Waspada 10 Tanda-Tanda Dehidrasi yang Berbahaya Bagi Kesehatan!
Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima. Jika dibiarkan terlalu lama, dehidrasi bisa menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh, seperti memicu munculnya batu ginjal, kerusakan otot, memengaruhi fungsi ginjal, sakit kepala, hingga heatstroke yang membuat tubuh memanas dengan cepat tanpa bisa didinginkan.
Beberapa kondisi yang menyebabkan dehidrasi antara lain demam, paparan suhu tinggi, berkeringat dalam jumlah yang tinggi, muntah-muntah, dan diare. Ketika mengalami kondisi tersebut, maka Anda akan lebih rentan mengalami dehidrasi yang bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda dehidrasi menjadi hal yang penting untuk diketahui untuk mengatasi dehidrasi dengan segera sehingga dapat mencegah terjadinya risiko yang mengancam jiwa.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda dehidrasi yang perlu Anda ketahui:
Menurut Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences, saat tubuh kekurangan air, produksi liur pun berkurang, di mana air liur berfungsi untuk membersihkan mulut dari sisa makanan dan antibakteri. Jika kadar liur menurun, sisa kotoran yang tertinggal pun bisa menimbulkan bau tidak sedap. Itulah alasan bau mulut bisa menjadi tanda-tanda dehidrasi yang perlu Anda waspadai.
Ketika dehidrasi, kadar elektrolit atau garam mineral pada tubuh pun ikut menurun. Hal ini bisa mengganggu sejumlah fungsi jaringan, termasuk otot. Elektrolit berperan penting dalam proses kontraksi otot selama tubuh bergerak, terutama saat berolahraga. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan saat berolahraga, maka tanda dehidrasi berupa kram otot bisa muncul.
Dehidrasi bisa memicu hasrat mengonsumsi makanan manis. Hal ini berkaitan dengan proses pemecahan glikogen sebagai cadangan energi. Air berguna untuk menjaga fungsi organ, salah satunya liver yang berfungsi menyimpan cadangan gula, yakni glikogen. Ketika tubuh kekurangan cairan, liver kesulitan melepas glikogen sehingga mengakibatkan otak memberikan sinyal agar tubuh mendapatkan asupan gula dari makanan.
Ketika kekurangan air, tubuh tidak sepenuhnya berada dalam kondisi prima. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, volume darah akan berkurang sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah yang akan mengakibatkan Anda lebih mudah mengantuk, lelah, pusing, atau kebingungan.
Kulit kering bisa menjadi tanda-tanda dehidrasi yang juga perlu Anda waspadai. Menurut riset dari jurnal Nutrients, tambahan asupan air putih bisa meningkatkan hidrasi lapisan kulit terluar (stratum korneum) sehingga lebih lembap dan elastis. Meski begitu, kekuatan riset ini masih lemah sehingga butuh pembuktian lebih lanjut. Namun terlepas dari lemahnya riset tersebut, memenuhi asupan cairan tetap efektif mencegah dehidrasi
Tanda dehidrasi yang bisa Anda temui selanjutnya adalah sulit buang air besar atau sembelit. Makanan berserat memang berperan penting agar BAB lancar, namun asupan air pun tak kalah penting. Ketika usus besar kekurangan cairan, maka feses akan semakin keras dan sulit keluar.
Perubahan warna urine juga bisa menjadi tanda dehidrasi yang paling mudah Anda amati. Saat asupan cairan mencukupi, urine terlihat terang bahkan hampir bening. Sementara, dehidrasi membuat warna urine lebih pekat dan gelap karena kadar air pada urine berkurang. Oleh karena itu, zat-zat yang terkandung pada urine menjadi lebih pekat dan warna urine tampak lebih gelap.
Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah akan ikut berkurang sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan membuat otak kekurangan darah. Akibatnya, Anda akan merasakan tanda dehidrasi berupa pusing.
Dehidrasi menyebabkan kadar elektrolit tidak seimbang sehingga membuat elektrolit bekerja mengirimkan sinyal elektrik ke setiap sel. Jika jumlah elektrolit dalam tubuh tidak optimal, sinyal elektrik ini menjadi kacau yang nantinya dapat memicu otot berkontraksi yang tidak disengaja dan kejang. Kondisi ini juga bisa membuat Anda kehilangan kesadaran.
Selain menjaga kondisi otot, elektrolit berguna untuk menjaga detak jantung agar tetap stabil. Kekurangan kadar elektrolit saat dehidrasi menyebabkan detak jantung tidak normal sehingga membuat Anda bisa merasakan jantung berdebar.
Selain 10 tanda tanda dehidrasi yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa tanda lainnya yang perlu Ada perhatikan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini beberapa tanda dehidrasi yang juga perlu Anda ketahui:
Meski dianggap sepele, ada beberapa tanda-tanda dehidrasi yang perlu Anda waspadai. Jika tanda-tanda tersebut terjadi, maka Anda perlu segera periksakan diri ke dokter atau cari bantuan medis darurat. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda dehidrasi yang membutuhkan bantuan medis dengan segera:
Untuk mencegah dehidrasi, pastikan untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum delapan gelas atau 2 liter air per harinya. Selain itu, untuk mencegah terjadinya risiko kesehatan akibat dehidrasi, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk memilih asuransi kesehatan dari AXA Mandiri.
Dengan asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, Anda dapat mencegah risiko keuangan akibat terkena penyakit di kemudian hari karena manfaat tunai yang dapat digunakan untuk menutup biaya pengobatan akibat berbagai penyakit yang di-cover di dalam polis asuransi. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi