Aset Penerbit

Aset Penerbit

5 Tips Kesehatan untuk Mencegah Berbagai Penyakit di Musim Hujan

Inspirasi

Ketika musim hujan tiba, salah satu hal penting yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Hal tersebut dikarenakan perubahan cuaca yang terjadi membuat tubuh harus beradaptasi dan memengaruhi kondisi imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh melemah, risiko serangan virus penyebab penyakit pun menjadi lebih besar.

Belum lagi curah hujan tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir sehingga berdampak buruk bagi kesehatan serta membawa berbagai macam penyakit. Dilansir dari Orami, dr. Kristanti Diliasari, Dokter Umum di RS Pondok Indah, mengatakan bahwa tubuh manusia sangatlah sensitif terhadap perubahan suhu, terlebih ketika pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan.

Baca juga: Penyakit Tropis di Indonesia yang Mungkin Terjadi di Musim Hujan

 

Jenis penyakit yang sering menyerang di musim hujan

Ada banyak risiko penyakit yang terjadi ketika musim hujan. Sebenarnya, bukanlah air hujan yang menyebabkan penyakit, melainkan suburnya perkembangan virus dan bakteri selama musim hujan. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit musim hujan yang sering muncul akibat perkembangan virus serta bakteri dilansir dari Hello Sehat:

1. Influenza

Flu atau influenza adalah penyakit yang paling sering terjadi ketika musim hujan. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan yang disebabkan oleh berbagai virus, salah satunya rhinovirus. Flu bisa menyebar melalui batuk, bersin, dan benda yang terkontaminasi. Gejalanya antara lain demam, nyeri sendi, bersin-bersin, dan tidak enak badan.

Meski sebagian besar kasus flu tidak berbahaya, namun Anda tetap perlu mewaspadainya, terutama jika memiliki riwayat pneumonia. Selain mengonsumsi obat flu, Anda juga perlu memperbaiki pola makan untuk mengatasi penyakit musim hujan satu ini.

2. Diare

Penyakit diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri seperti Rotavirus, E. Coli, dan Shigella. Jika dibiarkan, diare bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi karena makanan yang belum selesai diproses sudah dikeluarkan oleh sistem pencernaan.

Cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi penyakit di musim hujan satu ini adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bersih dan diolah dengan baik, karena penyakit ini biasanya menular melalui makanan yang terkontaminasi.

3. Tipes

Sebuah penelitian yang diterbitkan The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menyebutkan bahwa penyakit tipes di Indonesia lebih banyak ditemukan saat musim hujan. Kelembapan udara dan angin yang cukup besar di musim hujan dinilai menjadi faktor utama mengapa bakteri Salmonella typhi lebih banyak berkembang.

Ciri utama dari tipes adalah suhu tubuh yang naik-turun dan mencapai puncaknya (38,5–40°C) pada malam hari. Jika dibiarkan, penyakit musim hujan satu ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi seperti pneumonia, miokarditis (radang otot jantung), infeksi ginjal, hingga radang selaput otak. Agar tidak terjadi komplikasi, biasanya penderita penyakit tipes akan diberi antibiotik khusus seperti ciprofloxacin atau azithromycin.

4. Leptospirosis

Genangan air pada musim hujan membuat bakteri Leptospira interrogans dari urine dan darah hewan pengerat dapat menular ke manusia dengan mudah. Jika masuk ke dalam tubuh, bakteri ini bisa menyebabkan penyakit leptospirosis atau kencing tikus.

Pada kondisi yang cukup parah, penyakit yang memang lebih banyak ditemukan pada wilayah tropis ini bisa menimbulkan gejala berupa kulit menguning, detak jantung tidak teratur, dan mata merah. Penyakit musim hujan ini juga bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kerusakan otak.

5. Demam berdarah dengue

Genangan air selama musim hujan merupakan tempat sempurna bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Selain demam, penyakit musim hujan satu ini juga sering ditandai dengan nyeri otot, tulang, dan sendi. Inilah alasan mengapa DBD juga dikenal dengan nama penyakit break bone.

Demam Berdarah Dengue Sering Menyerang Saat Musim Hujan

Jika dibiarkan, DBD bisa berakibat fatal mulai dari perdarahan, shock karena tekanan darah menurun, hingga kematian. Untuk mencegah hal tersebut, pasien DBD biasanya diminta untuk beristirahat dan menambah asupan cairan, serta dianjurkan untuk melakukan langkah 3M, yaitu menguras tampungan air, menutup genangan, dan mendaur ulang bahan bekas.

6. Malaria

Selain nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah, ada juga jenis nyamuk anopheles yang juga banyak ditemukan selama musim penghujan. Gigitan nyamuk ini bisa menularkan infeksi parasit plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria saat musim hujan. Gejala umum dari malaria adalah tubuh menggigil, demam, mudah berkeringat, dan nyeri otot. Kondisi ini biasanya muncul pada tujuh hari hingga sebulan setelah digigit nyamuk.
Pengobatan malaria akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Pada kondisi yang cukup ringan, pasien akan diberi primakuin. Sedangkan dalam kondisi serius, dokter akan memberikan artesunat.

7. Penyakit tangan kaki dan mulut

Penyebaran penyakit tangan kaki mulut (PTKM) atau flu Singapura akan meningkat selama musim hujan. Hal ini disebabkan oleh infeksi Enterovirus yang bisa dengan mudah berkembang dan menular selama musim penghujan.

Sesuai namanya, gejala utama dari PTKM adalah munculnya ruam dan benjolan kecil di sekitar telapak tangan, kaki, dan lapisan mukosa mulut. Berbagai gejala tersebut juga sering kali disertai nyeri tenggorokan dan penurunan nafsu makan.

Kebanyakan kasus PTKM, pasien bisa sembuh sendiri setelah menjalani perawatan suportif 7–10 hari yaitu dengan banyak beristirahat dan meningkatkan asupan air putih. Namun, dalam kondisi tertentu PTKM bisa menyebabkan meningitis (radang selaput otak) atau ensefalitis (radang jaringan otak).

8. Kolera

Ketika musim hujan, biasanya sumber air minum di wilayah padat penduduk yang memiliki sanitasi buruk akan lebih mudah tercemar bakteri penyebab penyakit kolera. Jika terminum atau digunakan untuk mengolah makanan, bakteri Vibrio cholerae bisa mengeluarkan racun di dalam usus sehingga menyebabkan diare parah.

Akibat diare tersebut, seseorang dengan kolera bisa mengalami dehidrasi hingga gula darah rendah (hipoglikemia). Selain menjaga kebersihan makanan dan minuman, kolera bisa diatasi dengan antibiotik hingga pemberian cairan elektrolit, seperti oralit.

 

Tips kesehatan saat musim hujan

Menurut dr. Kristanti, kondisi ini sering membuat tubuh manusia rentan terserang penyakit dikarenakan sistem imun dalam tubuh manusia mudah menurun. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan tips kesehatan di musim hujan berikut ini agar terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin menyerang.

1. Perhatikan & jaga pola makan

Tips kesehatan pertama yang perlu Anda perhatikan adalah menjaga daya tahan tubuh. Untuk memastikan daya tahan tubuh Anda tetap baik, pastikan untuk mencukupi asupan nutrisi pada tubuh. Pastikan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan, serta minum air putih yang cukup. Jangan lupa juga untuk batasi gula, garam, dan minyak.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan probiotik seperti yoghurt, tahu, tempe di dalam menu harian. Makanan tersebut dapat membantu sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas tubuh sekaligus menghindari infeksi seperti flu dan diare.

2. Rutin olahraga

Tidak ada alasan malas berolahraga karena cuaca yang kurang mendukung. Saat ini ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan meski di dalam rumah. Anda bisa melakukan olahraga di dalam rumah minimal 30 menit untuk mengaktifkan sel darah putih (leukosit).

Melansir Journal of Sport and Health Science yang dikutip dari Orami, olahraga bisa membantu Anda memperbaiki mood. Dan yang terpenting, olahraga juga berperan dalam meningkatkan imunitas.

3. Jaga kualitas tidur

Tips kesehatan di musim hujan selanjutnya bisa Anda terapkan adalah dengan tidur yang cukup dan berkualitas. Dengan begitu, Anda  bisa menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Menjaga Kualitas Tidur untuk Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

Melansir Journal of the National Sleep Foundation yang dikutip dari Orami, rekomendasi  waktu tidur per hari sesuai usia, yaitu:

  • Usia 3-5 tahun selama 10-13 jam
  • Usia 6-13 tahun selama 9-11 jam
  • Usia 14-17 tahun selama 8-10 jam
  • Usia 18-64 tahun selama 7-9 jam
  • Usia lansia lebih dari 65 tahun selama 7-8 jam per hari

Selain itu, dalam studi yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, yang dikutip dari Halodoc, menyebutkan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam, akan lebih rentan tertular penyakit dibandingkan yang tidur delapan jam sehari. Jadi, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, pastikan Anda menjaga pola tidur cukup setidaknya 7–8 jam per hari.

4. Kelola stres

Agar Anda terhindar dari risiko penyakit di musim hujan, penting juga bagi Anda untuk mengelola stres  agar tetap tenang menjalani kegiatan sehari-hari. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres, mulai dari menonton film, jalan-jalan, yoga, dan aktivitas lain yang Anda sukai.

5. Cuci tangan pakai sabun

Seperti yang kita ketahui, bakteri dan virus sangat mudah menyebar dari tangan. Oleh karena itu, tips kesehatan yang tidak kalah penting dan harus Anda lakukan adalah selalu mencuci tangan pakai sabun untuk mencegah penularan bakteri atau virus melalui tangan.

Pada umumnya, seseorang yang batuk dan pilek akan menutup mulut dengan kedua tangannya. Hal tersebut akan mempermudah terjadi penularan penyakit dari tangan. Apalagi sejak munculnya penyakit COVID-19. Jadi, pastikan untuk selalu cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer jika Anda tidak menemukan sabun dan air untuk cuci tangan.

Itulah beberapa tips kesehatan yang bisa Anda terapkan untuk menghindari berbagai risiko penyakit seperti diare, demam berdarah, penyakit kulit, Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), hingga demam tifoid yang mudah menular di musim hujan atau saat udara dingin dan lembap. 

Selain mengikuti beberapa tips kesehatan di atas, pastikan juga Anda mengurangi risiko finansial akibat berbagai penyakit tropis yang sering terjadi di musim hujan dengan mendaftarkan diri Anda dan keluarga dalam Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis dari AXA Mandiri. Hanya dengan biaya premi Rp1.000.000 per tahun, Anda dan keluarga akan mendapatkan manfaat  penggantian biaya rawat inap dengan pembayaran langsung (cashless) atau reimbursement atas cakupan berbagai penyakit tropis seperti demam berdarah, campak, chikungunya,  hepatitis A, malaria,  tifus (typhoid), dan Zika. 

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia.

 

Sumber: Halodoc, Orami, Biofarma

  • https://www.halodoc.com/artikel/tips-agar-tetap-sehat-selama-musim-hujan
  • https://www.orami.co.id/magazine/ini-tips-menjaga-kesehatan-di-musim-hujan
  • https://www.biofarma.co.id/id/berita-terbaru/detail/tips-menjaga-kesehatan-ditengah-musim-hujan