Sering Cegukan Bisa Jadi Tanda Awal Sakit Jantung
Cegukan pasti pernah dialami oleh siapa saja, baik dewasa atau pun bayi. Cegukan terkadang muncul ketika kita sedang makan atau setelah makan, bahkan ketika beraktivitas lain. Istilah kedokteran cegukan merupakan kontraksi involter diafragma yang berlangsung secara berulang disertai denan penutupan katup glotis secara tiba-tiba.
Dikutip dari laman Merdeka.com, cegukan ternyata merupakan cara tubuh melindungi kesehatan perut. Sebagaimana yang hasil penelitian yang dungkapkan oleh Daniel Howes soerang dosen dari Queen University, Kanada. Setelah melakukan beberapa penelitian, akhirnya Howes mengetahui bahwa cegukan adalah upaya tubuh untuk mengurangi jumlah udara dalam perut menggunakan kontraksi dada.
Jika seseorang mengalami cegukan menurut Howes tak perlu menggunakan obat atau perlatan lain, karena hanya dengan menahan nafas selama 15-20 detik saja cegukan dapat mereda. Tetapi jika mengalami cegukan dengan durasi sering dan lama, maka dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter karena dikhawatirkan adanya kelainan pada diafragma dan organ lainnya. Bahkan bisa jadi cegukan tersebut adalah tanda awal penyakit kritis yaitu penyakit jantung.
Dilansir dari Apple Daily via World of Buzz yang dikutip suara.com, dikabarkan seorang pria berusia 77 tahun dari Taiwan meninggal dunia setelah mengalami cegukan selama dua minggu. Cegukan dengan durasi yang tidak wajar yang dialami pria tersebut membuat dirinya sulit makan dan merasa lemah hingga akhirnya harus dirawat di Taipei Veterans General Hospital.
Dr Gao Zhijun dari unit gawat darurat (UGD) yang menangani kasus cegukan tersebut awalnya berpikir jika cegukan yang terjadi hanya gangguan pencernaan. Tetapi ia punya kecurigaan lain jika cegukan yang dialami pasiennya kemungkinan karena adanya masalah jantung. Setelah menjalani tes elektrokardiografi, kecurigaanya terbukti karena cegukan yang dialami, pasiennya terdiagnosis menderita serangan jantung akut. Pria 77 tahun itu pun segera menjalani operasi, tetapi sayangnya meninggal satu minggu kemudian.
Menurut Dr Gao, keterlambatan dalam perawatan merupakan salah satu alasan pria tersebut meninggal. Mengingat pria itu telah mengalami cegukan selama dua minggu. Lebih lanjut Dr Gao juga menjelaskan, dalam 50 tahun terakhir memang hanya ada satu kasus yang sama dilaporkan di mana cegukan merupakan gejala dari serangan jantung.
Cegukan bahwasanya sangat jarang menjadi gejala sakit jantung atau infark miokard. Biasanya infark miokard meliputi tekanan, sesak, nyeri, mual, gangguan pencernaan, mulas, dan sakit perut. Melihat kejadian di atas, walaupun kasus cegukan berdampak pada sakit jantung masih sangat jarang sudah seharusnya kita lebih waspada, misalnya dengan biasakan mengonsumsi asupan yang sehat, banyak minum air putih, olah raga teratur dan rutin memeriksakan diri ke dokter serta mempersiapkan perlindungan untuk diri sendiri dan keluarga.
Cegukan pasti pernah dialami oleh setiap orang, meski sering dianggap sebagai hal yang tidak serius, cegukan terus-menerus dapat mengganggu kenyamanan seseorang. Dilansir dari DetikHealth, cegukan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Selain beberapa hal di atas, cegukan juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti:
Gangguan saluran napas, seperti laringospasme atau bronkospasme
Ada beberapa alasan cegukan bisa terjadi, termasuk karena kadar karbon dioksida yang rendah dalam darah dan saraf yang teriritasi. Penyebab cegukan jangka panjang mungkin bisa jadi pertanda adanya kerusakan atau iritasi saraf vagus atau saraf frenikus yang membantu otot diafragma.
Sebenarnya cegukan bisa hilang dengan sendirinya, namun ada beberapa kondisi yang membuat cegukan bertahan lama dan mengganggu kenyamanan. Jika kondisi ini yang terjadi, maka Anda bisa coba mengatasinya dengan beberapa cara. Menurut National Health Service United Kingdom (NHS UK) yang dilansir dari DetikHealth, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi cegukan terus-menerus.
Jika cegukan berlangsung lama dan sangat parah hingga menyebabkan masalah makan, tidur, dan pernapasan, maka segeralah temui tenaga kesehatan. Jangan sampai Anda telat mengetahui penyebab cegukan yang ternyata itu menjadi pertanda kondisi kesehatan Anda yang tidak baik seperti penyakit jantung, tumor, kerusakan saraf, atau kondisi kesehatan lainnya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Selain menemui tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko penyakit yang ditandai dengan seringnya cegukan, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan. Dengan adanya asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah terjadinya risiko finansial akibat risiko penyakit stroke di usia muda.
Anda bisa mendaftarkan diri sendiri dan keluarga Anda ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang akan memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga dari berbagai penyakit kritis stadium awal hingga akhir seperti stroke, serangan jantung, kanker, hingga gagal ginjal. Dengan Asuransi Mandiri Secure CritiCare, Anda juga bisa melakukan klaim asuransi jika terjadi risiko meninggal dunia karena produk ini memiliki manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi