Aset Penerbit

Aset Penerbit

Kalkulator Dana Pensiun & Cara Merencanakannya dengan Tepat

Inspirasi

Siapa yang bisa menolak masa pensiun tenang, bahagia, dan bebas finansial? Siapapun orangnya, pasti menginginkan masa pensiun yang bahagia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Anda perlu melakukan perencanaan yang matang, terutama dalam masalah keuangan. Kalkulator dana pensiun bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin merencanakan dana pensiun dan menghitung estimasi yang lebih akurat mengenai jumlah dana pensiun yang dibutuhkan untuk pensiun lebih nyaman dan bahagia. 

Cara merencanakan dana pensiun

Dilansir dari Kompas, COO & Co-founder Qoala Tommy Martin mengatakan bahwa tujuan memiliki dana pensiun adalah untuk menjadi mandiri secara keuangan di masa tua. Hilangnya sumber pendapatan tetap setiap bulan dan beberapa risiko yang dapat terjadi di masa tua nanti akan bisa diminimalisir dengan memiliki dana pensiun yang sudah disiapkan sedini mungkin.

Menurut Tommy, mempersiapkan dana pensiun adalah salah satu kewajiban esensial. Namun jika Anda memiliki satu sumber pendapatan, Anda perlu pengelolaan dan alokasi dana yang bijak, agar tidak mempengaruhi kebutuhan utama. Berikut ini beberapa cara merencanakan dana pensiun yang dilansir dari beberapa sumber.

1. Tentukan masa pensiun

Sebelum mempersiapkan dana pensiun, Anda harus menentukan terlebih dahulu kapan rencana pensiun Anda dan berapa lama lagi Anda pensiun. Hal inilah yang nantinya bisa menjadi patokan penting dalam memperhitungkan dana pensiun. Semua harus diperhitungkan dengan matang dan harus memiliki strategi keuangan khusus.

Semakin dini dana pensiun dipersiapkan, semakin ringan juga usaha dalam mengumpulkan dana yang dibutuhkan. Dengan menentukan usia pensiun, Anda juga bisa lebih mudah memperkirakan besaran dana pensiun yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan setelah masa pensiun tiba.

2. Cari tahu dan hitung kebutuhan di masa pensiun

Kebutuhan memang tidak bisa diprediksi, namun dapat diketahui dengan rancangan perhitungan di tiap kebutuhan. Layaknya kebutuhan harian atau bulanan di masa sekarang, kebutuhan di masa pensiun tentu tidak jauh berbeda. 

Ada beberapa hal yang tetap dibutuhkan seperti menabung, pengeluaran pokok rumah hingga membayar asuransi. Saat menghitung biaya kebutuhan masa pensiun, Anda dapat mencoret beberapa kebutuhan yang tidak akan ada lagi di masa tua nanti seperti biaya transportasi ke kantor dan sebagainya.

3. Mulai prioritaskan kebutuhan

Untuk mempersiapkan dana pensiun, Anda juga harus memisahkan kebutuhan dan keinginan. Bagi yang merasa boros, Anda harus berusaha mendisiplinkan diri. Pastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan.

Jika selalu membelanjakan sesuatu sesuai keinginan dan nafsu semata, keuangan Anda akan bocor. Untuk bisa berhemat dan memprioritaskan kebutuhan, cobalah menulis barang-barang yang ingin dibeli serta belanja sesuai catatan ketika belanja ke supermarket. Setelah mulai merencanakan dan melacak pengeluaran, Anda akan melihat perbedaan yang signifikan dan Anda dapat menghemat uang setiap bulan.

4. Konsisten menabung

Menyiapkan dana pensiun tidaklah mudah, Anda juga perlu konsisten dalam menabung dan menyiapkan dana yang telah ditentukan di awal. Umumnya, seseorang perlu menyisihkan 10% dari penghasilannya untuk menabung, salah satunya untuk mempersiapkan dana pensiun ini. Misalnya Anda memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan, maka Anda bisa menabung untuk dana pensiun minimal Rp1 juta per bulan dan wajib dilakukan secara konsisten.

5. Rencanakan inflasi

Inflasi dan kenaikan harga bisa mengurangi daya beli di masa pensiun nanti. Ada baiknya ketika Anda menyiapkan dana pensiun dengan merencanakan inflasi yang mungkin terjadi. Anda bisa merencanakan dana pensiun dengan menginvestasikan dana pensiun ke dalam instrumen investasi yang sesuai profil risiko seperti emas, saham, dan sebagainya. 

6. Buat anggaran

Cara terbaik mempersiapkan dana pensiun adalah dengan mengetahui berapa banyak uang yang bisa dibelanjakan. Sayangnya, kebanyakan orang tidak ingin repot menghitung berapa banyak yang bisa mereka belanjakan dengan aman di masa pensiun nanti.

Jika Anda bingung untuk membuat anggaran belanja yang aman untuk masa pensiun, cobalah menghitungnya dengan menambahkan pengeluaran Anda saat ini dengan angka inflasi yang mungkin terjadi setelah masa pensiun nanti. 

7. Fokus pada kesehatan fisik

Untuk menyiapkan masa pensiun dengan lebih baik, pastikan juga untuk memerhatikan risiko kesehatan yang mungkin terjadi di usia tua nanti. Selain mempersiapkan dana pensiun, pastikan juga Anda menginvestasikan waktu dan uang untuk menjaga kesehatan fisik agar tetap sehat di masa pensiun nanti.

Apalagi biaya kesehatan selalu meningkat setiap tahunnya dan sering diabaikan ketika ingin mempersiapkan dana pensiun. Padahal, biaya kesehatan inilah yang sering menjadi beban keuangan para pensiunan. Umumnya, pada usia tua nanti akan cukup sering terjadinya risiko kesehatan.

8. Sisihkan pendapatan untuk asuransi aset

Jika ingin mempersiapkan masa pensiun dengan bahagia, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi kesehatan maupun asuransi aset. Setelah Anda berhasil mengumpulkan dana pensiun selama bertahun-tahun, jangan sampai dana tersebut digunakan untuk biaya perawatan kesehatan atau lainnya. Oleh karena itu, cobalah mempersiapkan masa pensiun dengan mendaftarkan ke asuransi kesehatan dan asuransi jiwa dari AXA mandiri.

Berapa dana pensiun yang diperlukan untuk pensiun nyaman

Dilansir dari Indopremier, umumnya asumsi besar penarikan dana pensiun yang aman dilakukan adalah 4% per tahun. Artinya, telah diasumsikan bahwa orang itu akan tetap hidup sampai dengan 25 tahun setelah pensiun (30 tahun jika dianggap bahwa Dana Pensiun diinvestasikan pada tingkat imbal hasil di atas tingkat inflasi).

Asumsi penarikan dana pensiun sebesar 4% per tahun hanyalah taksiran bahwa dana pensiun akan tetap aman berdasarkan asumsi tertentu saja. Misalnya, asumsi bahwa usia harapan hidup penduduk Indonesia saat ini adalah 70 tahun untuk laki-laki dan 72 tahun untuk perempuan. Namun, tidak ada yang tahu kapan seseorang akan meninggal dunia, dan tidak ada yang dapat memaksanya untuk meninggal dunia.

Dengan asumsi bahwa dana pensiun akan tetap tersedia untuk 25 tahun sejak pensiun, maka telah diasumsikan bahwa dana pensiun akan tetap tersedia sampai seseorang berusia 82 tahun. Untuk hampir semua kasus di Indonesia, asumsi ini dapat diterima.

Sekarang kita akan melihat apakah dana pensiun telah cukup tersedia pada waktu kita pensiun, karena kita hanya boleh menarik dana pensiun sebesar maksimal 4% setiap tahun. Jika 4% dari dana pensiun dirasa terlalu kecil, maka yang harus dilakukan adalah memperbesar dana pensiun itu, bukan memperbesar persentase penarikan dananya (dan meningkatkan risiko bahwa dana pensiun akan habis sebelum pensiunan meninggal dunia). 

Pada waktu seseorang pensiun, maka pola pengeluarannya dapat dibagi atas tiga tahap yaitu:

- Waktu awal mulai pensiun yang ditandai dengan peningkatan pengeluaran yang besar karena naiknya biaya-biaya perjalanan (travelling) atau bahkan biaya-biaya untuk relokasi.

- Tahap di mana biaya hidup pensiunan akan mendatar atau sama besar untuk jangka waktu yang relatif lama.

- Tahap di mana pengeluaran naik cukup tinggi terutama akibat membengkaknya biaya-biaya pemeliharaan kesehatan usia tua.

Umumnya, perencana keuangan akan mengasumsikan bahwa seorang pensiunan hanya akan membelanjakan 80% dari penghasilannya semasa masih aktif bekerja dulu. Asumsinya adalah pada waktu pensiun orang tidak lagi mengeluarkan biaya untuk perjalanan pergi dan pulang kantor serta biaya-biaya untuk sosialisasi dengan lingkungan kerja.

Namun, asumsi ini mengabaikan beberapa hal penting seperti waktu pensiun seseorang yang masih memiliki cicilan kredit rumah (KPR) atau cicilan-cicilan kredit jangka menengah hingga  jangka panjang lainnya, maka pengeluarannya terlihat sangat besar (dan akan hilang ketika cicilan kredit itu berakhir pada saat ia pensiun).

Jika kita anggap bahwa seorang pensiunan membelanjakan dana pensiunnya sebesar 80% dari penghasilannya pada waktu ia masih aktif bekerja dahulu, dan dengan asumsi bahwa orang itu akan tetap hidup untuk 25 tahun sejak pensiun, maka besarnya dana pensiun yang harus tersedia pada waktu pensiun adalah 80% x penghasilan setahun x 25.

Misalnya, Anda memiliki gaji terakhir saat ini sebesar 10 juta per bulan atau 120 juta per tahun. Maka pada waktu pensiun, dana pensiun yang harus tersedia adalah sebesar 80% x 120 juta x 25 = 2.400 juta atau 2,4 M.

Kalkulator dana pensiun AXA Mandiri

Untuk memastikan berapa banyak dana pensiun yang perlu Anda kumpulkan agar bisa pensiun dengan nyaman dan aman, Anda bisa coba menggunakan kalkulator dana pensiun AXA Mandiri. Anda hanya perlu mengisi beberapa pertanyaan yang ditentukan dengan jujur dan benar, maka Anda akan mendapatkan estimasi angka yang mendekati kebutuhan pensiun Anda di masa depan.

Berikut ini contoh perhitungan dana pensiun menggunakan kalkulator pensiun di AXA Mandiri.

Anda juga bisa menghitungnya langsung melalui situs resmi DPLK AXA Mandiri.

Setelah mengetahui perhitungan dana pensiun dengan menggunakan kalkulator dana pensiun, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mendaftar ke dalam program pensiun yang ditawarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di mana biasanya dikelola bank atau perusahaan asuransi. DPLK sendiri diperlukan untuk menutupi biaya hidup yang semakin tinggi serta mempertahankan gaya hidup di masa pensiun. 

Bagi yang ingin mendaftar ke dalam program DPLK, Anda bisa mendaftarkan diri ke dalam program Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri. Program ini diperuntukan bagi Anda yang ingin mengoptimalkan rencana pensiun. Dengan setoran mulai dari Rp100 ribu, Anda sudah bisa menikmati hari tua yang lebih sejahtera dan nyaman.

Dengan mendaftar ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri, Anda juga bisa melakukan penarikan iuran sebagian 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan setiap penarikan maksimal sebesar 50% dari akumulasi iuran sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya untuk modal usaha atau kebutuhan darurat lainnya selama mempersiapkan dana pensiun.

Untuk mendaftarkan diri ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK dari AXA Mandiri, silakan kunjungi langsung website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

Sumber:

  • https://axa-mandiri.co.id/-/ingin-masa-tua-yang-nyaman-lakukan-6-cara-mempersiapkan-dana-pensiun-berikut-
  • https://money.kompas.com/read/2023/08/08/201000026/5-tips-mempersiapkan-dana-pensiun-?page=all
  • https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Seberapa_Besarkah_Dana_yang_Anda_Butuhkan_untuk_Pensiun_&news_id=172915&group_news=IPOTNEWS&news_date=&taging_subtype=PG002&name=&search=y_general&q=,&halaman=1