Menguak Fakta dan Mitos di Balik Pantangan Kolesterol, Sudahkah Anda Mengetahuinya?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa gaya hidup dan pola makan menjadi elemen penting yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan kita. Kebiasaan makan yang tidak seimbang, termasuk konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, kolesterol, penyakit jantung, dan sebagainya. Sementara itu, kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, stroke, dan banyak lagi.
Memilih pola makan yang kaya serat, vitamin, dan mineral, sambil menjaga kadar gula dan lemak serta mengadopsi gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga adalah kunci untuk mendukung kesehatan holistik dan mencegah risiko berbagai penyakit. Sudahkah menerapkan kebiasaan baik demi kesehatan tubuh Anda? Sudah sejauh mana Anda memahami bahwa memilih asupan makanan adalah salah satu faktor penting yang menentukan kualitas hidup?
Sebagai generasi yang hidup di era serba instan, serba praktis, dan serba siap saji, harus disadari bahwa ancaman berbagai penyakit, salah satunya kolesterol tinggi, sedang menghantui Anda. Apa yang perlu diketahui dan dipahami seputar pantangan kolesterol?
Fakta dan mitos tentang kolesterol sering kali masih membuat banyak orang salah persepsi. Berikut fakta dan mitos kolesterol yang perlu Anda ketahui:
Dilansir dari halodoc.com, kolesterol sejatinya adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh, serta dihasilkan juga dari makanan hewani. Senyawa ini membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Dalam kadar yang tepat, kandungan kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.
Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik dan kolesterol buruk. Kandungan kolesterol baik dalam tubuh bisa meningkat berkat aktivitas fisik atau olahraga yang rutin Anda lakukan. Selain meningkatkan kadar kolesterol baik, aktivitas fisik atau olahraga rutin juga bisa meminimalisir terjadinya gangguan pada jantung.
Pernyataan ini tidak selalu benar. Kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala yang spesifik dan seringkali bisa terjadi tanpa disadari. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjalani pemeriksaan rutin dan memahami faktor risiko yang mungkin terkait dengan kolesterol tinggi, seperti pola makan dan riwayat keluarga. Dengan mendeteksi dini dan mengelola kolesterol, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung tanpa harus menunggu gejala muncul. Semua makanan berkolesterol tinggi memicu sakit jantung
Tidak benar bahwa semua makanan berkolesterol tinggi secara langsung memicu masalah jantung. Kolesterol dalam makanan tidak sepenuhnya sama dengan kolesterol dalam darah. Meskipun makanan tertentu dapat memberikan kontribusi terhadap kadar kolesterol dalam tubuh, faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan pola makan keseluruhan juga memiliki peran.
Meskipun kelebihan berat badan dapat menjadi faktor risiko untuk kolesterol tinggi, bukan berarti hanya orang dengan berat badan berlebih yang terkena dampak tersebut. Faktor genetika, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup secara umum juga berperan dalam tingkat kolesterol seseorang. Tahukah Anda, orang dengan berat badan normal atau kurang juga memiliki kadar kolesterol yang tinggi jika faktor-faktor lainnya tidak terkontrol. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa mengelola kolesterol harus melibatkan pemantauan kesehatan secara rutin.
Kolesterol tinggi bisa ditandai dengan atau tanpa gejala. Namun Anda tetap dituntut untuk selalu waspada jika mengalami gejala-gejala yang mengarah ke kondisi meningkatnya kolesterol dalam tubuh Anda. Apa saja? Berikut gejala kolesterol tinggi dikutip dari berbagai sumber:
Salah satu gejala paling umum dialami penderita kolesterol tinggi adalah rasa pegal pada tengkuk dan pundak. Munculnya gejala kolesterol ini bisa diakibatkan karena ada gangguan suplai darah dan oksigen yang terhambat. Kondisi inilah yang bisa mengakibatkan penumpukan plak pada pembuluh darah.
Walaupun tidak mutlak menjadi penanda gejala kolesterol tinggi, sakit kepala intens atau sakit kepala mendadak juga bisa menjadi salah satu gejala umum kadar kolesterol dalam tubuh Anda sedang naik. Hal ini terjadi karena peningkatan kolesterol menyebabkan arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah yang memicu terhambatnya darah yang mengalir ke otak.
Gejala kolesterol tinggi lainnya yang umum adalah rasa nyeri di bagian dada (angina), terutama saat sedang stres atau melakukan aktivitas fisik. Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, membatasi aliran darah ke jantung atau otot. Hal ini dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya, serangan jantung bisa jadi risiko terburuk.
Rasa tidak nyaman di area perut bisa saja terjadi saat kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi. Gejalanya terasa seperti kembung atau bahkan mual. Kondisi ini dipicu akibat adanya perlemakan hati, di mana organ hati dipenuhi oleh lemak.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke otot dan menyebabkan kekurangan oksigen yang memicu kram atau nyeri pada otot, terutama saat beraktivitas fisik atau bahkan sedang tidur. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam level normal untuk mengurangi risiko masalah pembuluh darah dan kram otot.
Untuk mencegah naiknya kadar kolesterol dalam tubuh, penting bagi Anda untuk mulai membatasi kebiasaan- kurang baik sebagai pemicu. Apa saja pantangan yang harus Anda perhatikan?
Hindari fast food atau makanan cepat saji sebisa mungkin karena makanan ini mengandung lemak jenuh dan lemak trans pemicu melonjaknya kadar kolesterol.
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Selain itu, rokok juga merusak dinding pembuluh darah, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko penumpukan plak aterosklerotik. Oleh karena itu, orang dengan masalah kolesterol sebaiknya menghindari rokok untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka.
Makanan yang diolah dengan cara digoreng biasanya rentan dengan lemak jenuh dan kolesterol tinggi dari minyak gorengnya. Untuk menghindari kolesterol tinggi, Anda lebih baik memilih makanan yang diolah dengan cara direbus atau dikukus.
Berbagai jenis daging merah dan olahannya, seperti steak, daging sapi panggang, atau jeroan, cenderung memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Lebih baik Anda memilih sumber protein hewani lain yang lebih rendah lemak, seperti ayam panggang tanpa kulit atau tanpa lemak.
Siapa sangka stres juga memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh Anda. Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon tertentu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Stres juga memengaruhi perilaku makan dan aktivitas fisik, dimana berdampak pada keseimbangan kolesterol. Oleh karena itu, Anda perlu mengelola stres dengan baik melalui metode relaksasi dan gaya hidup sehat untuk menjaga keseimbangan kolesterol dan mendukung kesehatan jantung.
Segala sesuatu yang berlebihan sejatinya memang tidak baik, sama halnya dengan kolesterol. Kolesterol dalam kadar normal justru bermanfaat bagi tubuh. Sebaliknya, saat kadar kolesterol melonjak naik, akan terjadi berbagai masalah kesehatan mulai dari yang ringan hingga berat. Lantas apa saja penyakit kritis yang bisa dipicu oleh kondisi kolesterol tinggi? Dilansir dari laman halodoc.com, berikut daftar penyakitnya:
Kolesterol tinggi bisa menjadi faktor risiko utama dalam pengembangan penyakit jantung koroner. Kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dapat mengakibatkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan berujung pada aterosklerosis. Plak ini dapat menyempitkan atau bahkan menutupi pembuluh darah, hingga menghambat aliran darah ke jantung. Saat pasokan darah ke jantung terganggu, risiko serangan jantung pun akan meningkat.
Kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis. Jika plak ini pecah atau terbentuk gumpalan darah, dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke otak dan menyebabkan stroke.
Penyakit ini dapat dipicu oleh kadar kolesterol tinggi. Aterosklerosis terjadi ketika plak kolesterol dan zat-zat lain menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri yang memasok darah ke ekstremitas seperti kaki dan tangan. Ketika arteri perifer mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat aterosklerosis, aliran darah ke bagian tubuh yang terkena bisa berkurang. Hal ini dapat menyebabkan gejala PAP, seperti nyeri, kebas, atau lemah pada kaki atau tangan. Jika kondisi ini tidak diatasi, dapat berkembang menjadi komplikasi serius, termasuk gangren (kerusakan jaringan parah) dan risiko amputasi.
Meskipun tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2, kadar kolesterol tinggi dapat berperan dalam pengembangan kondisi ini. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Selain itu, plak aterosklerotik yang terbentuk akibat kolesterol tinggi dapat merusak fungsi pembuluh darah dan mempengaruhi pasokan darah ke pankreas, organ yang menghasilkan insulin. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan risiko resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2.
Kolesterol tinggi dapat memicu hipertensi melalui berbagai jalur patofisiologis. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, memicu peradangan, dan meningkatkan pembentukan plak aterosklerotik. Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih kaku dan sempit sehingga meningkatkan resistensi aliran darah. Selain itu, plak aterosklerotik dapat menghambat kelancaran aliran darah yang memaksa jantung untuk memompa dengan lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah alias hipertensi.
Selain mempersiapkan fisik dan mental, membekali diri dengan asuransi untuk penyakit kritis menjadi salah satu langkah penting dalam hal perlindungan finansial. Kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga dapat menimbulkan beban finansial yang signifikan. Biaya pengobatan, perawatan jangka panjang, atau bahkan kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja apabila terkena penyakit kritis tentu dapat merugikan secara ekonomi.
Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dapat menjadi salah satu solusi perlindungan finansial untuk Anda dan keluarga untuk menghadapi berbagai risiko keuangan akibat penyakit kritis karena kolesterol. Dengan berbagai manfaat yang bisa dari Asuransi Mandiri Flexi Proteksi, seperti manfaat tunai jika rawat inap di rumah sakit hingga manfaat tunai jika menderita 77 kondisi kritis yang dijamin polis, tentunya Anda dan keluarga akan semakin yakin menjalani masa depan.
Untuk pertanyaan dan informasi lebih lengkap mengenai Asuransi Mandiri Flexi Proteksi, Anda bisa menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri atau dengan menghubungi contact center AXA Mandiri pada 1500803. Dapatkan proteksi dari berbagai risiko keuangan di masa depan bersama dengan AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko.
Sumber:
Laman ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Informasi lebih lanjut perihal informasi yang dikumpulkan dan digunakan silakan lihat Kebijakan Cookie dan Kebijakan Privasi