Penyebab, Gejala, hingga Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Low Back Pain
Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah gejala yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Indonesia, terdapat 60-80% dari seluruh penduduk dunia pernah mengalami paling tidak satu kali nyeri punggung bawah selama hidupnya (lifetime prevalence) tanpa mengenal perbedaan umur dan jenis kelamin.
Low back pain adalah kondisi ketika muncul rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman pada punggung bagian bawah. Jika tidak ditangani dengan benar, nyeri punggung bawah ini dapat menurunkan mobilitas lumbal sehingga akan terjadi keterbatasan gerak dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui penyebab dan cara mengatasinya dengan tepat agar nantinya, apabila terjadi, tidak mengganggu aktivitas dan menghambat pekerjaan
Berikut beberapa hal penting mengenai low back pain yang perlu Anda ketahui.
Dilansir dari situs Rumah Sakit Mitra Keluarga, low back pain adalah rasa nyeri yang timbul pada punggung bagian bawah tubuh meliputi tulang punggung bawah, pinggang, panggul, dan bisa menjalar ke bokong atau kaki. Biasanya, low back pain sering dialami oleh seseorang setelah melakukan kegiatan fisik berlebihan seperti mengangkat beban yang terlalu berat. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan kondisi low back pain seperti kelainan tulang lordosis, skoliosis, dan kifosis.
Dilansir dari Alodokter, low back pain biasanya terjadi selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Nyeri ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti cedera karena terjatuh atau terbentur, pergerakan tubuh yang berlebih, atau mengangkat beban berat. Selain itu, low back pain juga sering terjadi karena beberapa kondisi seperti:
Selain beberapa penyebab di atas, nyeri punggung bawah juga lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki kondisi berikut ini:
Kondisi low back pain juga bisa dianggap kronis setelah berlangsung lebih dari tiga bulan dan melebihi proses penyembuhan alami tubuh. Nyeri kronis di punggung bawah sering melibatkan masalah cakram, persendian, dan/atau akar saraf yang teriritasi.
Menurut situs resmi RS. Mitra Keluarga, ada beberapa kondisi yang menyebabkan low back pain dianggap kronis seperti:
Tingkat nyeri yang dirasakan setiap penderita low back pain berbeda-beda, mulai dari ringan hingga nyeri berat yang mengganggu aktivitas. Umumnya penderita akan mengalami beberapa gejala seperti:
Dilansir dari Halodoc, risiko nyeri punggung bawah atau low back pain bisa meningkat ketika Anda memiliki beberapa kebiasaan berikut ini
Jika dibandingkan dengan berdiri, duduk terlalu lama dapat memberikan tekanan lebih besar pada tulang belakang. Cobalah gunakan standing desk untuk bekerja dan atur posisi duduk dengan sudut 135 derajat, serta pastikan posisi kepala tegak dan tidak condong ke depan.
Membawa beban berat pada satu sisi tubuh dapat menyebabkan bahu dan tulang belakang tidak seimbang. Jadi gunakan ransel agar tekanan pada bahu lebih seimbang. Anda juga dapat membawa sebagian barang dalam kantong atau troli khusus untuk mengurangi beban yang dibawa.
Jika merasa nyeri pada punggung bawah saat bangun tidur, sebaiknya ganti kasur yang Anda gunakan. Pilihlah kasur yang tidak terlalu empuk sehingga dapat menyangga tulang belakang dengan baik.
Ketika stres, otot pada leher dan punggung akan ikut berkontraksi sehingga menegang dan kaku. Jika stres dirasakan dalam waktu lama, otot tidak sempat untuk berelaksasi sehingga menyebabkan nyeri punggung bawah. Cobalah hindari stres dan kelola stres dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
Jika tidak terbiasa, menggunakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan nyeri punggung dan menambah tekanan pada tumit. Jika terpaksa menggunakan sepatu hak tinggi, pastikan Anda tidak menggunakannya dalam waktu yang lama, terutama pada posisi berdiri.
Kurang berolahraga juga membuat tubuh rentan mengalami nyeri punggung. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan olahraga rutin dengan intensitas sedang. Jangan lupa juga untuk melakukan pemanasan agar otot lebih siap sebelum berolahraga.
Obesitas dan kehamilan juga bisa memicu nyeri punggung bawah. Pasalnya, berat badan yang berlebih akan menambah beban pada tulang belakang. Untuk mencegah risikonya, cobalah mulai atur pola makan dan berolahraga secara rutin untuk menjaga berat badan seimbang. Sedangkan jika sedang hamil, sebaiknya jangan terlalu sering berdiri.
Ketika mengalami kondisi low back pain, Anda tidak perlu buru-buru panik dan cobalah untuk meringankan gejalanya secepat mungkin. Dengan mengatasi low back pain sesegera mungkin, maka Anda bisa membantu mencegah kambuhnya nyeri punggung bawah di kemudian hari.
Berikut cara mengatasi low back pain yang bisa Anda lakukan.
Low back pain ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, low back pain diperlukan pengobatan jika rasa nyeri tersebut dicurigai berasal dari komplikasi penyakit serius lain. Berikut beberapa cara menyembuhkan low back pain ringan secara medis:
Ketika kondisi low back pain dirasa tidak membaik dan butuh pengobatan lanjutan, tentu Anda juga perlu mempersiapkan biaya untuk proses pengobatan dan perawatan kondisi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mulai mempertimbangkan asuransi kesehatan sebagai proteksi dari berbagai risiko finansial akibat terjadinya risiko kesehatan di kemudian hari. Anda bisa memilih Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah - Solusi Perlindungan Kesehatan Syariah dengan asuransi tambahan Mandiri Medical Care Syariah dari AXA Mandiri yang menawarkan perlindungan asuransi kesehatan sesuai dengan prinsip syariah berupa manfaat penggantian biaya rawat inap, rawat jalan, hingga santunan kematian akibat kecelakaan.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah - Solusi Perlindungan Kesehatan Syariah, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi