Aset Penerbit

Aset Penerbit

null Waspada Gejala Stres, Segera Atasi Untuk Cegah Komplikasi Penyakit!
Inspirasi

Padatnya aktivitas sering membuat kebanyakan orang menjadi stres dan depresi. Stres merupakan masalah kesehatan mental terbesar yang rentan dialami masyarakat di negara maju dan berkembang. Sayangnya, tidak semua orang sadar sedang mengalami kondisi tersebut. Padahal jika tidak segera diatasi, stres bisa memicu munculnya gangguan kesehatan.

Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung lebih cepat sehingga membuat kita merasa mudah lelah. Selain itu, daya tahan tubuh seseorang yang sedang stres juga akan menurun. Oleh karena itu, Anda perlu untuk memahami apa itu stres, gejala stres, hingga cara mencegahnya.

 

Apa itu stres?

Dilansir dari Halodoc, stres merupakan suatu bentuk tekanan fisik dan psikologis yang muncul saat menghadapi kondisi yang terasa berbahaya. Sederhananya, stres adalah cara tubuh memberikan tanggapan atas ancaman, tekanan, dan tuntutan yang muncul.

Ketika merasakan adanya ancaman, sistem saraf akan memberikan respon dengan cara merilis aliran hormon kortisol dan adrenalin. Kedua jenis hormon ini bisa memicu munculnya reaksi pada tubuh, misalnya jantung yang berdetak lebih cepat, otot tubuh terasa menegang, napas memburu, dan tekanan darah yang mengalami peningkatan.

Berbagai reaksi yang terjadi ini memiliki istilah respons stres atau “fight-or-flight”. Masalah ini bisa terjadi pada setiap orang, mulai dari anak hingga dewasa. Ketika terjadi tubuh akan menunjukkan sinyal waspada terhadap bahaya dan tantangan tersebut.

Selain itu, reaksi tubuh yang muncul bisa positif atau negatif. Reaksi yang positif misalnya meningkatnya rasa waspada atau termotivasi ketika menghadapi tantangan. Sedangkan reaksi negatif muncul dengan tanda kecemasan dan ketakutan, biasanya berbarengan dengan munculnya banyak keluhan fisik.

 

Penyebab stres

Stres sebenarnya merupakan reaksi yang baik karena dapat membantu seseorang menyadari situasi yang berbahaya atau mengancam sehingga berusaha untuk keluar dari situasi tersebut. Ada beberapa kondisi umum yang menjadi penyebab stres, seperti: 

  • Menghadapi banyak tekanan
  • Mengalami perubahan yang besar
  • Khawatir akan sesuatu
  • Tidak memiliki kemampuan mengatasi situasi
  • Memiliki tanggung jawab besar
  • Tidak memiliki cukup pekerjaan atau aktivitas
  • Masa-masa yang tidak tentu

Selain kondisi umum tersebut, penyebab stres juga bisa terjadi karena pekerjaan. Adapun kondisi pekerjaan yang menjadi pemicu stres seperti:

  • Gaji kecil yang tidak mencukupi kebutuhan
  • Bosan dan jenuh dengan pekerjaan
  • Mendapatkan diskriminasi di lingkungan kerja
  • Tidak mendapatkan dukungan dari atasan atau rekan kerja
  • Hubungan yang tidak baik dengan atasan maupun rekan kerja
  • Tidak mendapat kesempatan untuk promosi kerja atau berkarir
  • Tidak adanya fasilitas kerja yang memadai

 

Jenis stres

Secara garis besar, stres terbagi menjadi 2 (dua) kelompok utama yaitu akut dan kronis. Berikut perbedaan kedua jenis stres ini yang dilansir dari Halodoc:

1. Stres akut

stres akut merupakan stres jangka pendek yang bisa hilang dengan segera. Biasanya, stres ini akan muncul ketika Anda menghadapi kondisi yang berbahaya seperti ketika menginjak pedal rem kendaraan sekuat tenaga saat merasakan bahwa Anda menabrak sesuatu.

2. Stres kronis

Stres kronis adalah kondisi stres yang terjadi dalam waktu yang lebih panjang, bisa berminggu-minggu hingga bulan, misalnya ketika Anda menghadapi masalah finansial. Mungkin Anda bisa merasa terbiasa dengan kondisi ini sehingga tidak menganggapnya sebagai masalah serius. Namun jika Anda tidak menemukan cara terbaik untuk mengendalikannya, hal ini bisa memicu banyak masalah kesehatan.

 

Gejala stres

Penyebab stres memang beragam dan banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami stres karena menganggapnya sebagai kelelahan biasa. Namun sebaiknya Anda mengetahui apa saja gejala umum yang sering terjadi sehingga nantinya Anda bisa mengatasinya dengan lebih cepat dan tepat.

Ada beberapa gejala stres yang biasanya terjadi, seperti merasa mudah lelah, sulit berkonsentrasi, lebih mudah marah, merasa khawatir, cemas, atau takut, insomnia, hingga pusing. Selain itu, masalah ini juga bisa terlihat dari perubahan, baik fisik maupun mental.

Dilansir dari Halodoc, gejala stres dibagi menjadi 2 yaitu gejala emosi dan gejala fisik. Berikut beberapa gejala stres yang perlu Anda ketahui:

1. Gejala emosi

Ketika mengalami stres, Anda biasanya akan mengalami gejala emosi seperti:

  • Rasa frustasi
  • Sangat mudah gusar
  • Perubahan suasana hati yang sangat signifikan
  • Rasa bingung dan tidak berguna
  • Kesulitan untuk menenangkan pikiran
  • Depresi
  • Adanya kecenderungan untuk menghindar dari orang lain

2. Gejala fisik

Kemudian, gejala fisik yang mungkin terlihat ketika Anda mengalami stres adalah pusing, diare, lemas, mual, gangguan tidur, jantung berdebar, sembelit, nyeri otot, telinga berdenging, tubuh gemetar, sulit menelan, mulut kering, hingga kaki dan tangan yang mengeluarkan keringat.

 

Tanda-tanda stres yang sering tidak disadari

Ketika mengalami stres, banyak orang yang tidak menyadarinya dan sering menganggapnya sebagai kelelahan biasa. Agar tidak salah mengartikan, berikut beberapa tanda stres yang sering tidak disadari penderitanya dilansir dari Hello Sehat:

1. Merasa terlalu emosional

Ketika Anda memiliki banyak beban pikiran dan masalah yang tidak bisa dibagi dengan orang lain, maka lama kelamaan beban tersebut bisa turun ke perasaan dan membuat Anda menjadi emosional. Namun hal ini sering dianggap sebagai hal yang normal terjadi.

Tanda-tanda Stres yang Sering Tidak Disadari

Saat kondisi ini terjadi, Anda hanya beranggapan sedang dalam keadaan rapuh sehingga merasa emosional adalah hal yang wajar. Padahal, hal ini bisa jadi salah satu tanda stres yang tidak disadari. Dan jika dibiarkan, kondisi ini dapat menjadi cikal bakal gangguan mental dan emosional yang berkepanjangan.

2. Menjadi lebih sibuk dari biasanya

Menjadi lebih sibuk tidak melulu karena memiliki kesibukan, namun bisa jadi karena sedang mengalihkan pikiran dari masalah, misalnya ketika ada masalah keluarga, masalah dengan pasangan, dan sebagainya. Artinya, ketika Anda mendadak ingin lebih sibuk, padahal tidak ada hal penting yang harus dikerjakan, itu adalah salah satu tanda stres dan kesibukan tersebut adalah upaya untuk menghindarinya.

Hal tersebut bisa menjadi jalan pintas sesaat untuk mencegah stres yang dialami. Namun terlalu sibuk justru bisa mendatangkan stres dan gangguan emosional. Oleh sebab itu, daripada mencari banyak kesibukan untuk ‘lari’ dari stres, lebih baik hadapi dan selesaikan permasalahan yang membuat Anda stres.

3. Sensitif atau lebih mudah marah

Ketika ada hal kecil yang mengganggu dan membuat Anda lebih mudah murah, maka ini bisa jadi salah satu tanda stres. Biasanya, jika hal ini terjadi, Anda akan lebih sering melampiaskan amarah kepada orang-orang terdekat. Hal ini jelas menggambarkan bahwa Anda sedang stres dan terganggu stabilitas emosinya.

Ketika tanda ini sudah terjadi, maka Anda perlu berhati-hati karena bisa jadi Anda justru menyakiti perasaan orang lain hanya demi melampiaskan amarah yang tidak ada kaitannya dengan orang tersebut. Mengontrol diri dalam keadaan seperti ini memang merupakan tantangan yang cukup sulit, namun bukan berarti orang lain ikut menanggung amarah tersebut. 

4. Mood swing

Mood swing adalah kondisi saat kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan terasa begitu dekat. Ketiga hal tersebut terjadi secara bergantian dan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Jika hal ini terjadi, mungkin ada yang salah dengan kondisi kesehatan mental Anda.

Solusi yang bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mencoba berbagi dan menumpahkan perasaan Anda pada seseorang yang dapat memberikan sebuah perspektif lain dalam pandangan hidup. Akan lebih baik jika orang tersebut bisa memberikan solusi untuk masalah yang sedang Anda hadapi. Terkadang dengan berbicara dengan orang lain, Anda baru sadar apa yang sedang terjadi pada diri sendiri.

5. Hilang arah dan tujuan hidup

Hidup dengan arah dan tujuan yang jelas dapat memberikan dampak baik bagi diri Anda. Bahkan, Anda bisa lebih percaya diri untuk menjalani hari. Namun terkadang stres dapat membuat Anda merasa hilang arah dan tujuan. 

Ketika Anda merasa arah dan tujuan hidup hilang, sirna pula kebahagiaan menjalani hidup. Contohnya ketika Anda gagal meraih suatu hal yang selama ini memicu semangat menjalani hari, bisa jadi semangat ikut lenyap seiring dengan kegagalan tersebut. Kondisi ini dapat terjadi karena stres dan jika tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan gangguan emosional berkepanjangan.

6. Selalu ingin memegang kendali

Tanda atau gejala stres yang sering terjadi dan tidak disadari kebanyakan orang adalah ketika Anda terobsesi untuk mengendalikan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang sebenarnya bukan ada pada kendali Anda. Untuk mengatasi gejala tersebut, sebaiknya Anda berusaha untuk menerima realita dan fokus pada hal-hal dalam diri sendiri.

7. Pilih hal-hal yang berisiko

Tidak sedikit dari Anda yang mungkin memilih melakukan hal-hal berisiko sebagai cara untuk melarikan diri dari stres, misalnya minum alkohol secara berlebihan, berjudi, melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak seharusnya, dan masih banyak lagi. Jika tidak segera dihentikan, gejala ini justru dapat merugikan Anda dan bisa menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihentikan lagi. Oleh sebab itu, sebelum kondisinya bertambah parah, segera atasi stres dan hindari hal-hal yang berisiko ketika mengalami stres.

8. Isolasi diri

Tanda stres lain yang juga perlu diwaspadai adalah menghindari orang lain, bahkan orang terdekat, dan memilih untuk mengisolasi diri. Artinya, Anda memilih untuk mengurung diri dan tidak mau bertemu orang lain.

Anda mungkin berpikir cara tersebut dapat membantu mengatasi stres yang melanda. Padahal, hal ini berpotensi membuat semakin stres pasalnya saat kondisi tersebut Anda justru hidup dengan pikiran  negatif yang cenderung muncul saat sedang stres. Oleh sebab itu, jika Anda melihat ada orang lain memutuskan untuk menyendiri, segera dampingi dan jangan biarkan ia menyendiri terlalu lama.

 

Beda stres dan depresi

Banyak orang yang sering menyamakan kondisi stres dan depresi. Padahal kedua kondisi ini cukuplah berbeda. Perbedaan stres dan depresi juga dapat dilihat dari gejala umum yang cenderung muncul pada keduanya. Berikut ini perbedaan gejala stres dan depresi yang dilansir dari Ciputra Hospital:

Perbedaan Stres dan Depresi

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak perbedaan stres dan depresi. Stres merupakan hal yang wajar dan dapat dialami siapapun. Namun jika tidak segera ditangani, stres bisa menimbulkan depresi. Sedangkan depresi merupakan gangguan mental yang perlu diperhatikan dan diberikan penanganan, karena jika dibiarkan terlalu lama dapat meningkatkan pemikiran-pemikiran bunuh diri.

 

Cara mencegah stres

Salah satu tindakan yang efektif untuk mencegah stres adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  1. Cukup tidur setiap harinya.
  2. Meluangkan waktu untuk melakukan berbagai hal yang menjadi hobi seperti mendengar musik, menonton, membaca buku, dan pergi berbelanja.
  3. Mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap hari.
  4. Olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.
  5. Sosialisasi dengan orang lain yang bisa memberi efek positif. 
  6. Menerapkan teknik relaksasi atau meditasi.

 

Komplikasi penyakit akibat stres

Jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, stres dapat memicu banyak kondisi kesehatan medis. Dilansir dari Halodoc, berikut beberapa komplikasi penyakit yang mungkin terjadi ketika Anda mengalami stres berkepanjangan:

  1. Masalah mental lainnya seperti gangguan kepribadian, kecemasan berlebihan, hingga depresi. 
  2. Masalah jantung, seperti aritmia atau detak jantung abnormal, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung. 
  3. Gangguan pola makan sehingga dapat mengarah pada obesitas dan binge eating disorder. 
  4. Gangguan pada periode menstruasi.
  5. Terjadi penurunan gairah seksual.
  6. Mengalami masalah pada kulit, seperti psoriasis, eksim, atau jerawat.
  7. Kerontokan rambut.
  8. Masalah pada sistem pencernaan, misalnya gastritis dan GERD.

 

Cara mengobati stres

Pada dasarnya, stres bisa diatasi secara mandiri. Meski begitu, manajemen stres tidak membuat masalah ini menghilang sepenuhnya dan hanya dapat membantu Anda agar tetap beraktivitas. Berikut ini beberapa cara mengelola stres yang bisa Anda lakukan:

1. Identifikasi penyebab stres

Dengan mengidentifikasi penyebab stres, Anda bisa mengetahui apa saja faktor yang menjadi pemicu munculnya masalah tersebut, misalnya kondisi rumah, hubungan dengan pasangan, masalah pekerjaan, hingga masalah keuangan.

2. Mencari solusi

Jika Anda sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab stres, selanjutnya cukup mencari solusi yang bisa mengatasinya. Mulailah dari solusi yang paling mudah dilakukan, misalnya jika ternyata penyebab stres Anda adalah kekhawatiran Anda akan kondisi kesehatan di masa depan, maka solusinya adalah mempersiapkan masa depan dengan menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat.

Selain itu, pastikan juga untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, Anda dan keluarga tidak perlu khawatir lagi ketika terjadi risiko kesehatan di masa depan yang membutuhkan biaya pengobatan yang tidak murah karena manfaat tunai yang didapat dari asuransi kesehatan sehingga Anda bisa lebih fokus pada proses penyembuhan tanpa perlu khawatir masalah keuangan.

Cara Mengobati Stres

Anda bisa memilih berbagai produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Anda juga bisa memilih berbagai plan asuransi kesehatan yang ditawarkan sesuai kebutuhan Anda dan keluarga.

3. Diskusikan dengan tenaga profesional

Jika Anda tidak berhasil menemukan penyebab stres, tidak ada salahnya diskusi dengan tenaga profesional. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan konseling, terapi perilaku kognitif, atau melakukan terapi emotional freedom technique (EFT). Sedangkan jika masalah tersebut mengarah pada kondisi medis tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat.

Agar stres tidak terjadi pada Anda dan keluarga, pastikan juga untuk selalu menerapkan hidup sehat dengan menjaga pola tidur, mengonsumsi makanan sehat, hingga olahraga secara rutin. Pastikan juga untuk segera mendaftarkan diri Anda ke dalam asuransi kesehatan untuk terhindar dari penyebab stres akibat masalah finansial yang dapat muncul saat terjadi risiko sakit di masa depan.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.halodoc.com/kesehatan/stres
  • https://hellosehat.com/mental/stres/tanda-stres/
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/memahami-stres-dan-cara-menanganinya
  • https://ciputrahospital.com/perbedaan-stres-dan-depresi/
  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1722/bagaimana-cara-mengatasi-stres#:~:text=stres%20yang%20berkepanjangan%20bisa%20memicu,yang%20sedang%20stres%20akan%20menurun