Aset Penerbit

Aset Penerbit

11 Masalah Gangguan Pencernaan yang Wajib Diperhatikan!

Inspirasi

Sistem pencernaan yang sehat adalah kunci utama dari tubuh yang sehat. Namun, gangguan pencernaan bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, serta bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebab gangguan pencernaan sangat beragam mulai dari pola makan yang buruk, stres, infeksi, hingga kondisi medis tertentu. Gejala yang ditimbulkan pun bervariasi, tergantung pada jenis gangguan pencernaan yang dialami.

Memahami kondisi gangguan pencernaan

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Ketika sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik, maka bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang identik dengan sakit perut, mulas, kembung dan diare. Namun, kondisi gangguan pencernaan bisa lebih luas lagi karena mencakup kondisi kesehatan saluran pencernaan manusia atau saluran gastrointestinal.

Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. 

Jenis-jenis gangguan pencernaan

Sistem pencernaan manusia adalah jaringan organ yang kompleks dan bertanggung jawab untuk memecah makanan, menyerap nutrisi, dan membuang limbah. Namun, terkadang sistem yang rumit ini dapat mengalami gangguan. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa jenis gangguan pencernaan yang umum dialami.

1. Diare

Diare adalah masalah kesehatan ketika seseorang buang air besar berair, encer dan lebih sering dari biasanya. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

Diare bisa disebabkan karena infeksi virus, bakteri, dan parasit atau bisa juga karena mengonsumsi obat-obatan, pemanis buatan, hingga intoleransi laktosa yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya. Selain itu, diare juga dapat disebabkan ketika seseorang mengonsumsi makanan yang sudah basi, jarang mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi.

Diare dapat dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

2. Maag

Maag atau dispepsia merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dikeluhkan, yang dapat berupa rasa tidak nyaman pada ulu hati dan perut bagian atas, perut kembung, terasa penuh, atau rasa panas di perut.

Kondisi ini biasanya muncul ketika terjadi peningkatan asam lambung akibat terlambat makan atau setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi lambung, seperti makanan yang bersifat asam, pedas, atau minuman kopi dan teh. Gejala maag juga dapat timbul akibat infeksi bakteri atau luka pada lambung yang menyebabkan peradangan.

Masalah pencernaan satu ini bisa diatasi tanpa pengobatan, Anda hanya perlu memperbaiki pola makan dan menghindari makanan atau minuman pemicunya. Namun beberapa penyakit maag harus segera diobati ke dokter jika sering kambuh dan mengganggu aktivitas.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Sering disamakan dengan maag, namun Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ini kondisinya berbeda. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan yang biasanya menyebabkan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan berbaring setelah selesai makan, obesitas, atau adanya penyakit dasar seperti gangguan jaringan ikat, diantaranya lupus dan skleroderma.

Gejala yang muncul ketika GERD terjadi antara lain heartburn (sensasi terbakar di bagian dada), rasa pahit dan asam di mulut, terasa mengganjal di tenggorokan, mual dan muntah, esofagitis (kerongkongan meradang atau sakit), sering bersendawa, perut kembung, mulut terasa asam, dan sebagainya. 

Pengobatan GERD tergantung pada tingkat keparahannya. Dokter bisa jadi menyarankan untuk mengubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat dan memberikan obat-obatan. Namun untuk kasus GERD parah bisa dilakukan tindakan pembedahan dengan melakukan prosedur untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah dengan cara membungkus bagian atas lambung di sekitar esofagus bagian bawah.

4. Tukak lambung

Tukak lambung merupakan luka pada dinding lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) atau minum obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau aspirin dalam jangka panjang.

Gejala umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Biasanya, gejala ini berlangsung dalam hitungan menit hingga jam, namun memburuk di antara waktu makan, pagi dan malam hari, serta perut dalam keadaan kosong.

5. Batu empedu

Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras di kantung empedu yang diakibatkan karena banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme di dalam kantung empedu. Fungsi kantung empedu ini untuk menampung cairan pencernaan yang disebut cairan empedu yang dihasilkan usus kecil.

Adanya batu empedu akan menyebabkan sakit perut sangat hebat bahkan sampai tidak bisa diam atau mencari posisi nyaman, demam tinggi dan menggigil, serta kulit menguning (penyakit kuning).

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian obat yang bisa melarutkan batunya. Namun tidak sedikit kasus sampai harus menjalani operasi kolesistektomi yakni operasi pengangkatan kantong empedu yang disarankan dokter karena batu empedu sering kambuh.

6. Konstipasi atau sembelit

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar yang menyebabkan feses keras dan menggumpal sehingga susah dikeluarkan. Kondisi ini dapat ditandai ketika Anda mengalami buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu dan tekstur feses keras.

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain.

Sembelit bisa jadi penyakit yang biasa terjadi dan tidak butuh penanganan khusus.  Anda hanya perlu memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga. Namun ada kasus sembelit yang menjadi kronis dan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan sampai mengganggu keseharian. Jika hal ini terjadi, maka Anda dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara

7. Wasir atau hemoroid

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang terjadi ketika pembuluh darah vena membengkak di anys dan rektum bagian bawah. Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk.

Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi hemoroidektomi untuk menghilangkan wasir eksternal yang besar atau yang prolaps internal.

8. Kanker gastrointestinal

Kanker gastrointestinal mencakup semua kanker pada organ saluran pencernaan seperti lambung, usus besar dan halus, pankreas, hati, rektum, anus, dan sistem empedu. Jenis kanker yang sering menyerang bagian sistem pencernaan antara lain kanker hati, tumor esofagus, tumor usus halus, kanker usus besar (kolon), dan tumor pankreas.

9. Inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus

Radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah kondisi adanya luka melepuh kronis di usus. Ada dua jenis radang usus yakni kolitis ulseratif dan penyakit crohn yang menyerang usus halus dan usus besar. Jenis gangguan pencernaan ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, penurunan berat badan, bahkan beberapa kasus mengancam nyawa penderitanya.

Penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti, namun respon sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respon virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. 

10. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya, namun ada beberapa faktor yang menjadi pemicu IBS seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu.

11. Penyakit divertikular

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Gejala yang terjadi ketika mengalami kondisi ini adalah kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.

Penyebab gangguan pencernaan

Dilansir dari Rumah Sakit Pondok Indah, infeksi yang terjadi pada saluran cerna bisa saja disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Proses penularannya bisa saja terjadi karena mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi, kurang menjaga kebersihan diri (khususnya jarang mencuci tangan), maupun mengonsumsi makanan atau minuman yang setengah matang bahkan mentah. Terpapar air, termasuk di kolam renang, yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal.

Berikut ini beberapa vidus, bakteri, dan parasit yang bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan:

  • Virus, berupa Rotavirus, Norovirus, dan Cytomegalovirus.
  • Bakteri, termasuk E. Coli, Helicobacter pylori, Salmonella, Campylobacter, serta Shigella.
  • Parasit, seperti Giardia dan Cryptosporidium.

Infeksi saluran pencernaan biasanya dapat sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Namun, infeksi saluran pencernaan yang tidak kunjung sembuh merupakan kondisi medis berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter.

Gejala gangguan pencernaan

Gejala infeksi saluran pencernaan tentu berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari jenis gangguan pencernaan, penyebab, keparahan, dan kondisi kesehatan secara umum.

Biasanya gejala infeksi akibat virus akan mulai muncul 3-10 hari sejak terpapar, sedangkan infeksi bakteri memunculkan gejala lebih cepat, yaitu sekitar 12 jam sejak terpapar dengan agen penyebab infeksi pencernaan. Dilansir dari RS Pondok Indah, berikut gejala umum gangguan pencernaan yang perlu diperhatikan:

  • Perut kembung atau terasa begah
  • Sakit perut atau kram perut
  • Mual muntah, terutama muntah yang menyembur
  • Tidak nafsu makan
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Badan pegal-pegal atau nyeri otot
  • Demam 

Pencegahan gangguan pencernaan

Pada dasarnya, sebagian besar gangguan sistem pencernaan dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat sebaik mungkin. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah risiko gangguan pencernaan:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Memperbanyak konsumsi makanan berserat.
  • Rutin berolahraga.
  • Mencukupi asupan cairan tubuh.
  • Mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir setiap sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah kembali dari beraktivitas di luar ruangan.
  • Tidak menunda-nunda buang air besar.
  • Tidak mengejan terlalu keras saat buang air besar.
  • Menghindari konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, serta makanan yang berminyak, pedas, atau asam
  • Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering
  • Beristirahat, khususnya tidur yang cukup

Selain menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah masalah gangguan pencernaan di kemudian hari,  Anda juga perlu mempertimbangkan asuransi kesehatan untuk mengurangi risiko masalah keuangan yang mungkin terjadi karena risiko penyakit akibat gangguan pencernaan.

Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan dari AXA Mandiri. Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan manfaat penggantian biaya harian kamar rawat inap Rumah Sakit, penggantian biaya harian kamar unit perawatan intensif, penggantian biaya pembedahan, santunan meninggal dunia karena Kecelakaan, penggantian biaya transportasi ke Rumah Sakit untuk setiap rawat inap serta manfaat pengembalian premi dengan ketentuan sebagaimana diatur di dalam Polis.

Pembayaran premi dilakukan secara bulanan, kuartalan, semesteran atau tahunan. Produk ini memberikan pertanggungan sampai dengan usia tertanggung mencapai 65 (enam puluh lima) tahun. Masa asuransi untuk produk ini adalah 1 (satu) tahun dan diperpanjang secara otomatis pada saat Ulang Tahun Polis.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan, konsultasikan perencanaan finansial Anda dengan Life Planner AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya 
  • https://herminahospitals.com/id/articles/macam-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya.html
  • https://www.ekahospital.com/better-healths/10-gangguan-sistem-pencernaan-umum-terjadi-dari-yang-ringan-sampai-berat
  • https://www.rspremierjatinegara.com/artikel/jenis-gangguan-pencernaan-dan-pengobatan-yang-dapat-dilakukan
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/gejala-penyakit-sistem-pencernaan-dan-cara-mencegahnya
  • https://www.rspondokindah.co.id/id/news/infeksi-saluran-pencernaan-gejala-penyebab-penanganan