Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Waspadai Kondisi Aritmia Jantung, Cermati Penjelasannya di Sini!
Inspirasi

Senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat menjadi hal paling penting. Selain itu, hal ini bisa pula dilengkapi dengan pemahaman terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi pada diri Anda, salah satu risiko tentang aritmia jantung. Kondisi ini idealnya dikenali oleh setiap orang yang berisiko mengidap gangguan kesehatan jantung.

 

Apa itu aritmia jantung?

Aritmia jantung, seperti dilansir dari laman resmi Siloam Hospitals, merupakan gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur. Ketidakteraturan ini bisa berupa kondisi detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Masih dari situs yang sama, kondisi ini berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, kondisi gagal jantung, pengidap katup jantung, hingga penyakit arteri koroner. Hal ini menjadi alasan, ketika seseorang mengalami kondisi ini, sangat direkomendasikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat.

 

Penyebab aritmia jantung

Dilansir dari alodokter.com, kondisi aritmia dapat dipicu oleh berbagai hal. Secara umum, kondisi ini dapat muncul karena beberapa poin berikut ini

  • Konsumsi obat pilek atau alergi
  • Sleep apnea
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Gangguan elektrolit (kelebihan atau kekurangan kalium, hiperkalemia, dan hipomagnesemia)
  • Gangguan tiroid (seperti misalnya hipertiroidisme)
  • Kelainan katup jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Penyakit jantung koroner
  • Serangan jantung
  • Kardiomiopati
  • Torsade de pointes

Selain beberapa kondisi medis di atas, aritmia jantung juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa kebiasaan yang dapat memicu munculnya kondisi ini adalah:

  • Tidak mengelola stres dengan baik
  • Kurang tidur atau istirahat
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
  • Penyalahgunaan NAPZA

 

Faktor risiko aritmia jantung

Meski penyebabnya cukup beragam, namun terdapat beberapa faktor risiko yang wajib menjadi perhatian khusus. Disampaikan dalam salah satu artikel di situs resmi Eka Hospital, berikut beberapa faktor risiko yang harus diwaspadai.

  1. Usia, kondisi ini awam terjadi pada orang-orang dengan usia lanjut
  2. Jenis kelamin, kaum laki-laki memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi ini
  3. Genetik, untuk orang tua yang menderita aritmia maka keturunannya memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi serupa
  4. Penyakit lain, penyakit seperti autoimun, aneurisma, infeksi virus, penyakit ginjal, PPOK, diabetes, obesitas, gangguan tiroid, sepsis, atau sleep apnea. Keberadaan penyakit lain ini juga dapat memperbesar risiko aritmia
  5. Gaya hidup tidak sehat, perokok, peminum minuman beralkohol, berkafein, pecandu narkoba (kokain atau amphetamine)

Faktor Risiko Artimia Jantung

 

Jenis aritmia paling umum terjadi

Dilansir dari salah satu artikel Eka Hospital, untuk membedakan jenis aritmia, dapat mengacu pada dua hal berikut:

1. Berdasarkan kecepatan detak jantung

Untuk golongan pertama ini dibedakan menjadi empat poin utama

  1. Takikardia, adalah kondisi detak jantung yang lebih cepat
  2. Bradikardia, adalah kondisi detak jantung yang lebih lambat
  3. Flutter atau fibrilasi, adalah kondisi detak jantung yang tidak teratur
  4. Kontraksi dini, adalah kondisi detak jantung yang terlalu dini

2. Berdasarkan jenis lebih spesifik

Golongan kedua didasarkan pada poin yang lebih spesifik, dan terbagi menjadi enam poin

  1. Fibrilasi ventrikel, disebabkan oleh ventrikel atau bilik yang tidak mampu memompa darah secara optimal. Bilik malah bergetar, sehingga mengancam nyawa orang dan sering terjadi karena dipicu serangan jantung
  2. Fibrilasi umum, yakni ketika detak jantung tidak teratur di ruang atrium. Kondisi ini hampir selalu melibatkan detak jantung yang lebih cepat
  3. Takikardia supraventrikular, juga dikenal dengan istilah SVT, adalah gangguan irama jantung  berdetak lebih cepat dan bersumber dar impuls listrik di serambi jantung atau atrium, yaitu nodus AV
  4. Atrial flutter, kondisi terjadi karena satu area di atrium tidak bekerja dengan baik sehingga menghasilkan pola detak jantung tidak normal. Jika tidak segera ditangani dapat memicu fibrilasi
  5. Takikardia ventrikel, kondisi ketika ventrikel jantung berdetak lebih cepat
  6. Long QT Syndrome, gangguan irama jantung yang terkadang memicu detak jantung yang cepat dan tidak teratur, dan dipicu faktor genetik atau penggunaan obat-obatan tertentu

 

Gejala aritmia jantung secara umum

Pada umumnya, gejala aritmia jantung cukup sulit terdeteksi. Kondisi ini pun dialami tanpa gejala yang signifikan sehingga membuat penderitanya tidak menyadari bahwa sebenarnya sakit jantung sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Namun demikian, dilansir dari situs Siloam Hospitals, ada beberapa kasus yang gejalanya tampak dan dapat dirasakan atau terlihat. Gejala tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Kesadaran yang hilang secara tiba-tiba
  2. Mengalami sulit bernafas
  3. Sakit kepala
  4. Sakit di bagian dada yang terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan
  5. Badan terasa tidak bertenaga atau mudah merasa lelah
  6. Jantung berdetak lebih lambat dari detak jantung normal, atau kurang dari 60 kali per menit
  7. Jantung berdetak sangat cepat melebihi detak jantung normal, atau lebih dari 100 kali per menit

 

Pengecekan mandiri aritmia jantung

Terdapat cara yang cukup sederhana untuk memastikan Anda memiliki detak jantung yang normal sebagai berikut: Tempelkan tiga jari Anda di pergelangan tangan, dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat Anda per menit. Jika hasilnya di luar rentang 60 - 100 kali per menit, maka bisa jadi indikasi awal Anda mengalami aritmia jantung ini.

Gejala Aritmia Jantung Secara Umum

Pengobatan aritmia jantung

Disampaikan dalam artikel alodokter.com, beberapa prosedur pengobatan dapat dilakukan guna mengatasi masalah ini, yaitu:

1. Obat-obatan

Obat yang diresepkan dokter untuk mengatasi aritmia antara lain adalah antiaritmia, warfarin, dan sejenisnya. Obat seperti warfarin ditujukan untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

2. Ablasi

Tindakan ablasi jantung dapat dilakukan dengan kateterisasi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasang satu atau lebih kateter di pembuluh darah yang menuju ke jantung sehingga bagian elektroda yang ada di ujung kateter dapat menghancurkan sebagian kecil jaringan di jantung. Jaringan yang dihancurkan ini adalah jaringan yang menyebabkan gangguan irama jantung sehingga detak jantung bisa kembali normal.

3. Alat pacu jantung

Pemasangan alat pacu jantung di bawah kulit yang berada di bawah tulang selangka juga menjadi langkah pengobatan yang dapat digunakan. Alat ini berfungsi untuk mengembalikan irama jantung yang terlalu lambat agar menjadi normal.

4. Implantable Cardioverter-Defibrillator

Dikenal juga dengan nama ICD, alat yang berukuran kecil ini dipasang di bagian dada pada orang-orang yang berisiko mengalami henti jantung mendadak, dan dapat mendeteksi tanda henti jantung. Ketika jantung pasien tanda ini terdeteksi, otomatis alat ini akan mengalirkan listrik untuk mengatasinya.

Menghadapi risiko dan penyakit yang berkaitan dengan jantung seperti aritmia ini memang harus dilakukan dengan cermat, dan penuh perhitungan. Selain mempertimbangkan prosedur mana yang paling tepat untuk mengobatinya, Anda juga perlu mempersiapkan dana yang tidak dapat dikatakan kecil. Ini mengapa memiliki produk asuransi yang dapat membantu Anda dalam pembiayaan pengobatan menjadi penting.

Asuransi Mandiri Secure Criticare menjadi produk yang tepat untuk Anda yang memiliki risiko kondisi aritmia jantung dan beberapa kondisi lainnya. Produk asuransi ini dapat membantu Anda dalam hal finansial untuk menghadapi risiko kondisi aritmia jantung. Asuransi ini dapat memberikan manfaat penggantian tunai atas biaya pengobatan penyakit kritis yang tinggi, dan dapat membantu Anda memberikan ketenangan hati dan rasa aman dari sisi finansial sebab sebagian biayanya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Selain itu, Asuransi Mandiri Secure Criticare juga memberikan manfaat akhir masa asuransi hingga 1000% dari premi tahunan yang dibayarkan sehingga premi yang dibayarkan tidak hangus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Beberapa keunggulan dari produk Asuransi Mandiri Secure Criticare adalah:

  • Perlindungan penyakit kritis stadium awal hingga akhir
  • Perlindungan pada penyakit terminal
  • Manfaat tunai dijamin hingga 38% dari premi tahunan selama masa asuransi
  • Perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar
  • Uang pertanggungan meninggal dunia naik otomatis 3% per tahun
  • Manfaat akhir masa asuransi hingga 1000% dari premi tahunan yang dibayarkan

Semua manfaat tersebut dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan dapat dijelaskan oleh Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri 1500803.  Dapatkan proteksi dari beban biaya pengobatan aritmia jantung dan produk asuransi untuk Anda dan seluruh anggota keluarga dari AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko!

 

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/aritmia 
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/waspada-aritmia-menjadi-salah-satu-penyebab-kematian-mendadak
  • https://ekahospital.com/better-healths/jantung/mengenal-aritmia-jenis-gejala-penyebab-dan-pengobatannya