Aset Penerbit

Aset Penerbit

Tertarik Beli Perumahan Syariah? Ini Keuntungan yang Didapatkan!

Inspirasi

Dalam beberapa tahun terakhir, perumahan syariah semakin populer di Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin memiliki hunian tanpa terikat pada sistem perbankan konvensional. Berbeda dengan sistem kredit rumah pada umumnya yang melibatkan bunga, perumahan syariah umumnya menggunakan skema jual beli langsung antara developer dan pembeli, sesuai prinsip syariah yang bebas riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi).

Tingginya minat terhadap perumahan syariah tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat muslim akan pentingnya menjalani transaksi finansial yang sesuai ajaran Islam. Selain itu, banyak developer syariah yang menawarkan kemudahan cicilan tanpa BI checking, tanpa denda keterlambatan, serta tanpa sita, membuat konsep ini terasa lebih aman dan adil bagi konsumen.

Perumahan syariah banyak diminati masyarakat Indonesia, apa penyebabnya?

Menurut survei Bank Indonesia (2024), 65% millennial menyatakan ketertarikannya pada produk keuangan berbasis syariah. Fenomena ini dipicu oleh dua faktor utama yaitu kesadaran finansial, dimana generasi muda semakin kritis dalam memilih layanan yang transparan dan sesuai nilai agama. Kemudian kepraktisan yang ditawarkan produk finansial syariah. Salah satu produk syariah yang juga mulai diminati masyarakat Indonesia adalah perumahan syariah.

Perumahan syariah merupakan konsep perumahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam yang bertujuan untuk memberikan solusi perumahan sesuai prinsip syariah, seperti larangan riba, maysir, dan gharar.

Perumahan syariah di Indonesia mengaplikasikan prinsip-prinsip syariah dalam seluruh aspek pengelolaan dan pembiayaan perumahan. Mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pembiayaan, hingga pengelolaan fasilitas umum, semuanya mengikuti prinsip-prinsip syariah yang terkandung dalam Al-Quran dan hadis. Hal ini membuat perumahan syariah menjadi pilihan menarik bagi masyarakat, khususnya umat muslim yang ingin memiliki hunian sesuai dengan keyakinan dan prinsip agama Islam.

Memilih rumah syariah sebagai hunian memberikan banyak keuntungan, baik dari segi finansial, agama, maupun sosial. Konsep bebas riba, sistem pembiayaan yang transparan, lingkungan religius, pembangunan berbasis syariah, dan potensi investasi jangka panjang adalah alasan-alasan kuat kenapa banyak orang yang mulai  mempertimbangkan rumah syariah. Bukan hanya rumah yang nyaman, perumahan syariah juga menawarkan hunian sesuai nilai dan prinsip hidup.

Keuntungan memilih perumahan syariah

Membeli rumah merupakan keputusan besar dalam hidup. Bagi banyak orang, memilih hunian yang sesuai dengan nilai dan prinsip hidup sangatlah penting, rumah syariah bisa jadi salah satu pilihan yang bisa menjawab keinginan Anda tersebut. Selain sesuai prinsip islam, berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda pertimbangkan untuk memilih perumahan syariah.

1. Menghindari riba

Riba atau bunga dalam konteks keuangan adalah salah satu hal yang dilarang dalam Islam. Perumahan syariah menawarkan sistem pembiayaan yang bebas dari riba dan bunga yang membuat pembayaran kredit rumah menjadi lebih mudah dan tidak memberatkan. Dalam perumahan syariah, pembiayaan dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) atau sewa-beli (ijarah). Oleh karena itu, dengan memilih rumah syariah, Anda bisa memiliki hunian tanpa melanggar prinsip-prinsip agama.

2. Sistem pembiayaan transparan dan adil

Dalam transaksi pembelian rumah syariah, sistem pembiayaan yang digunakan sangat transparan. Semua biaya dan keuntungan sudah disepakati di awal transaksi. Hal ini berbeda dengan sistem konvensional yang biasanya memiliki biaya tersembunyi atau kenaikan suku bunga yang tidak terduga selama masa KPR berjalan. Dengan kejelasan sejak awal, Anda bisa lebih tenang dan terhindar dari risiko keuangan yang tidak terduga di masa depan. Sistem ini memastikan bahwa semua pihak yang terlibat mendapatkan hak mereka secara adil.

3. Lingkungan yang islami dan harmonis

Kompleks perumahan syariah biasanya didesain dengan mempertimbangkan aspek-aspek religius dan komunitas yang harmonis. Biasanya, perumahan syariah memiliki fasilitas yang mendukung ibadah seperti masjid yang mudah diakses, sarana ibadah, dan aktivitas sesuai ajaran Islam, hingga sekolah islam. Lingkungan yang religius dan harmonis ini bisa menjadi tempat yang ideal untuk membesarkan anak-anak dengan nilai-nilai Islami yang kuat. Selain itu, interaksi sosial yang sehat dan komunitas yang saling mendukung dapat menciptakan kehidupan yang lebih damai dan tenteram.

4. Keamanan dan kenyamanan

Perumahan syariah seringkali menawarkan sistem keamanan yang ketat seperti pos keamanan 24 jam, CCTV, dan sistem keamanan lainnya. Selain itu, fasilitas yang diberikan seperti taman hijau, area bermain anak, dan area olahraga didalamnya juga dapat meningkatkan kenyamanan bagi penghuni perumahan.

5. Pembangunan berbasis syariah

Selain konsep keuangan yang berbasis syariah, proses pembangunan rumah syariah biasanya juga telah mengikuti prinsip-prinsip syariah, mencakup penggunaan bahan bangunan yang halal, serta menjaga lingkungan dan komunitas dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya tempat-tempat hiburan yang tidak sesuai nilai-nilai Islam. Pengembang rumah syariah juga berkomitmen untuk membangun hunian yang berkualitas dengan memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan demi memastikan penghuninya dapat hidup nyaman dan sesuai prinsip agama.

6. Pengembalian investasi

Investasi dalam perumahan syariah cenderung menguntungkan karena berkaitan dengan aspek keadilan. Keuntungan yang diperoleh dari investasi perumahan syariah bersumber dari hasil kerja sama atau bagi hasil, sehingga memberikan keuntungan yang adil bagi semua pihak yang terlibat.

Ditambah permintaan akan properti syariah yang terus meningkat membuat nilai rumah syariah cenderung stabil dan bahkan meningkat seiring waktu. Selain itu, dengan sistem pembiayaan yang adil dan tanpa riba, Anda bisa lebih leluasa mengatur keuangan dan investasi masa depan. 

Perbedaan perumahan syariah dan konvensional

Sebelum memutuskan untuk mengambil cicilan perumahan syariah atau konvensional, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa perbedaan keduanya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa perbedaan KPR perumahan syariah dan konvensional yang perlu Anda pahami.

1. Proses transaksi

Perbedaan pertama yang perlu Anda pahami adalah proses transaksi perumahan syariah dan konvensional. Ini merupakan perbedaan paling menonjol, di mana perumahan syariah maka menggunakan transaksi barang. Sedangkan perumahan konvensional menggunakan transaksi uang. Umumnya, KPR syariah jauh lebih dipilih bagi masyarakat yang memang tidak ingin melakukan transaksi uang dengan bunga.

2. Pelaksanaan akad jual beli rumah

Akad yang dilaksanakan di kedua tipe KPR ini tentu saja berbeda. Pada KPR konvensional, pembeli dan bank menetapkan atau menyepakati pinjaman yang diberikan beserta suku bunga dan biaya tambahan lainnya. Sedangkan pada pembelian rumah syariah akan menggunakan  akad murabahah yaitu kesepakatan jual beli tanpa disertai bunga yang jelas mengandung riba. Pada akad ini, bank serta nasabah menyepakati bahwa bank akan membeli rumah dan dijual kembali ke nasabah yang akan membayar kembali dengan angsuran.

3. Suku bunga

Ketika Anda memilih untuk menggunakan KPR syariah dengan kesepakatan akad jual beli, maka Anda akan membayar cicilan kepada pihak bank syariah dengan cara mencicil. Nantinya selama mengangsur tersebut pihak bank tidak akan memberikan tanggungan bunga yang perlu dibayar. Hal ini karena KPR syariah menggunakan sistem bagi hasil, di mana jumlah angsurannya akan sama selama jangka waktu kredit.

Sedangkan pada KPR konvensional ada suku bunga yang harus dibayarkan, di mana suku bunga ini bergantung pada suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia. Selain itu, suku bunga didalamnya pun bersifat tidak tetap sehingga bisa saja bunga yang dibayarkan bersifat tidak tetap atau fluktuatif.

4. Tenor atau jangka waktu kredit

Tenor untuk KPR konvensional sangat beragam dan memengaruhi jumlah angsuran yang akan dibayar. Jangka tenor untuk KPR konvensional biasanya berkisar antara 20-30 tahun.  Hal ini karena semakin lama tenornya, maka akan semakin menguntungkan pihak bank karena suku bunganya pun bisa semakin tinggi. Sedangkan, KPR syariah hanya menyediakan jangka yang lebih cepat yaitu berkisar antara 10-15 tahun. 

5. Angsuran bulanan

Ketika memilih KPR konvensional, Anda perlu perlu mencicil angsurannya dengan nominal yang tidak selalu sama. Biasanya cicilan di 2 tahun pertama akan lebih murah, dan akan terus meningkat di tahun selanjutnya karena akan mengikuti tingkat suku bunga sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Sedangkan pada KPR syariah, cicilan tiap bulannya telah ditetapkan sejak awal serta tidak akan mengalami perubahan hingga akhir pelunasannya. Tentu menjadi keuntungan tersendiri karena Anda telah mendapatkan kepastian pembayaran sehingga tidak perlu khawatir adanya kenaikan di waktu lain.

6. Denda keterlambatan

KPR berbasis syariah tidak mengenal adanya denda keterlambatan ketika Anda telat melakukan pembayaran cicilan. Sedangkan, KPR konvensional akan menerapkan denda keterlambatan atau sanksi khusus pembayaran ketika Anda terlambat dalam membayar cicilan. Adapun besaran biaya denda ini akan berbeda-beda karena nantinya disesuaikan dengan ketentuan dari pihak bank terkait.

7. Sistem pelunasan

Ketika Anda menggunakan KPR syariah maka pihak bank akan memberikan potongan margin atau diskon ketika Anda melakukan pelunasan di awal. Artinya, Anda hanya perlu membayar margin dalam beberapa bulan sesuai kebijakan perusahaan perbankan. Sedangkan, pada KPR Konvensional, Anda akan mendapatkan denda yang perlu dibayar sesuai sisa pokok angsuran.

Risiko membeli perumahan syariah

Sama halnya dengan investasi lainnya, investasi dengan membeli properti syariah juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah risiko yang mungkin Anda alami ketika membeli perumahan syariah.

1. Biaya awal tinggi

Beberapa KPR syariah memiliki kemungkinan untuk menimbulkan biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan KPR konvensional, terutama karena adanya biaya tambahan yang terkait dengan struktur pembiayaan syariah seperti biaya administrasi yang lebih besar atau tingginya biaya pembiayaan yang berlaku.

2. Jangka waktu pinjaman singkat

Jika KPR Konvensional memiliki jangka waktu pinjaman yang cukup panjang yaitu hingga 30 tahun, maka KPR syariah hanya memberikan tenor yang singkat, yaitu maksimal 15 tahun. Dengan tenor waktu yang singkat, secara tidak langsung cicilan yang perlu Anda bayarkan pun pasti lebih besar dibandingkan dengan cicilan dengan jangka waktu panjang.

3. Proses persetujuan lebih rumit

Proses persetujuan KPR syariah memiliki potensi untuk menjadi lebih rumit dibanding KPR konvensional. Hal ini karena adanya persyaratan yang berbeda serta kebutuhan akan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek syariah. Kondisi inilah yang sering membuat proses persetujuan KPR syariah menjadi lebih lama, bahkan bisa berisiko terjadinya penolakan KPR.

4. Tidak bisa menikmati penurunan suku bunga atau margin

KPR syariah memiliki tingkat margin/bunga yang lebih stabil dan tidak terjadi floating seperti KPR konvensional, sehingga cicilan KPR bersifat tetap. Oleh karena itu, Anda tidak akan dapat menikmati penurunan cicilan meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) turun.

5. Pilihan perumahan yang terbatas

Bank syariah mungkin memiliki kurangnya pilihan produk KPR dibandingkan bank konvensional. Hal ini karena bank syariah masih relatif baru di Indonesia dan masih dalam tahap pengembangan produk.

Pentingnya melengkapi dengan asuransi syariah

Memiliki rumah yang nyaman menjadi impian banyak orang sekaligus salah satu bentuk investasi jangka panjang yang bernilai tinggi. Namun, di balik proses pembelian rumah yang penuh perhitungan, sering kali kita lupa bahwa ada berbagai risiko bencana alam yang perlu dipertimbangkan. Apalagi Indonesia sendiri terletak di daerah rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga letusan gunung berapi. 

Jika hal ini terjadi tentu bisa berdampak pada kerusakan properti hingga kehilangan nyawa. Apalagi kita tidak ada yang mengetahui kapan musibah dan bencana alam terjadi. Sayangnya, tidak sedikit pemilik rumah belum menyadari pentingnya perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut, sehingga ketika bencana alam datang kerugian pun tidak dapat terhindarkan. Di sinilah peran asuransi syariah menjadi sangat relevan.

Sama halnya ketika Anda memilih perumahan syariah, asuransi syariah juga menawarkan produk asuransi sesuai prinsip agama, yaitu dengan menerapkan prinsip tolong-menolong (ta’awun) dan saling melindungi antar peserta, serta bebas dari unsur riba, gharar, dan maisir.

Salah satu produk asuransi syariah yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah dari AXA Mandiri. Asuransi ini merupakan asuransi jiwa syariah yang dikaitkan dengan investasi dimana Nilai Tunai dikaitkan dengan kinerja investasi dari Subdana Syariah dengan pembayaran kontribusi secara berkala.

Produk ini memberikan perlindungan berupa Manfaat Asuransi yang terdiri dari Manfaat Asuransi Dasar dan Manfaat Nilai Tunai yang telah terbentuk. Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah memberikan perlindungan kepada peserta hingga usia 100 tahun dan terdiri atas dua plan (Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah - Prime dan Asuransi Mandiri Elite Plan Syariah - Protection) yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. 

Dengan mendaftarkan diri ke dalam asuransi ini, Anda bisa mendapatkan Manfaat Asuransi Dasar seperti manfaat meninggal dunia karena sebab apapun ketika terjadi risiko meninggal dunia, manfaat meninggal dunia karena kecelakaan ketika melakukan ibadah Haji atau Umroh, serta manfaat Badal Haji jika terjadi risiko meninggal dunia sebelum tanggal berakhirnya asuransi. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan Manfaat Nilai Tunai, Manfaat Akhir Asuransi, serta Manfaat Asuransi Tambahan.

Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi jiwa dengan Life Planner AXA Mandiri yang akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://tazkia.ac.id/berita/populer/1297-digital-banking-syariah-untuk-millennial
  • https://www.grahasyariah.com/2024/08/5-alasan-mengapa-anda-harus-memilih.html
  • https://lp.degriya.com/profil-perumahan-syariah/
  • https://kreasiprimaland.com/artikel/perbedaan-kpr-syariah-dan-konvensional/
  • https://ringkas.co.id/blog/kpr-101/apa-bedanya-kpr-konvensional-dan-kpr-syariah/#Perbedaan_KPR_Konvensional_dan_Syariah
  • https://ringkas.co.id/en/blog/tips/risiko-investasi-properti-dan-peluang-return-yang-perlu-dipahami/
  • https://www.loanmarket.co.id/news/ini-dia-kekurangan-kpr-syariah-yang-harus-diperhatikan
  • https://money.kompas.com/read/2025/05/20/192045026/simak-keuntungan-dan-kekurangan-kpr-syariah