Ciri-Ciri Sakit Jantung di Usia Muda, Lakukan Pola Makan Sehat Ini
Sakit jantung umumnya terjadi pada usia lanjut di atas 50 tahun. Namun nyatanya, sekarang banyak pula anak muda yang terkena penyakit jantung. Menurut Cardio Metabolic Institute yang dikutip dari Health.grid.id, kasus serangan jantung meningkat pada pasien berusia 20-an hingga 30 tahun. Saat ini 1 dari 5 pasien serangan jantung berusia di bawah 40 tahun.
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak muda zaman sekarang berisiko terkena sakit jantung atau gagal jantung, salah satunya disebabkan karena pola makan yang tidak sehat.
Penyakit jantung dapat menimbulkan berbagai gejala dan setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda. Namun, ada beberapa ciri penyakit jantung di usia muda yang mungkin jarang disadari. Dilansir dari Alodokter, berikut beberapa ciri-ciri sakit jantung di usia muda yang perlu Anda waspadai.
Tubuh lemas setelah beraktivitas, terutama ketika melakukan aktivitas fisik yang berat seharian merupakan kondisi yang wajar terjadi. Namun, jika Anda tiba-tiba merasa mudah lemas atau napas terengah-engah setelah melakukan aktivitas ringan yang sebelumnya tidak membuat Anda cepat lelah, bisa jadi ciri-ciri sakit jantung di usia muda.
Salah satu ciri khas dari penyakit jantung di usia muda maupun usia tua adalah munculnya nyeri dada berat secara mendadak yang dapat menjalar ke lengan, leher, atau rahang. Sebagian orang menggambarkan bahwa sensasi nyeri tersebut dirasakan sebagai nyeri tajam, berat, dan kuat. Nyeri dada akibat penyakit jantung terkadang juga bisa menyebar hingga ke bahu.
Salah satu ciri penyakit jantung adalah nyeri dada yang menjalar ke bagian tubuh lain seperti leher, rahang, atau bagian di sekitarnya seperti tenggorokan. Jika Anda merasakan keluhan nyeri yang demikian, segera ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.
Ketika pusing sering muncul secara tiba-tiba dan disertai rasa tidak nyaman, nyeri, atau sesak di dada, Anda perlu waspada. Gejala pusing yang demikian bisa menjadi ciri-ciri penyakit jantung yang sedang Anda alami.
Nyeri ulu hati disertai mual sering kali disebabkan oleh gangguan pada lambung atau masalah pencernaan. Namun, gejala tersebut terkadang bisa juga muncul akibat penyakit jantung. Jika Anda memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit jantung, sebaiknya jangan abaikan gejala nyeri ulu hati yang muncul secara mendadak karena bisa jadi gejala tersebut merupakan ciri-ciri penyakit jantung di usia muda.
Ketika mengalami penyakit jantung, seseorang dapat mengalami keringat dingin atau keringat berlebih secara tiba-tiba. Ciri penyakit jantung di usia muda ini bisa muncul meski Anda sedang tidak melakukan aktivitas atau sedang berada di dalam ruangan yang sejuk.
Jenis makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan jantung, misalnya saja makanan berlemak dan tidak sehat seperti gorengan. Makanan tersebut bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah koroner yang memicu gangguan fungsi jantung. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pola makan sehat dan seimbang demi jantung yang sehat.
Lalu, seperti apa pola makan sehat yang harus Anda lakukan demi menjaga kesehatan jantung?
Sayuran dan buah-buahan mengandung zat yang dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Jenis makanan ini dapat menjadi salah satu sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik bagi tubuh, juga rendah kalori.
Dikutip dari health.detik.com, sayuran hijau seperti brokoli, bayam hingga kale adalah beberapa sayuran yang tinggi akan antioksidan dan sangat baik dikonsumsi untuk mencegah sakit jantung.
Selain itu, buah-buahan seperti stroberi, blueberry dan raspberry juga dikenal sangat baik untuk jantung. Buah ini kaya akan antioksidan seperti anthocyanin yang dapat melindungi jantung terhadap stres oksidatif dan peradangan.
Porsi makan yang baik dan seimbang juga bisa membantu menjaga berat badan dan membuat jantung lebih sehat. Cobalah gunakan piring atau mangkuk berukuran kecil dan makan lebih banyak makanan dengan rendah kalori dan kaya nutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran. Ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung 45 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 35 persen lemak baik.
Menurut dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP yang dikutip dari Tempo.com, untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dapat dilakukan dengan mengatur jadwal dan porsi makan.
Saat sarapan antara pukul 06.00-09.00 di pagi hari, konsumsi makanan kaya protein seperti telur dan karbohidrat seperti oatmeal dan roti gandum utuh. Beberapa jam setelah sarapan dan sebelum makan siang, Anda bisa mengonsumsi cemilan yang kaya serat dan protein tinggi seperti buah, biskuit gandum, dan keju.
Untuk makan siang, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi dan pastikan seimbangkan dengan protein, serat, vitamin, dan mineral lain. Kemudian lanjutkan dengan cemilan di pukul 15.00 dengan komposisi yang sama untuk cemilan pukul 10.00.
Setelah itu, Anda bisa makan malam sebelum pukul 20.00 dengan memilih makanan tinggi serat dan rendah kolesterol seperti menu makan siang. Sebaiknya makan malam tiga jam sebelum tidur agar seluruh makanan bisa dicerna dengan baik pada malam hari.
Cokelat hitam mengandung flavonoid yaitu senyawa antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Flavonoid dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Cokelat hitam juga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Namun, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar, karena cokelat juga mengandung kalori dan lemak. Pilihlah cokelat hitam dengan kadar kakao yang tinggi dan hindari cokelat dengan tambahan gula yang berlebihan.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) IPB University Agil Wahyu Wicaksono mengatakan bahwa makan lebih awal, terutama sarapan sehat di pagi hari dan makan malam sebelum pukul 8 malam, terbukti memperbaiki proses metabolik, serta menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Ia juga menambahkan bahwa kebiasaan sarapan juga bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Bukan hanya itu, tidak sarapan juga dapat memicu kenaikan berat badan, gangguan tekanan darah, serta masalah metabolik yang memicu penyakit jantung. Selain itu, menurut studi besar NutriNet-Santé menemukan bahwa orang yang makan pertama setelah pukul 9 pagi dan terakhir setelah pukul 9 malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan stroke.
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak natrium bisa membuat tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan sakit jantung. Rekomendasi dari The American Heart Association yang dilansir dari tempo.co, orang dewasa yang sehat tidak boleh mengonsumsi natrium lebih dari 2.300 mg dalam sehari (sekitar satu sendok teh garam). Jumlah ini termasuk ke dalam makanan kaleng olahan yang mengandung natrium.
Selain mengurangi natrium, Anda juga harus memperhatikan konsumsi serat yang berfungsi sebagai pengikat lemak, gula dan kolesterol dari makanan yang nantinya dikeluarkan melalui kotoran. Serat juga bisa membuat kenyang lebih lama sehingga bisa menurunkan nafsu makan dan mencegah obesitas. Setidaknya, Anda harus memenuhi kebutuhan serat harian sekitar 20-25 gram per harinya.
Biji-bijian utuh menjadi sumber serat yang baik dan nutrisi yang bermanfaat untuk mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung. Mulailah makan roti gandum utuh, sereal berserat tinggi atau oatmeal sebagai menu makanan utama maupun camilan. Kamu bisa pilih beberapa biji-bijian yang memiliki protein rendah lemak dan tidak mengandung kolesterol seperti kacang polong dan buncis.
Pola makan sehat untuk diet tidak hanya melulu fokus ke sayuran atau buah. Lemak yang sehat juga baik untuk menjaga kesehatan jantung. Anda bisa pilih alpukat dan ikan berlemak seperti salmon, mackerel dan tuna yang sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung. Selain itu, sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, juga bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah karena rendah lemak dan mengandung kolesterol baik.
Diet untuk penderita penyakit jantung mengharuskan pembatasan konsumsi gula tambahan. Gula tambahan biasa digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman siap saji. Beberapa jenis gula tambahan di antaranya adalah gula merah, sirup jagung, sukrosa, dekstrosa, dan fruktosa.
Gula tambahan biasanya ditemukan pada beberapa jenis produk minuman seperti minuman soda, minuman berenergi, dan minuman beralkohol. Di sisi lain, makanan yang banyak mengandung gula tambahan meliputi kue, biskuit, es krim, dan lainnya. Kemenkes menyarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 50 gram atau 4 sendok makan gula dalam sehari.
Selain mengatur pola makan sehat, Anda juga perlu melengkapi gaya hidup sehat untuk jantung dengan rutin berolahraga. Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda, setidaknya 30 menit setiap hari.
Manfaat olahraga ini adalah meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu mengontrol berat badan. Selain itu, latihan kekuatan seperti angkat beban juga dapat meningkatkan massa otot dan metabolisme tubuh.
Dilansir dari RSUD Sleman, terdapat 2 (dua) jenis faktor risiko penyakit jantung yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Faktor risiko yang dapat dikendalikan adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan stres. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga dan ras.
Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri sehingga mengurangi aliran darah ke jantung. Pengurangan aliran darah inilah yang akan memicu gejala sakit jantung seperti nyeri dada dan sesak napas. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung atau henti jantung mendadak yang bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mulai menjaga pola makan yang sehat agar jantung Anda pun bisa bekerja optimal.
Selain menjaga pola makan yang sehat dan seimbang agar terhindar dari risiko sakit jantung, pastikan juga untuk melindungi diri Anda dan keluarga dengan Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri agar Anda tidak perlu lagi khawatir dengan risiko keuangan yang dapat timbul jika terjadi sakit jantung di kemudian hari.
Anda dan keluarga akan mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap dengan metode cashless atau reimbursement yang bisa digunakan untuk biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap, serta biaya akomodasi pendamping. Selain itu, Anda dan keluarga juga akan mendapatkan manfaat santunan tunai harian dan manfaat santunan meninggal dunia.
Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi kesehatan dengan Life Planner AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: