Aset Penerbit

Aset Penerbit

Tidak Melulu Kanker, Ini 12 Penyakit Benjolan Payudara

Inspirasi

Setiap wanita pasti akan merasa panik ketika menemukan adanya benjolan payudara. Salah satu kekhawatiran saat menemukan benjolan payudara ini adalah kanker. Hal ini tentu wajar, apalagi kanker payudara menjadi salah satu momok kesehatan di Indonesia.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2020 yang dikutip dari Media Indonesia, kanker payudara menjadi salah satu kasus kanker di Indonesia dengan hampir 66 ribu kasus baru dan memiliki tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa. Angka kematian yang tinggi ini dikarenakan 70% pasien kanker payudara terdeteksi ketika sudah stadium lanjut.

 

Penyebab benjolan di payudara

Ternyata adanya benjolan payudara tidak melulu karena kanker dan sebagian besar benjolan di payudara adalah jinak. Agar tidak khawatir berlebih, berikut beberapa penyebab benjolan pada payudara yang dilansir dari beberapa sumber

1. Kanker payudara

Umumnya, sebagian besar benjolan di payudara bukanlah kanker, namun benjolan pada  payudara merupakan salah satu ciri kanker payudara. Ketika Anda menemukan benjolan di sekitar payudara disertai gejala lain seperti keluarnya cairan dari puting, perubahan warna kulit payudara, puting tertarik ke dalam, penurunan berat badan, atau benjolan di ketiak, maka ini merupakan gejala kanker payudara.

2. Kista payudara

Kista payudara adalah benjolan berupa kantong berisi cairan yang jinak pada jaringan payudara. Sekitar 50 persen wanita berusia 30 tahun ke atas memiliki kista payudara yang dikenal dengan kista fibrokistik. Biasanya, kista payudara terjadi karena peningkatan kadar hormon estrogen dan menurunnya kadar hormon progesteron di dalam tubuh. Meski jinak atau tidak bersifat kanker, kista payudara terkadang perlu tindakan medis tertentu jika ukurannya cukup besar atau menimbulkan masalah kesehatan.

Adanya kista biasanya akan terdeteksi ketika ukurannya sudah membesar atau disebut kista makro. Umumnya, kista makro bisa mencapai 2,5-5 sentimeter dan sudah bisa dirasakan jika diraba. Namun kista ini biasanya akan menjadi lunak dan berubah tingkat kepadatannya ketika mendekati masa menstruasi.

3. Tumor fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang terbentuk dari jaringan kelenjar dan ikat di payudara yang menjadi jenis tumor jinak dan paling sering dialami perempuan usia 20 hingga 30 tahun. Biasanya, penderita tumor fibroadenoma memiliki keluhan berupa benjolan dan rasa nyeri pada payudara serta memiliki beberapa ciri-ciri seperti adanya benjolan berbentuk bulat, kencang, bisa bergerak atau bergeser saat diraba, dan letaknya di dekat permukaan payudara. Benjolan fibroadenoma cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah besar namun bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar.

4. Kelainan fibrokistik

Pada kebanyakan kasus, benjolan pada payudara dipicu oleh kondisi fibrosis atau kista. Kondisi ini merupakan perubahan abnormal pada jaringan payudara dan tidak bersifat ganas. Perubahan ini biasanya disebut perubahan payudara fibrokistik dan ditandai oleh beberapa gejala seperti benjolan pada payudara, rasa sakit, atau bahkan bengkak pada payudara.

Gejala-gejala tersebut bisa semakin memburuk ketika seorang wanita mengalami menstruasi.  Akibat kondisi ini, benjolan yang terasa bisa lebih dari satu, dan terkadang keluar sedikit cairan berwarna keruh dari puting. Umumnya, kondisi ini dialami oleh wanita usia produktif dan bisa terjadi di salah satu payudara atau keduanya.

5. Saluran susu tersumbat

Payudara mengandung jaringan saluran susu (mammary ducts) yang membawa susu dari jaringan payudara ke puting. Ketika saluran susu tersumbat, ASI pun akan sulit mengalir ke puting dan menyebabkan benjolan kemerahan, lunak, dan menyakitkan.

6. Ectasia saluran susu payudara

Ectasia saluran susu adalah penyumbatan saluran susu yang bisa memicu munculnya benjolan kecil tepat di bawah puting payudara dan membuat payudara bengkak. Ecstasia saluran susu payudara biasanya dialami wanita yang baru menopause atau mati haid.

7. Adenosis payudara

Adenosis adalah benjolan jinak yang muncul karena pembengkakan kelenjar susu payudara. Benjolan ini terkadang mirip kista atau tumor. Selain itu, terkadang benjolan ini juga menunjukkan adanya penumpukan kalsium atau kalsifikasi mirip kanker payudara saat dilakukan pemeriksaan mammogram.

8. Nekrosis lemak payudara

Nekrosis lemak terjadi ketika payudara cedera karena operasi payudara, radioterapi, atau efek samping penggunaan obat pengencer darah. Ciri-ciri benjolan nekrosis lemak payudara di antaranya benjolan berbentuk bulat dan kondisi kulit di tempat munculnya benjolan sedikit tertarik.

Kondisi ini ditandai dengan benjolan di dada yang tidak menimbulkan rasa nyeri dan umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Namun, terkadang nekrosis lemak juga bisa berkembang menjadi kista minyak. Hal ini disebabkan karena sel-sel lemak yang sudah mati kemudian membuat bagian lemak menumpuk, sehingga akan membentuk kista.

9. Papiloma intraduktal

Papiloma intraduktal adalah tumor yang berawal dari saluran susu dan puting payudara yang rentan dialami wanita berusia 35 hingga 55 tahun.  Biasanya, papilloma intraduktal bisa diraba berupa satu benjolan cukup besar yang terletak dekat dengan puting, atau bisa juga berbentuk beberapa benjolan kecil yang terletak jauh dari puting. Selain benjolan, penyakit ini juga bisa menyebabkan gejala keluarnya cairan abnormal dari puting payudara. Jika intraductal papilloma terdiri hanya dari satu benjolan saja dan berada dekat dengan puting, maka kondisi ini bukan faktor risiko peningkatan kanker payudara.

10. Hiperplasia payudara

Hiperplasia lobular dan hiperplasia duktus adalah benjolan berupa tumor pra-kanker payudara. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan sel payudara berlebih atau abnormal, dan cenderung berkembang menjadi kanker di kemudian hari.

11. Fibrokista

Jika benjolan dipengaruhi oleh siklus menstruasi, misalnya ukuran semakin besar saat menjelang menstruasi, kemungkinan penyebabnya adalah fibrokistik. Benjolan tersebut berasal dari kelenjar susu yang semakin membesar dan membentuk kista.

12. Mastitis

Kondisi ini disebut juga infeksi payudara dan sering dialami ibu menyusui. Kondisi ini dapat diobati dengan mengompres payudara dengan air hangat dan pemberian antibiotik. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, maka pastikan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dan rutin mengosongkan ASI dengan cara menyusui atau memompa. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi abses dengan gejala kulit di area payudara dapat menjadi kemerahan, terasa hangat, dan bisa disertai demam. 

 

Pengobatan benjolan di payudara

Benjolan payudara yang jinak pada umumnya tidak membutuhkan penanganan karena tidak berbahaya. Pada beberapa kasus, benjolan bahkan dapat hilang dengan sendirinya. Tindakan medis dilakukan ketika benjolan pada payudara sudah berukuran besar, disertai nyeri, terdapat luka, perubahan pada bentuk puting, atau keluar cairan dari puting.

Prosedur untuk pengobatan benjolan payudara tergantung pada jenis benjolannya. Dilansir dari Alodokter, berikut ini beberapa pengobatan yang bisa diberikan untuk mengatasi benjolan pada payudara:

1. Lumpektomi

Lumpektomi merupakan operasi pengangkatan tumor yang dimulai dengan memberikan bius lokal pada pasien. Setelah bius bekerja, dokter akan membuat irisan di sekitar area tumor, kemudian mengangkat tumor dan sedikit jaringan di sekitarnya. Umumnya, prosedur ini dilakukan pada wanita dengan satu benjolan payudara yang diameternya kurang dari 5 cm.

2. Krioterapi

Krioterapi bertujuan untuk menghancurkan benjolan payudara yang tidak normal dengan cara dibekukan. Pada prosedur ini, dokter akan menyuntikkan nitrogen cair langsung ke area tumor.

3. Aspirasi jarum halus

Prosedur ini dilakukan dengan cara mengeluarkan cairan dari benjolan payudara dengan menggunakan jarum khusus yang dilakukan dengan bantuan USG agar jarum ditempatkan dengan tepat di benjolan.

4. Mastektomi

Mastektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat seluruh jaringan payudara yang terjadi pada pasien kanker payudara. Prosedur ini bisa dilakukan pada satu atau kedua payudara.

 

Selain sejumlah prosedur di atas, dokter juga dapat memberikan pil KB untuk mengatur siklus menstruasi dan menurunkan kadar hormon estrogen pada pasien. Pada pasien mastitis, dokter dapat meresepkan antibiotik dan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Ibu menyusui yang mengalami mastitis tidak perlu berhenti menyusui karena kondisi ini tidak berbahaya bagi bayi dan justru dapat membantu penyembuhan mastitis.

Bila benjolan payudara adalah kanker, dokter akan melakukan tindakan lain di samping mastektomi seperti radioterapi, kemoterapi, atau terapi hormon. Pada beberapa kasus, dokter juga dapat mengombinasikan metode tersebut, tergantung pada ukuran dan stadium kanker, serta usia dan kondisi kesehatan pasien.

Meski tidak semua benjolan payudara membahayakan, Anda tetap perlu waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika benjolan payudara tumbuh bersamaan dengan benjolan di ketiak atau disertai beberapa gejala lain seperti puting yang berputar ke dalam, kulit berlesung atau keluarnya cairan puting yang disertai darah, sebab beberapa gejala tersebut merupakan indikasi terjadinya kanker payudara. Pastikan juga Anda melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara secara rutin atau SADARI agar masalah pada payudara bisa dideteksi sejak dini. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mengetahui ketika terjadi perubahan pada payudara dan dapat melakukan konsultasi dengan dokter secepatnya. Selain itu, terapkan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya berbagai risiko penyakit yang mungkin diawali dengan adanya benjolan pada payudara.

Tak lupa, lengkapi juga perlindungan Anda dengan mendaftar ke dalam Asuransi Mandiri Secure Criticare. Dengan beragam manfaat yang dapat Anda peroleh, risiko finansial yang mungkin terjadi di kemudian hari akibat berbagai risiko kanker, salah satunya adalah penyakit kanker payudara, dapat dicegah. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure Criticare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://mediaindonesia.com/humaniora/471065/70-pasien-kanker-payudara-datang-pada-stadium-lanjut
  • https://health.kompas.com/read/2022/06/02/210100068/8-penyebab-benjolan-di-payudara-tak-selalu-kanker?page=all
  • https://www.herminahospitals.com/id/articles/bukan-kanker-ini-4-penyebab-benjolan-pada-payudara
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/benjolan-pada-payudara-belum-tentu-kanker
  • https://www.halodoc.com/artikel/bukan-kanker-ini-5-benjolan-pada-payudara-yang-harus-diketahui