Aset Penerbit

Aset Penerbit

Jangan Dibiarkan, Mental Illness Bisa Mengundang Risiko Fatal!

Inspirasi

Mental illness atau gangguan kesehatan mental adalah isu yang semakin mendapatkan perhatian di era modern. Banyak yang tidak sadar bahwa mental illness dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, baik secara emosional maupun fisik. Seiring meningkatnya angka kasus gangguan mental di seluruh dunia, penting untuk memahami lebih dalam apa itu mental illness, jenis-jenis, penyebab, serta cara-cara mengatasinya. Lebih dari itu, kita juga harus menyadari bagaimana mental illness bisa berdampak pada kesehatan fisik dan menemukan langkah bijak untuk melindungi diri dari segala risiko yang muncul.

 

Apa Itu mental illness?

Mental illness, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai gangguan mental, adalah kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan fungsi sehari-hari seseorang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 8 orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental pada suatu waktu dalam hidupnya. Mental illness dapat berupa gangguan sementara atau kronis, dan memerlukan penanganan serius.

Penyakit mental tidak hanya menyerang satu aspek kehidupan seseorang, tetapi seringkali mempengaruhi segala hal, mulai dari hubungan interpersonal hingga kemampuan bekerja dan merawat diri sendiri. Kondisi ini juga dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan jika tidak diatasi dengan tepat. Pada intinya, mental illness bukan sekadar “perasaan buruk” atau “stress biasa”, ini adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian.

 

Jenis-jenis mental illness

Dilansir dari laman halodoc.com, mental illness hadir dalam berbagai bentuk dan gejala, dan setiap jenis memiliki dampak yang berbeda pada penderitanya. Berikut adalah beberapa jenis penyakit mental yang paling umum:

1. Depresi

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling sering ditemui. Gejalanya meliputi perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, kelelahan yang berkepanjangan, serta gangguan tidur. Menurut data dari American Psychiatric Association (APA), lebih dari 264 juta orang di dunia mengalami depresi setiap tahun.

2. Gangguan kecemasan (anxiety disorders)

Gangguan kecemasan mencakup berbagai kondisi yang ditandai dengan rasa cemas atau takut berlebihan. Ini termasuk fobia, gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder), dan gangguan panik (panic disorder).

3. Bipolar disorder

Bipolar disorder menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari episode mania (sangat bersemangat dan penuh energi) hingga episode depresi yang berat. Ini adalah gangguan yang dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.

4. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius dimana penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir yang ekstrem. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia memengaruhi sekitar 20 juta orang di seluruh dunia.

5. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

PTSD adalah gangguan yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti bencana alam, kecelakaan, atau kekerasan. Gejalanya meliputi mimpi buruk, kilas balik (flashback), dan rasa takut yang intens.

 

Faktor penyebab mental illness

Penyakit mental disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, baik biologis, psikologis, maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab umum mental illness yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Faktor genetik

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa penyakit mental, seperti skizofrenia dan bipolar disorder memiliki komponen genetik yang kuat. Jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan mental, risiko Anda untuk mengalami kondisi yang sama juga meningkat. Studi yang diterbitkan di The Lancet menyatakan bahwa hingga 80% risiko skizofrenia dapat dijelaskan oleh faktor genetik.

Faktor Penyebab Mental Illness

2. Faktor lingkungan

Stres yang berkepanjangan akibat kondisi lingkungan seperti tekanan pekerjaan, kemiskinan, atau konflik keluarga juga bisa menjadi penyebab utama gangguan mental. Trauma pada masa kanak-kanak, seperti kekerasan fisik atau emosional, sering kali dikaitkan dengan perkembangan gangguan kecemasan dan depresi di kemudian hari.

3. Ketidakseimbangan kimia otak

Otak kita bekerja dengan bantuan berbagai zat kimia yang disebut neurotransmitter. Ketidakseimbangan dalam produksi atau fungsi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin sering dikaitkan dengan gangguan seperti depresi dan gangguan kecemasan.

4. Pengalaman traumatis

Mengalami kejadian traumatis seperti kehilangan orang tercinta, kecelakaan, atau bencana alam juga bisa memicu perkembangan gangguan mental. PTSD misalnya, sering kali dikaitkan dengan trauma yang tidak diatasi dengan baik.

 

Pengobatan mental illness

Lalu apakah mental illness bisa diobati dan seperti apa caranya? Penting untuk memahami bahwa gangguan mental bukanlah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Dengan bantuan dan dukungan yang tepat, penderita mental illness dapat menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan mental illness yang umum dilakukan:

1. Psikoterapi (terapi berbicara)

Terapi berbicara, atau konseling, adalah salah satu metode paling efektif untuk mengatasi gangguan mental. Teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) misalnya, banyak digunakan untuk membantu penderita depresi dan kecemasan dengan mengubah pola pikir dan perilaku negatif. Psikoterapi memungkinkan seseorang untuk memahami penyebab dari gangguan mereka dan bagaimana cara mengatasinya.

2. Penggunaan obat-obatan

Dalam beberapa kasus, dokter atau psikiater mungkin meresepkan obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, atau penstabil suasana hati. Pengobatan ini membantu menyeimbangkan kimia otak yang tidak stabil dan mengurangi gejala gangguan mental.

3. Dukungan keluarga dan sosial

Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung sangat penting bagi individu dengan penyakit mental. Penderita yang memiliki sistem dukungan yang kuat biasanya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam pengobatan mereka.

4. Perubahan gaya hidup

Olahraga, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan meditasi juga bisa sangat membantu dalam mengelola gejala mental illness. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan kadar endorfin, disebut juga sebagai hormon “bahagia”, yang membantu meredakan gejala depresi dan kecemasan.

 

Dampak mental illness terhadap kesehatan fisik

Banyak yang tidak menyadari bahwa mental illness tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga tubuh secara keseluruhan. Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik. Berikut beberapa contohnya:

1. Penyakit jantung

Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa individu yang mengalami depresi memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Depresi dapat menyebabkan gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Sistem kekebalan tubuh melemah

Stres kronis yang disebabkan oleh gangguan mental dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit. Stres juga dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

3. Masalah pencernaan

Gangguan kecemasan seringkali disertai dengan masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Orang dengan gangguan kecemasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pencernaan, seperti mual, kembung, atau diare.

 

Pentingnya memiliki asuransi kesehatan

Mental illness adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan seseorang. Hal yang harus disadari adalah ketika mental illness berdampak serius pada kesehatan fisik karena stres dan ketidakstabilan mental seringkali memicu munculnya penyakit yang memerlukan perawatan intensif. Ketika kondisi tersebut menyebabkan Anda harus menjalani rawat inap di rumah sakit, seringkai biaya pengobatan bisa sangat membebani. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk memiliki perlindungan kesehatan yang memadai, seperti memiliki asuransi kesehatan. Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan hadir untuk memberikan perlindungan komprehensif, termasuk biaya rawat inap akibat kondisi kesehatan fisik yang terganggu sehingga Anda dapat fokus pada pemulihan tanpa khawatir akan biaya.

Dengan memiliki asuransi Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan, Anda dapat mengakses perawatan yang dibutuhkan tanpa harus khawatir tentang biaya yang membebani. Selain itu, asuransi juga memberikan ketenangan pikiran, yang sangat penting bagi seseorang yang sedang dalam proses pemulihan dari mental illness.

Seluruh manfaat dari Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan dapat diperoleh sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai produk asuransi kesehatan ini melalui website AXA Mandiri atau menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. 

 

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/seputar-mental-illness-yang-perlu-anda-ketahui
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mental-illness/symptoms-causes/syc-20374968
  • https://www.healthdirect.gov.au/mental-illness