Aset Penerbit

Aset Penerbit

Tips Ampuh Cara Mencegah dan Menghindari Obesitas

Inspirasi

Obesitas atau sering disebut kegemukan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, bukan? Dalam dunia medis, seseorang dapat dianggap mengalami obesitas apabila berat badannya melebihi berat badan normal dan ketika seseorang terlalu menyimpan banyak lemak di dalam tubuhnya. Seseorang yang mengalami obesitas sangat rentan terkena penyakit. Lalu bagaimana cara mencegah obesitas dan apa saja faktor yang bisa meningkatkan risiko obesitas? Untuk lebih jelasnya, pada artikel kali ini mari kita bahas serba-serbi tentang obesitas yang perlu diketahui.

 

Apa itu obesitas?

Obesitas adalah kondisi ketika berat badan melebihi batas normal karena adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena asupan kalori lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar, sehingga tubuh akan menyimpan kalori yang tidak digunakan dalam bentuk lemak.

Dilansir dari Siloam Hospitals, salah satu hal yang menjadi pemicu obesitas adalah gaya hidup sedentari atau sedentary lifestyle. Pola hidup ini membuat seseorang jarang melakukan aktivitas fisik sehingga pembakaran kalori dalam tubuhnya cenderung rendah. Apabila dilakukan secara terus-menerus, sedentary lifestyle berisiko tinggi menyebabkan obesitas. Jika tidak segera diatasi, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan lain sebagainya.

 

Dampak negatif obesitas bagi kesehatan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung, hipertensi, hingga diabetes. Mirisnya, menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa 1 dari 3 masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Bukan hanya itu, berdasarkan data NCD-RisC, Indonesia memang tidak masuk ke dalam 10 daftar negara dengan tingkat obesitas tinggi namun angka obesitas di Indonesia pun turut memprihatinkan. Berikut ini adalah peringkat obesitas masyarakat Indonesia menurut data NCD-RiSc per Maret 2024 yang dilansir dari Kompas:

  • Laki-laki dewasa: Peringkat 168 dari 200 negara dengan jumlah sebesar 6,53% laki-laki dewasa di Indonesia mengalami obesitas
  • Perempuan dewasa: Peringkat 150 dari 200 negara dengan jumlah sebesar 16,58% perempuan dewasa di Indonesia mengalami obesitas
  • Anak laki-laki: Peringkat 105 dari 200 negara dengan jumlah sebesar 11,26% anak laki-laki di Indonesia mengalami obesitas
  • Anak perempuan: Peringkat 71 dari 200 negara dengan jumlah sebesar 10,30% anak perempuan di Indonesia mengalami obesitas

Dilansir dari Kompas, Prof. Dante juga menyampaikan bahwa jangan tertipu di balik kesan lucu dan menggemaskan pada anak yang gemuk. Hal ini karena didalamnya tersimpan risiko sindrom metabolik yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan pembuluh darah. Prof. Dante juga menyampaikan bahwa akar permasalahan obesitas pada anak bersumber dari keluarga. Apabila orang tuanya gemuk maka anaknya juga gemuk, karena anak mengikuti pola hidup orang tuanya. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menerapkan pola hidup sehat di dalam keluarga.

Bukan hanya itu, obesitas juga dapat menyebabkan risiko terkena berbagai penyakit. Dilansir dari IHC Telemed, berikut ini adalah beberapa risiko penyakit yang bisa disebabkan karena obesitas:

  1. Penyakit jantung
  2. Diabetes tipe 2
  3. Obstructive sleep apnea
  4. Osteoarthritis
  5. Asma
  6. Hipertensi
  7. Kolesterol tinggi
  8. Trigliserida tinggi

Selain itu, seseorang yang mengalami obesitas tentu saja akan kesulitan untuk bergerak dan akan mengalami kesulitan untuk bernafas. Juga memungkinkan terkena kanker di usus besar (colorectal cancer) dan batu empedu (prostate cancer).

 

Faktor penyebab obesitas

Gejala yang paling nampak dari obesitas adalah meningkatnya berat badan. Namun, umumnya dokter akan memastikan kenaikan berat badan sebagai gejala obesitas menggunakan suatu indikator yaitu indeks massa tubuh (IMT). IMT sendiri merupakan indeks yang didapatkan dari membagi berat badan dengan tinggi badan.

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dapat dikatakan menderita obesitas jika memiliki IMT lebih dari 25 kg/m. Sedangkan Kementerian Kesehatan Indonesia menjelaskan bahwa seseorang yang menderita obesitas memiliki IMT lebih dari 25,1 kg/m.

Faktor Penyebab Obesitas

Dilansir dari Siloam Hospitals, faktor utama yang jadi penyebab utama obesitas adalah adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh karena asupan kalori lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar. Namun penumpukan lemak berlebih juga bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

  1. Riwayat keluarga kandung dengan obesitas.
  2. Sedentary lifestyle seperti jarang berolahraga dan menghabiskan hari tanpa berkegiatan.
  3. Mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak secara berlebih.
  4. Efek samping obat-obatan tertentu seperti antidepresan, steroid, dan obat diabetes.
  5. Kebiasaan begadang yang dapat mengakibatkan produksi hormon pengatur rasa lapar, yaitu ghrelin dan leptin menjadi tidak seimbang sehingga membuat tubuh merasa lapar hingga konsumsi makanan menjadi tidak terkontrol.
  6. Konsumsi alkohol berlebih yang dapat memengaruhi produksi hormon pengatur rasa lapar serta memicu asupan glukosa berlebih yang dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak pada perut.
  7. Stres yang membuat produksi hormon kortisol meningkat sehingga memengaruhi metabolisme tubuh.
  8. Tidak mengimbanginya dengan olahraga atau aktivitas yang dapat membakar kandungan lemak di dalam tubuh.
  9. Faktor umur, ketika Anda bertambah tua, kemampuan tubuh untuk metabolisme makanan akan semakin melambat.

 

Cara mencegah dan menghindari obesitas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas, berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan:

  • Berhentilah makan sebelum Anda merasa kenyang.
  • Hindari mengkonsumsi makanan ringan, tapi gantilah makanan ringan tersebut dengan buah dan sayur agar tidak menghilangkan hobi tersebut.
  • Berolahraga akan menjaga sistem metabolisme tubuh Anda.
  • Ada baiknya Anda mengurangi makan-makanan yang manis.

Bukan hanya itu, dilansir dari Siloam Hospitals, cara mencegah obesitas utamanya dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, diet untuk menjaga berat badan ideal, batasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, dan cukupi waktu istirahat.

 

Tips tambahan untuk penderita obesitas

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, penderita obesitas juga perlu melakukan beberapa hal untuk mencegah dan mengatasi obesitas tersebut. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah tips tambahan untuk penderita obesitas yang bisa diterapkan:

1. Membaca label makanan atau Nutrition Facts

Selain dapat meningkatkan pemahaman tentang nutrisi, membaca label makanan atau nutrition facts juga membantu seseorang mengetahui asupan gizi yang sesuai kebutuhannya saat akan mengonsumsi makanan kemasan.

Bagi Anda yang menderita obesitas, cobalah perhatikan label nutrisi pada makanan kemasan pada bagian FAT dan pada bagian TOTAL KARBOHIDRAT. Pada total karbohidrat umumnya terdiri lagi dari 2 komponen yaitu Dietary Fiber dan Sugars. Namun, sebelum itu juga perlu mengetahui yang disebut NETT CARB atau Karbohidrat bersih. NETT CARB adalah total karbohidrat tanpa fiber (serat).

Contoh pada label nutrisi terdapat tulisan :

  • Karbohidrat 70 gram
  • Fiber 7 gram
  • Sugar alcohol 17 gram  (sugar alcohol di sini adalah gula artificial, pemanis buatan seperti sorbitol, xylitol, dll).

Jadi perhitungannya untuk contoh produk di atas adalah 70 gram – (7 gram + 17 gram) = 46 gram PER takaran saji.

Dengan demikian, ketika Anda membeli suatu produk makanan atau minuman dalam kemasan yang wajib diperhatikan adalah TAKARAN SAJI dan NETT CARB-nya sesuai kebutuhan individu masing-masing menyesuaikan diet yang sedang dijalankan.

2. Mulai kebiasaan makan masakan rumah

Selain menerapkan untuk selalu membaca label kemasan, pastikan juga untuk mulai kebiasaan makan masakan rumah. Umumnya, makanan rumah mengandung lemak jenuh lebih sedikit dan lebih banyak menawarkan sayuran dan buah-buahan.

Melinda Wenner Moyer, penulis dan kolumnis pengasuhan anak dari DoubleX, mengungkapkan makanan bayi yang dimasak sendiri akan lebih bergizi dan ekonomis. Dengan menyiapkan makanan sendiri, Anda bisa mengontrol apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain itu, makanan rumah juga mengurangi kemungkinan anak menjadi overweight, khususnya anak-anak perempuan.

3. Rutin mengukur Body Mass Index (BMI)

Rutin mengukur indeks massa tubuh juga menjadi salah satu tips untuk memastikan Anda memiliki berat badan ideal. Dengan mengetahui Indeks massa tubuh (BMI), Anda bisa membuat rencana diet yang tepat untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

4. Hindari stress eating

Ketika mengalami obesitas, kebanyakan orang akan merasa frustasi dan menyebabkan stress eating. Untuk menghindari masalah ini, cobalah pilih menu diet yang tidak membosankan dan sesuai selera. Carilah makanan yang cocok dengan lidah Anda agar proses penurunan berat badan tidak menjadi beban dan perasaan frustasi atau stres di tengah program diet dapat dihindari.

5. Makan secukupnya

Ketika mengalami obesitas bukan berarti Anda harus mengurangi makan dengan drastis, namun cobalah mengonsumsi makan secukupnya. Tidak ada salahnya untuk makan sebanyak 3 atau 5 kali sehari, namun yang perlu diperhatikan adalah membuat metabolisme tubuh tetap seimbang dengan mengatur porsi makan yang tidak berlebihan sesuai dengan jumlah kalori harian yang direkomendasikan dan jumlah kegiatan yang dilakukan agar energi dalam tubuh tetap stabil.

6. Biasakan minum air putih rutin

Perlu diketahui, sebanyak 60% dari tubuh manusia terdiri dari air. Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk menjaga hidrasi tubuh agar fungsi tubuh dapat bekerja dengan baik. Selain manfaat menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, kecukupan asupan air juga berdampak positif pada proses pembakaran lemak. Dengan tubuh yang terhidrasi dengan baik, proses pembakaran lemak dapat berjalan optimal, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada penurunan berat badan secara bertahap.

7. Dampingi dengan olahraga

Untuk mengurangi berat badan berlebih atau obesitas, Anda juga perlu olahraga rutin untuk meningkatkan metabolisme tubuh dengan efektif. Dalam hal ini, aktivitas fisik berat tidak dianjurkan karena dapat membuat kadar gula tidak stabil. Seseorang yang tengah menjalani program diet lebih dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki selama 30 menit setiap hari secara rutin.

Tips Menghindari dan Mencegah Obesitas

Selain melakukan beberapa hal yang telah disebutkan di atas untuk mencegah dan mengatasi obesitas, tidak ada salahnya juga untuk mempertimbangkan memiliki asuransi kesehatan. Dengan adanya asuransi kesehatan, Anda bisa mencegah terjadinya risiko finansial akibat risiko penyakit di kemudian hari yang disebabkan karena obesitas.

Anda bisa mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri. Asuransi Mandiri Flexi Proteksi adalah produk asuransi jiwa berjangka dari AXA Mandiri yang memberikan manfaat asuransi sesuai plan yang dipilih. Dengan asuransi ini, Anda akan mendapatkan manfaat asuransi mulai dari manfaat meninggal dunia, kondisi kritis, rawat inap, serta manfaat akhir masa asuransi dengan pilihan masa pembayaran premi yang lebih singkat.

Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Flexi Proteksi, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.


Sumber:

  • https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/04/153000365/daftar-negara-dengan-tingkat-obesitas-tertinggi-dunia-2024-ada-indonesia-?page=all
  • https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-obesitas
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240306/1545063/sering-dianggap-menggemaskan-obesitas-membahayakan-masa-depan-anak/
  • https://ashitaki.co.id/2-manfaat-utama-membaca-label-nutrisi-jika-kamu-ingin-diet-berhasil/
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diet-untuk-menurunkan-berat-badan
  • https://www.vidoran.com/read/nutrisi/makanan-rumahan-mencegah-anak-obesitas