Asset Publisher

Asset Publisher

7 Alasan Pasien Harus Rawat Inap Di Rumah Sakit dan Contoh Penyakitnya yang Perlu Anda Ketahui

Inspirasi

Pada umumnya, jika merasakan atau memantau kejanggalan pada kondisi fisik tubuh, reaksi alami Anda adalah mencari tahu penyebab dari kejanggalan tersebut dan mencoba mendapatkan perawatan yang sesuai. Namun, terdapat beragam jenis penyakit dimana gejala ringan bisa saja adalah awal dari penyakit yang serius, dan gejala yang terkesan berat bisa saja dapat pulih dengan penanganan yang sederhana. Lantas, bagaimana Anda bisa mengetahui kapan keluhan yang dialami memerlukan rawat inap dan kapan hanya memerlukan sekedar istirahat?

Tentunya, tidak semua penyakit dianjurkan untuk rawat inap, atau sering disebut juga opname, di rumah sakit. Ketentuan soal rawat inap memang tidak bisa sembarangan. Diperlukan pertimbangan khusus dan matang dari pihak dokter demi keselamatan pasien. Selain itu, perlu juga pertimbangan dari segi biaya karena biaya rawat inap pada umumnya lebih tinggi dari rawat jalan, kecuali jika memiliki asuransi kesehatan yang dapat meng-cover biaya tersebut. 

 

Pengertian rawat inap

Rawat inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan kesehatan rumah sakit di mana penderita tinggal atau menginap sedikitnya satu hari. Rawat inap ini meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik.

Ruangan rawat inap dapat berupa ruangan atau bangsal (ward room) yang berisi tempat tidur dan dihuni oleh beberapa pasien sekaligus. Namun pada beberapa rumah sakit juga menyediakan kategori kelas tertentu seperti Rawat Inap VIP, Rawat Inap VVIP, Eksekutif untuk mengakomodasi kebutuhan pasien akan pelayanan dan fasilitas yang lebih dari standar. Semakin tinggi kelas tersebut maka ruangan rawat inap akan memiliki fasilitas dan pelayanan yang melebihi standar fasilitas dan pelayanan kelas biasa.

Saat ini, rumah sakit sudah banyak yang membuat ruangan rawat inap layaknya kamar di hotel. Perbedaannya hanya pada tempat tidur yang harus memenuhi persyaratan medik dan beberapa peralatan medik yang dilengkapi di ruangan seperti outlet oksigen, tiang infus, dan sebagainya.

 

Jenis penyakit yang membutuhkan rawat inap

Rawat inap juga dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah penularan penyakit. Lantas, penyakit apa saja yang mewajibkan pengidapnya menginap di rumah sakit? Penyakit menular adalah penyebab utama dari kebanyakan kasus rawat inap di rumah sakit. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa dari total 57 juta kematian pada tahun 2008, sebanyak 36 juta jiwa meninggal karena penyakit menular. Itu sebabnya penyakit menular perlu penanganan ekstra untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Meski begitu, rujukan rawat inap tidak terbatas pada kasus penyakit menular saja. Dilansir dari Hello Sehat, berikut ini beberapa daftar kondisi dan penyakit yang umum terjadi di Indonesia yang mengharuskan pasien menjalani rawat inap:

1. Diare dan muntaber

Anda tidak akan langsung diopname bila terkena diare atau muntaber, karena kebanyakan diare dan muntaber bisa cepat sembuh dengan pengobatan rumahan sederhana. Namun jika penyakit ini tidak kunjung sembuh atau gejalanya bertambah parah seperti disertai dehidrasi, barulah dokter akan merujuk Anda untuk rawat inap.

Muntaber dan diare bisa menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, sampai orang dewasa. Namun dibanding orang dewasa, anak-anak dan bayi merupakan kelompok usia yang paling sering diopname akibat gangguan pencernaan ini.

Jenis Penyakit yang Membutuhkan Rawat Inap

2. Gagal jantung

Gagal jantung merupakan kondisi yang membuat otot jantung tidak bekerja semestinya sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Tanda dan gejala umum dari gagal jantung yaitu sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan pada kaki, perut, pergelangan kaki, atau daerah punggung bawah.

Ketika organ jantung gagal berfungsi, maka Anda perlu segera mendapatkan perawatan di rumah sakit agar tim dokter bisa terus memantau kondisi Anda. Hal ini juga untuk mencegah perkembangannya yang makin parah agar tidak berakibat fatal.

3. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi paru yang disebabkan bakteri, virus, maupun jamur. Gejala khas dari penyakit ini ialah “paru-paru basah” atau kondisi ketika peradangan akibat infeksi menyebabkan paru-paru memproduksi lebih banyak lendir.

Tahap awal pneumonia masih bisa ditangani berobat jalan dan minum obat antibiotik. Namun bila setelah minum obat demam masih melebihi 40ºC, mengalami sesak napas, dan terus batuk tanpa henti, maka dokter akan menganjurkan Anda untuk opname. Bayi, anak kecil, dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas merupakan kelompok orang yang lebih berisiko menjalani rawat inap terlepas dari kondisi tubuh dan keparahan gejalanya.

4. Sepsis

Sepsis merupakan keracunan darah sebagai komplikasi dari infeksi atau luka yang bisa berakibat fatal. Gejalanya meliputi demam, sulit bernapas, sakit perut, dan detak jantung abnormal. Peradangan yang disebabkan oleh sepsis bisa merusak berbagai sistem organ dan memicu kegagalan fungsi organ tubuh.

Tanpa perawatan medis yang baik sepsis bisa berkembang makin parah menjadi syok septik dan menyebabkan kematian pada akhirnya. Oleh karena itu, orang dengan kondisi sepsis biasanya harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

5. Gagal ginjal

Gagal ginjal menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring racun dari dalam tubuh. Seiring waktu, racun yang menumpuk bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh lainnya.  Penyakit ini perkembangannya sangat cepat dan bisa terus memburuk. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal berpotensi besar menimbulkan komplikasi.

Orang dengan kondisi ini memerlukan rawat inap. Sekembalinya dari rumah sakit, pasien juga harus berobat jalan agar dokter bisa memantau perkembangannya. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala gagal ginjal seperti tubuh lemah, sesak napas, sakit perut, serta pergelangan kaki dan tangan membengkak.

6. Anemia

Kebanyakan kasus anemia tidak membutuhkan rawat inap, namun jika gejala anemia yang dialami begitu parah seperti penurunan atau hilang kesadaran, perubahan denyut jantung yang tidak normal, hingga gangguan pernapasan serius, maka dokter akan menyarankan untuk rawat inap. Rawat inap umumnya hanya diperlukan pada pasien yang jumlah sel darah merah atau hemoglobinnya sangat rendah sehingga membutuhkan transfusi darah.

7. Tuberkulosis (TBC)

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang organ paru-paru. Jika infeksi bakteri juga menyerang organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal, dan tulang, maka Anda dianjurkan melakukan rawat inap. Pasalnya, infeksi TBC sangat mudah menular sehingga membutuhkan karantina untuk mengurangi  penyebaran bakterinya. 

8. Stroke

Stroke merupakan masalah yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak. Sel-sel otak yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darah perlahan mati dalam hitungan menit. Gejala stroke dapat terjadi secara tiba-tiba mulai dari pusing, kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh, serta hilang kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki.

Jika tidak cepat ditangani, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian. Itulah alasan pasien stroke harus segera mendapat penanganan dokter. Biasanya, dokter juga menyarankan rawat inap agar pasien sekaligus mendapatkan terapi fisik untuk agar fungsi tubuh pasien bisa kembali normal.

Perawatan Stroke Umumnya Membutuhkan Rawat Inap di Rumah Sakit

9. Lahir mati

Bayi yang mati pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disebut bayi lahir mati atau stillbirth. Kondisi yang dalam istilah medis disebut intrauterine fetal death (IUFD) ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain kondisi ibu, janin, dan juga masalah plasenta.

Jika ibu mengalami IUFD, dokter akan menjalankan proses persalinan untuk mengeluarkan tubuh bayi. Setelah itu, dokter umumnya akan mewajibkan opname untuk memulihkan kesehatan fisik dan emosional ibu setelah melahirkan.

10. Perdarahan dalam

Perdarahan dalam terjadi pada jaringan, organ, atau rongga tubuh yang mengalami cedera atau trauma misalnya akibat kecelakaan, pukulan benda tumpul, atau efek samping obat-obatan keras. Karena terjadi di dalam tubuh, pendarahan ini sulit untuk dideteksi dan didiagnosis, tidak seperti pendarahan luar yang menembus kulit.

Anda umumnya membutuhkan rawat inap untuk kondisi ini agar dokter dapat mengetahui penyebab dan sumber perdarahannya. Perawatan di rumah sakit juga akan membantu memperbaiki kerusakan akibat perdarahan dan mencegah perburukan kondisi.

 

Alasan seseorang harus rawat inap di rumah sakit

Sebagai gambaran lebih lanjut, berikut ini beberapa alasan mengapa seseorang harus dirawat inap seperti yang dilansir oleh Klikdokter.com:

1. Dokter perlu observasi pasien

Menurut Dr. Sepriani Timurtini Limbong dari Klikdokter.com, secara umum, biasanya rawat inap diperlukan bila dokter memang perlu observasi pasien secara khusus. Hal ini nantinya akan memudahkan pemeriksaan dan pemantauan oleh dokter.

2. Tidak memungkinkan rawat jalan

"Ada kondisi-kondisi klinis pasiennya yang memang tidak memungkinkan untuk melakukan rawat jalan, misalnya kesadaran menurun," kata Dr. Sepriani.

3. Ada indikasi medis

"Rawat inap tergantung indikasi medis, derajat keparahan penyakit, dan tanda vital pasien. Tanda vital itu meliputi tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu," jelas Dr. Sepriani.

4. Tidak bisa menggunakan obat-obatan oral

"Rawat inap dibutuhkan bila pasien memerlukan pemantauan khususdan pengobatan yang tidak bisa menggunakan obat-obatan oral. Jadi, obatnya berupa cairan sehingga bisa dipantau juga melalui infus," ungkap Dr. Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter.com.

5. Pasien butuh cairan intensif

"Contohnya, butuh cairan infus pada penderita muntaber yang intensif bila diarenya tidak berhenti. Lalu, pasien tidak bisa menerima cairan yang dapat menyebabkan ia kurang cairan di dalam tubuh," jelas dr. Dyah Novita.

Alasan Seseorang Harus Rawat Inap di Rumah Sakit

6. Kasus medis tertentu

Menurut dr. Dyah Novita, penyakit yang butuh rawat inap di rumah sakit adalah infeksi bakteri berat yang memerlukan antibiotik cair dan cairan infus, serta pemantauan intensif. Contoh penyakit-penyakitnya yaitu pneumonia dan sepsis.

7. Adanya rekomendasi dokter

Semua keputusan rawat inap biasanya akan disarankan oleh dokter. Jadi, bukan berarti Anda bisa meminta opname di rumah sakit dan langsung dikabulkan. Kalau dokter sudah menyarankan dilakukan rawat inap, artinya ada kasus atau kondisi khusus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut dan pemantauan ketat. Dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk rawat inap di rumah sakit apabila penyakitnya cukup parah.

 

Biaya rawat inap

Biaya rawat inap di rumah sakit ditentukan oleh beberapa hal seperti jenis kelas, pengobatan yang dilakukan, hingga kebijakan masing-masing rumah sakit. Sebagai gambaran, berikut ini tarif kamar rawat inap di rumah sakit beserta fasilitas yang akan didapatkan di kawasan Jakarta dilansir dari Lifepal:

1. Kelas III atau Kelas C

Kelas III merupakan kelas rawat inap paling rendah dengan biaya paling murah dan fasilitas yang tidak terlalu lengkap. Dalam satu kamar, biasanya akan berisi pasien sebanyak 5-6 pasien. Biaya per malamnya mulai dari Rp125 ribu hingga Rp300 ribu per malam.

Fasilitas yang didapat berupa satu toilet, tempat tidur untuk pasien, satu buah TV, AC, hingga satu meja lemari di samping tempat tidur pasien. Setiap rumah sakit memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Ada rumah sakit yang memberikan fasilitas bagus, ada juga yang tidak terlalu bagus.

2. Kelas II atau Kelas B

Untuk tarif rawat inap di kelas II mulai dari Rp350 ribu hingga Rp750 ribu per malamnya. Dalam satu kamar biasanya terdiri dari 3-4 pasien sehingga tidak terlalu penuh.

Fasilitas yang didapatkan juga tidak jauh berbeda dengan kelas III. Yang membedakan, di kelas II ini pasiennya hanya 3-4 orang saja.  Selain itu, untuk kelas II juga biasanya memiliki ruangan yang lebih lega sehingga penunggu pasien bisa tidur di bawah ranjang pasien.

3. Kelas I atau kelas A

Tarif rawat inap untuk kelas I atau kelas A mulai dari Rp300 ribu hingga Rp800 ribu per malam. Pada kelas I jumlah pasiennya lebih sedikit yaitu 2 orang pasien saja. Fasilitas yang didapatkan pun lebih lengkap dibandingkan dengan kelas II atau kelas III.

Beberapa rumah sakit bahkan menyediakan kursi tamu dan lemari pakaian. Pada kamar rawat inap ini, Anda bisa beristirahat dengan tenang karena jumlah pasiennya tidak terlalu banyak.

4. Kelas VIP

Biaya opname di kamar kelas VIP sekitar Rp650 ribu hingga Rp2,5 juta per malam. Dengan harga tersebut fasilitas yang didapatkan tentu lebih lengkap lagi, di mana satu kamar hanya diisi oleh satu pasien saja.

Dalam kamar tersebut juga biasanya sudah tersedia kasur untuk penunggu pasien, sofa, kulkas, TV 32 inch, kamar mandi dalam, hingga set lemari pakaian. Di kamar VIP, Anda seperti menginap di kamar hotel karena fasilitasnya yang lengkap.

5. Kelas Suite Room

Beberapa rumah sakit juga menawarkan kelas suite room untuk pasiennya yang menghadirkan suasana opname nyaman seperti hotel bintang lima. Biaya rawat inap untuk kelas suite room mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per malam. Di kamar ini, Anda akan mendapatkan fasilitas yang mewah dan lengkap mulai dari smart TV, sofa bed, kursi tamu, tempat tidur untuk penunggu, kulkas, telepon, lemari tidur, dan juga ruangan yang luas.

Sebagaimana informasi di atas, terdapat beragam faktor yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit. Demi penanganan yang cepat dan perawatan yang maksimal, memiliki asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap menjadi salah satu hal yang penting. Selain melindungi dari potensi biaya rawat inap yang tergolong tinggi, asuransi kesehatan yang dilengkapi fitur-fitur dan layanan lainnya seperti akses telekonsultasi ke dokter juga dapat membantu Anda dan keluarga menjaga kesehatan.

Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai beragam pilihan perlindungan asuransi dengan manfaat rawat inap dan layanan kesehatan dengan mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803. 

Sumber: 

  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3648913/alasan-mengapa-seseorang-harus-dirawat-inap-di-rumah-sakit
  • https://hellosehat.com/sehat/rumah-sakit/alasan-harus-rawat-inap-di-rs/