Asset Publisher

Asset Publisher

null Mengenal Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Menyerang Anak-Anak
Inspirasi Berita

Beberapa bulan terakhir, Indonesia sedang geger dengan adanya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak usia 6 bulan hingga 18 tahun. Angka kasus gagal ginjal akut ini pun semakin bertambah dan membuat banyak orang tua khawatir pada kesehatan anak-anaknya.

Melansir dari Tempo.co, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengumumkan jumlah pasien gagal ginjal akut pada anak per Kamis, 27 Oktober 2022 telah mencapai 269 orang dengan angka kematian 157 anak, 73  pasien masih dalam perawatan, dan 39 dinyatakan sembuh. Penyebarannya pun bertambah menjadi 27 provinsi di Indonesia.

Menurut Kemenkes, kasus ini terjadi karena adanya konsumsi obat sirup yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE). Hal ini membuat Kemenkes terus melakukan penyelidikan atas kandungan dalam obat sirup dan mengambil langkah tegas bagi perusahaan farmasi yang menambahkan bahan kimia penyebab gagal ginjal tersebut.

Penyebab gagal ginjal akut pada anak

Ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat memicu gagal ginjal akut. Berikut adalah beberapa kondisi penyakit yang memicu gagal ginjal akut pada anak yang dilansir dari Alodokter.

  • Gangguan aliran darah ke ginjal, baik karena infeksi, dehidrasi berat, atau perdarahan hebat
  • Penyumbatan di sepanjang saluran kemih yang disebabkan batu ginjal, gumpalan darah di saluran kemih, dan kanker saluran kemih
  • Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan toksisitas pada ginjal
  • Sindrom hemolitik uremik atau penyumbatan pembuluh darah di ginjal
  • Glomerulonefritis atau peradangan pada saluran ginjal
  • Kondisi yang dapat mengganggu aliran oksigen dan darah ke ginjal, seperti penyakit jantung dan serangan jantung

Perlu diketahui juga bahwa beberapa waktu lalu penyakit gagal ginjal ini dicurigai karena adanya infeksi virus COVID-19. Namun menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gagal ginjal akut pada anak tidak berkaitan dengan COVID-19. 

Gejala gagal ginjal akut pada anak

Melihat adanya peningkatan kasus gagal ginjal akut tersebut, Kementerian Kesehatan juga terus menginformasikan kepada seluruh orang tua untuk tetap waspada dan tidak panik, terutama ketika anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit ginjal akut. Berikut ini beberapa gejala yang mengarah ke penyakit gagal ginjal akut yang dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan.

  1. Diare
  2. Muntah
  3. Demam selama 3 – 5 hari
  4. Batuk & Pilek
  5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali selama 6–8 jam saat siang hari

Selain gejala yang disebutkan di atas, melansir dari Alodokter, beberapa anak yang mengalami gagal ginjal akut juga mengalami gejala lainnya seperti:
Menurunnya frekuensi buang air kecil dan volume urine yang lebih sedikit

  • Penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan di tungkai, pergelangan, atau punggung kaki
  • Demam
  • Nyeri perut
  • Sesak nafas
  • Lelah, lesu, dan tampak pucat
  • Gangguan irama jantung
  • Nyeri dada
  • Kejang atau koma pada kondisi yang serius

Dikutip dari sumber yang sama, Dr. Yanti Herman, MH. Kes selaku Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI juga mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk terus mengawasi perkembangan kesehatan anak, tidak panik, dan segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut seperti yang disebutkan di atas.

Pengobatan gagal ginjal akut pada anak

Menurut situs ditsmp.kemdikbud.go.id, ketika warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6–8 jam (saat siang hari), Anda sebagai orang tua diminta untuk segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kementerian Kesehatan juga mengimbau orang tua untuk segera mengonsultasikan kepada tenaga kesehatan dan tidak mencari pengobatan sendiri.


Baca juga: Punya Asuransi Syariah Ternyata Bisa Membantu Sesama, Bagaimana Caranya?


Ketika di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar dilakukan pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin). Jika fungsi ginjal meningkat, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.

Pengobatan Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, maka pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi. Selama proses perawatan, fasilitas pelayanan kesehatan akan memberikan obat dan terus melakukan monitoring terhadap kondisi pasien yang meliputi volume balance cairan dan diuresis selama perawatan, kesadaran, napas kusmaull, tekanan darah, serta pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam.

Berikut adalah obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk mengobati gagal ginjal akut:

  • Diuretik untuk mengatasi kelebihan cairan
  • Fenoldopam untuk meningkatkan aliran darah di ginjal sehingga akan menambah produksi urine
  • Obat untuk mengontrol kalium dan fosfor guna mencegah akumulasi mineral tersebut di dalam darah
  • Fomepizole, jika gagal ginjal akut disebabkan oleh keracunan etilen glikol atau dietilen glikol

Jika kerusakan ginjal yang dialami cukup parah, maka penderita gagal ginjal akut memerlukan hemodialisis atau cuci darah. Prosedur ini dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak sampai ginjal pulih kembali. Selama pemulihan, dokter juga akan merekomendasikan diet atau pola makan khusus untuk mengurangi beban ginjal. Pola makan tersebut dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan yang tinggi akan fosfor, kalium, dan garam.


Baca juga: Produk Asuransi Syariah yang Bisa Anda Pertimbangkan


Jika anak mengalami gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut, pastikan Anda tidak menunda untuk segera memeriksakannya ke dokter agar dilakukan penanganan dengan cepat. Pengobatan yang dilakukan lebih cepat dapat mencegah komplikasi yang berujung pada transplantasi ginjal hingga kematian.

Itulah beberapa hal mengenai penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak akhir-akhir ini. Sampai saat ini, kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua untuk melakukan pencegahan dengan memastikan perilaku hidup bersih dan sehat. Pastikan Anda dan keluarga selalu mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang, dan pastikan imunisasi anak rutin.

Selain melakukan pencegahan dengan hidup sehat, Anda juga bisa melengkapi pencegahan risiko finansial dengan mendaftarkan anak-anak Anda dan keluarga ke Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera Syariah - Solusi Perlindungan Kesehatan Syariah dari AXA Mandiri. Dengan asuransi syariah dari AXA Mandiri, Anda bisa mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat inap, rawat jalan, tindakan bedah, santunan tunai harian, hingga santunan kematian akibat kecelakaan. 

Asuransi syariah dari AXA Mandiri cocok bagi Anda yang menginginkan asuransi berbasis syariah untuk melindungi diri Anda dan keluarga. Untuk mendaftarkan diri Anda dan keluarga ke asuransi syariah dari AXA Mandiri, silakan langsung kunjungi website AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri atau Bank Syariah Indonesia terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.

 

Sumber:

  • https://nasional.tempo.co/read/1649933/jumlah-pasien-gagal-ginjal-akut-pada-anak-bertambah-jadi-269-angka-kematian-turut-naik
  • https://upk.kemkes.go.id/new/waspadai-gagal-ginjal-akut-pada-anak
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221017/3141288/kasus-gagal-ginjal-akut-pada-anak-meningkat-orang-tua-diminta-waspada/
  • https://www.halodoc.com/artikel/kasus-bertambah-ini-cara-mencegah-gagal-ginjal-akut-pada-anak
  • https://www.alodokter.com/kenali-lebih-jauh-gagal-ginjal-akut-pada-anak
  • https://ditsmp.kemdikbud.go.id/waspadai-gagal-ginjal-akut-pada-anak-dengan-mengetahui-ciri-ciri-berikut/