu mereka. Beban yang bisa ditanggung kategori ini sangat berat dan dapat berlipat-lipat.
Kategori ini biasanya mengacu pada individu-individu yang secara aktif terlibat dalam perawatan lansia. Contoh paling dekat yang bisa diambil adalah perawat-perawat di panti jompo ataupun perawat khusus untuk lansia di rumah.
Dilansir dari Parenting.co.id, Scott Spann, C.F.P., konsultan keuangan bersertifikasi sekaligus adjunct professor di Maryville University, AS, mengatakan bahwa generasi sandwich sering mengalami tekanan keuangan karena harus membagi penghasilan untuk "dua rumah" sekaligus. Scott mengatakan bahwa generasi ini berisiko mengabaikan kesejahteraan diri sendiri dan tidak jarang mengalami krisis ketika merasa harus memenuhi kebutuhan anak dan orang tuanya.
Agar Anda tidak mengalami krisis keuangan karena harus menanggung dua generasi sekaligus, berikut beberapa tips financial planning bagi sandwich generation yang dilansir dari beberapa sumber.
Semua orang wajib membuat prioritas keuangan yang jelas, apalagi jika Anda termasuk generasi sandwich yang harus menanggung 2 keluarga sekaligus. Untuk membuat prioritas keuangan, Anda harus menentukan anggaran yang tersedia untuk setiap jenis pengeluaran. Hindari pengeluaran yang sifatnya tersier atau konsumtif dan prioritaskan kebutuhan-kebutuhan penting terlebih dahulu seperti pendidikan anak ataupun belanja kebutuhan bulanan keluarga.
Menjadi generasi sandwich bukan berarti harus mengabaikan masa tua Anda. Jika hal ini yang terjadi, maka Anda tidak bisa memutus lingkaran generasi sandwich, dan kemungkinan akan membebankan anak Anda nantinya.
Oleh karena itu, penting juga untuk mulai mempersiapkan dana pensiun sejak dini. Anda bisa membuat anggaran dana pensiun yang bisa disetorkan ke bank setiap bulannya. Meski jumlahnya kecil, pastikan Anda mempersiapkan dana pensiun secara konsisten.
Bukan hanya mempersiapkan dana pensiun bagi diri sendiri, Anda juga bisa membantu merencanakan dana pensiun bagi orang tua. Uang merupakan hal sensitif yang sulit untuk dibicarakan, terutama dengan orang tua yang memiliki tradisi tertutup masalah keuangan. Agar Anda bisa mengelola keuangan dengan baik, cobalah untuk mulai membicarakan segala kemungkinan.
Rencana dana pensiun dapat membantu mengurangi beban Anda. Perencanaan dana pensiun bukan hanya soal bagaimana mereka bisa mendapatkannya, melainkan bagaimana mereka akan mengelolanya sehingga tidak habis dalam waktu singkat dan mampu memenuhi kebutuhan bulanan mereka.
Cobalah mencari tahu aset yang dimiliki orang tua Anda seperti tabungan, piutang, atau sumber kehidupan lain. Pastikan juga untuk mulai memanfaatkan harta lainnya, seperti tanah, rumah, dan lainnya.
Diskusikan dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain untuk mencari cara agar bisa mendapat penghasilan sebagai biaya perawatan orang tua dari aset-aset tersebut, misalnya melalui bunga tabungan atau menyewakan rumah yang dimiliki orang tua. Jika orang tua bersedia meninggalkan rumah masa tuanya, Anda juga bisa mendiskusikan untuk menjual rumahnya. Ini bisa jadi salah satu cara tepat untuk mendapatkan uang tunai yang nantinya bisa digunakan untuk perawatan orang tua dan memenuhi kebutuhan mereka.
Ketika harus menghidupi 2 atau 3 keluarga, tentu Anda harus memiliki penghasilan yang cukup. Anda tidak harus mendapatkan penghasilan yang besar, asalkan seluruh penghasilan yang didapat benar-benar dihitung dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Jika penghasilan utama masih dirasa kurang, Anda bisa mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sampingan atau bisa bekerja sebagai freelancer.
Untuk mengelola keuangan dengan baik, pastikan juga Anda mencatat pengeluaran secara rutin. Dengan begitu, Anda dapat menghilangkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu sehingga dapat menjaga agar kas keuangan selalu positif. Selain itu, pastikan juga untuk mempersiapkan dana darurat yang bisa digunakan ketika Anda membutuhkan biaya untuk keperluan mendesak seperti biaya rumah sakit, biaya service kendaraan, atap bocor, dan sebagainya.
Tabungan rencana merupakan salah satu jenis tabungan untuk memenuhi rencana di masa depan, misalnya saja tabungan rencana pendidikan, rencana pernikahan, rencana pensiun, dan sebagainya. Tabungan ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas autodebit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana. Untuk sistem penarikannya sendiri akan dibatasi sesuai kesepakatan antara Anda dan bank. Dengan memiliki tabungan rencana, Anda dapat lebih bijak mengelola keuangan.
Setiap orang tua pasti berharap anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, Anda perlu memprioritaskan tabungan pendidikan anak-anak. Apalagi setiap tahunnya, biaya pendidikan akan mengalami inflasi sehingga penting bagi Anda menabung untuk pendidikan. Selain mempersiapkan tabungan pendidikan, Anda juga bisa bicara terbuka kepada anak mengenai kemungkinan mencari beasiswa, hibah, atau program lain yang mendorong mereka berkontribusi mandiri pada biaya pendidikan.
Investasi bisa jadi salah satu solusi yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi masalah ataupun kesulitan di hari tua. Dengan melakukan investasi sedini mungkin, Anda justru lebih untung dibandingkan menaruh banyak sekaligus dalam satu waktu.
Untuk mulai berinvestasi, Anda tidak perlu dana yang besar. Saat ini Anda sudah bisa mulai berinvestasi dengan biaya yang lebih terjangkau sehingga tidak lagi ada alasan untuk menunda untuk berinvestasi. Namun sebelum memulainya, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan penyedia instrumen investasi agar memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko.
Ketika Anda harus menanggung dua keluarga dan didalamnya ada orang tua, maka Anda wajib memiliki asuransi kesehatan. Pasalnya, semakin bertambahnya usia, tentu saja ketahanan serta kemampuan tubuh akan semakin turun dan rentan terkena penyakit. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda akan memiliki jaminan keuangan atas berbagai risiko kesehatan yang membutuhkan biaya pengobatan sehingga akan mengurangi risiko keuangan yang mungkin terjadi akibat sakit di kemudian hari. Pertimbangkan untuk mendaftarkan diri Anda sekaligus seluruh keluarga yang ditanggung, mulai dari orangtua, anak, dan istri ke dalam asuransi kesehatan. Anda bisa memilih asuransi kesehatan dari AXA Mandiri yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.
Selain itu, Anda juga perlu melengkapi perlindungan asuransi kesehatan dengan mendaftarkan diri Anda ke asuransi jiwa, seperti Asuransi Mandiri Secure Life dari AXA Mandiri. Hal ini penting untuk dipertimbangkan, terutama jika Anda adalah generasi sandwich dan menjadi tulang punggung keluarga. Dengan adanya asuransi jiwa, maka Anda tidak perlu khawatir mengenai kondisi keuangan keluarga, semuanya bisa tetap aman meski terjadi risiko masa depan yang menyebabkan Anda sebagai tulang punggung kehilangan sumber penghasilan. Dengan asuransi ini, keluarga Anda bisa mendapatkan manfaat berupa uang pertanggungan yang diberikan kepada ahli waris ketika terjadi risiko kepada Anda sebagai pemegang polis, baik risiko cacat tetap maupun risiko meninggal dunia akibat sebab apapun.
Untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan dan asuransi jiwa dari AXA Mandiri, silakan kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi