Kuliah Sambil Kerja? Ini Tantangan hingga Manfaat yang Bisa Didapat
Sebagai orang tua yang memiliki anak sudah beranjak remaja dan mulai berbicara tentang impiannya, tentu terdapat rasa bangga di hati. Melanjutkan kuliah menjadi salah satu cara yang bisa Anda berikan untuk mendukung mimpi mereka di masa depan.
Namun di sisi lain, kebanyakan orang tua justru khawatir membayangkan besarnya biaya kuliah untuk mewujudkan mimpi mereka. Bukan hanya sekedar biaya pendaftaran kuliah, namun ada juga biaya lain yang harus dipikirkan, mulai dari biaya SKS tiap semester, biaya hidup, buku, transportasi, dan kebutuhan lain yang tidak terduga. Untuk meringankan beban orang tua, terkadang beberapa anak memutuskan untuk kuliah sambil kerja. Selain meringankan biaya yang diberikan orang tua, kuliah sambil kerja juga bisa memberikan pengalaman bagi mereka untuk mempersiapkan diri di masa depan.
Saat ini banyak mahasiswa yang memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Sebagian besar mereka mengambil keputusan itu untuk membantu meringankan beban keuangan orang tua, sekaligus untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus membebankan orang tua. Misalnya ketika ingin pergi berlibur, membeli baju baru, sepatu terkini, dan masih banyak lagi.
Bukan hanya sekedar masalah keuangan, ada juga mahasiswa yang memutuskan untuk kuliah sambil kerja karena adanya tuntutan untuk bisa lebih adaptif, produktif, dan mandiri. Dilansir dari beberapa sumber, berikut alasan mahasiswa memilih untuk kuliah sambil bekerja.
Biaya kuliah dan kebutuhan yang perlu dipenuhi selama berkuliah tentu tidaklah sedikit. Tanpa harus membebankan orang tua, banyak mahasiswa yang akhirnya memutuskan untuk kuliah sambil kerja demi mendapatkan penghasilan.
Tingginya persaingan di zaman seperti sekarang membuat mahasiswa harus lebih aktif dan produktif. Sebelum lulus kuliah dan mendapatkan ijazah, banyak mahasiswa yang memutuskan untuk kuliah sambil kerja demi memperkaya CV.
Bekerja sambil kuliah secara tidak langsung juga bisa memberikan pelajaran tentang tanggung jawab dan manajemen waktu yang sangat berharga. Hal ini nantinya juga bisa menjadi bekal bagi mahasiswa di dunia kerja.
Menjalani dua peran besar, sebagai mahasiswa sekaligus pekerja tentu bukan hal mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi mahasiswa ketika mengambil keputusan besar ini. Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi ketika kuliah sambil kerja.
Kuliah sambil bekerja memiliki tantangan yang tidak bisa dianggap remeh, terutama dalam hal manajemen waktu. Tanggung jawab dari dua peran ini dapat sangat menguras waktu sehingga mahasiswa harus pintar dalam membagi waktu antara kuliah, bekerja, dan istirahat agar tidak kelelahan.
Kesibukan kerja sambil kuliah juga berpotensi mengurangi fokus pada salah satu aktivitas. Ketika pekerjaan menyita banyak perhatian, mereka mungkin akan kesulitan untuk fokus pada perkuliahan, begitu juga sebaliknya. Jika hal ini tidak segera diatasi, tentu bisa memengaruhi performa akademik maupun profesional.
Banyaknya aktivitas setiap harinya, antara bekerja dan kuliah tentu akan menguras tenaga dan pikiran sekaligus mengurangi waktu istirahat. Kegiatan padat tanpa waktu istirahat cukup tentu dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang nantinya bisa berdampak pada kesehatan dan produktivitas.
Bekerja sambil kuliah bukan lagi hal baru bagi mahasiswa dan pekerja di zaman sekarang. Meski memiliki banyak tantangan, namun menjalankan kedua peran ini juga memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan bekerja sambil kuliah.
Bekerja sambil kuliah akan memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja lebih awal. Hal ini menjadikan mereka lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus, bahkan bisa menjadi nilai plus ketika mereka mulai masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Penghasilan tambahan dari pekerjaan dapat membantu mengurangi beban keuangan yang diperlukan untuk biaya kuliah dan memenuhi semua kebutuhan sehari-hari selama kuliah. Dengan bekerja juga, mereka bisa belajar dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan secara lebih bijaksana.
Saat bekerja, mereka akan bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang dan bidang. Jaringan ini bisa menjadi modal yang berharga di masa depan, terutama ketika mereka bekerja di industri yang relevan dengan jurusan kuliah. Apalagi networking ini sangat penting sebagai bekal kerja di masa depan. Semakin besar jaringan/networking yang mereka jalin, semakin besar juga kesempatan mereka di dunia kerja nanti.
Menjalankan dua peran sebagai mahasiswa dan pekerja tentu membutuhkan keterampilan manajemen waktu yang baik. Mereka akan belajar membagi waktu dan mengatasi tekanan, ini menjadi kemampuan yang sangat dihargai di dunia kerja.
Memutuskan untuk kuliah sambil kerja merupakan keputusan besar yang mungkin harus diambil para mahasiswa. Tugas orang tua hanyalah mendukung mereka untuk bisa menjalankan hari-hari yang berat menjadi tetap menyenangkan. Berikut ini adalah beberapa tips menjalankan kuliah sambil kerja yang bisa dilakukan.
Ketika bekerja sambil kuliah, mereka akan dituntut untuk bisa melaksanakan setiap jadwal yang sudah dibuat secara maksimal. Sebagai motivasi dalam bekerja, beberapa orang bahkan memajang foto-foto orang yang mereka sayangi di meja kerja. Selain bekerja, mereka juga dituntut untuk bisa belajar dengan cara efektif, efisien, dan konsisten.
Membuat jadwal yang jelas bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan tugas secara disiplin dan konsisten. Manfaatkan juga waktu kosong seperti ketika perjalanan atau istirahat makan siang untuk menyelesaikan tugas kecil atau membaca bahan kuliah.
Ketika memutuskan untuk melakukan 2 kegiatan sekaligus, maka mereka juga harus bisa mengatur dan membagi waktu dengan baik. Jika berkuliah pagi, maka pilihlah pekerjaan yang memiliki shift siang atau sore, begitupun sebaliknya. Pastikan juga untuk selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu di kantor dan sisihkan waktu lebih dalam sehari untuk mengurus tugas-tugas kuliah.
Setiap orang tentu memiliki prioritas yang berbeda. Ketika memutuskan untuk mengambil kedua peran ini, mereka juga harus memahami apa sebenarnya yang menjadi prioritas. Gunakan metode Eisenhower Matrix untuk mengategorikan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Misalnya, tugas kampus dengan tenggat dekat harus didahulukan dibanding scrolling media sosial. Selesaikan pekerjaan secara tepat waktu, kalau bisa tidak usah terlalu sering lembur karena itu melambangkan ketidakefektifan Anda dalam bekerja.
Teknologi adalah sahabat terbaik generasi multitasking, terutama bagi orang yang ingin bekerja sambil kuliah. Gunakan aplikasi manajemen waktu seperti Notion, Trello, atau Google Calendar untuk mengatur jadwal harian. Atur pengingat untuk tenggat tugas dan jadwal kerja agar tidak ada yang terlewat.
Keseimbangan hidup tidak hanya soal kuliah dan kerja. Ketika memutuskan untuk mengambil kedua peran ini sekaligus, maka mereka juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental. Pastikan untuk menjaga pola makan sehat, meluangkan waktu istirahat, olahraga ringan, atau sekadar bersantai menonton film favorit. Hindari untuk memaksakan diri jika sudah merasa lelah, karena kesehatan harus selalu diutamakan.
Ketika jadwal kerja mulai berbenturan dengan tugas kuliah, pastikan untuk berdiskusi dengan atasan atau dosen. Keterbukaan sering kali menjadi solusi untuk menemukan jalan tengah, terutama ketika ada jadwal yang bentrok. Hal ini juga menandakan bahwa mahasiswa bertanggung jawab dengan kedua perannya sekaligus.
Lingkungan yang suportif sangat penting. Pastikan untuk memiliki teman dengan tujuan yang sama atau bergabunglah dengan komunitas mahasiswa pekerja. Dengan saling berbagi cerita dan tips, bebanmu akan terasa lebih ringan. Hal ini juga bisa menjadi bekal ketika nanti berada di dunia kerja sesungguhnya dan menjadi salah satu cara menambah networking selama bekerja dan kuliah.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai kuliah sambil bekerja. Sebagai orang tua, tentu Anda tidak bisa melarang anak-anak untuk mengambil keputusan tersebut. Terkadang bukan hanya soal biaya, namun mereka juga butuh kebebasan untuk mencari pengalaman sejak dini karena memahami akan pentingnya pengalaman dan persaingan di dunia kerja.
Meski mereka memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, bukan berarti juga Anda luput dari tanggung jawab sebagai orang tua, yaitu mempersiapkan biaya pendidikannya. Salah satu cara untuk mempersiapkan biaya pendidikan, yaitu dengan mempertimbangkan mendaftar asuransi pendidikan. Untuk mencegah risiko keuangan yang diakibatkan dari risiko kehidupan di kemudian hari yang sekiranya dapat menghambat mimpi anak-anak Anda di masa depan, cobalah untuk pertimbangkan untuk mendaftar ke dalam Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera, Pasti Bisa Kuliah!.
Dengan mendaftarkan diri ke dalam Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera, Pasti Bisa Kuliah!, Anda bisa merencanakan masa depan dengan lebih aman dan terjamin. Anda juga tidak perlu khawatir dana pendidikan yang sudah berhasil Anda kumpulkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendadak lainnya, terutama ketika terjadi risiko kehidupan. Apapun risiko kehidupan di masa depan, anak Anda Pasti Bisa Kuliah!
Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi pendidikan untuk mempersiapkan sekolah anak-anak Anda dengan Life Planner AXA Mandiri. Life Planner AXA Mandiri akan membantu memahami manfaat asuransi masa depan yang sesuai dengan tujuan Anda dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber:
