Asset Publisher

Asset Publisher

null Waspadai Penyakit Tiroid yang Sering Menyerang Wanita! Kenali Gejala dan Dampaknya Berikut
Inspirasi

Pernah mendengar tentang penyakit tiroid? Dilansir dari Alodokter, penyakit tiroid adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan bentuk atau fungsi kelenjar tiroid. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan bukan termasuk penyakit menular. Selain itu, penyakit tiroid yang terjadi pada wanita ternyata juga bisa memengaruhi kesehatan reproduksi, mulai dari haid sampai menopause.

 

Apa itu penyakit tiroid?

Dilansir dari Halodoc, kelenjar tiroid adalah organ kecil yang memiliki bentuk unik seperti kupu-kupu dan berada di dekat leher dan trakea. Kelenjar ini berfungsi sebagai penghasil hormon yang penting dalam proses metabolisme tubuh.

Ketika tiroid dalam kondisi sehat, tentunya hal ini tidak akan membuat gangguan kesehatan dalam tubuh. Namun terlalu banyak atau sedikit hormon tiroid yang dihasilkan justru memicu beberapa gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. 

 

Penyakit tiroid bisa menyerang wanita?

Kelenjar tiroid memiliki kendali atas regulasi hormon dan dapat bermasalah terutama pada wanita. Dilansir dari Bisnis Lifestyle, sebanyak 1 dari 8 wanita di dunia menderita penyakit tiroid dan hanya 60% wanita yang memiliki masalah dengan tiroidnya tidak menyadari, bahkan tidak tahu gejalanya.

Penyakit tiroid pada wanita biasanya sering menimbulkan gejala seperti sangat kelelahan, rambut rontok, siklus menstruasi tidak teratur atau telat. Selain itu, penyakit ini juga dapat menimbulkan rasa gemetar, berkeringat, gelisah, dan terus lapar. Oleh karena itu, segera konsultasi ke dokter untuk mencari penyebab masalahnya jika Anda mengalami gejala tersebut. Gejala tersebut dapat dirasakan oleh wanita dari semua usia, terutama pada orang yang tiroidnya sedang bermasalah.

 

Gejala penyakit tiroid yang sering dialami wanita

Gejala tiroid yang dialami wanita akan berbeda-beda. Dilansir dari Halodoc, berikut ini gejala penyakit tiroid berdasarkan jenisnya:

1. Hipotiroidisme

Gejala tiroid jenis hipotiroidisme termasuk ringan seperti kelelahan dan penambahan berat badan. Tetapi karena metabolisme yang terus melambat, pengidapnya mungkin mengalami masalah yang lebih jelas seiring perkembangan penyakit. Berikut ini gejala hipotiroidisme:

  • Kelelahan
  • Lebih sensitif terhadap dingin
  • Sembelit
  • Kulit kering
  • Penambahan berat badan
  • Wajah bengkak
  • Suara serak
  • Rambut dan kulit kasar
  • Kelemahan otot
  • Nyeri otot, nyeri tekan dan kaku
  • Siklus menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau tidak teratur
  • Menipiskan rambut
  • Detak jantung melambat, juga disebut bradikardia
  • Depresi
  • Masalah memori

Gejala Penyakit Tiroid yang Sering Dialami Wanita

2. Hipertiroidisme

Gejala penderita penyakit jenis hipertiroidisme terkadang juga terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa kondisi yang menjadi gejala hipertiroidisme:

  • Penurunan berat badan secara signifikan tanpa sebab jelas
  • Detak jantung cepat atau takikardia
  • Detak jantung tidak teratur atau aritmia
  • Jantung berdebar-debar
  • Meningkatnya rasa lapar
  • Gugup, cemas dan mudah tersinggung
  • Tremor, biasanya berupa gemetaran kecil pada tangan dan jari
  • Berkeringat
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Peningkatan kepekaan terhadap panas
  • Perubahan pola buang air besar, terutama buang air besar yang lebih sering
  • Kelenjar tiroid yang membesar, terkadang disebut gondok, yang mungkin muncul sebagai pembengkakan di pangkal leher
  • Kelelahan dan kelemahan otot
  • Masalah tidur
  • Kulit hangat dan lembap
  • Kulit menipis
  • Rambut rapuh dan rontok. Namun, kerontokan rambut tidak selalu dapat menjadi acuan utama gejala hipertiroidisme

Orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki gejala yang lebih sulit terlihat. Gejala-gejala ini mungkin termasuk detak jantung yang tidak teratur, penurunan berat badan, depresi, dan merasa lemah atau lelah selama aktivitas biasa.

 

Dampak penyakit tiroid pada wanita

Dilansir dari Bisnis Lifestyle, jenis penyakit tiroid pada wanita yang sering menyerang adalah hipotiroid, hipertiroid, radang tiroid, gondok, nodul tiroid, dan kanker tiroid. Untuk mengenal lebih dekat masalah kesehatan ini, kenali beberapa efek gangguan tiroid pada wanita yang dilansir dari Bisnis Lifestyle berikut:

1. Pubertas dini atau terlambat

Hormon pada wanita menjadi tidak seimbang karena gangguan tiroid sehingga menyebabkan pubertas tidak normal. Remaja putri bisa mengalami pubertas dini (lebih awal daripada sebayanya) atau terlambat ketika penyakit ini menyerang.

2. Haid tidak normal

Pada wanita usia produktif, gangguan tiroid juga bisa menyebabkan haid tidak normal, seperti haid yang terlalu sedikit atau sangat banyak, siklus haid tidak teratur, atau tidak haid padahal belum masa menopause.

3. Gangguan kesuburan

Gangguan tiroid pada wanita juga bisa memengaruhi kesuburan. Kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat menghambat proses ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur.

4. Meningkatkan risiko kista

Penyakit hipotiroid atau kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko kista pada wanita terutama di organ reproduksi seperti rahim, leher rahim (serviks), atau indung telur (ovarium).

5. Mual parah selama kehamilan

Wanita dengan hipertiroid juga lebih rentan mengalami mual atau morning sickness yang parah selama kehamilan.

6. Komplikasi kehamilan

Penyakit hipotiroid bisa menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. Kekurangan hormon tiroid meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, bayi lahir meninggal dunia, dan pendarahan setelah melahirkan.

7. Peradangan tiroid pasca-persalinan

Gangguan tiroid selama kehamilan menyebabkan wanita rentan terkena peradangan tiroid atau tiroiditis pasca-persalinan.

Dampak Penyakit Tiroid Pada Wanita

8. Menopause dini

Efek gangguan tiroid pada wanita juga bisa memicu menopause dini atau mati haid sebelum usia 40 tahun, terutama jika memiliki kelenjar tiroid terlalu aktif (hipertiroid).

 

Ketika Anda menemukan benjolan di leher atau mengalami gejala hipertiroidisme atau hipotiroidisme, pastikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Lakukan kontrol secara rutin untuk memonitor perkembangan penyakit dan mengevaluasi efektivitas pengobatan.

Hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat menimbulkan komplikasi berupa koma miksedema dan krisis tiroid. Kedua kondisi tersebut merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Oleh sebab itu, segera datang ke IGD bila Anda menderita penyakit tiroid dan timbul gejala demam, kejang, atau tidak sadarkan diri.

Untuk memeriksakan diri ke UGD tentu dibutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri ke dalam produk asuransi kesehatan. Anda bisa mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke dalam Asuransi Mandiri Flexi Proteksi dari AXA Mandiri. Dengan asuransi ini, Anda bisa mendapatkan manfaat rawat inap dan manfaat 77 kondisi kritis hingga tertanggung berusia 65 tahun. Selain itu, keunggulan utama dari Asuransi Mandiri Flexi Proteksi adalah AXA Mandiri akan membayarkan manfaat akhir masa asuransi sebagaimana tercantum dalam polis hingga 120% dari total premi dasar yang telah dibayarkan.

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Asuransi Mandiri Flexi Proteksi Anda dapat mengunjungi website resmi AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia, atau contact center AXA Mandiri di nomor 1500803. Selalu sehat dan terlindungi, bersama AXA Mandiri karena masa depan seharusnya tidak berisiko!

 

Sumber:

  • https://www.alodokter.com/penyakit-tiroid 
  • https://lifestyle.bisnis.com/read/20211011/106/1452968/6-gejala-tiroid-yang-sering-tidak-disadari-wanita
  • https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-tiroid
  • https://health.kompas.com/read/2022/09/02/193100068/8-efek-gangguan-tiroid-pada-wanita-bisa-sebabkan-haid-tidak-normal