Waspada 13 Ciri-Ciri Gula Darah Tinggi Penyebab Penyakit Kritis
Gula darah tinggi atau hiperglikemia dapat terjadi oleh siapa saja, namun kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes. Gejala gula darah tinggi terjadi ketika ada terlalu banyak kadar glukosa di dalam darah karena tubuh tidak cukup menghasilkan insulin.
Menurut American Diabetes Association, seseorang dapat dikatakan mengalami gula darah tinggi atau hiperglikemia jika kadar gula darah puasa atau sebelum lebih dari 125 mg/dL atau lebih dari 200 mg/dL ketika dicek 2 jam setelah makan. Umumnya, gejala gula darah tinggi berkembang secara perlahan selama beberapa hari hingga minggu. Namun terkadang tidak ada gejala yang timbul hingga kadar gula darah sudah sangat tinggi.
Jika dialami dalam jangka panjang dan tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh seperti mata, saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mengetahui gejala dan ciri-ciri gula darah tinggi agar terhindar dari risiko penyakit yang diakibatkan karena kerusakan organ tubuh.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu diwaspadai:
Salah satu ciri-ciri gula darah tinggi adalah rasa lapar yang lebih sering dari biasanya. Normalnya, orang yang makan banyak dapat mengalami kenaikan berat badan. Namun peningkatan rasa lapar yang diinduksi oleh tingginya gula darah justru membuat penurunan berat badan yang signifikan.
Kondisi ini terjadi karena tubuh terus memecah otot dan lemak untuk energi sehingga penurunan berat badan yang tidak disengaja dan tidak sehat bisa terjadi pada penderita hiperglikemia. Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, penderita gula darah tinggi juga mungkin mengalami kelemahan pada otot dan lebih sering terjatuh.
Ketika Anda mudah merasa haus meski sudah minum banyak air jugamenjadi ciri-ciri gula darah tinggi. Ketika glukosa menumpuk di dalam darah, ginjal dipaksa untuk bekerja lebih keras dalam menyaring dan menyerap kelebihan glukosa. Glukosa yang berlebihan tersebut kemudian dibuang melalui urine, sehingga tubuh kehilangan banyak cairan. Rasa haus yang terjadi menjadi cara tubuh memberikan pertanda bahwa Anda perlu mengganti cairan yang hilang tersebut.
Saat rasa haus menyerang, secara alami Anda akan cenderung minum lebih banyak air. Semakin banyak cairan yang masuk ke tubuh, maka semakin banyak juga cairan yang terbuang melalui urine sehingga Anda menjadi sering buang air kecil. Peningkatan volume cairan tubuh ini tidak hanya berasal dari air yang diminum namun juga karena glukosa mengikat lebih banyak cairan.
Jika Anda sering merasa mudah lelah ketika melakukan aktivitas seperti biasanya, maka ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri gula darah tinggi. Gula darah tinggi bisa menyebabkan seseorang mudah lelah karena tubuh tidak dapat memproses insulin dengan benar atau tubuh tidak dapat insulin yang cukup. Padahal insulin berperan penting dalam mengubah gula menjadi energi.
Ketika kekurangan insulin, tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai bahan bakar energi sehingga mengakibatkan tubuh merasa mudah lelah dan mengantuk. Kondisi kelelahan ini biasanya dapat terjadi setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat.
Ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu Anda waspadai selanjutnya adalah penglihatan yang mulai kabur. Jika Anda mulai merasakan penglihatan tidak sejelas dulu atau penglihatan menjadi tidak fokus saat melihat objek, maka bisa jadi ciri-ciri gula darah tinggi dan tidak terkontrol.
Kadar gula darah tinggi juga dapat menyebabkan lensa mata bengkak karena cairan bocor sehingga membuatnya tidak dapat fokus, kemudian membuat penglihatan menjadi kabur. Penglihatan yang kabur inilah yang nantinya dapat membuat sakit kepala atau pusing.
Ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi, maka Anda perlu mewaspadainya. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi yang nantinya dapat memperparah atau membuat gula darah naik lebih tinggi.
Penyebabnya adalah karena tubuh menghasilkan lebih sedikit urine saat dehidrasi sehingga glukosa yang terbuang dari tubuh juga sedikit. Dehidrasi yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat tentunya akan menimbulkan berbagai keluhan seperti sakit kepala, pusing, mual, hingga pingsan.
Ciri-ciri gula darah tinggi adalah ketika luka di kulit seperti goresan, memar, koreng, atau benjolan menjadi lebih lama hilang atau sembuh. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, orang dengan gula darah tinggi dapat mengalami kerusakan saraf dan memengaruhi sirkulasi, terutama di bagian kaki dan tungkai bawah. Kerusakan saraf inilah yang dapat membuat penyembuhan luka menjadi lebih lama karena tidak cukupnya aliran darah ke daerah tersebut. Jika Anda tidak bisa mengontrol gula darah, luka kecil saja bisa membuat infeksi dan dapat menjadi sangat serius hingga perlu diamputasi jika tidak ditangani dengan benar.
Seperti yang dijelaskan di atas, seseorang dengan kadar gula darah tinggi biasanya mengalami kerusakan pada saraf dalam jangka panjang atau sering disebut neuropati diabetik. Selain membuat luka lebih lama sembuh, kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri seperti kesemutan hingga mati rasa di tangan dan kaki.
Meski dapat terjadi pada bagian saraf mana pun, saraf kaki adalah area yang paling sering terkena dampaknya. Hal ini karena proses tubuh memompa darah dari kaki ke jantung lebih sulit daripada dari bagian tubuh lainnya.
Skin tag atau daging tumbuh di kulit yang berbentuk seperti kutil juga dapat menjadi ciri-ciri gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Menurut American Diabetes Association perubahan kulit sering terjadi pada penderita diabetes.
Area gelap dan tebal di kulit atau disebut acanthosis nigricans dapat terbentuk di bagian belakang leher atau tangan, ketiak, wajah, atau area lainnya. Selain itu, perubahan warna pada kulit, gatal, infeksi, lepuh, dan kelainan pada kulit lainnya juga dapat menjadi tanda peringatan gula darah tinggi.
Hiperglikemia juga dapat menyebabkan seseorang lebih sering mengalami infeksi jamur genital yang umumnya sering menyerang area kemaluan, yaitu candida albicans. Pada wanita, gejala gula darah tinggi dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina, kemerahan atau nyeri, rasa sakit saat berhubungan seksual dan buang air kecil, serta keputihan yang kental dan tidak normal.
Infeksi jamur lebih tinggi pada penderita hiperglikemia karena jamur memakan gula sehingga kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan. Bukan hanya pada wanita, laki-laki yang tidak disunat dan memiliki kadar gula tinggi juga berisiko terkena infeksi jamur lebih tinggi.
Kondisi ini terjadi karena air liur mengandung glukosa. Semakin banyak konsentrasinya, maka semakin banyak juga bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut untuk membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi.
Gejala yang menjadi ciri-ciri gula darah tinggi bisa meliputi gusi merah atau meradang. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini dapat berkembang menjadi periodontitis yang dapat menyebabkan munculnya nanah atau bisul di gusi, hingga kehilangan gigi.
Mual, muntah, sulit bernapas, napas dalam dan cepat, dan kehilangan kesadaran adalah indikasi bahwa Anda perlu mencari bantuan darurat. Kondisi ini menjadi ciri-ciri gula darah tinggi sekaligus menjadi peringatan dari kondisi terkait diabetes lainnya yang dapat mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.
Laki-laki dengan diabetes tiga kali lebih mungkin mengembangkan disfungsi ereksi daripada laki-laki yang tidak menderita diabetes. Hal ini juga berlaku bagi laki-laki yang mengalami kenaikan gula darah tanpa diabetes. Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh bagaimana hiperglikemia merusak pembuluh darah yang dibutuhkan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Perlu diketahui juga bahwa gula darah tinggi juga menjadi salah satu pertanda penyakit diabetes yang nantinya dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik yang terjadi mendadak (akut) maupun dalam jangka panjang (kronis). Komplikasi akut yang dapat terjadi pada penderita diabetes adalah ketoasidosis diabetik dan hiperosmolar hyperglycemic syndrome (HHS). Dilansir dari Alodokter, ada beberapa komplikasi penyakit yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 seperti:
Selain berbagai penyakit akibat diabetes yang telah disebutan di atas, diabetes pada ibu hamil juga dapat menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi seperti preeklamsia. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mulai mengontrol kadar gula darah tinggi dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk terhindar dari penyakit diabetes dan komplikasi penyakit yang mungkin terjadi akibat gula darah tinggi.
Untuk mencegah berbagai risiko kesehatan akibat diabetes, terlebih lagi risiko keuangan akibat terkena penyakit karena diabetes, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam asuransi kesehatan, salah satunya adalah Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri.
Dengan Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri, hanya dengan premi asuransi mulai dari Rp1 juta per bulan, Anda sudah bisa mendapatkan perlindungan kesehatan dari segala risiko penyakit kritis seperti kanker, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, hingga penyakit terminal atau penyakit tahap akhir yang sangat mungkin mengakibatkan kematian dalam waktu 6 (enam) bulan menurut pendapat dokter spesialis. Anda juga akan mendapatkan manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi