Waspada Sesak Napas, Kenali Gejala dan Langkah Mengatasinya!
Sesak napas merupakan salah satu gejala sakit pernapasan yang bisa berdampak signifikan terhadap aktivitas Anda. Biasanya, sesak napas ini menjadi tanda akan adanya gangguan pada saluran pernapasan atau kondisi medis tertentu.
Ya, sesak napas bisa menjadi sinyal penting dari masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Berbagai faktor dapat menjadi pemicu sesak napas, mulai dari kondisi medis seperti asma atau PPOK, hingga lingkungan yang terpapar polusi udara. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mencari solusi yang tepat, baik itu melalui perawatan medis, perubahan gaya hidup, atau langkah-langkah pencegahan untuk mengelola dan meredakan gejala sesak napas.
Saat Anda merasa tidak bisa bernapas dengan nyaman, napas terasa berat, tidak bisa menghirup udara yang cukup, bahkan kesulitan bernapas, itu berarti Anda sedang mengalami gejala sesak napas. Dokter kerap menyebut kondisi ini sebagai dispnea. Sesak napas yang terjadi pada setiap orang biasanya akan berbeda-beda, ada yang bersifat ringan, berat, bahkan hingga mengancam jiwa. Gejala beragam tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya faktor polusi udara, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), infeksi saluran pernapasan/ISPA, atau bahkan stres.
Ketika tiba-tiba Anda mengalami sesak napas, hindari panik berlebihan. Sebaliknya, Anda bisa melakukan beberapa pertolongan pertama terhadap diri sendiri untuk mencegah gejalanya semakin memburuk. Dilansir dari berbagai sumber, berikut yang bisa Anda lakukan saat terjadi sesak napas:
Cara ini bisa memperlambat laju pernapasan sehingga Anda bisa bernapas lebih dalam dan efektif dengan ritme lebih teratur. Biarkan otot leher dan bahu rileks, tarik napas perlahan melalui hidung sampai hitungan kedua, tutup mulut, kerucutkan bibir seperti posisi bersiul, lalu hembuskan napas perlahan melalui bibir yang mengerucut hingga hitungan keempat. Lakukan berulang hingga napas Anda terasa lebih nyaman.
Posisi ini dipercaya bisa membantu mempermudah napas karena bisa menciptakan ruang lebih banyak untuk paru-paru Anda. Ambil posisi duduk rileks dengan badan sedikit condong ke depan, luruskan kaki di lantai, letakkan siku di atas lutut atau pegang dagu dengan tangan, jaga otot leher dan bahu tetap rileks.
Pertolongan pertama pada sesak napas yang bisa dilakukan adalah dengan bernapas dalam-dalam menggunakan pernapasan perut. Anda bisa mengatur posisi duduk atau berbaring, tergantung kenyamanan. Tarik napas panjang melalui hidung dan tahan beberapa saat, lalu hembuskan. Ulangi terus hingga napas terasa lebih ringan dan nyaman.
Khusus bagi penderita sleep apnea yang kerap mengalami sesak napas saat tidur, coba lakukan cara ini. Berbaringlah dalam posisi telentang, posisikan kepala lebih tinggi dari jantung (taruh kepala di atas bantal), posisikan punggung tetap lurus, kedua tangan berada di samping badan, kedua kaki sedikit ditekuk dengan bantal sebagai ganjalan di bawahnya. Posisi ini akan membantu Anda bernapas lebih mudah.
Banyak orang mempercayai bahwa minum air putih bisa meringankan seseorang dari kesakitan atau keluhan atas suatu penyakit, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Pada kasus sesak napas, justru Anda harus menghindari asupan minuman dan makanan karena bisa semakin menghambat jalan napas dan memperburuk gejala.
Saat terjadi sesak napas, Anda bisa melakukan pertolongan pertama untuk bisa meringankan gejala dan memperbaiki ritme napas. Namun ada pula saatnya dimana sesak napas harus dianggap sebagai kondisi serius dan perlu penanganan medis lebih lanjut. Menurut laman alodokter.com, segera periksakan diri ke dokter atau UGD jika terjadi gejala seperti berikut:
Sesak napas dengan gejala ringan atau berat, sejatinya memang tidak boleh disepelekan karena bisa berujung fatal. Maka jika Anda belum paham akan pertolongan pertama dan penanganan dengan benar, segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis yang tepat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sesak napas bisa muncul dengan gejala yang berbeda pada tiap individu. Untuk memastikan penyakit apa yang menyebabkan Anda sesak napas, segeralah periksakan diri ke dokter atau rumah sakit.
Dikutip dari berbagai sumber, sesak napas bisa terjadi sebagai gejala atas penyakit-penyakit ini:
Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang kantung udara di satu atau kedua paru-paru. Berbagai organisme, seperti bakteri, virus, dan jamur, dapat menjadi penyebab pneumonia. Salah satu gejala utama yang muncul adalah sesak napas. Penyakit yang ditandai oleh kesulitan bernapas ini memiliki risiko tinggi terutama pada bayi, anak kecil, manula yang berusia lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah.
Siapa sangka, gagal ginjal juga merupakan salah satu penyakit dengan gejala sesak napas. Tidak hanya terjadi penurunan jumlah urine, gagal ginjal juga dapat disertai dengan keluhan sesak napas yang disebabkan oleh penumpukan cairan di dalam tubuh terutama paru-paru yang tidak bisa dikeluarkan oleh organ ginjal.
Penyakit yang satu ini tidak mengenal usia, dimana bisa terjadi pada anak muda maupun lansia. Beberapa kasus gagal jantung disertai dengan gejala sesak napas sebagai akibat dari detak jantung tidak beraturan karena tekanan darah tinggi. Selain sesak napas, gagal jantung juga bisa berdampak pada pembengkakan di kedua kaki.
PPOK adalah peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhalang dari paru-paru. Sesak napas berkepanjangan adalah gejala umum yang selalu terjadi pada penyakit ini selain daripada batuk, produksi lendir/dahak, dan mengi. PPOK biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel partikulat, biasanya asap rokok.
Hernia natal terjadi ketika bagian atas perut menonjol melalui otot besar yang memisahkan perut dan dada (diafragma). Diafragma ini memiliki celah kecil (hiatus). Pada hernia hiatal, perut mendorong ke atas melalui celah itu dan masuk ke dada. Pada kebanyakan kasus, tidak ada gejala spesifik dari hernia hiatal, namun hernia hiatal besar ternyata bisa menyebabkan sesak napas, heartburn, sakit dada, perut, kesulitan menelan, dan muntah darah.
Saat sesak napas dapat berujung pada keharusan untuk mendapatkan penanganan dan perawatan intensif di rumah sakit, itu tandanya kondisi tersebut tidak boleh disepelekan. Anda akan dihadapkan dengan kemungkinan rawat inap yang tidak bisa diprediksi durasi atau intensitasnya.
Oleh karena itu, selain harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental, Anda juga disarankan untuk memproteksi diri dari risiko finansial yang dapat terjadi. AXA Mandiri menghadirkan Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah yang mempunyai maslahat santunan harian rawat inap hingga 90 hari/tahun sehingga Anda tidak perlu khawatir akan membengkaknya pengeluaran darurat jika harus dirawat inap di rumah sakit.
Untuk pertanyaan dan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah, Anda bisa menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Syariah Indonesia terdekat, atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. Dapatkan proteksi dari berbagai risiko keuangan di masa depan akibat risiko kesehatan yang bisa terjadi kapanpun bersama AXA Mandiri.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi