Aset Penerbit

Aset Penerbit

Infeksi Lambung, Sering Dianggap Sepele Tapi Penuh Bahaya!

Inspirasi

Infeksi lambung adalah gangguan pada sistem pencernaan yang diakibatkan karena adanya infeksi bakteri atau virus.  Kondisi ini diawali oleh rusaknya lapisan dinding lambung sehingga memudahkan bakteri untuk menginfeksi organ pencernaan tersebut. Infeksi lambung biasanya tidak menunjukkan gejala yang serius sehingga sering tidak disadari oleh pengidapnya.

Namun, jika terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak segera ditangani, infeksi lambung berisiko berkembang dan menyebabkan risiko penyakit mulai dari tukak lambung hingga kanker lambung. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai infeksi lambung, penyebab, gejala, bahaya, dan cara mengobatinya dengan tepat.

Jenis antibiotik yang biasanya diresepkan dokter antara lain adalah amoxicillin, metronidazole, clarithromycin, tetracycline, levofloxacin. Selain antibiotik, dokter mungkin juga akan memberikan obat-obat berikut untuk meredakan gejala infeksi lambung seperti

Penyebab infeksi lambung

Dilansir dari Alodokter, bakteri utama penyebab infeksi lambung adalah Helicobacter pylori (H. pylori) yang hidup di dalam lapisan saluran pencernaan. Bakteri ini akan berkembang biak dan menyerang lapisan lambung sehingga menimbulkan peradangan yang jika dibiarkan dapat menimbulkan luka atau tukak lambung.

Selain H. pylori, bakteri Staphylococcus, Salmonella, dan E. coli juga menjadi penyebab infeksi lambung. Bakteri-bakteri tersebut banyak ditemukan di produk susu, daging, dan telur yang telah terkontaminasi atau tidak dimasak dengan baik.

Infeksi lambung juga bisa disebabkan oleh rotavirus yang dapat menyebabkan peradangan di lambung maupun usus. Virus ini bisa menyerang siapa saja, namun paling sering menyerang anak-anak melalui jari tangan atau mulut. Perlu diketahui juga bahwa infeksi lambung bisa terjadi ketika ada bakteri atau virus yang menyerang dinding lambung. Biasanya, virus dan bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui beberapa cara seperti:

  • Kontak mulut atau air liur dengan penderita infeksi lambung misalnya ketika berciuman.
  • Kontak dengan tinja atau muntahan penderita, misalnya menyentuh mulut tanpa mencuci tangan setelah dari toilet.
  • Konsumsi makanan yang mentah atau tidak higienis.
  • Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri pylori.

 

Gejala infeksi lambung

Awalnya, infeksi lambung tidak menimbulkan gejala yang khas, namun jika dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan radang lambung (gastritis), maag, atau tukak lambung, yang ditandai dengan gejala sebagai berikut:

  1. Nyeri ulu hati yang tidak kunjung mereda atau sering kambuh
  2. Sakit perut yang muncul sekitar 2-3 jam setelah makan
  3. Nyeri terasa bertambah saat mengonsumsi makanan
  4. Sakit perut yang memburuk saat perut kosong atau tengah malam
  5. Perut sakit ketika ditekan

Selain beberapa gejala di atas, penderita infeksi lambung juga sering mengalami beberapa gejala seperti:

  • Sensasi perih dan nyeri pada ulu hati (heartburn).
  • Mual atau muntah
  • Nafsu makan hilang
  • Diare
  • Sering bersendawa
  • Perut kembung
  • Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas

Dilansir dari Alodokter, dalam kondisi lebih serius infeksi lambung bisa ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit perut yang tak tertahankan, sulit menelan, buang air besar berdarah, muntah darah, pucat dan lemas, sesak napas, bahkan sampai menyebabkan pingsan.

Selain gejala di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi lambung akibat bakteri H. pylori, antara lain:

  • Tinggal dengan banyak orang dalam satu atap
  • Tinggal di daerah dengan sistem sanitasi atau kebersihan yang buruk
  • Tinggal atau beraktivitas di lingkungan yang kotor dan sulit air bersih
  • Berinteraksi secara intens dengan orang yang terinfeksi bakteri pylori

Bahaya Infeksi Lambung

 

Bahaya infeksi lambung

Pada kondisi tertentu, infeksi lambung dapat mereda dan sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, kondisi ini perlu segera ditangani agar tidak berisiko menyebabkan berbagai komplikasi. Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi ketika infeksi lambung tidak ditangani:

  1. Peradangan saluran pencernaan (gastritis)
  2. Perdarahan lambung
  3. Infeksi pada dinding peritoneum (peritonitis)
  4. Kebocoran lambung (perforasi lambung)
  5. Kanker lambung

 

Cara mengobati infeksi lambung

Pengobatan infeksi lambung dilakukan untuk meredakan gejala serta mengatasi penyebab yang mendasarinya. Dilansir dari Alodokter, pengobatan infeksi lambung biasanya dapat berlangsung sekitar 10-14 hari dengan pemberian dua jenis antibiotik untuk mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik tertentu. 

Jenis antibiotik yang biasanya diresepkan dokter antara lain adalah amoxicillin, metronidazole, clarithromycin, tetracycline, levofloxacin. Selain antibiotik, dokter mungkin juga akan memberikan obat-obat berikut untuk meredakan gejala infeksi lambung seperti:

  1. Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor atau PPI) seperti: omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, atau pantoprazole untuk menurunkan produksi asam lambung
  2. Penghambat histamin-2 (H2 blocker) seperti cimetidine dan ranitidine untuk menurunkan produksi asam lambung bila PPI tidak efektif mengatasi infeksi yang dialami pasien
  3. Antasida untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi lambung
  4. Antidiare seperti kaolin-pektin dan attapulgite untuk meredakan diare akibat infeksi virus pada lambung dan usus
  5. Gastroprotektor seperti sukralfat untuk mencegah tukak bertambah parah

Selama menjalani pengobatan untuk infeksi lambung, Anda juga perlu menghindari obat OAINS seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen. Hal ini karena obat-obat tersebut dapat memperburuk luka pada dinding lambung.

 

Cara mencegah infeksi lambung

Sebenarnya, infeksi lambung dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah cara mencegah infeksi lambung yang bisa diterapkan sehari-hari:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan sesudah makan
  • Menjaga kebersihan makanan  dengan menghindari makanan atau minuman yang tidak bersih
  • Jangan mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan matang
  • Hindari berbagi penggunaan barang pribadi seperti sikat gigi, handuk, atau menggunakan alat makan milik orang lain
  • Hindari minuman beralkohol dan berkafein
  • Membersihkan permukaan benda atau barang apa pun yang dapat menjadi media penyebaran infeksi
  • Memastikan hanya minum air kemasan ketika berkunjung atau bepergian ke tempat yang sanitasinya buruk
  • Tidak melakukan kontak dengan orang yang mungkin sakit atau terinfeksi
  • Tidak mengonsumsi makanan pedas
  • Berhenti merokok

Selain mencegah risiko penyakit yang terjadi karena adanya infeksi pada lambung seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko keuangan yang diakibatkan dari berbagai risiko penyakit dengan solusi perlindungan asuransi dari AXA Mandiri. Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah. Produk asuransi ini bisa memberikan manfaat tunai jika dikemudian hari Anda membutuhkan rawat inap akibat penyakit infeksi lambung. Hanya dengan membayar kontribusi mulai dari Rp62ribuan selama 4 tahun, Anda bisa mendapatkan perlindungan asuransi hingga 8 tahun.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah, Anda dapat mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-infeksi-lambung
  • https://pyfahealth.com/blog/infeksi-lambung-penyebab-gejala-dan-penanganan/
  • https://www.alodokter.com/memahami-infeksi-lambung-lebih-jauh
  • https://www.alodokter.com/infeksi-lambung