Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya yang Perlu Dipahami
Banyak yang mengira penyakit jantung adalah kondisi yang hanya dialami orang usia lanjut. Padahal gangguan penyakit jantung bisa dialami juga oleh mereka yang berusia muda. Menurut Cleveland Clinic yang dilansir dari Detik Health, selama beberapa dekade terakhir, penyakit jantung kebanyakan dialami pria berusia di atas 50 tahun dan wanita di atas usia 65 tahun. Namun kini banyak orang yang usianya relatif muda atau sekitar 20 sampai 40 tahun juga terkena penyakit jantung.
Bukan hanya itu, dilansir dari Katadata, telah ditemukan 15.5 juta kasus penyakit jantung terjadi di Indonesia selama 2022. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui gejala awal penyakit jantung dan pencegahannya agar terhindar dari risiko penyakit jantung di usia muda.
Gaya hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga, merokok, dan berbagai aktivitas yang buruk bagi kesehatan menjadi salah satu pemicu anak muda terserang penyakit jantung. Menurut dr. Aditya Agita Sembiring, Sp.JP(K), Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Pediatrik sekaligus anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia (PERKI) menjelaskan bahwa gaya hidup tidak sehat dapat membuat anak muda terserang penyakit jantung.
Dr. Aditya juga menjelaskan bahwa terdapat 5 (lima) faktor risiko dari penyakit jantung seperti diabetes, hipertensi, kolestrol, riwayat keluarga, dan kebiasaan merokok. Sedangkan anak muda yang mengalami penyakit jantung adalah mereka yang memiliki kebiasaan merokok sejak usia sekolah. Oleh karena itu, dr. Aditya menghimbau generasi muda untuk mulai mengubah gaya hidup dengan menghindari rokok dan mulai menerapkan pola makan serta hidup sehat.
Banyak anak muda yang sering mengabaikan tanda-tanda dari penyakit jantung karena kurangnya kesadaran akan gejala awal penyakit jantung. Selain itu, penyakit jantung di usia muda seringkali datang tidak terduga dan membuat gejalanya pun tidak disadari. Padahal, mengabaikan gejala penyakit jantung berisiko menyebabkan komplikasi penyakit kritis. Agar tidak terlambat penanganannya, berikut ini beberapa gejala awal penyakit jantung yang sering disepelekan yang dilansir dari beberapa sumber.
Napas yang terasa lebih pendek dibandingkan biasanya bisa menjadi penanda kondisi jantung yang bermasalah. Terlebih lagi jika kondisi ini mengganggu aktivitas kehidupan seseorang yang mengalaminya. Kondisi ini juga sering ditandai dengan detak jantung yang tidak menentu atau tidak beraturan tanpa alasan yang jelas.
Ketika jantung tidak bisa memompa darah sebagaimana mestinya, aliran darah dari paru-paru menuju jantung akan terhambat sehingga menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru dan membuat seseorang menjadi sulit untuk bernapas. Kondisi ini sering disebut dengan edema paru dan biasanya terjadi pada penderita gagal jantung. Tergantung keparahan atau jenis gagal jantungnya, penderita bisa mengalami sesak napas dalam beberapa kondisi seperti saat beraktivitas berat, beristirahat atau beraktivitas ringan, hingga saat berbaring terlentang.
Mudah lelah dan lemas seringkali disepelekan dan dianggap sebagai kondisi yang biasa terjadi. Padahal jika kondisi tersebut terjadi tanpa alasan jelas, bisa jadi pertanda masalah jantung. Anda juga perlu waspada ketika mengalami rasa lelah yang parah meskipun aktivitas yang dilakukan tidak seberapa. Kelelahan yang perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah:
Salah satu gejala penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah nyeri dada yang dirasakan penderitanya berupa rasa tidak nyaman atau sakit di sekitar dada. Selain itu, rasa sakit ini juga bisa terjadi pada lengan kiri, leher, rahang, punggung, bahu, dan perut bagian atas. Nyeri dada yang dirasakan pada setiap orang bisa beragam seperti dada terasa sangat berat seperti sedang ditimpa atau nyeri panas di dada.
Umumnya, nyeri dada disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke jantung yang menyebabkan jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen dan nutrisi. Nyeri dada ini bisa juga disebut dengan angina pektoris yang bisa kambuh jika dipicu oleh stres fisik dan emosional. Namun nyeri ini biasanya akan hilang dengan sendirinya jika aktivitas yang membuat stres tersebut hilang. Rasa sakit ini memang tak banyak dialami oleh usia remaja atau anak-anak, namun sering dirasakan oleh seseorang yang sedang menjalankan aktivitas fisik yang tergolong berat, seperti saat berolahraga dan biasanya terjadi pada perempuan.
Berkeringat dingin tanpa alasan juga bisa menjadi gejala awal penyakit jantung, terutama jika disertai dengan rasa mual, pusing, dan muntah. Gejala ini memang tergolong umum seperti penyakit lainnya sehingga seringkali diabaikan, terutama oleh anak muda.
Kepala terasa ringan dan pusing juga bisa menjadi gejala awal penyakit jantung, khususnya wanita. Gejala ini juga bisa membuat penderitanya seolah-olah akan pingsan saat mencoba untuk berdiri atau memaksakan diri.
Meski kondisi ini juga bisa menjadi pertanda penyakit lain, gangguan pencernaan seperti mual, mulas, dan sakit perut juga sering menjadi gejala awal penyakit jantung yang sering dialami wanita. Agar tidak salah diagnosis, maka Anda perlu memeriksakannya ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat
Batuk berkepanjangan yang disertai lendir berwarna putih atau merah muda juga bisa menjadi gejala awal penyakit jantung. Hal ini karena jantung yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan darah bocor ke paru-paru.
Kaki bengkak menjadi salah satu gejala penyakit jantung yang umum dialami. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung tidak dapat bekerja dengan optimal dan menyebabkan aliran darah balik dari bagian bawah tubuh tidak bisa kembali ke jantung. Akibatnya, darah tertahan di kaki dan terjadilah penumpukan cairan (edema).
Aliran darah yang terhambat tidak hanya menyebabkan kaki bengkak, namun juga nyeri, pegal-pegal, dan rasa tidak nyaman pada otot-otot kaki atau bisa juga mati rasa. Gejala ini sering muncul terutama ketika seseorang berjalan atau berolahraga. Gejala ini biasanya akan hilang sendirinya setelah kaki diistirahatkan dan diangkat selama beberapa menit.
Detak jantung tidak teratur juga bisa menandakan gejala aritmia fibrilasi, jenis gangguan irama jantung saat detak jantung lebih cepat ataupun lebih lambat. Kondisi ini harus segera ditangani dokter karena bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung.
Perlu diketahui juga bahwa penyakit jantung tidak bisa disembuhkan secara total dan membutuhkan perawatan seumur hidup. Oleh karena itu, sebelum kondisi ini terjadi, Anda perlu mengetahui gejala awal penyakit jantung dan pencegahannya dengan tepat.
Gaya hidup menjadi fondasi pertahanan terbaik untuk mencegah berbagai penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mulai mengubah gaya hidup agar terhindar dari risiko penyakit jantung. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda:
Untuk mencegah penyakit jantung di usia muda, kamu bisa coba mulai melakukan aktivitas fisik aerobik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat setidaknya 150 menit atau 2,5 jam setiap minggu atau aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi seperti lari dan jogging atau kombinasi keduanya setidaknya 1 jam 15 menit (75 menit) setiap minggunya.
Anda juga bisa melakukan latihan penguatan otot baik itu di bagian kaki, pinggul, punggung, perut, pundak, dan lengan selama 2 hari atau lebih. Sedangkan untuk mencegah penyakit jantung sejak dini, anak-anak disarankan untuk aktif bergerak 60 menit per hari.
Obesitas atau berat badan berlebih juga tidak bisa dianggap remeh dan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Biasanya, orang dengan obesitas cenderung memiliki kadar LDL kolesterol yang tinggi. Terlalu banyak kolesterol yang menyumbat arteri atau aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung.
Ini merupakan cara paling dasar yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit jantung. Salah pilih makanan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke sehingga penting untuk memilih makanan yang tepat seperti makanan dengan sedikit lemak jenuh, lemak trans, dan sodium.
Sebagai bagian dari diet sehat, Anda juga perlu menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi banyak sayur dan buah, gandum utuh yang kaya serat, ikan (setidaknya 2 kali seminggu), kacang-kacangan, legume, dan biji-bijian, serta hindari mengonsumsi daging tidak terlalu sering. Selain itu, pilih juga produk olahan susu rendah lemak dan unggas tanpa kulit, serta batasi minuman manis.
Stres kronis juga dapat menyebabkan serangan jantung, terutama jika tidak dikelola dengan baik sehingga penting bagi Anda untuk mengelola emosi. Jika stres sudah dirasa berlebihan, ceritakan pada seseorang, baik orang terdekat maupun konselor profesional. Untuk mengelola emosi dengan baik untuk hindari stres, Anda bisa coba melakukan meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam.
Rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol juga dapat mencegah penyakit jantung. Umumnya, tekanan darah bisa dikatakan normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHg. Saat angka sistolik (angka atas) Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Sedangkan untuk kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl. Biasanya kolesterol Anda dinilai tinggi jika sudah mencapai angka 240 mg/dl atau lebih.
Selain cara di atas, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung seperti berikut:
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih awal gejala awal penyakit jantung. Dengan begitu, Anda bisa mencegah dan mengobati risiko penyakit jantung lebih cepat sehingga terhindar dari risiko sakit yang lebih parah di kemudian hari.
Selain itu, ada baiknya juga untuk mencegah terjadinya risiko keuangan akibat penyakit jantung di kemudian hari dengan mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan. Anda bisa memilih Asuransi Mandiri Proteksi Jantung yang memberikan manfaat penggantian biaya rawat inap dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement yang meliputi biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap akibat sakit jantung, biaya akomodasi pendamping dan juga manfaat santunan tunai harian, hingga manfaat santunan meninggal dunia.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi