Yuk Temukan Jenis Olahraga yang Cocok Sesuai Usia
Selain menjaga pola makan gizi seimbang, tak dipungkiri olahraga adalah salah satu kunci menjaga kesehatan. Tetapi, ternyata jenis olahraga dan intensitasnya sebaiknya disesuaikan dengan usia kita Iho! Cek yuk, olahraga apa yang tepat untuk menjaga kebugaran berdasarkan usia.
Untuk anak-anak, pertimbangkan olahraga yang membantu dalam mengontrol berat badan, membangun kesehatan tulang, dan meningkatkan kepercayaan diri serta pola tidur. Usia ini biasanya fisik anak sedang berkembang cukup pesat. Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan fisiknya juga ikut meningkat. Jenis olahraga yang bisa dilakukan seperti berenang, bersepeda, bermain bola, dan skating. Selain dilakukan sendiri, beberapa jenis olahraga tersebut masih bisa dilakukan bersama dengan teman sebaya.
Anak usia ini, pemberian instruksi yang terlalu rumit mungkin kurang mampu dicerna secara optimal. Mereka butuh petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap sehingga justru membuatnya bingung.
Meski begitu, kemampuan koordinasi tangan dan mata anak mulai meningkat. Jadi pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan motorik anak yang sedang berkembang di usia tersebut. Jenis olahraga yang bisa dicoba misalnya adalah lari, bermain sepak bola, bola basket, bola voli, bulu tangkis, olahraga senam/gimnastik, renang, dan olahraga bela diri.
Baca juga: Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga Beserta Gerakannya
Pada usia ini, fokuslah untuk melatih anak melakukan teknik dan gerakan yang tepat. Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya, seperti kecepatan dan kekuatan.
Di masa remaja, jenis olahraga akan berubah seiring dengan menurunnya energi tubuh, terutama pada anak perempuan. Jenis olahraga yang cocok untuk remaja adalah latihan yang melibatkan tim, seperti latihan bola basket, latihan kasti, latihan bola voli, dan sebagainya.
Jenis olahraga tersebut dapat membantu membangun daya tahan, keseimbangan, dan koordinasi. Studi pada 2020 menunjukkan, pemain bola basket memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi dibandingkan perenang, pemain sepak bola, dan voli. Olahraga tim bagi remaja tak hanya bermanfaat bagi kesehatan jasmani, tetapi juga mencegah stres dan depresi.
Usia ini dapat dikatakan fungsi tubuh mencapai kapasitas maksimalnya untuk beraktivitas. Hampir semua jenis olahraga dapat dilakukan, mulai dari lari, berenang, zumba hingga bersepeda dengan intensitas tinggi, termasuk olahraga berkelompok yang menguras energi seperti sepakbola, futsal, atau basket. Namun, ingat! peningkatan frekuensi dan intensitas harus dilakukan bertahap ya, agar tidak menimbulkan cedera.
Di usia ini, olahraga yang disarankan adalah olahraga yang lebih ringan dari usia sebelumnya, seperti jogging, bersepeda santai, atau pilates. Sedikit latihan angkat beban juga masih bisa dilakukan untuk menjaga kekuatan otot.
Sebagian perempuan akan menopause dan pada pria kondisi fisik juga menurun, bahkan terkadang penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi & penyakit jantung pun dapat muncul. Tetap aktif dengan olahraga ringan seperti jalan santai, yoga, atau tai-chi untuk menjaga ketahanan tubuh dan melancarkan peredaran darah.
Lansia tetap dapat berolahraga namun pastikan kondisi tubuh cukup prima. Jalan santai 20-30 menit sembari menghirup udara segar dan mendapatkan cahaya matahari adalah pilihan yang tepat.
Semua orang pasti sudah mengetahui bahwa olahraga secara rutin dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan kuat. Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah beragam manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh yang bisa didapatkan:
Olahraga teratur dapat mengurangi jaringan lemak tubuh dan menurunkan berat badan serta menjaganya tetap stabil. Oleh karena itu, olahraga bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi obesitas.
Olahraga secara teratur juga bisa membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Namun pastikan untuk menerapkan sleep hygiene dan tidak berolahraga menjelang waktu tidur. Sleep hygiene bisa Anda terapkan dengan menerapkan jam tidur rutin, buat suasana tidur nyaman, tidak mengonsumsi kafein sebelum tidur, dan sebagainya.
Olahraga juga dapat mengurangi stres dan mencegah depresi Dengan rutin berolahraga, tingkat hormon stres, seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin dapat dikurangi. Selain itu, olahraga juga akan meningkatkan kadar hormon serotonin dan dopamin yang bisa memperbaiki suasana hati, sehingga Anda pun merasa lebih rileks dan bahagia.
Gejala menstruasi seperti kram perut dan perubahan suasana hati juga bisa dikurangi dengan rutin berolahraga. Selain itu, olahraga juga mampu menyeimbangkan kadar hormon di dalam tubuh sehingga siklus menstruasi lebih teratur dan aliran darah yang keluar tidak terlalu deras.
Jika Anda sering merasa kelelahan atau kurang bergairah saat berhubungan intim, cobalah lebih sering berolahraga. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin terbukti dapat meningkatkan gairah seksual atau libido dan menurunkan risiko terjadinya disfungsi ereksi.
Olahraga bisa menjadi langkah untuk mencegah dan meredakan nyeri punggung. Dengan rutin berolahraga, otot-otot tubuh seperti otot punggung, perut, dan kaki, akan menjadi lebih kuat dan mampu menopang sendi dan tulang belakang dengan lebih baik.
Bagi orang yang sehat, olahraga secara rutin bisa mencegah terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sedangkan bagi penderita hipertensi, olahraga dapat menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil.
Olahraga juga bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil terutama pada penderita diabetes tipe 2. Bukan hanya itu, rutin berolahraga juga bisa mencegah terjadinya resistensi insulin yang dapat memicu diabetes.
Beberapa riset pun menunjukkan bahwa melakukan olahraga secara rutin berperan dalam mencegah terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis. Namun, untuk menjaga tulang dan sendi tetap kuat, Anda juga perlu mencukupi asupan nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang seperti vitamin D dan kalsium.
Olahraga rutin setiap hari atau minimal 3 kali per minggu juga dapat memperkuat otot jantung, melancarkan aliran darah, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Secara umum, orang dewasa berusia 19–64 tahun disarankan untuk berolahraga sekitar 150 menit per minggu atau 30 menit per hari. Jika tidak sempat berolahraga selama 30 menit, Anda bisa membaginya menjadi 2 sesi per hari misalnya 15 menit di pagi hari dan 15 menit di sore hari.
Jika Anda tidak terbiasa olahraga dan kurang aktif bergerak, cobalah lakukan olahraga secara bertahap. Mulailah dengan olahraga yang sederhana dan ringan, misalnya berjalan santai atau naik-turun tangga. Aktivitas tersebut bisa membuat detak jantung meningkat dan membuat tubuh banyak berkeringat.
Saat tubuh mulai terbiasa, Anda bisa meningkatkan intensitas dan waktu olahraga sesuai kemampuan tubuh. Olahraga secara rutin baik dilakukan untuk orang yang sehat dan memiliki kondisi medis tertentu.
Selain berolahraga, pastikan juga untuk mengimbanginya dengan menjaga pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dan menerapkan gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Optimalkan kombinasi diet gizi seimbang dan olahraga yang tepat ini dengan asuransi yang membantu mengantisipasi risiko penyakit kritis di masa depan. Jangan lupa juga untuk melindungi diri dengan asuransi kesehatan dari AXA Mandiri agar kita lebih terlindungi dan dapat menjalankan hari-hari dengan pikiran yang tenang.
Cek informasi produk asuransi kesehatan AXA Mandiri dengan mengunjungi website AXA Mandiri, menghubungi Customer Care di 1500-803, atau tanyakan kepada Financial Advisor AXA Mandiri di Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat Anda.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi