Temukan semua berita, inspirasi, newsletter terbaru dari AXA Mandiri
Sindrom Stevens-Johnson (SJS) jadi pembicaraan netizen sejak viralnya kondisi Bapak Jokowi. Apa sebenarnya SJS, gejala, dan cara pengobatannya?
Pacu jalur bukan sekadar lomba dayung, tetapi warisan budaya Riau yang sarat makna dan pesona. Temukan sejarah, fakta menarik, hingga tips menyaksikan pacu jalur dengan nyaman.
Temukan arti FOMO dan dampaknya terhadap gaya hidup serta keputusan finansial. Ubah kecemasan jadi kendali masa depan bersama proteksi cerdas dari Asuransi Jiwa AXA Mandiri.
Umumnya, sakit jantung sering terjadi pada orang lansia. Namun saat ini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Bagaimana bisa? Ini dia faktor penyebabnya yang wajib dihindari.
Meskipun kanker payudara memiliki insiden dan tingkat risiko yang tinggi di Indonesia, bukan berarti penyakit itu tidak dapat dicegah.
Ingin Sehat? Jangan Lupa Bahagia
Kondisi pandemi saat ini memang dapat menjadi pemicu buruknya kesehatan mental. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Sebaliknya, tidak sehatnya mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya merusak interaksi, menurunkan prestasi dan produktivitas kerja, mental yang tidak sehat juga akan menurunkan imunitas tubuh dan mengganggu kesehatan fisik.
Salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi adalah stres, apalagi dikala pandemi dan PSBB diberlakukan kembali seperti saat ini. Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental.
Studi PNI (cabang ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi) menunjukkan kondisi emosional seperti stres, takut, atau marah akan mengirimkan sinyal ke kelenjar utama dalam tubuh untuk memproduksi hormon seperti kortisol, adrenalin dan epinefrin. Sehingga, bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.
Bahagia itu menyehatkan Setidaknya ada beberapa hormon yang akan diproduksi oleh tubuh ketika perasaan bahagia muncul, yaitu serotonin, dopamin, relaxin, dan oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah, mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun.
Bahkan menurut Berk LS dan rekan-rekannya dalam judul penelitian “Alternative Therapies in Health and Medicine 2001” menyebutkan bahwa tertawa lepas selama lima menit secara signifikan akan meningkatkan jumlah sel darah putih, sel-sel pembunuh kuman. Pada fakta lain yang disebutkan oleh Boldsky sebagaimana yang dikutip dari merdeka.com, setidaknya ada enam pengaruh rasa bahagia bagi kesehatan, yaitu:
Sumber: Liputan6, Kompas.com, Merdeka.com, Kemenkes