Aset Penerbit

Aset Penerbit

Penyebab Anemia yang Sering Disepelekan, Ini Akibatnya!

Inspirasi

Jika selama ini Anda sering merasa mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang, mungkin akan langsung menyimpulkan bahwa menderita anemia. Terlebih jika Anda seorang wanita, yang memang rentan terserang anemia. Namun sebetulnya, apakah Anda betul-betul tahu apa yang dimaksud dengan anemia dan penyebabnya?

Apa itu anemia dan bedanya dengan tekanan darah rendah?

Tidak seperti yang kebanyakan orang kira selama ini, anemia berbeda dengan tekanan darah rendah. Dilansir dari berbagai sumber, anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah di tubuh berada di bawah angka normal. 

Sel darah merah sendiri bertugas untuk menyebarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika jumlah sel darah merah berada di bawah batas normal, maka akibatnya tubuh tidak mendapat suplai oksigen yang cukup. Sementara itu, tekanan darah rendah (hipotensi) adalah kondisi di mana tekanan darah dalam pembuluh darah lebih rendah dari yang dianggap normal. 

Meskipun keduanya bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan dan pusing, penyebab utama dan gejala spesifik keduanya berbeda. Tekanan darah rendah biasanya terkait dengan masalah sirkulasi darah, sementara anemia terkait dengan kekurangan zat besi, gangguan produksi sel darah merah, atau kehilangan darah.

 

Jenis-jenis anemia

Ternyata, anemia tidak sesederhana seperti yang terdengar pada umumnya. Ada banyak jenis anemia yang ditentukan berdasarkan penyebabnya seperti berikut: 

1. Anemia karena kurangnya asupan nutrisi

Dilansir dari laman alodokter.com, anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi terbagi menjadi tiga jenis:

  • Anemia perniciosa

Jenis anemia ini terjadi karena penderitanya kekurangan vitamin B12. Penyebab anemia ini adalah karena adanya kondisi autoimun yang membuat tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12. 

  • Anemia defisiensi zat besi

Ketika tubuh tidak memilki asupan zat besi yang cukup untuk membuat hemoglobin, maka penderitanya akan menderita anemia jenis ini.

  • Anemia megaloblastik

Penderita anemia jenis ini mengalami defisiensi vitamin, karena tubuhnya tidak mendapatkan vitamin B12 dan B9 yang cukup.

Jenis-Jenis Anemia

2. Anemia karena kelainan genetik

Selain ketiga jenis anemia karena kurangnya nutrisi, dikutip dari laman halodoc.com, terdapat 5 jenis anemia yang disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu:

  • Anemia sel sabit

Dinamakan seperti ini karena penderitanya memiliki sel darah merah yang bentuknya seperti bulan sabit. Teksturnya juga kaku dan lengket sehingga bisa menghalangi aliran darah.

  • Anemia fanconi

Merupakan sebuah kondisi kelainan darah yang langka. Anemia fanconi ini mencegah sumsum tulang menghasilkan cukup pasokan sel darah baru bagi tubuh. Beberapa pengidap anemia fanconi berisiko lebih besar untuk mengalami infeksi.

  • Anemia diamond-blackfan

Anemia jenis ini merupakan sebuah kelainan bawaan dimana sumsum tulang penderitanya tidak bisa menghasilkan sel darah merah dengan baik. 

  • Thalasemia

Penyebab anemia jenis ini adalah kegagalan dalam menghasilkan hemoglobin yang cukup dan berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pengidapnya biasanya akan mengalami gejala seperti kelelahan, pembesaran limpa yang meluas, pertumbuhan tulang yang tidak normal, dan penyakit kuning.

  • Sferositosis Herediter

Penyebab anemia jenis sferositosis herediter ditandai oleh sel darah merah yang abnormal dimana tidak dapat berubah bentuk untuk melewati organ-organ tertentu. Akibatnya, sel-sel tersebut tinggal di limpa lebih lama yang akhirnya dihancurkan. Penghancuran sel-sel darah merah inilah yang bisa menyebabkan anemia.

3. Anemia karena kelainan pada sel darah merah

Dilansir dari berbagai sumber, penyebab anemia lainnya yakni kelainan pada sel darah merah. Anemia tipe ini terbagi menjadi tujuh jenis:

  • Anemia hemolitik, di mana sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari biasanya. 
  • Anemia aplastik, di mana sel induk di sumsum tulang tidak bisa menghasilkan sel darah merah dengan cukup. 
  • Anemia hemolitik autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh penderitanya malah menyerang sel darah merah. 
  • Anemia sideroblastik, di mana penderitanya memiliki terlalu banyak zat besi dalam tubuh sehingga mengganggu pembentukan sel darah merah. 
  • Anemia makrositik, di mana sumsum tulang penderitanya membuat sel darah merah yang besar. 
  • Anemia mikrositik, di mana sel darah merah tidak punya hemoglobin yang cukup, sehingga bentuknya jadi lebih kecil dari ukuran normal. 
  • Anemia normositik, di mana jumlah sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan jumlah hemoglobinnya pun rendah.

 

Gejala-gejala umum anemia

Apa saja gejala anemia yang paling umum dirasakan oleh penderitanya? Dikutip dari laman alodokter.com, gejala yang biasanya dialami oleh penderita adalah tubuh cepat lelah, wajah pucat, dan sering merasa kedinginan. Namun, ada juga gejala-gejala penyertanya, seperti mudah marah, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan sembelit. Jika anemia sudah parah, maka gejala yang dirasakan penderitanya adalah:

  1. Warna biru sampai putih di mata
  2. Kuku yang rapuh
  3. Muncul keinginan untuk makan hal-hal tidak lazim dimakan, seperti tanah, es batu, rambut, dll. Kondisi ini di dunia medis dikenal dengan nama “pica”
  4. Pusing dan berkunang-kunang ketika berdiri
  5. Sesak napas
  6. Lidah terasa sakit

Gejala Umum Anemia

Penyebab anemia

Lantas apa saja penyebab anemia? Ternyata anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor. Dilansir dari laman National Institutes of Health (NIH), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab umum anemia:

  1. Kekurangan zat besi
  2. Gangguan dalam produksi sel darah merah, seperti dalam kasus anemia defisiensi besi atau anemia aplastik
  3. Kekurangan vitamin B12 atau asam folat
  4. Kondisi kronis yang menyebabkan kehilangan darah, seperti pendarahan internal kronis atau menstruasi berat
  5. Gangguan pada sel darah merah, seperti dalam kasus anemia sel sabit atau thalasemia
  6. Kondisi autoimun yang merusak sel darah merah, seperti pada anemia hemolitik autoimun
  7. Kanker atau penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang tempat sel darah merah diproduksi.

 

Hal yang perlu dipahami soal anemia

Anemia harus mendapat diagnosa yang pasti dari dokter. Pasalnya, ada beberapa penyakit lain yang gejalanya mirip anemia. Berikut beberapa fakta tentang anemia yang wajib Anda ketahui, dilansir dari berbagai sumber kredibel.

1. Anemia tidak melulu disebabkan oleh kekurangan zat besi

Memang, defisiensi zat besi bisa menyebabkan anemia. Namun, anemia juga bisa disebabkan oleh kekurangan asam folat dan vitamin B12.

2. Gejala anemia bisa sama seperti gejala penyakit kronis

Dalam beberapa kasus tertentu, gejala anemia bisa mirip dengan gejala penyakit ginjal, kanker, atau pasien yang sedang pemulihan dari serangan jantung.

3. Sebagian besar anemia tidak terdeteksi

Banyak penderita anemia yang tidak sadar bahwa dirinya mengidap anemia. Hal ini karena banyak kasus anemia yang sebetulnya ringan sehingga sering tidak disadari. Tanda-tanda yang dirasakan oleh penderitanya hanya seperti kelelahan biasa.

4. Lebih berisiko dialami oleh wanita hamil

Ibu hamil rentan kekurangan zat besi atau asam folat. Kehamilan juga membuat aliran darah jadi berubah. Di enam bulan pertama kehamilan, volume plasma darah akan meningkat pesat dibanding sel darah merah. Akibatnya, sel darah merah jadi lebih cair dan dapat menyebabkan anemia.

5. Bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan tertentu

Penderita anemia wajib mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti misalnya, bayam, tahu, kacang-kacangan, sereal, daging merah, ayam, dan ikan. Selain itu, penderita juga harus mengonsumsi makanan yang kaya asam folat, seperti roti, pasta, bayam, telur, pisang, dan jeruk, serta vitamin B12 yang terkandung di dalam sereal, daging, telur, susu, keju, dan vitamin C di dalam buah sitrus, kiwi, stroberi, brokoli, dan tomat.

6. Merupakan masalah kesehatan umum di berbagai belahan dunia

Menurut WHO, anemia sering dijumpai pada penduduk di semua negara, baik itu negara maju maupun berkembang. Sering disepelekan, anemia ternyata bisa berdampak pada masalah kesehatan serius.

 

Risiko anemia

Anemia yang tidak ditanggulangi dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah pada organ reproduksi. Akibatnya, penderitanya jadi rentan keguguran, mengalami persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, pendarahan saat persalinan, dan mengalami berbagai komplikasi saat hamil.

Risiko Anemia

Selain itu, anemia juga bisa menyebabkan kondisi gagal jantung. Hal ini adalah salah satu efek paling fatal karena anemia dalam jangka panjang bisa mengganggu kinerja jantung, membuatnya tidak bekerja dengan optimal. Jantung jadi kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Beberapa jenis anemia yang disebabkan oleh kelainan genetik, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa dan berakibat kematian. 

Sebelum risiko finansial terjadi akibat mengalami berbagai risiko kesehatan di masa depan, termasuk akibat dari  anemia, Anda sangat disarankan untuk mulai mempertimbangkan melindungi diri dengan Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah. Dengan produk asuransi syariah dari AXA Mandiri ini, Anda akan mendapatkan maslahat santunan harian rawat inap jika suatu saat harus masuk rumah sakit. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus pada masa pemulihan tanpa harus terbebani oleh masalah finansial. Jangan pernah lupa bahwa kesehatan adalah hal terpenting dalam hidup. Oleh karena itu, selalu sedia payung sebelum hujan dengan memiliki asuransi kesehatan!

Untuk pertanyaan dan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah, Anda bisa menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Syariah Indonesia terdekat, atau menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803.

 

Sumber: 
https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia
https://www.klikdokter.com/info-sehat/darah/6-fakta-tentang-anemia-yang-perlu-anda-tahu
https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-akibat-fatal-yang-bisa-muncul-akibat-anemia