Premi Asuransi Tidak Semahal Tiket Konser, Namun Mengapa Tidak Jadi Prioritas?
Ketika pandemi COVID-19 melanda, banyak kegiatan yang akhirnya harus ditunda karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pemerintah. Namun pada Juni 2023 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi telah mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi telah mencabut status pandemi COVID-19 di Indonesia.
Kebijakan ini telah disampaikan secara resmi dalam situs Kepresidenan Republik Indonesia. Bukan tanpa alasan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan angka konfirmasi harian kasus COVID-19 di Indonesia yang mendekati nihil. Presiden juga menjelaskan hasil survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa 99% masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19.
Kabar ini membuat seluruh aktivitas normal kembali, salah satunya terlihat dari mulai banyaknya jadwal konser yang ada di Indonesia. Setelah sekian lama tidak adanya konser membuat anak muda atau generasi milenial ini justru menjadi FOMO (fear of missing out). Hal ini terbukti dari banyaknya tiket konser yang bisa terjual habis hanya dalam hitungan detik.
Dilansir dari CNBC Indonesia, ada lebih dari 500.000 orang mengantre untuk masuk ke halaman pembelian tiket di situs coldplayinjakarta.com. Hanya berselang 10 menit sejak penjualan tiket dibuka, tiket untuk kategori "Ultimate Experience" yang dibanderol Rp11 juta sudah habis terjual. Bukan hanya tiket Coldplay, tiket konser Suga BTS yang dibanderol mulai dari Rp1.350.000 hingga Rp3.500.000 juga habis terjual dalam waktu kurang dari 15 menit. Sayangnya, FOMO dalam pembelian tiket konser tersebut tidak dibarengi dengan kepemilikan asuransi yang sebenarnya harus menjadi prioritas utama dalam memberikan perlindungan atas risiko kesehatan maupun jiwa.
Menurut survei yang dilansir dari Dataindonesia.id, masih ada 33% orang yang mengaku tidak memiliki asuransi dengan penyebab utamanya (sekitar 57% responden) adalah karena tidak adanya uang untuk pembayaran premi. Sedangkan sebanyak 29% responden menganggap premi terlalu mahal. Kemudian, 25% responden yang tak memiliki asuransi karena tidak tahu apa saja manfaat yang bisa didapatkan.
Padahal, harga premi asuransi dapat dibilang murah jika dibandingkan tiket konser. Lalu berapa sebenarnya berapa premi asuransi yang perlu dibayarkan? Apa benar mahal seperti anggapan banyak orang? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Besaran premi asuransi untuk setiap perlindungan dan juga jenisnya tidaklah sama. Banyak faktor yang memengaruhi besar kecilnya premi yang dibayarkan seseorang. Mulai dari jenis asuransi yang dipilih hingga faktor internal dari calon nasabah itu sendiri. Meski begitu, harga premi asuransi tentu tidak lebih mahal jika dibandingkan dengan tiket konser, misalnya saja untuk premi asuransi penyakit kritis. Perlindungan kesehatan untuk penyakit kritis tentu memiliki premi yang lebih mahal jika dibandingkan dengan premi asuransi kesehatan biasa. Namun nyatanya, premi asuransi untuk penyakit kritis pun tidak semahal tiket konser.
Anda bisa buktikan dengan mendaftar Asuransi Mandiri Secure Criticare dari AXA Mandiri. Mulai dari Rp1 juta per bulan, Anda sudah bisa mendapatkan perlindungan kesehatan dari segala risiko penyakit kritis seperti kanker, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, hingga penyakit terminal atau penyakit tahap akhir yang sangat mungkin mengakibatkan kematian dalam waktu 6 (enam) bulan menurut pendapat dokter spesialis.
Dengan Asuransi Mandiri Secure Criticare, Anda bisa mengurangi risiko finansial akibat risiko penyakit kritis, baik stadium awal hingga akhir. Anda juga akan mendapatkan manfaat perlindungan jiwa hingga 250% uang pertanggungan asuransi dasar. Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa premi asuransi Asuransi Mandiri Secure Criticare tidaklah mahal dengan berbagai manfaat yang akan Anda dapatkan di masa depan jika dibandingkan tiket konser.
Atau jika Anda masih berpikiran bahwa premi asuransi mahal, ternyata ada beberapa faktor yang sebenarnya membuat premi asuransi itu menjadi mahal. Mungkin saja itu tidak berlaku bagi Anda. Apalagi jika Anda tidak memiliki beberapa faktor risiko yang menyebabkan premi jadi mahal.
Besaran premi setiap nasabah dan produk asuransi tentunya berbeda-beda tergantung pada beberapa aspek. Dilansir dari AAJI, berikut adalah beberapa faktor yang membuat premi asuransi yang dibayarkan menjadi lebih mahal:
Jika Anda merupakan perokok aktif, biasanya perusahaan asuransi akan memberikan biaya premi yang lebih tinggi. Hal ini karena kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko penyakit di usia yang lebih muda.
Berat badan yang tidak ideal juga sering menjadi penyebab perusahaan asuransi memberlakukan premi yang lebih tinggi. Pasalnya orang dengan berat badan berlebih rentan terserang penyakit kronis. Namun tidak hanya sekedar melihat dari penampilan fisik saja, pihak asuransi juga akan tetap meminta Anda melakukan pengecekan kesehatan.
Ketika Anda memiliki pekerjaan dengan risiko tinggi, biasanya premi yang dibayarkan pun jadi lebih mahal. Di mana pekerja lapangan memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi jika dibandingkan pekerja kantoran, misalnya pekerjaan di tambang minyak atau gas bumi, awak maskapai penerbangan, pilot pesawat, tenaga konstruksi, bahkan jurnalis, preminya biasanya dikenakan cukup mahal.
Perusahaan asuransi umumnya mensyaratkan tes kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan kontrak pertanggungan. Selain itu, saat mengisi pengajuan polis asuransi, Anda akan diminta menuliskan secara jujur riwayat kesehatan pribadi bahkan riwayat kesehatan orangtua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan secara detail serta menelaah data riwayat kesehatan keseluruhan. Pasalnya kesehatan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi besar kecil risiko kematian seseorang. Berikut beberapa penyakit yang akan mempengaruhi besaran premi:
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dan membuat premi mahal adalah ketika Anda memiliki hobi ekstrem atau berisiko tinggi. Premi akan menjadi lebih tinggi ketika Anda memiliki hobi seperti panjat tebing, balap motor, terjun payung, scuba diving atau sky diving. Hal ini karena aktivitas tersebut dianggap memiliki risiko yang besar dan akan menjadi satu nilai penting dalam penilaian jumlah premi yang akan ditanggungkan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harga premi asuransi tidaklah semahal apa yang Anda pikirkan. Apalagi jika dibandingkan dengan manfaat yang Anda terima ketika terjadi risiko di kemudian hari. Jadi jangan tunda lagi dan mulailah prioritaskan untuk mendaftar ke dalam produk asuransi dari AXA Mandiri segera agar mendapatkan harga premi yang lebih murah.
Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Secure CritiCare, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi