Pada umumnya, jika merasakan atau memantau kejanggalan pada kondisi fisik tubuh, reaksi alami Anda adalah mencari tahu penyebab dari kejanggalan tersebut dan mencoba mendapatkan perawatan yang sesuai. Namun, terdapat beragam jenis penyakit dimana gejala ringan bisa saja adalah awal dari penyakit yang serius, dan gejala yang terkesan berat bisa saja dapat pulih dengan penanganan yang sederhana. Lantas, bagaimana Anda bisa mengetahui kapan keluhan yang dialami memerlukan rawat inap dan kapan hanya memerlukan sekedar istirahat?
Tentunya, tidak semua penyakit dianjurkan untuk rawat inap, atau sering disebut juga opname, di rumah sakit. Ketentuan soal rawat inap memang tidak bisa sembarangan. Diperlukan pertimbangan khusus dan matang dari pihak dokter demi keselamatan pasien. Selain itu, perlu juga pertimbangan dari segi biaya karena biaya rawat inap pada umumnya lebih tinggi dari rawat jalan, kecuali jika memiliki asuransi kesehatan yang dapat meng-cover biaya tersebut.
Baca juga: Bermacam pilihan asuransi kesehatan bagi Anda dan keluarga dari AXA Mandiri
Sebagai gambaran lebih lanjut, berikut ini beberapa alasan mengapa seseorang harus dirawat inap seperti yang dilansir oleh Klikdokter.com:
Menurut Dr. Sepriani Timurtini Limbong dari Klikdokter.com, secara umum, biasanya rawat inap diperlukan bila dokter memang perlu observasi pasien secara khusus. Hal ini nantinya akan memudahkan pemeriksaan dan pemantauan oleh dokter.
"Ada kondisi-kondisi klinis pasiennya yang memang tidak memungkinkan untuk melakukan rawat jalan, misalnya kesadaran menurun," kata Dr. Sepriani.
"Rawat inap tergantung indikasi medis, derajat keparahan penyakit, dan tanda vital pasien. Tanda vital itu meliputi tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu," jelas Dr. Sepriani.
"Rawat inap dibutuhkan bila pasien memerlukan pemantauan khususdan pengobatan yang tidak bisa menggunakan obat-obatan oral. Jadi, obatnya berupa cairan sehingga bisa dipantau juga melalui infus," ungkap Dr. Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter.com.
"Contohnya, butuh cairan infus pada penderita muntaber yang intensif bila diarenya tidak berhenti. Lalu, pasien tidak bisa menerima cairan yang dapat menyebabkan ia kurang cairan di dalam tubuh," jelas dr. Dyah Novita.
Menurut dr. Dyah Novita, penyakit yang butuh rawat inap di rumah sakit adalah infeksi bakteri berat yang memerlukan antibiotik cair dan cairan infus, serta pemantauan intensif. Contoh penyakit-penyakitnya yaitu pneumonia dan sepsis.
Semua keputusan rawat inap biasanya akan disarankan oleh dokter. Jadi, bukan berarti Anda bisa meminta opname di rumah sakit dan langsung dikabulkan. Kalau dokter sudah menyarankan dilakukan rawat inap, artinya ada kasus atau kondisi khusus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut dan pemantauan ketat. Dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk rawat inap di rumah sakit apabila penyakitnya cukup parah.
Rawat inap juga dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah penularan penyakit. Lantas, penyakit apa saja yang mewajibkan pengidapnya menginap di rumah sakit? Penyakit menular adalah penyebab utama dari kebanyakan kasus rawat inap di rumah sakit. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa dari total 57 juta kematian pada tahun 2008, sebanyak 36 juta jiwa meninggal karena penyakit menular. Itu sebabnya penyakit menular perlu penanganan ekstra untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Meski begitu, rujukan rawat inap tidak hanya terbatas pada kasus penyakit menular saja. Menurut Hellosehat.com, penyakit yang umum terjadi di Indonesia seperti diare dan muntaber, gagal jantung, pneumonia, septisemia, gagal ginjal, anemia, TBC, stroke, lahir mati, dan pendarahan dalam juga mengharuskan pengidapnya menjalani rawat inap.
Baca juga: Mau tahu daftar rumah sakit dengan fasilitas lengkap di Jakarta? Cek di sini!
Sebagaimana informasi di atas, terdapat beragam faktor yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit. Demi penanganan yang cepat dan perawatan yang maksimal, memiliki asuransi kesehatan dengan manfaat rawat inap menjadi salah satu hal yang penting. Selain melindungi dari potensi biaya rawat inap yang tergolong tinggi, asuransi kesehatan yang dilengkapi fitur-fitur dan layanan lainnya seperti akses telekonsultasi ke dokter juga dapat membantu Anda dan keluarga menjaga kesehatan.
Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai beragam pilihan perlindungan asuransi dengan manfaat rawat inap dan layanan kesehatan dengan mengunjungi website AXA Mandiri atau menghubungi Financial Advisor AXA Mandiri di kantor cabang Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia atau contact center AXA Mandiri 1500803.
Sumber:
This page uses cookies to ensure you have the best experience. For further information regarding the information collected and used please see the Cookie Policy and Privacy Policy