Pentingnya Istirahat Cukup & Bahayanya Jika Kurang Tidur
Setelah sibuk beraktivitas seharian, Anda tentu membutuhkan istirahat yang cukup agar tubuh dan pikiran kembali segar. Dengan istirahat, Anda juga dapat meningkatkan performa dan mengelola stres dengan lebih baik. Tidur menjadi salah satu bentuk istirahat terbaik bagi tubuh.
Ketika tidur, otak akan membersihkan racun-racun yang terbentuk setelah berpikir dan beraktivitas seharian. Tidak hanya itu, istirahat yang cukup juga dapat membawa banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, mulai dari fisik hingga mental. Untuk lebih jelasnya, mari simak pentingnya istirahat yang cukup dan apa saja bahaya yang didapatkan ketika tubuh kurang istirahat.
Istirahat cukup juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah manfaat istirahat yang cukup:
Otak yang digunakan secara terus menerus akan merasa lelah dan ketika Anda merasa kurang istirahat, maka dapat berdampak buruk bagi konsentrasi. Ketika tubuh merasa sangat lelah, tentunya otak akan merasa sulit untuk menangkap informasi yang diberikan.
Dengan istirahat yang cukup, Anda bisa lebih mudah konsentrasi dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, sebuah penelitian mencatat bahwa tidur memiliki kaitannya dengan beberapa fungsi otak termasuk memori, performa dalam mengambil keputusan, dan kognisi. Istirahat cukup pada anak juga terbukti dapat membuatnya berperilaku lebih baik dan memiliki performa akademis yang lebih baik.
Ketika seseorang merasa kurang istirahat, tentunya akan menyebabkan masalah mood dan juga peningkatan rasa cemas yang akan dirasakan. Memastikan diri untuk bisa beristirahat yang cukup dapat membantu membangun suasana hati yang baik, berpikir positif, dan memberikan manfaat baik bagi kesehatan mental.
Selain itu, ketika kurang tidur, tubuh seseorang akan merasa lelah memproses segala sesuatu di dalamnya yang dapat menyebabkan gejala depresi. Salah satu tanda depresi adalah insomnia alias kelainan tidur yang akut. Depresi juga dapat menimbulkan penyimpangan perilaku seperti kecenderungan untuk ingin bunuh diri.
Penelitian menyebutkan bahwa istirahat yang cukup juga bisa membuat seseorang lebih peka terhadap emosi orang lain sehingga akan akan lebih mampu menjaga emosinya sendiri. Orang yang memiliki kualitas tidur tinggi cenderung menganggap diri mereka memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik. Kondisi ini ditandai dengan melakukan interaksi sosial lebih baik, serta bisa lebih menjaga hubungan. Mereka juga merasa lebih positif dan memiliki kendali pada perasaan dan hati.
Berolahraga secara keras dan rutin tidak cukup untuk menunjang performa di lapangan. Memiliki waktu istirahat yang cukup juga sama pentingnya. Sebuah studi menyebutkan bahwa istirahat yang cukup setelah berolahraga dapat memperbaiki intensitas performa, meningkatkan level energi, koordinasi, kecepatan, dan kekuatan mental.
Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi. Berdasarkan catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), istirahat dapat membuat tubuh otomatis memperbaiki tekanan darah. Istirahat yang cukup juga dapat mencegah Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan pola tidur seperti apnea.
Ketika istirahat, tubuh akan memperbaiki diri dengan melakukan regenerasi sel dan meredakan peradangan. Terlalu sering kurang tidur dapat mengubah cara kerja sistem kekebalan sehingga tubuh jadi tidak bisa bereaksi untuk melawan bakteri dan virus dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan Anda lebih mudah sakit.
Mencukupi waktu istirahat juga dapat membantu mengontrol gula darah. Penelitian menunjukkan kurang tidur dapat menyebabkan prediabetes pada orang dewasa yang sehat. Saat tertidur pulas, kadar glukosa dalam darah bisa turun. Sebaliknya, jika Anda tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, tubuh akan kesulitan untuk merespon kebutuhan sel dan kemampuannya untuk mengatur gula darah sehingga kadar gula dalam darah mengalami kenaikan.
Istirahat cukup ternyata juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung. Sementara tidur yang kurang dapat mengubah cara tubuh dalam memproses glukosa, meningkatkan bahan kimia sehingga terjadi peradangan, menaikkan tekanan darah, dan meningkatkan detak jantung. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh tidak bisa beraktivitas secara optimal dan produktif.
Waktu tidur yang cukup berkaitan dengan perubahan kadar hormon yang disebut leptin dan ghrelin. Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan, sedangkan ghrelin adalah peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan.
Dilansir dari Halodoc, ketika kurang tidur saat malam hari, leptin akan menurun sekitar 15,5 persen dan ghrelin meningkat sebanyak 14,9 persen. Jika kadar leptin berkurang, nafsu makan dapat meningkat dan memicu obesitas. Lalu, berapa lama istirahat yang dianjurkan?
Sebenarnya tiap orang memiliki perbedaan jumlah waktu tidur yang sehat tergantung pada usia. Dilansir dari Halodoc, berikut ini adalah lama istirahat yang dianjurkan untuk diterapkan dan dipenuhi:
Banyak orang seringkali mengorbankan waktu tidur untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas, bahkan ada yang hanya sekedar untuk bermain ponsel. Padahal kurang tidur berkaitan dengan terjadinya risiko tekanan psikologis dan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 yang lebih besar. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda kurang istirahat yang perlu Anda perhatikan:
Kurang tidur dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, bahkan setelah tidur yang cukup malam sebelumnya. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu produktivitas dan kewaspadaan seseorang saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Orang yang mengalami kurang tidur seringkali merasa lelah dan kelesuan secara konstan. Kondisi ini dapat mengganggu energi dan stamina yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas harian.
Saat tidur, otak mengatur hormon yang berperan dalam mengelola suasana hati dan respons terhadap stres. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon stres dan mengurangi produksi serotonin atau hormon bahagia.
Tidur dan depresi juga saling berkaitan antara satu sama lain. Sulit tidur biasanya disebabkan oleh depresi dan kekurangan waktu tidur akan membuat seseorang lebih rentan mengalami depresi. Hal inilah yang sering membuat seseorang yang kurang tidur menjadi lebih mudah tersinggung dan sulit untuk mengendalikan emosi.
Saat tidur, otak bekerja untuk menyimpan hal-hal yang terjadi di sepanjang hari ke dalam sistem memori jangka pendek. Hal ini dikarenakan koneksi saraf yang berkaitan dengan ingatan bekerja baik saat tidur.
Kekurangan waktu tidur akan menghambat fungsi otak dalam menyimpan dan mengolah informasi. Akibatnya, daya ingat dan fungsi otak akan menurun dan menyebabkan kesulitan dalam berpikir jernih, berkonsentrasi pada tugas-tugas, dan mengingat informasi penting.
Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan untuk bereaksi secara cepat terhadap situasi yang memerlukan respons segera seperti mengemudi atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kekurangan tidur dapat menyebabkan sakit kepala yang terjadi secara teratur atau secara sporadis. Hal ini disebabkan oleh ketegangan otot atau perubahan kimia dalam otak akibat kurangnya istirahat yang memadai.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup tidur, produksi protein akan berkurang yang menyebabkan tubuh akan lebih rentan terkena penyakit. Tidak hanya itu, melemahnya sistem kekebalan tubuh juga dapat menghambat proses penyembuhan luka atau cedera.
Ketika kurang tidur, tubuh tidak dapat meregenerasi kulit sehingga dapat berdampak pada menurunnya produksi kolagen yang berperan penting untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Kondisi ini tentu dapat membuat kulit terlihat kusam dan mudah muncul jerawat. Bukan hanya itu, kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres yakni kortisol yang dapat merangsang produksi minyak berlebih dan memicu masalah kulit, seperti jerawat dan inflamasi.
Seseorang yang kurang tidur biasanya akan mengalami gangguan pada mata yang diawali dengan mata merah dan mudah merasa lelah sehingga penglihatan menjadi sulit fokus. Kondisi ini dapat disebabkan karena perubahan produksi air mata atau ketidakseimbangan hormon yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan istirahat cukup.
Ketika waktu tidur tidak tercukupi, Anda mungkin akan merasa lemas, mudah lelah, menguap sepanjang hari, dan sulit konsentrasi. Selain itu, jika dibiarkan secara terus menerus, kurang tidur bisa sangat berbahaya dan bisa meningkatkan risiko kesehatan. Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah bahaya yang bisa terjadi ketika kurang istirahat:
Kurang tidur yang terjadi secara terus-menerus bisa membuat Anda mengalami insomnia atau kondisi yang menyebabkan susah tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Jika dibiarkan tanpa penanganan, insomnia dapat membuat Anda menjadi sering mengantuk di siang hari sehingga dapat mengganggu aktivitas. Tidak hanya itu, insomnia juga dapat mempengaruhi kinerja otak dalam berpikir serta meningkatkan rasa cemas.
Sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein yang bernama sitokin. Jenis protein ini dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan infeksi, peradangan, dan stres. Sitokin akan dilepaskan tubuh saat kita tertidur. Ketika Anda kurang tidur, produksi protein sitokin pun akan berkurang sehingga kemampuan sel darah putih dan limfosit dalam melawan infeksi akan menurun dan tubuh menjadi rentan sakit. Imunitas tubuh yang lemah juga bisa menghambat proses penyembuhan ketika luka, cedera, atau terserang penyakit.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang kurang tidur akan mengalami penurunan hasrat untuk melakukan hubungan seksual dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah. Kondisi ini dipengaruhi oleh rasa lelah, kantuk, dan stres yang terjadi akibat kurang tidur. Bagi pria yang menderita sleep apnea, kondisi ini dapat memengaruhi kadar hormon testosteron dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan masalah disfungsi ereksi.
Ssaat tidur, otak bekerja untuk menyimpan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari ke dalam sistem ingatan jangka pendek. Hal ini dapat terjadi karena koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan saat tidur.
Jika waktu tidur terganggu, kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan akan mengalami gangguan. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan mengolah informasi. Rasa kantuk yang muncul akibat kurang tidur juga dapat menjadi salah satu penyebab orang mudah lupa serta hilangnya kemampuan konsentrasi dan membuat keputusan.
Saat kurang tidur, kulit akan terlihat pucat, kering, kusam, dan mata pun tampak bengkak. Jika berlangsung secara terus menerus, kurang tidur dapat memicu munculnya berbagai tanda penuaan dini seperti keriput, garis halus, atau kerutan di sekitar mata.
Tidak hanya itu, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Kondisi ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon kortisol.
Efek kurang tidur berikutnya yang perlu diwaspadai adalah memicu terjadinya penyakit kardiovaskular. Hal ini karena tidur dapat menjaga kemampuan tubuh dalam memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. Inilah sebabnya orang yang kurang tidur lebih rentan menderita penyakit jantung.
Selain menimbulkan berbagai masalah kesehatan tersebut, kurang tidur juga turut menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja. Oleh karena itu, dampak kurang tidur bagi kesehatan dan keselamatan tidak bisa dianggap sepele. Jika Anda mengalami kondisi kurang tidur atau mengalami gejala susah tidur, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai sehingga terhindar dari beberapa bahaya yang telah disebutkan di atas.
Sebelum hal tersebut terjadi, pastikan untuk selalu mencukupi waktu istirahat dan selalu terapkan gaya hidup sehat. Selain itu, pastikan juga untuk mencegah terjadinya risiko keuangan akibat penyakit yang dapat disebabkan karena kurang tidur, salah satunya penyakit jantung. Anda bisa memilih produk asuransi kesehatan dari AXA Mandiri, salah satunya Asuransi Mandiri Proteksi Jantung.
Dengan Asuransi Mandiri Proteksi Jantung, Anda akan mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap akibat sakit jantung dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement yang meliputi biaya kamar, tindakan bedah, aneka perawatan rumah sakit, biaya kunjungan dokter umum dan dokter spesialis jantung, biaya perawatan sebelum dan sesudah rawat inap, biaya akomodasi pendamping dan juga manfaat santunan tunai harian, hingga manfaat santunan meninggal dunia.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Proteksi Jantung dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi