Aset Penerbit

Aset Penerbit

Konsumsi Daging Merah Berlebihan Dapat Memicu Kematian!

Inspirasi

Daging merah seperti daging sapi, kambing, atau domba memiliki sejumlah kandungan yang baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan daging merah yang berguna untuk tubuh diantaranya adalah protein, lemak, zat besi, kalium, zinc, dan vitamin B12. Dilansir dari Hello Sehat, mengonsumsi daging merah memiliki banyak manfaat, mulai dari mencegah anemia, memelihara kesehatan tulang, hingga bisa menjadi sumber energi yang baik agar bisa beraktivitas dengan lancar. Bukan hanya itu, daging merah juga sering direkomendasikan untuk masyarakat di wilayah dengan kasus stunting.

Meski memiliki banyak manfaat, mengonsumsi daging merah terlalu banyak ternyata juga berbahaya bagi tubuh dan bisa menyebabkan risiko penyakit. Dilansir dari Kompas, ada beberapa kelompok orang yang dilarang mengonsumsi daging merah seperti penderita penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, hingga penderita asam urat.

Lalu apa saja bahaya daging merah dan berapa batas aman mengonsumsi daging merah? Mari kita temukan jawaban lengkapnya di bawah ini.

 

Bahaya mengonsumsi daging merah berlebihan

Bukan hanya memiliki asupan protein yang tinggi, daging merah juga bisa diolah menjadi masakan yang lezat dan menggugah selera. Sayangnya, mengonsumsi daging merah berlebih dapat menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa bahaya mengonsumsi daging merah berlebih:

1. Bau mulut tidak sedap

Daging yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan aroma nafas tidak segar pada mulut sebab tubuh menghasilkan amonia. Selain itu, daging yang dikonsumsi berlebihan juga menyebabkan bau badan dan keringat yang berlebih. Hal ini dikenal dengan sebutan thermogenesis, di mana suhu tubuh menjadi naik.

2. Meningkatkan risiko degenerasi makula

Kebanyakan makan daging merah ternyata berpotensi meningkatkan risiko penyakit mata degenerasi makula atau penurunan kemampuan penglihatan. Menurut American Journal of Epidemiology, mengonsumsi daging merah lebih dari 10 kali per minggu meningkatkan risiko terjadinya degenerasi makula lebih awal.

Penelitian ini menjelaskan bahwa asupan daging merah yang tinggi bisa meningkatkan senyawa nitrosamin menjadi racun bagi retina. Selain itu, asupan daging terlalu banyak menyebabkan adanya tumpukan lemak dan protein di bawah retina yang nantinya dapat membuat mata rentan mengalami kebutaan akibat degenerasi makula.

3. Berat badan sulit turun

Bagi Anda yang sedang diet dan ingin menurunkan berat badan, daging merah perlu Anda kurangi bahkan hindari. Kebanyakan mengonsumsi daging merah justru mempersulit upaya Anda untuk mengurangi berat badan.

Daging bisa jadi memiliki jumlah kalori yang lebih besar daripada asupan lainnya, misalnya 100 gram daging yang sudah dibersihkan dari lemak memiliki kalori sebesar 123 kkal. Dengan berat yang sama, 100 gram kentang panggang hanya memiliki kalori sebesar 93 kkal. Asupan kalori yang besar jika tidak diimbangi aktivitas fisik akan membuat berat badan naik.  Itulah mengapa terlalu banyak makan daging membuat Anda sulit menurunkan berat badan

4. Meningkatkan risiko kanker

Dalam beberapa kasus, pengolahan daging bisa membentuk senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). HCA terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging. 
Menurut Nutrition and Cancer, kedua senyawa tersebut dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum.  Hal ini karena kedua senyawa tersebut mampu menyebabkan mutasi genetik yang bisa mengubah sel-sel tubuh menjadi ganas dan memicu penyakit kanker.

Selain itu, lemak pada daging merah juga memicu produksi hormon estrogen. Ketidakseimbangan estrogen bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko kanker payudara. Bukan hanya itu, lemak jenuh dari daging merah juga bisa membuat hormon pria menjadi tidak seimbang sehingga meningkatkan risiko kanker prostat. Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan makan daging bisa meningkatkan risiko berbagai macam kanker.

5. Memicu sembelit

Mengonsumsi terlalu banyak makan daging tanpa asupan serat yang seimbang juga bisa menyebabkan sembelit. Kondisi yang tidak nyaman ini terjadi karena saluran pencernaan yang lambat atau sulit mencerna.

Menurut Neurogastroenterology and Motility, asupan lemak jenuh dari daging sebanyak lebih dari 15 gram sehari bisa meningkatkan risiko sembelit. Hal ini dikarenakan lemak jenuh mengaktifkan rem alami pada usus halus yang menyebabkan gerakan feses menjadi terhambat. Jadi, tak heran jika kebanyakan makan daging merah bisa menyebabkan sembelit (konstipasi), bahkan BAB berdarah.

6. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Kebanyakan makan daging merah juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan karena adanya kadar lemak jenuh dan kolesterol dalam daging. Kedua jenis lemak ini bisa membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat dan aliran darah menuju bagian tubuh pun tidak lancar. Kondisi ini bisa membuat Anda lebih rentan mengalami stroke, serangan jantung, dan pembengkakan arteri atau aneurisma.

 

Batas aman mengonsumsi daging merah menurut WHO

Setelah mengetahui bahaya mengonsumsi daging merah berlebih, tentu Anda bertanya-tanya berapa batas aman mengonsumsi daging merah yang direkomendasikan agar bisa tetap mendapatkan manfaatnya. WHO merekomendasikan untuk membatasi konsumsi daging merah maksimal 500 gram per minggu atau setara 70 gram per hari. Sedangkan, batas konsumsi daging olahan seperti sosis atau ham sebaiknya lebih sedikit lagi yaitu sekitar 50 gram per hari.

Batas Aman Mengonsumsi Daging Merah

Selain itu, dilansir dari Hello Sehat, agar lebih aman dalam mengonsumsi daging merah, pastikan untuk mengonsumsi daging tidak lebih dari 3 porsi dalam seminggu atau 2 potong dalam sehari. Jika sulit menghitungnya, Anda bisa memperkirakan 2 potong daging merah itu setara dengan 2/3 dari piring makan.

 

Tips membatasi konsumsi daging merah

Bagi penikmat daging merah tentu akan terasa sulit ketika diharuskan untuk mengurangi dan membatasi konsumsi daging. Namun hal ini perlu tetap dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko kesehatan akibat terlalu banyak mengonsumsi daging merah. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membatasi konsumsi daging merah:

  • Konsumsi protein nabati

Ganti protein hewani dengan protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai. Protein nabati mengandung serat dan nutrisi penting lainnya yang baik untuk kesehatan.

  • Pilih daging yang lebih sehat

Jika Anda tetap ingin monengsumsi daging, pilihlah daging tanpa lemak dan kurangi daging olahan. Daging ayam dan ikan biasanya lebih rendah lemak jenuh dibandingkan daging merah. Anda juga bisa menggantinya dengan berbagai makanan laut, seperti ikan, salmon, atau cumi-cumi.

  • Batasi porsi dan frekuensi

Batasi porsi daging dalam setiap makan dan kurangi frekuensi mengonsumsi daging, misalnya tetapkan satu atau dua hari dalam seminggu sebagai hari tanpa daging.

  • Masak dengan cara yang sehat

Untuk bisa mengonsumsi daging dengan sehat, Anda perlu memperhatikan cara mengolah daging itu sendiri. Hindari menggoreng daging dan pilih metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus.

  • Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan

Sertakan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian Anda. Makanan nabati ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

Meskipun daging merupakan sumber protein yang penting, konsumsi berlebihan dapat membawa berbagai risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker, masalah pencernaan, dan gout. Selain itu, konsumsi daging yang berlebihan juga memiliki dampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi daging dalam jumlah yang wajar dan mempertimbangkan alternatif protein nabati serta memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian.

 

Cara mengatasi pusing setelah mengonsumsi daging merah

Kepala pusing setelah makan daging merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh sebagian orang. Untuk mengatasi pusing setelah makan daging pun tidak bisa sembarangan dan Anda perlu mengetahui penyebab yang mendasarinya. Namun jika gejala yang muncul cenderung ringan, kepala pusing karena makan daging pun dapat diatasi.

Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika mengalami pusing setelah mengonsumsi daging:

  1. Duduk dan berbaring di tempat yang nyaman.
  2. Istirahat yang cukup.
  3. Membatasi konsumsi makanan berlemak dan yang mengandung tinggi garam.
  4. Minum air putih cukup untuk menjaga tekanan darah normal.
  5. Menghindari konsumsi makanan olahan terlebih dahulu karena berisiko meningkatkan tekanan darah yang dapat memperburuk kondisi.
  6. Menghindari aktivitas berat untuk sementara waktu.

Jika pusing terjadi akibat alergi daging atau kondisi kesehatan lain yang cukup serius, maka disarankan untuk mengunjungi dokter sesegera mungkin. Apalagi kebanyakan mengonsumsi daging merah sendiri bisa menyebabkan berbagai kondisi seperti meningkatnya kolesterol. Jika dibiarkan terlalu lama, risiko ini pun bisa menyebabkan kematian.

Selain dengan membatasi konsumsi daging merah, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam asuransi jiwa. Dengan adanya asuransi jiwa, Anda bisa mencegah risiko keuangan yang mungkin terjadi di kemudian hari, seperti risiko kematian.

Salah satu asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri. Produk ini merupakan asuransi jiwa yang memiliki manfaat meninggal dunia, manfaat kondisi kritis, manfaat rawat inap serta manfaat akhir masa asuransi yang dapat dipilih sesuai plan dengan pilihan masa pembayaran premi yang lebih singkat daripada masa asuransi. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/26/120000865/8-kelompok-orang-yang-tidak-boleh-makan-daging-merah-berlebihan-siapa-saja-?page=2
  • https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240108165655-255-1046848/kebanyakan-makan-daging-merah-tingkatkan-risiko-kanker-pankreas
  • https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/daging-merah-vs-daging-putih/#google_vignette
  • https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/akibat-kebanyakan-makan-daging/
  • https://www.detik.com/sumut/berita/d-7395218/ini-risiko-jika-banyak-makan-daging
  • https://rri.co.id/index.php/kesehatan/766035/batas-aman-mengkonsumsi-daging#:~:text=WHO%20merekomendasikan%20untuk%20membatasi%20konsumsi,sekitar%2070%20gram%20per%20hari.
  • https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/makan-daging-dalam-sehari/
  • https://gaya.tempo.co/read/1854011/hati-hati-konsumsi-daging-merah-berlebihan-berbahaya-bagi-kesehatan
  • https://health.grid.id/read/354100667/kebanyakan-makan-daging-kurban-awas-6-bahaya-ini-mengintai-kesehatan?page=all
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/penyebab-kepala-pusing-setelah-makan-daging