Aset Penerbit

Aset Penerbit

Waspada Kolera! Kenali Gejalanya Demi Hindari Risiko Fatal

Inspirasi

Kolera, penyakit yang sering kali diabaikan, merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dengan cepat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Menyebar melalui kontaminasi air dan makanan, kolera telah menjadi ancaman serius di berbagai belahan dunia, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Penyakit kolera termasuk dalam kategori penyakit tropis menular yang dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang usia atau status ekonomi, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan dehidrasi parah hanya dalam hitungan jam.

Di Indonesia, dengan kondisi geografis yang rentan terhadap bencana alam, seperti banjir yang sering mengakibatkan krisis sanitasi, risiko terjadinya wabah kolera tetap tinggi. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kolera mempengaruhi sekitar 1,3 hingga 4 juta orang setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 21.000 hingga 143.000 jiwa per tahun. 

Apa itu penyakit kolera?

Kolera adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini menyerang usus kecil dan menghasilkan racun yang menyebabkan diare hebat dan dehidrasi. Dalam kasus parah, kolera dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam jika tidak segera diobati. Halodoc menyebutkan bahwa kolera menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae. Kebanyakan kasus terjadi di daerah yang kekurangan akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kolera sering terjadi di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Namun, wabah juga bisa terjadi setelah bencana alam yang mengganggu pasokan air bersih, seperti gempa bumi atau banjir.

Gejala kolera yang perlu diwaspadai

Salah satu aspek paling menakutkan dari kolera adalah gejalanya yang sering kali muncul secara tiba-tiba dan berkembang cepat. Gejala awal kolera biasanya berupa diare mendadak, yang sering kali tidak disertai rasa sakit. Beberapa orang mungkin juga mengalami muntah dan kram perut. Menurut Mayo Clinic, gejala kolera yang perlu diwaspadai adalah:

  • Diare parah

Diare yang dihasilkan oleh infeksi kolera biasanya berair dan tampak seperti air beras, yang dikenal sebagai “rice-water stool.” Diare ini bisa menyebabkan kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

  • Mual dan muntah

Muntah bisa terjadi pada tahap awal penyakit dan sering kali berlangsung selama beberapa jam.

  • Dehidrasi

Dehidrasi parah bisa terjadi dalam hitungan jam, terutama pada kasus kolera berat. Gejala dehidrasi termasuk mulut kering, rasa haus ekstrem, kulit kering, lemas, dan detak jantung cepat.

  • Kejang otot

Kehilangan garam elektrolit melalui diare dan muntah juga bisa menyebabkan kram otot yang menyakitkan.

Jika tidak diobati dengan cepat, dehidrasi akibat kolera dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan akhirnya kematian.

Penyebab dan faktor risiko terjadinya kolera

Penyebab utama kolera adalah konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae. Namun, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kolera. Berdasarkan informasi dari Alodokter, beberapa faktor risiko utama termasuk:

1. Sanitasi buruk

Daerah dengan akses terbatas terhadap sanitasi yang layak dan air bersih memiliki risiko lebih tinggi terkena kolera. Penyebaran bakteri biasanya terjadi melalui air yang tercemar feses.

2. Bencana alam

Setelah bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi, kondisi sanitasi dan akses air bersih seringkali terganggu, meningkatkan risiko penyebaran kolera.

3. Bepergian ke daerah endemik

Orang yang melakukan perjalanan ke daerah di mana kolera adalah penyakit endemik berisiko tinggi terinfeksi. WHO mencatat beberapa negara di Asia dan Afrika yang masih sering mengalami wabah kolera.

4. Konsumsi makanan laut mentah atau setengah matang

Makanan laut yang ditangkap di perairan yang terkontaminasi oleh bakteri Vibrio cholerae juga dapat menyebabkan infeksi kolera.

Cara pengobatan kolera dan pencegahan dehidrasi akut

Kolera, meski berpotensi mematikan, dapat diobati dengan cepat jika didiagnosis secara dini. Pengobatan utama untuk kolera adalah rehidrasi untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan muntah. Pengobatan kolera mencakup:

1. Rehidrasi oral

Larutan oralit adalah pengobatan paling sederhana dan paling efektif untuk mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang. Oralit mengandung air, garam, dan gula yang membantu tubuh menyerap cairan lebih baik.

2. Rehidrasi intravena

Untuk kasus dehidrasi parah, cairan intravena diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dengan cepat.

3. Antibiotik

Dalam beberapa kasus, antibiotik seperti doksisiklin dapat digunakan untuk memperpendek durasi diare dan mempercepat pemulihan. Namun, antibiotik bukanlah pengobatan utama dan hanya diberikan pada kasus-kasus tertentu.

4. Zink

Pada anak-anak, suplementasi zink dapat membantu mengurangi durasi diare kolera dan meningkatkan pemulihan.

Salah satu risiko utama dari kolera adalah dehidrasi akut, jika tidak segera diatasi dapat berujung pada syok atau bahkan kematian. Dilansir dari laman  Alodokter, Anda disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika diare berat dan muntah tidak berhenti dalam beberapa jam, terutama jika tanda-tanda dehidrasi mulai terlihat.

Langkah pencegahan kolera

Kolera adalah penyakit yang sangat bisa dicegah jika langkah-langkah yang tepat diambil untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

Konsumsi air bersih

Selalu pastikan untuk minum air yang sudah dimasak atau air kemasan yang terjamin kebersihannya. Jika tidak tersedia, gunakan tablet klorin atau filter air.

Hindari makanan mentah

Hindari mengonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan baik, terutama makanan laut dan sayuran mentah.

Cuci tangan secara teratur

Kebersihan tangan adalah salah satu kunci pencegahan kolera. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.

Jaga kebersihan sanitasi

Buang sampah pada tempatnya dan pastikan fasilitas sanitasi seperti toilet bersih dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Vaksinasi

Vaksin kolera tersedia dan dapat memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi. WHO merekomendasikan vaksinasi bagi mereka yang tinggal atau berkunjung ke daerah endemik kolera, meskipun vaksin ini bukan pengganti untuk tindakan pencegahan lainnya.

Siaga Sebelum Terlambat!

Penyakit kolera, meskipun dapat diobati, sering kali membutuhkan penanganan medis yang cepat dan intensif. Di tengah risiko wabah penyakit yang bisa terjadi kapan saja, memiliki perlindungan kesehatan yang memadai sangat penting untuk memastikan Anda dan keluarga tetap terlindungi. Asuransi kesehatan yang telah dipersiapkan sejak dini bisa memberikan ketenangan pikiran, mengetahui bahwa biaya perawatan medis akan bisa ditanggung jika sewaktu-waktu saat kondisi kesehatan memburuk.

Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan menawarkan solusi kesehatan yang dapat membantu Anda menghadapi risiko finansial lewat perlindungan kesehatan menyeluruh. Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan terbaik saat dibutuhkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, kunjungi situs AXA Mandiri.

Seluruh manfaat dari Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Jiwa Individu melalui website AXA Mandiri atau menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. Dapatkan proteksi dari berbagai risiko keuangan di masa depan bersama dengan AXA Mandiri demi keamanan dan kenyamanan Anda dan keluarga.

Sumber:

  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-kolera
  • https://www.cdc.gov/cholera
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/kolera
  • https://www.alodokter.com/kolera