Inspirasi Banner

Search Customer Service

Aset Penerbit

Sindrom Stevens-Johnson (SJS), Kondisi Langka yang Jadi Sorotan

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) jadi pembicaraan netizen sejak viralnya kondisi Bapak Jokowi. Apa sebenarnya SJS, gejala, dan cara pengobatannya?

23 Sep 2025

Sejarah, Daya Tarik, dan Tips Menyaksikan Pacu Jalur dengan Aman dan Nyaman 

Pacu jalur bukan sekadar lomba dayung, tetapi warisan budaya Riau yang sarat makna dan pesona. Temukan sejarah, fakta menarik, hingga tips menyaksikan pacu jalur dengan nyaman.

18 Sep 2025

Memahami “Arti FOMO”: Rasa Takut Tertinggal dan Cara Mengubahnya Menjadi Kendali Hidup

Temukan arti FOMO dan dampaknya terhadap gaya hidup serta keputusan finansial. Ubah kecemasan jadi kendali masa depan bersama proteksi cerdas dari Asuransi Jiwa AXA Mandiri.

15 Sep 2025

Sakit Jantung, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya pada Anak Muda

Umumnya, sakit jantung sering terjadi pada orang lansia. Namun saat ini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Bagaimana bisa? Ini dia faktor penyebabnya yang wajib dihindari.

10 Sep 2025

Kanker Payudara, Berisiko Tinggi Namun dapat Dicegah Sejak Dini

Meskipun kanker payudara memiliki insiden dan tingkat risiko yang tinggi di Indonesia, bukan berarti penyakit itu tidak dapat dicegah.

05 Sep 2025

Aset Penerbit

Makan Daging Kambing Bisa Tingkatkan Libido, Mitos atau Fakta?

Inspirasi Berita

AXA Mandiri | Emma | Mitos atau Fakta

 

Daging kambing adalah salah satu menu olahan populer di Indonesia. Salah satu bentuk olahan yang paling populer dari hewan berkaki empat tersebut adalah sate dan sup. Deretan warung sate dan sup kambing pun bertebaran di sepanjang jalan. Kepopuleran daging kambing sebagai santapan beriringan dengan mitos-mitos yang menyertainya, salah satunya adalah daging kambing bisa meningkatkan libido seseorang.

Salah satu senyawa yang mempengaruhi libido adalah zat besi. Namun banyak ahli dan penelitian ilmiah yang membantah daging kambing bisa meningkatkan libido karena kadar zat besinya masih lebih rendah dibandingkan tiram. Merujuk kepada "Journal of the Fisheries Research Board of Canada",  dalam 100 gram tiram terdapat 6 mg zat besi. Di sisi lain kandungan zat besi daging kambing lebih rendah dibandingkan tiram dan daging sapi. Menurut United States Department of Agriculture (USDA) dalam 100 gram daging kambing mengandung 1 miligram zat besi. Sedangkan daging sapi mengandung 2,8 mg zat besi.

Meski kandungan lemak, protein dan zat besi dari daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, bukan berarti kita bisa menikmati kelezatan daging kambing secara berlebihan. Selain membatasi jumlah konsumsi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah cara mengolahnya.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyantap daging kambing:

  • Jaga jumlah porsi

Konsumsi terlalu banyak daging justru bisa menimbulkan masalah. Mengutip dari hellosehat.com, porsi konsumsi daging kambing sebaiknya tidak lebih dari 50-70 gram/hari atau 350–500 gram/minggu. 

  • Lengkapi dengan sayur dan buah

Agar seimbang, jangan lupa melengkapi santapan Anda dengan sayur dan buah seperti apel, oatmeal, jeruk, dan wortel. Kandungan serat dari sayur serta buah tersebut mampu membantu tubuh mengikat kolesterol di usus halus. Dengan cara itu Anda bisa menurunkan kadar kolesterol yang tinggi akibat asupan lemak jenuh.

  • Perhatikan cara memasak

Hindari memasak daging kambing dengan cara digoreng karena menggoreng bisa tingkatkan kadar lemak pada daging. Sebagai gantinya, olah daging kambing dengan cara dibakar, dipanggang, disatai, atau dibuat sup. Janga lupa juga untuk menghindari penggunaan santan dan garam yang berlebihan. Pastikan juga untuk membuang lemak pada daging sebelum mengolahnya.

Itulah beberapa fakta dan tips untuk menikmati kelezatan daging kambing. Nah, agar lebih jelas mana fakta dan mana mitos kesehatan lainnya, telusuri informasinya dan pastikan Anda sudah memiliki Teman Sejati, yaitu Emma yang akan mendampingi dan memberikan solusi perlindungan terutama kesehatan. Kunjungi website AXA Mandiri untuk mendapatkan informasi solusi perlindungan lainnya, atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803. 

 

Sumber: Halodoc, CNN Indonesia, Hellosehat, Kompas